PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Menyelesaikan tugas Mata Kuliah Patofisiologi.
2. Mengetahui pengertian genetic.
3. Mengetahui pengertian kelainan genetic.
4. Mengetahui macam macam kelainan yang terpaut dengan kromosom
tubuh ( autosom ).
5. Mengetahui macam macam kelainan yang terpaut dengan kromosom
sex ( gonosom ).
6. Mengetahui pengertian dari interaksi genetic.
7. Mengetahui macam macam golongan darah dan komponennya.
2
BAB II
ISI
3
skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan
meliputi kelainan sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan
Huntington. Cacat bawaan yang tertaut kromosom kelamin biasanya
bersifat resesif. Contohnya buta warna dan hemofilia.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut :
1. Pada umumnya tidak dapat disembuhkan
2. Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular
3. Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif
4. Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak
mengalami kelainan tetapi bersifat carrier
5. Dapat diusahakan agar terhindar.
2.2.1.1 Albino
Penderita albino ditandai dengan proses pigmentasi
yang tidak normal pada kulit dan bagian tubuh yang lain.
Penderita albino mudah silau, karena matanya sangat peka
terhadap sinar yang memiliki intensitas tinggi, seperti sinar
matahari. Selain itu, penderita albino juga memiliki
kelemahan pada jaringan saraf mata dibandingkan dengan
orang normal untuk memfokuskan sinar. Kemampuan
memfokuskan sinar ke dalam bola mata kurang lebih 60%.
Mata juga tampak kemerahan karena pembuluh darah
tampak jelas.
Penderita albino yang hidup di daerah beriklim dingin
tidak terlalu bermasalah, tetapi jika hidup di daerah beriklim
tropis sangat mungkin terkena kelainan kulit yang
berbahaya. Di samping keadaan fisik yang mengganggu,
penderita albino juga mengalami beban mental dalam
kehidupannya sehari-hari.
Jika orang tua merupakan penderita albino, maka dapat
dipastikan akan melahirkan anak-anak yang albino. Akan
tetapi, tidak tertutup kemungkinan kedua orang tua yang
fenotipenya normal melahirkan anak albino. Kasus demikian
dapat terjadi jika kedua orang tua tersebut memiliki genotipe
heterozigot (carrier). Orang tua yang membawa sifat albino,
4
kemungkinan 25% menghasilkan keturunan (F1) yang
penderita albino. Bagaimana hal ini dapat terjadi??
Perhatikan diagram persilangan berikut.
Jika gen P = normal
p = albino
P : Pp >< Pp
Gamet : P dan p P dan p
F1 : PP, Pp,Pp dan pp
Normal (75%) dan albino (25%)
Penderita albino juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang
satu normal dan yang lainnya mederita albino:
P : Pp pp
(normal) >< (albino)
Gamet : P dan p p
F1 : Pp dan pp
Normal (50%) dan albino (50%)
Untuk mengetahui apakah seseorang normal atau
normal pembawa sifat albino, secara fisik memanglah tidak
mudah. Satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan peta
silsilah.
5
normal (tidak memiliki bakat DM), tapi memiliki pola hidup
yang tidak sehat, rentan terserang penyakit DM ini (seperti
banyak makan gula dan lemak, tidak pernah olahraga,
kegemukan, dll). Jadi yang penting adalah menjaga pola
hidup kita.
Perhatikan diagram persilangan berikut.
Jika gen M = normal
m = Diabetes Melitus
P : Mn >< Mn
Gamet : M dan n M dan n
F1 : MM, Mn,Mn dan nn
Normal (75%) dan DM (25%)
Penderita DM juga dapat dilahirkan oleh orang tua yang satu
normal dan yang lainnya menderita DM, disini orang tua
yang menderita DM adalah seorang ibu:
P : Mn nn
(normal) >< (DM)
Gamet : M dan n
F1 : Mn dan nn
Normal (50%) dan DM (50%)
6
Kelainan ini disebabkan oleh gen homozigot dominan.
Genotipe Fenotipe Keterangan
SS Anemia sel sabit Mati sebelum dewasa
Ss Carrier anemia sel Tidak menderita
sabit anemia
Ss Normal Sehat
2.2.1.5 Galaktosemia
Kelainan metabolism pada bayi yang disebabkan oleh
gen homozigot resesif (gsgs). Penyakit ini berakibat tidak
dapat mengubah galaktosa pada ASI menjadi glukosa.
