Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR 2
“PELACAKAN PEWARISAN SIFAT DAN PEDIGREE”

Oleh:

Kelas A/ Kelompok 6

Asifa Khoirun Nisa’ 180210104005


Eka Putra Bagus Dewanta 180210104014
Dinda Aqila Khoirunnisa 180210104017
Nur Hamida Meirani 180210104023
Yulia Risky Mauludyah 1802010104029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup pada suatu dae
rah tertentu. Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang mempelajari
gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik akibat dari keturunan
pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan
frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap gene rasi.
Pola pewarisan suatu sifat tidak selalu dapat dipelajari melalui percobaan
persila ngan buatan. Pada tanaman keras atau hewan-hewan dengan daur hidup
panjang seperti gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan memberikan hasil yang
dapat dianalisis sete lah kurun waktu yang sangat lama. Demikian pula, untuk
mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin
dilakukan percobaan persilangan. Pola pewari san sifat pada organisme-organisme
semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada
populasi yang ada.
Seluk beluk pewarisan sifat pada tingkat populasi dipelajari pada cabang gene
tika yang disebut genetika populasi. Ruang lingkup genetika populasi secara garis
besar oleh beberapa penulis dikatakan terdiri atas dua bagian, yaitu deduksi prinsip-
prinsip Mendel pada tingkat populasi, dan mekanis me pewarisan sifat kuantitatif.
Albino adalah suatu penyakit bawaan karena kelainan pigmentasi kulit. Albino
murni penyakit kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditularkan
memalui kontak fisik ataupun melalui trans fusi darah. Penyakit albino biasanya
terjadi pada anak yang orangtuanya normal karena albino merupakan gen yang
bersifat tetap dan dapat diturunkan dari pendahulu yang ada diatasnya. Gen albino
menyebabkan tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin.
Sebagian besar bentuk albino adalah hasil dari kelainan biologi dari gen-gen
resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang
dapat diturunkan dari
ayah/ibu saja. Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan albino, tetapi semuanya
menuju pada perubahan dari produksi melanin dalam tubuh.
Albino dikategorikan dengan tirosina se positif atau negatif. Dalam kasus dari
albino tirosinase positif, enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak
mampu untuk memproduksi melanin karena alasan tertentu yang secara tidak
langsung melibat kan enzim tirosinase. Dalam kasus tirosinase negatif, enzim
tirosinase tidak diproduksi atau versi nonfungsional diproduksi.
Seseorang dapat menjadi karier dari gen albino tanpa menunjukkan fenotif ter
tentu, sehingga seorang anak albino dapat muncul dari orang tua yang tidak albino.
Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular albino (terkait dengan kromosom X),
sehingga pria lebih sering terkena ocular albino. Karena penderita albino tidak
mempu nyai pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang
datang dari matahari), mereka menderita karena sengatan sinar matahari, yang bukan
merupakan masa lah bagi orang biasa.

1. 2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa pengertian dari albino?
1.2.2 Apa sajakah tipe tipe albino?
1.2.3 Bagaimana gejala gejala pada penderita albino?
1.2.4 Bagaimana perawatan terhadap penderita albino?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari albino
1.3.2 Untuk mengetahui tipe tipe albino
1.3.3 Untuk mengenal beberapa gejala gejala pada penderita albino
1.3.4 Untuk mengetahui perawatan terhadap penderita albino

Anda mungkin juga menyukai