Anda di halaman 1dari 9

A.

Vaksin Rubela

Vaksin Rubela (Gereman meassles) mengandung virus yang dilemahkan

atau dimatikan, berasal dari virus dengan antigen tunggal ysng

bditumbuhkan dalam biakkan Human Diploid Cell Line. Kepada wanita

yang seronegatif perlu diberikan imunisasi sebelum pubertas dengan virus

yang dilemahkan. Hal tersebut diperlukan mengingat rubela dapat

menimbulkan reformasi pada janin. Guru-guru wanita , perawat dan dokter

rumah sakit anak dapat terpajan dengan rubela . juga staf paramedis yang

bekerja diklinik antenatal dapat terinfeksi dan menylarkannya kepada ibu-

ibu hamil muda. Kepadav mereka seronegatif perlu diberikan vaksinasi.

Vaksin tidak boleh diberikan kepada wanita yang hamil. Bila vaksin

diberikan kepada wanitav yang belum mengandung , dianjurkan untuk

tidak hamil dahulu selama 2 bulan.

Konsep kunci MMR


Pembenaranpemberian vaksin measles: ensefalitis,
pneumonia , kematian
Pembenaran Pemberian Vaksin mumps : parotitis,
orkitis, meningoensefalitis, kehilangan pendengaran

Pembenaran pemberian vaksin rubela: sindrom


kongenital rubela
Terdiri atas 3 virus hidup yang diatenuasi
Dua dosis diperlukan untuk meyakinkan proteksi

Dapat diberikan kepada penderita dengan alergi telur

Tranmisi horizontal virus dalam vaksin tidak terjadi

B. Vaksin Influenza
Penyakiit influenza disebabkan virus atas virus Ortomiksoviride, yang

terdiri atas virus Tipe A,B Dan C berdasarkan neuraminidase (N). Wabah

influenza sebetulnya terjadi setiap tahun , meskipun berat sering

menumbulkan epidemi/pandemi regional. Virus C hanya 90% kematian

oleh influenza terjadi pada usia 65 tahun atau lebih. Wabah terbesar

disebabkan influenza A oleh karena antigennya yang dapat berubah.

Wabah oleh influenza B tidak begitu berat oleh karena antigennya lebih

stabil.

Dalam alam, anigen virus tipe A dapat mengalami 2 jenis

perubahan/ mutasi yaitu antigenic drifi bila mutasi tersebut terjadi

perlahandan antigenic shift yang terjadi mendadak. Virus B lebih stabil

dibanding virus A dan hanya menimbulkan antigenic drift. Adanya

antigenic drift/shift tersebut memungkinkan virus untuk lolos dari

pengawasan sistem imun pejamu, sehingga manusia selalu rentan terhadap

infeksi virus untuk seumur hi8dupnya. Antibvodi yang dibentuk terhadap

infeksi terdahulu, tidak lagi dapat mengenal virus penyebab infeksi baru.

Oleh karena itu komposisi vaksin disesuaikan setriap tahun dengan

antigenic drift/shift yang ada.

Ada dua jenis vaksin yaitu yang dimatikan ,diinaktifkan formalin

atau propiolakton (parenteral) dan yang hidup/dilemahkan (oral/nasal).

Yang diloemahklan dapat terdiri atas seluruh virion (seluruh partikel

virus) yang mempunyai imunogenisitas baik, tetapi eferk samping besar.


Vaksin split particle menggunakan fragmen. Partikel virus mengandung

RNA dan protein M ) dengan imunogenitisas baik dan efek samping yang

kurang. Vaksin subunit mempunyai bentuk yang mirip dengan split vaccin

dengan imunogenisitas kurang dan efek samping sedikit. Vaksin diberikan

kepada golongan diatas 60 btahun , penderita penyakit kardiovaskuler dan

golongan dengan resiko. Tipe A,B atau disrupted ( split) virus

ditumbuhkan dalam embrio ayam.