2.2.1.6 Kebotakan
Botak adalah seseorang yang tidak
memiliki rambut lagi di kepalanya. Seringkali dalam bahasa
Indonesia, kata "botak" dibedakan dengan kata "gundul".
Seseorang yang gundul, rambutnya biasanya dipangkas
secara sengaja, sedangkan yang rambutnya botak tidak.
Walau kebotakan dianggap biasa pada kaum lelaki,
ternyata hal itu juga dipicu oleh keturunan. Ada gen yang
diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya
yang menyebabkan si anak juga menderita kebotakan. Ada
juga orang yang menderita kebotakan permanen yang
pastinya juga disebabkan oleh satu jenis gen yang disebut
alopecia androgenetika. Bentuk rambut sama sekali tidak
mempengaruhi timbulnya alopecia androgenetika.
7
Pengobatannya harus secara medis, tidak ada pengobatan
alternatif. Alopecia Androgenika terjadi pada pria di akhir
usia 20-an tahun atau awal umur 30-an tahun. Rambut akan
rontok secara bertahap dimulai dari bagian puncak kepala
dan depan. Garis rambut menjadi mundur dan dahi menjadi
terlihat lebih lebar. Puncak kepala menjadi botak.
2.2.1.9 Talasemia
Penyakit ini banyak ditemukan di Spanyol, Italia, dan
Yunani. Talasemia dibagi mejadi 2 macam yaitu
a. Talasemia mayor, merupakan penderita anemia yang
sangat parah dan dapat menyebabkan kematian waktu
bayi, bergenotip (ThTh) berfenotip homozigot dominan.
8
b. Talasemia minor, merupakan penderita anemia yang tidak
parah, bergenotip heterozogot (Thth). Sedangkan
genotif (thth) bersifat normal.
Perhatikan diagram persilangan berikut.
P : Thth >< Thth
Gamet: Th dan th Th dan th
F1 : ThTh, Thth, Thth,thth
Normal (25%) dan Anemia (25%) dan carrier (50%)
9
b Hemofilia B, yaitu penderita tidak memiliki
faktor KPT (Komponen Plasma
Tromboplastin). Penyakit ini pertama kali
dijumpai di Inggris, saat Inggris di bom oleh
Jerman pada Perang Dunia II. Ketika itu,
seorang anak laki-laki bernama Christmas
terluka dan mengalami pendarahan hebat.
Diagnosis dokter menyatakan bahwa anak itu
menderita hemofilia tetapi berbeda dengan
hemofilia yang biasa dijumpai. Kemudian,
penyakit tersebut dinamakan hemofilia B /
penyakit Christmas.
10
kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada
umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak.
Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta
warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Buta warna dapat kita tes dengan tes Ishihara, dimana
lingkaran - lingkaran berwarna yang beberapa diantaranya
dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat
atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna. Untuk
lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna
pada manusia.
Pewarisan pada Normal cb
dan X Y Xcb Y
Normal X XX XY XcbX XY
X XX XY XcbX XY
Carrier Xcb cb
X X XcbY XcbXcb XcbY
X XX XY XcbX XY
cb Xcb cb
X X XcbY XcbXcb XcbY
Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
Keterangan :
Genotif XX : menunjukkan wanita normal
Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotif XcbXcb : menunjukkan wanita buta warna
Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal
Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna
11
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y
Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y
adalah penyakit hekstekgrafior (rambut seperti landak)
dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula webbedtoes
yaitu antar jari penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh
gen resesif pula yaitu XYwt. terdapat pula Hipertrikosis yaitu
terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan
oleh gen resesif (XYht).
12
alat genitalia tampak normal tapi spermatozoa biasanya
tidak dibentuk.
13
kata lain, Sindroma Edwards, bagi penderita mempunyai 47
kromosom, dimana kromosom tambahan menjadi kromosom
ketiga pada pasangan kromosom 18. Tambahan kromosom
inilah yang menimbulkan berbagai gangguan pada penderita.
Memiliki banyak bentuk kelainan yaitu telinga rendah,
rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel
dan tulang dada pendek.
