Anda di halaman 1dari 14

Makalah Problem Based Learning

Pewarisan Kelainan Kromosom pada Manusia


Tiffany
102012368
A4
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no 6 Jakarta 11510
christina.tiffany10@yahoo.com

Pendahuluan
Seluruh metabolisme dalam tubuh diatur oleh gen. Gen terdapat di dalam DNA.
DNA merupakan salah satu komponen penyusun kromosom. Manusia memiliki 23
pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.
Pewarisan sifat seperti warna mata dan bentuk hidung merupakan pewarisan yang
tidak berbahaya. Pewarisan sifat akan menjadi masalah yang serius ketika gen gen yang
diwariskan menyebabkan kelainan atau penyakit hereditas yang menimbulkan cacat atau
kematian.
Pada makalah ini akan dibahas malformasi congenital,

pewarisan kelainan

kromosom baik yang menyerang autosom maupun gonosom, serta mutasi .

Isi
Istilah congenital bermakna ada saat lahir. Sebagian penyakit congenital tidak
bersifal genetik (misal : sifilis congenital). Dipihak lain, tidak semua penyakit genetik
bersifat congenital; sebagai contoh penyakit Huntington mulai muncul hanya setelah usia
30 sampai 40an.1 Anomali congenital adalah gangguan perkembangan yang sudah ada
sejak lahir. Anomali congenital dapat bersifat struktural atau fungsional yang disebabkan
oleh kausa genetik dan kausa lingkungan. 2
1

Anomali ini dapat dibagi menjadi empat subtipe yang secara klinis signifikan :
1. Malformasi : defek morfologik organ atau regio tubuh yang lebih besar, akibat
dari proses perkembangan abnormal secara intrinsik

( misalnya kelainan

kromosom)2.
2. Displasia : kelainan susunan atau organisasi sel
3. Deformasi : kelainan bentuk atau posisi suatu bagian tubuh akibat gaya mekanis,
seperti penekanan intra uterus.
4. Disrupsi : defek morfologik pada sebuah organ atau bagian tubuh yang lebih
besar akibat gangguan ekstrinsik pada pertumbuhan dan perkembangan normal.
Disrupsi terjadi akibat pajanan lingkungan. 2
Penyebab kesalahan malformasi pada manusia dapat dikelompokkan menjadi dua
kategori besar : genetik dan lingkungan.

Hampir separuh kasus tidak diketahui

penyebabnya. Penyebab genetik pada malformasi mencakup semua mekanisme penyakit


genetik. Pada dasarnya, hampir semua sindrom kromosom berkaitan dengan malformasi
congenital. Contohnya meliputi sindrom down dan trisomi lain serta sindrom klinefelter.
Mutasi gen tunggal yang ditandai dengan pewarisan mendelian, mungkin mendasari
malformasi berat. Sebagai contoh, holoprosensefalus merupakan cacat perkembangan
tersering pada otak depan dan bagian tengah wajah pada manusia. Pewarisan multifaktor
yang menandakan interaksi antara faktor lingkungan dengan dua atau lebih gen yang
efeknya kecil merupakan penyebab tersering malformasi congenital. Yang termasuk
dalam kategori ini adalah beberapa malformasi yang relatif sering sumbing bibir dan
langit langit.

Pengaruh lingkungan, seperti infeksi virus, obat dan iradiasi yang terus mengenai
ibu selama kehamilan, dapat menyebabkan malformasi janin. 1

1.1 Tabel Penyebab Malformasi Congenital pada Manusia


Penyebab
Genetik
*Kelainan Kromosom
*Pewarisan Mendelian
*Multifaktor
Lingkungan
Infeksi ibu/plasenta
*Rubela
*Toksoplasmosis
*Sifilis
*Infeksi Sitomegalovirus
*infeksi virus imunodefisiensi manusia
Keadaan penyakit pada ibu
*Diabetes
*Fenilketouria
*Endokrinopati
Obat dan bahan kimia
*Alkohol
*Antagonis asam folat
*Androgen
*Fenitoin
*Talidomid
*Warfarin
Iradiasi
Tidak diketahui

Lahir Hidup dengan Malformasi


10-15
2-10
20-25
2-3

6-8

1
40-60

Diadaptasi dari Stevenson RE, et al (ed): Human Malformations and Related Anomalies.
New York, Oxford University Press, 1993,9 115. 1
3
Survei mengisyaratkan bahwa hampir 20 % pasien rawat inap anak di rumah sakit
mengidap gangguan yang berasal dari genetik. Gangguan herediter berdasarkan definisi
berasal dari orang tua pasien, diwariskan dalam gamet melalui generasi sehingga bersifat
familial. 1
Pewarisan Kelainan Kromosom