Konsep kunci influenza


Menimbulkan sekitar 20.000 kematian/tahun di amerika
serikat
Diinaktifkan , vaksin subvirion yang diformulasikan adalah
galur prevalen
Waktu optimal untuk vaksinasi sebelum musim dingin
Vaksinasi pada semua dewasa usia >50 tahun
Dianjurkan vaksinasi pada semua anak usia 6-23 bulan
Golongan dengan risiko tinggi hendaknya divaksinasi
setiap tahun
Pertama vaksinasi usia <8 tahun , menggunakan 2 dosis
Vaksin influenza tidak dapat menimbulkan flu
Vaksin hidup sudah ada

C. Vaksin campak

Vaksin campak adalah vaksin hidup yang dilemahkan dari galur virus

dengan anti gen tunggal ayang dibiakkan dalam embrio ayam. MMR

adalah vaksin yang dimatikan dan diberikan dalam suntikan tunggal ,

untuk pencegahan penyakit campak, mumps ( gondong ) dan rubella

D. Vaksin poliomielitis
Vaksin poliomelitis diperoleh dalam dua bentuk yaitu vaksin virus

mati dan vaksin virus hidup (oral) sebagai berikut

1. Vaksin virus virus mati ( inactivated polio vaccin, salk)

Vaksin salk diproduksi dari virus yang ditumbuhkan dalam

biakkan (ginjal kera) yang kemudian diinaktifkan dengan

formalin atau sinar ultraviolet. Vaksin tersebut memberikan

imunitas terhadap paralisa atau penyakit sistemik, tetapi tidak

terhadap infeksi intesstinal oleh polio. Diberikan sebelum

vaksin sabin dikembangkann

2. Vaksin virus hidup (oral polio vaccin , sabin)

Vaksin sabin dibuat dari virus yang juga ditumbuhkan dalam

biakkan (ginjal kera, human diploid cells ) yang dilemahkan

dan memberikan proteksi terhadap infeksi intestinal dan

penyakit paralisa. Meskipun OPV telah berhasil membebaskan

berbagai negara dari polio, ( Amerika, Pasifik Barat dan

Eropa), tetaspi dilaporkan bahwa OPV dapat menimbulkan efek

samping berupa poliomielitis paralitic. Atas dasar hal itu telah

dikembangkan perbaikan dalam produksi Vaksin yang

dimatikan dari galur sabin ( sabin/IPV/S/IPV) yang lebih baik

dibanding dengan IPV Konvensional yang diproduksi dari virus

Virulen. Efek samping S/IPV yang dilaporkan hanya berupa

reaksi lokal. Oleh karena itu, banyak yang menganjurkan untuk

memberikan vaksinasi IPV/OPV secara berurutan. Vaksin ini


diberikan Oral sesuai dengan Rute masuk alamiah virus. Sifat

pelindunganya sistemik dan lokal

E. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B terdiri atas Partikel antigen permukaan hepatitis B

yang diinaktifkan ( HbsAg) dan diabsorsidengan tawas dimurnikan

dari plasma manusia atau carrier hepatitis. Vaksin ini dewasa ini sudah

digantgi dengan vaksin recombinan. Vaksin Recombinan HbsAg

(rHBsAg) diproduksi dengan rekayasa genetiki galur saccharomyces

cerevisiae yang mengandung plasmit/gen untuk antigen HbsAg.

Produksi vaksin hepatitis B dengan Teknik recombinan, merupakan

cara yang lebih mudah untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar

dan aman dibanding dengan yang diproduksi dari serum

Ciri-ciri Vaksin hidup Vaksin mati


dilemahkan
Ambangimunitas Tinggi: replikasi Rendah: mikroba
yang diinduksi mikroba (menyerupai tidak menunjukkan
infeksi alamiah) replikasi, imunitas
pendek
Respon seluler Baik: antigen Buruk
diproses dan
dipresentasikan
dengan molekul
MHC
Imunitas lokal Mahal untuk Buruk
diproduksi dan
pemberiannya
Harga Mahal untuk Lebih murah
produksi dan
pemberian
Kembali menjadi Tidak tahan panas Tidak ( karenanya
virulen baik untuk penderita
dengan imuno
kompromais dan
hamil )
stabilitas Tidak tahan panas Tahan panas
Resiko kontaminasi Mungkin (mis.virus
dalam medium cair)

Konsep kunci vaksin hepatitis b


Menimbulkan banyak kematian
Merupakan strategi vaksinasi pertama
terhadap bentuk kanker hepatoseluler

Dibuat dengan rekombinasi yang


menggunakan sel-sel jamur untuk
mmproduksi HbsAg
Vaksin hepatitis B tidak dapat diganti,
kecuali untuk 2 dosis pada dewasa

Sering diberikan bersama (tempat berbeda)


dengan HBIG sebagai profilaksis pasca
pejanan
Dosis booster tidak dianjurkan untuk subyek
sehat
Booster diperlukan untuk penderita dengan
dialisis

F. Vaksin Hepatitis A

Vaksin Hepatitis A terdiri atas virus dimatikan yang cukup efektif ,

diberikan kepada orang yang resiko misalnya dalam perjalanan

mengunjungi negara dengan resiko.

G. Vaksin varisela

Vaksin varisela digunakan menggunakan untuk mencegah varisela,

merupakan vaksin yang dilemahlkan, biasanya tidak diberikan pada

anak-anak sampai IgG asal ibu hilang ( sekitar usia 15 bulan )..

Varisela yangb dilemahkan diberikan kepada penderita dengan

leukimia limfositik akut .


Konsep kunci vaksin varisela
Varisela sering menimbulkan kematian
yang dapat dicegah sesuai vaksinasi yang
dianjurkan pada anak

Tidak mencegah seluruh varisela, tetapi


dapat mencegah penyakit berat
Penurunan mencolok penyakit setelah
vaksin dipasarkan
Mungkin dapat digunakan sebagai
profilaksis pasca pejanan

H. Vaksin Retro

Vaksin virus Retro dapat menjegah kematian pada bayi akibat diare.

Vaksin mengandung 4 tipe antigen virus yang berhubungan dengan

penyakit pada manusia.

I. Vaksin Rabies

Vaksin rabies diperoleh dalam 2 bentuk yaitu vaksin dimatikan untuk

manusia dan vaksin hidup yang dilemahkan pada hewan. Ada 2 bentuk

vaksin untuk manusia yaitu yang dibiakkan embrio bebek yang

memiliki bebrapa efek ensofalitogenik dan yang dibikkan dalam sel

human diploid . kadang diperlukan bersamaan dengan RIG.

Konsep kunci RIG


Penyakit pada manusia sering fatal
Transmisi melalui pejanan dengan saliva hewan
Inkubasi yang panjang memungkinkan untuk
vaksinasi pasca pejanan
RIG diberikan pasca pejanan bersama vaksin
kecuali bila sudah diberikan vaksinasi
sebelumnya
Profilaksis pasca pejanan hampir 100% efektif
biola dilakukan dengan benar

Pebderita dengan resiko tinggi dibenarkan untuk


mendapat vaksinasi pasca pejanan

J. Vaksin Papiloma

Kanker serviks merupakan kanker nomor 2 tersering pada wanita,

sekitar 10% dari semua kanker wanita yang ada. Kin sudah diketahui

bahwa resiko tinggi virus tipe papiloma merupakan penyebab lesi

prekanker dan kanker serviks rahim infeksi HPV kronis dianggap

merupakan fase intermediet terjadinya kanker serviks infasif. Tidak

ada jenis kanker lain pada manusia yang memiliki hubungan sebab

akibat yang jelas dengan virus seperti HPV.

Bila dibandingkan dengan faktor resiko kanker lain pada manusia

seperti merokok (kanker paru ) , infeksi HBV (kanker hati) , faktor

resiko yang berhubungan dengan HPV bahkan lebih tinggi. Resiko

relatif adalah sekitar 10 pada perokok dan kanker paru, 50 pada kanker

hati dan HBV, Namun 300 sanpai 400 pada kanker serviks dan HPV

Resiko infeksi HPV – Kanker Serviks


Wanita Usia muda ( terutama 20-
24 tahun ) jumlah pasangan
Hubungan seksual
Pola hidup pasangan
Kebiasaan merokok
Penggunaaan kontrasepsi
Pasangan tidak disunat
Pria Usia Muda (Terutama 25-
29 tahun )
Jumlah pasangan
Tidak disunat

Dewasa ini sudah diketahui lebih dari 100 tipe HPV. Dan sekitar

35 menginfeksi saluran kencing. HPV terpenting adalah tipe 16 dan 18

yang berhubungan dengan sekitar 75 % semua kasus kanker serviks

dan adenikarsinoma Sereviks. Kutil genital (kondiloma akuminata

pada wanita dan pria) disebakan infeksi HPV, tersering Tipe 6 dan 11

Dewasa ini telah dikembangkan vaksin terhadap virusb penyebab

yang sudah diketahui ini, serupa dengan vaksinasi HBV untuk

mencegah kanker hati. Vaksin tersebut mengandung Tipe 6, 11, 16 dan

18 yang dapat mencegah infeksi HPV 16,18 dengan resiko tinggi dan

kutil genital ang sering kali disebabkan HPV tipe 6 dan 11 . Vkasin

HPV dapat ditoleransi dengan baik, imunogenik dan efektif pada

kebanyakan infeksi HPV .

Anda mungkin juga menyukai