14
adalah sistem ABO. Penggolongan darah sistem ini ditemukan
olek Karl Lensteiner pada tahun 1900, karena penemuannya ini
beliau mendapat hadiah nobel pada tahun 1930.
Golongan darah yang sesuai apabila dicampur tidak akan
menggumpal. Sedangkan golongan darah yang tidak sesuai
apabila di campur akan menggumpal (aglutinasi). Oleh karena
itu, seseorang yang mengalami kecelakaan dan memerlukan
transfusi darah harus memperoleh jenis darah yang sesuai
dengan darahnya. Transfusi darah yang tidak sesuai dapat
mengakibatkan penggumpalan dan dapat membahayakan tubuh.
Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem
ABO, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini
ditentukan dari antigen dan antibodi yang terdapat pada darah.
Antigen dalam golongan darah (disebut juga aglutinogen)
terdapat pada eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan antibodi
dalam golongan darah (disebut juga aglutinin) terdapat pada
plasma darah.
15
Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A
dan AB, dan dapat menerima dari golongan A dan O.
Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B
dan AB, dan dapat menerima dari golongan B dan O.
Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB
saja, namun dapat menerima darah dari semua golongan
sehingga golongan darah ini disebut resipien (penerima)
universal.
Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan
darah sehingga disebut sebagai donor (pemberi)
universal, namun golongan darah O hanya bisa menerima
dari golongan O saja.
16
Golongan darah A memiliki gen IAIA atau IAi dalam
kromosomnya.
Golongan darah B memiliki gen IBIB atau IBi dalam
kromosomnya.
Golongan darah AB memiliki gen IAIB dalam
kromosomnya.
Golongan darah O memiliki gen ii dalam kromosomnya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun
suborganisme (seperti virus dan prion). Kelainan genetic adalah sebuah
kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang
menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis.
Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik
lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyakit genetik,
disamping sikap penolakan karena faktor kepercayaan. Contoh penyakit
yang ditimbulkan oleh faktor genetik diantaranya albino, diabetes
mellitus, kebotakan, down syndrome, Jacob syndrome, klinefelter
syndrome, hemophilia, thalasemia dan lain-lain.
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel
yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan
fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua
pasang gen nonalelik
Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu
golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari
antigen dan antibodi yang terdapat pada darah. Antigen dalam golongan
darah (disebut juga aglutinogen) terdapat pada eritrosit atau sel darah
merah. Sedangkan antibodi dalam golongan darah (disebut juga aglutinin)
terdapat pada plasma darah.
3.2 Soal
18
2. Seorang anak memiliki cirri ciri sebagai berikut :
a) Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih
susu atau putih pucat
b) Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak
semua)
c) Hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit,dan rambut (atau
lebih jarang hanya ada mata)
d) Rabun jauh dan rabun dekat yang sangat ekstrim
19
6. Pernikahan antara wanita dan laki-laki yang keduanya
berpenglihatan normal menghasilkan seorang anak laki-laki yang
buta warna dan dua anak perempuan berpenglihatan normal. Dari
kasus ini dapat diketahui bahwa :
1. Ibu adalah homozigot dominan
2. Ibu adalah homozigot resesif
3. Ibu adalah karier
4. Ayah adalah karier
5. Ayah adalah homozigot dominan
9. Seorang ibu melahirkan bayi, saat ditimbang berat bayi kurang dari
normal, yaitu 2300 g, kepalanya lebih kecil daripada normal, hidung
datar, lidah menonjol, tebal dan kerap terjulur, serta mulut selalu
terbuka, telinganya kecil, dan terletak lebih rendah dari bayi pada
umumnya. Setelah dilakukan pemeriksaan kromosom, ternyata
terjadi kelainan pada kromosom ke 21 dengan bentuk trisomi.
Apakah penyakit yang diderita oleh sang bayi ?
a. Down Syndrome
b. Klinifelter syndrome
c. Jacob syndrome
d. Turner syndrome
20
10. Sepasang suami istri bertengkar memasalahkan seorang anaknya
yang bergolongan darah O, sedangkan suami istri tersebut masing
masing bergolongan darah A dan B. penjelasan yang berkenaan
dengan masalah diatas adalah
a. Istri A homozigot, dan suami homozigot
b. Istri heterozigot, dan suami heterozigot
c. Istri homozigot, suami heterozigot
d. Istri heterozigot, suami homozigot
21