Kelainan genetik ( genetic abnormality) merupakan penyimpangan dari sifat ratarata manusia . Oleh karena terjadi penyimpangan rata-rata fenotip, orang yang mengalami
kelainan genetik biasanya jarang dan tidak umum dijumpai di dalam masyarakat.
Pewarisan kelainan kromosom dapat menyerang autosom (kromosom tubuh)
maupun gonosom (kromosom kelamin).4
Pewarisan Dominan Autosomal
Pewarisan dominan autosomal diekspresikan baik oleh heterozigot maupun
homozigot. Laki-laki dan perempuan sama-sama mampu memiliki dan mewariskan suatu
alel dominan autosomal. Tidak ada generasi yang terlewatkan. Karakteristik umum lain
yang juga penting pada pewarisan dominan autosomal adalah bahwa semua keturunan
dari pasien dengan penyakit dominan autosomal akan memiliki probabilitas 50%
terjangkit penyakit yang sama. 2
1. Polidaktili
Penderita polidaktili memiliki jumlah jari tangan dan kaki lebih banyak
dari orang normal. Polidaktili adalah kelainan yang diwariskan oleh gen autosom
dominan P, sedangkan gen p untuk normal.
2. Brachidaktili
Brachidaktili merupakan suatu kelainan ruas-ruas jari yang memendek
pada manusia. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal
jika dalam keadaan homozigot dominan (BB).
4
Dalam keadaan Bb individu menderita brachidaktili sedangkan genotip bb
individu dalam keadaan normal.
3. Dentinogenesis Imperfecta
Dentinigenesis Imperfecta merupakan kelainan pada gigi manusia yang
menyebabkan tulang gigi ( dentin) berwarna seperti air susu. Kelainan ini
disebabkan oleh gen dominan Dt, DD sedangkan keadaan normal diatur oleh gen
dt.

4. Akondroplasia
Kerdil karena gagalnya pertumbuhan tulang rawan dan tulang sejati,
sehingga tidak dapat tumbuh membesar. Namun intelejensi , ukuran kepala, dan
ukuran tubuh normal. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat
letal jika dalam keadaan homozigot dominan (BB). Dalam keadaan Bb individu
menderita akondroplasia ( bertahan hidup) sedangkan genotip bb individu dalam
keadaan normal.
5. Penyakit Huntington
Huntington merupakan suatu penyakit yang menyerang system saraf.
Penderita menggelengkan kepala pada satu arah karena terjadi degenerasi system
saraf yang cepat dan tidak dapat balik. Huntington disebabkan oleh alel dominan
(H). Dengan satu alel H saja semua individu yang heterozigot akan mendapatkan
Huntington. Individu yang normal memiliki alel resesif ( hh). 4
Pewarisan Resesif Autosomal
Pewarisan resesif autosomal memiliki beberapa persamaan dengan pewarisan
dominan autosomal; yaitu laki laki dan perempuan sama seringnya terkena. Individu yang
mengidap penyakit jarang memiliki orang tua berpenyakit sama walaupun kedua orang
tua dari individu tersebut pastilah heterozigot untuk gen tersebut. Penyakit resesif
autosomal juga sering timbul akibat perkawinan antara anggota keluarga. 2
5
1. Anemia Sel Sabit (ASS)
Anemia sel sabit adalah suatu penyakit yang mengenai hemoglobin dan
mengenai sekitar 1 dari 400 sampai 1dari 600 orang Amerika keturunan Afrika.
Homozigot untuk alel mutan menyebabkan timbulnya penyakit sel sabit,
sedangkan heterozigotnya menimbulkan sifat sel sabit.
Individu dengan sifat sel sabit adalah pembawa suatu alel mutan dan
mampu mewariskan alel tersebut kepada anak-anaknya tetapi ia sendiri tidak
mengidap penyakit sel sabit.

Anemia sel sabit disebabkan oleh terjadinya sebuah mutasi satu titik di
gen beta-globin. Gen ini terletak pada kromosom 11. Mutasi menyebakan molekul
hb berubah bentuk sehingga eritrosit berbentuk seperti sabit. 2
2. Albino
Albino merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak
mampu memproduksi pigmen melanin. Penderita albino memiliki genotip aa dan
orang normal memiliki genotip AA, Aa.Tidak bersifat letal.
3. Fenilketonuria (PKU)
PKU mengenai sekitar 1 dari 10.000 orang Kaukasian. PKU dianggap
sebagai suatu kelainan bawaan metabolisme. Fenilalanin adalah asam amino
esensial yang diperlukan oleh tumbuh-kembang normal. Feniilalanin diuraikan
oleh enzim fenilalanin hidroksilase ( PAH ). Proses ini penting karena
peningkatan kadar fenilalanin dalam darah menyebabkan kerusakkan saraf.
Individu dengan PKU memiliki mutasi di gen PAH sehingga kadar fenilalanin
sangat meningkat. Apabila tidak dikoreksi dapat menyebabkan retardasi mental
berat.2 Penderita memiliki genotip pp dan orang normal genotipnya PP, Pp.

4.

6
Galaktosemia
Individu normal memiliki alel (GG), individu carrier memiliki alel Gg,
dan penderita memiliki alel gg. Individu yang mendapatkan alel homozigot resesif
tubuhnya tidak dapat menghasilkan enzim yang dapat memecah laktosa.
Seharusnya laktosa dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, kemudian glukosa 1
fosfat.
Tidak dapat menggunakan galaktosa ( laktosa dari ASI ibu). Jika tidak
diobati bayi akan mengalami keterbelakangan mental.

5. Fibrosis Sistik
Fibrosis Sistik disebabkan oleh alel homozigot resesif (cc). Individu
heterozigot (Cc) tidak menderita gejala penyakit ini, namun merupakan carrier.

Tidak adanya protein yang membantu transport ion klorida melalui


membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang mempengaruhi
pancreas, saluran pernapasan, kelenjar keringat dan lain-lain. 4

Pewarisan Tertaut Kromosom X


Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada kromosom X. Gen tertaut
kromosom X merupakan gen tertaut kelamin tidak sempurna ( gen yang terletak pada
bagian yang homolog). Lebih banyak diturunkan kepada anak laki-lakinya, sedangkan
pada anak perempuan akan pembawa (carrier).
1. Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan pada individu yang tidak mampu
membedakan seluruh atau beberapa warna ( misalnya hijau dan merah). Individu
yang buta terhadap warna hijau dan merah dikarenakan individu tersebut tidak
memiliki reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang gelombang hijau
dan merah.
7
Buta warna merupakan karakter resesif yang tertaut pada kromosom X.
Buta warna lebih sering dijumpai pada laki-laki daripada perempuan. Anak lakilaki akan memperoleh cacat turunan ini jika ibunya seorang carrier atau
penderitabuta warna.
Buta warna disebabkan oleh alel resesif c, sedangkan penglihatan normal
disebabkan oleh alel dominan C. Orang tua yang normal penglihatannya dapat
memiliki anak laki-laki yang buta warna jika ibunya seorang carrier. 4
2. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit yang disebabkan alel resesif yang tertaut
kromosom X. Kasus hemofilia terjadi pada satu laki-laki diantara 7000 orang.
Hemofilia merupakan sifat resesif tertaut sex yang disebabkan oleh tidak
adanya protein tertentu yang diperlukan untuk penggumpalan darah.
Para penderita hemofilia mengalami pendarahan yang berlebihan ketika
terluka. Individu yang memiliki kelainan hemofilia yang sangat serius dapat

mengalami pendarahan sampai mengalami kematian akibat luka-luka kecil seperti


lecet dan memar.
Perempuan yang homozigot resesif merupakan penderita sedangkan
perempuan yang heterozigot pembekuan darahnya normal. Seorang laki-laki
penderita hanya memiliki satu gen resesif karena dia hanya memiliki satu
kromosom X. Inilah sebabnya mengapa penderita penyakit yang diakibatkan oleh
gen tertaut seks lebih banyak di derita oleh laki- laki.
Jika seorang ibu carrier hemofilia, seluruh anak laki-lakinya pasti
mewarisi penyakit tersebut., karena anak laki-laki selalu mendapat kromosom X
dari ibunya.

3. Distrofi Otot
Distrofi otot diderita oleh sekitar satu dari setiap 3500 laki-laki yang lahir
di Amerika Serikat. Orang-orang yang memiliki kelainan distrofi otot jarang yang
dapat bertahan hidup melewati usia 20 tahun.
8
Kelainan tersebut ditandai denggan makin melemahnya otot dan hilangnya
koordinasi. Para peneliti telah melacak penyebab kelainan tersebut, yaitu ttidak
adanya satu protein otot penting yang disebut distrofin dan telah menelusuri gen
untuk protein ini sampai ke sebuah lokus yang spesifik pada kromosom X.

Pewarisan Tertaut Kromosom Y


Gen tertaut kromosom Y merupakan gen tertaut kelamin sempurna (gen yang
terletak pada bagian yang tidak homolog) . Gen tertaut kromosom Y dan sifat-sifat yang
disebabkannya disebut holandrik., berarti sifat yang diturunkan hanya terdapat pada lakilaki.
1. Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di
bagian tertentu dari daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.
Penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut pada kromosom Y,
sedangkan yang memiliki kromosom Y adalah pria. Database NIH, Online
Mendelian Inheritance in Man menggambarkan bahwa telinga berbulu banyak

dan tebal hasilnya baik lebih dari satu lokus pada kromosom Y. 5 Maka sifat ini
hanya diwariskan kepada keturunan pria saja. Banyak dijumpai pada bangsa India
dan Pakistan.
2. Webbed Toes
Gen resesif wt ( webbed toes) menyebabkan tumbuhnya kulit diantara jari-jari
( terutama jari-jari kaki) sehingga tangan atau kaki penderita mirip kaki katak.
Mutasi
Mutasi berasal dari kata mutates (bahasa latin) yang artinya adalah perubahan.
Mutasi didefinisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan
secara genetic pada keturunannya. Agen yang dapat menyebabkan mutasi disebut
mutagen. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan.
9
Perubahan susunan genetik ini menyebabkan terjadinya perubahan gen dan
akhirnya menyebabkan perubahan alel dan fenotip makhluk hidup.
Tempat terjadinya mutasi
1. Mutasi Gametik
Mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena sel gamet mengalami pembuahan,
gamet mutan yang mengalami pembuahan dapat mewariskan mutasi tersebut
kepada keturunannya.
2. Mutasi Somatik
Mutasi yang terjadi pada sel-sel soma ( sel tubuh). Mutasi somatik tidak dapat
diwariskan pada keturunannya meskipun ada indikasi kepekaan seseorang
mengalami mutasi somatic ( terutama individu dewasa) juga dipengaruhi secara
genetik.4
Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom adalah mutasi atau perubahan materi genetic yang disebabkan oleh
perubahan pada kromosom. Mutasi kromosom dapat disebabkan oleh gangguan fisik dan

kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam pembelahan sel sehingga merusak susunan
kromosom atau mengubah jumlah kromosom.
*Perubahan Susunan Kromosom
1. Delesi (penghilangan)
Delesi terjadi ketika sebuah fragmen kromosom patah dan hilang pada saat
pembelahan sel. Kromosom tempat fragmen tersebut akan kehilangan gen gen
tertentu.
2. Duplikasi (penggandaan)
Fragmen patahan dapat berikatan dengan kromosom homolog sehingga gen
menjadi ganda.
10
3. Inversi ( pembalikan )
Fragmen tersebut dapat melekat kembali pada kromosom asalnya tetapi arahnya
terbalik.
4. Translokasi
Fragmen patahan bergabung dengan suatu kromosom non homolog yang
menyebabkan penyusunan ulang. Tipe translokasi yang paling umum adalah
translokasi respirok, Yitu kromosom non homolog saling bertukar fragmen.
Sebaliknya, translokasi non resiprok terjadi dengan adanya kromosom yang
mentransfer fragmen tanpa menerima fragmen lainnya kembali. 4
Delesi dan duplikasi cenderung terjadi selama proses meiosis. Kromatid-kromatid
homolog kadang-kadang berpisah dan bergabung kembali di tempat-tempat yang tidak
tepat sehingga salah satu pasangan akan melepaskan gen yang lebih banyak dibandingkan
dengan yang di dapatkan oleh kromatid tersebut. Hasik dari persilangan yang tidak timbal
balik adalah satu kromosom dengan delesi dan satu kromosom dengan duplikasi.
Duplikasi dan translokasi juga cenderung memiliki pengaruh yang membahayakan. Pada
translokasi yang timbal balik terjadi pertukaran antara segmen-segmen kromosom non
homolog, sedangkan pada inverse dan translokasi dapat mengubah fenotip karena
ekspresi suatu gen dapat dipengaruhi oleh lokasinya diantara gen gen di dekatnya. 4
*Perubahan Jumlah Kromosom

1. Euploid
Euploid didefinisikan sebagai variasi dalam sejumlah set dasar kromosom
yang disebut genom. Set dasar kromosom yang dimaksud adalah jumlah
kromosom terkecil yang pernah dimiliki oleh suatu jenis organism pada
evolusinya. Individu yang memiliki genom tunggal disebut monoploid, genomnya
dua (2x) disebut diploid dan seterusnya. Tingkatan euploidi yang lebih dari
diploid biasanya dikelompokkan dalam poliploid.

11
2. Aneuploid
Aneuploid adalah variasi jumlah kromosom yang diakibatkan adanya
pengurangan atau penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom tetapi tidak
berlangsung pada seluruh genom.
Idealnya pada pembelahan sel benang spindle mendistribusikan kromosom
pada sel sel anak tanpa kesalahan. Akan tetapi, adakalanya terjadi kecelakaan
yang disebut gagal berpisah yaitu pada saat bagian dari sepasang kromosom yang
homolog tidak bergerak memisahkan diri sebagaimana mestinya . Pada kasus ini
satu gamet menerima dua jenis kromosom yang sama dan satu gamet lainnya
tidak mendapat salinan sama sekali. