Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penyakit-penyakit yang Berhubungan
dengan Faktor Keturunan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi. Tujuan yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah
pengetahuan tentang apa itu penyakit menurun dan lebih mengenal macam-macam penyakit
yang berhubungan dengan faktor keturunan, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan
tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Keperawatan
Mamba’ul Ulum Surakarta. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang
diwariskan.Teori pewarisan sifat atau biasa disebut hukum heraditas
pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat bahwa sifat – sifat dapat
ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel menemukan prinsip dasar
tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan yang dirancang
secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa
sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami,Sejak
itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan
perkembangan jaman. ( Fathurrahman,2013 )
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyakit menurun ?
2. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh
kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. Sifat-
sifat manusia diturunkan pada keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat tertentu. Sifat
yang diturunkan ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan (normal). Sifat menurun
yang akan dibahas adalah cacat dan penyakit bawaan.
Fenomena kelainan fisik berupa cacat atau penyakit bawaan pada manusia semakin
lama semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit,
melainkan diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak menular, dan dapat
diusahakan agar terhindar.
Pada umumnya, penyakit genetis dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan
muncul sebagai suatu penyakit atau cacat jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk
keadaan gen yang heterozigot, individu yang bersangkutan tidak manampakkan kelainan atau
penyakit. Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier). Individu yang
bersifat carrier walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat mewariskan sifat yang
negatif kepada generasi selanjutnya.
Cacat kelainan bawaan dapat diturunkan lewat kromosom kelamin atau kromosom
tubuh. Cacat bawaan yang tertaut kromosom tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang
bersifat dominan. Yang bersifat resesif meliputi albino, botak, sistis fibrosis, fenilketonuria,
Tay-Sachs, skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan meliputi
kelainan sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan Huntington. Cacat bawaan yang
tertaut kromosom kelamin biasanya bersifat resesif. Contohnya buta warna dan hemofilia.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Pada umumnya tidak dapat disembuhkan
2. Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular
3. Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif
4. Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi
bersifat carrier
5. Dapat diusahakan agar terhindar.
Apabila seorang wanita normal (carrier) menikah dengan laki-laki normal, maka:
P : XHXh >< XHY
Gamet : XH dan Xh XH dan Y
F1 : XHXH, XHY, XHXh, XhY
XHXH (wanita normal), XHY (Pria Normal), XHXh (Wanita Normal), XhY (Pria Hemofilia)
Sehingga, presentase pria hemophilia adalah 25%, dan presentase anak perempuan normal
adalah 50%. ( Riska Yuniar, 2013 )
2. Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan dari orang tua
kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa
oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang
membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat
istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta
warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna
sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Buta warna dapat kita tes dengan tes Ishihara, dimana lingkaran - lingkaran berwarna
yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat atau
tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna. Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel
pewarisan buta warna pada manusia.
Pewarisan pada ♂ Normal ♂ cb
♂ dan ♀
X Y Xcb Y
♀ Normal X XX XY XcbX XY
X XX XY XcbX XY
♀ Carrier Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
X XX XY XcbX XY
♀ cb Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
Keterangan :
Genotif XX : menunjukkan wanita normal
Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotif XcbXcb : menunjukkan wanita buta warna
Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal
Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna
3. Penyakit pada gigi
Penyakit yang menyerang gigi dapat pula karena keturunan
seperti Anodotinmerupakan kelainan yang terpaut pada kromosom seks X dan dikendalikan
oleh gen resesif. Nama lain dari anodotin adalah ombong sehingga anak penderita tidak
memiliki gigi. Amola merupakan penyakit yang dikendalikan oleh gen resesif. Nama lain
Amola adalah gigi tidak bergeraham. Dan gigi tidak beremail dengan gen pengendali
dominan.
P1 = XAXa >< XAY
Charrier Normal
Anodontia
G = XA,Xa XA,Y
F1 = XAXB = Charrier
XaY = Anodontia
XAXA = Normal
XAY = Norma
4. Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian
tertentu dari daun telinga, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Penyebabnya gen-gen resesif (h)
yang termasuk kromosom Y. Kelainan ini hanya dimiliki oleh laki-laki. ( Teo Sukoco, 2013 )
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y
Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y adalah penyakit hekstekgrafior
(rambut seperti landak) dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula webbedtoes yaitu
antar jari penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh gen resesif pula yaitu XYwt. terdapat
pula Hipertrikosis yaitu terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan oleh gen
resesif (XYht).
Saran
Sebaiknya kita harus mengetahui berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan
keturunan. Karena semua manusia akan memiliki penyakit yang berhubungan dengan faktor
tersebut. Entah fisik maupun yang lainnya yang akan menjadi penyakit menurun.
Dari makalah di atas semoga bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil sisi positif dan hal-hal penting dalam memahami arti pentingnya
penyakit yang berhubungan dengan keturunan.
Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang
dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NUR HUMAIRA
XII IPA 9
SMA NEGERI 1
LHOKSEUMAWE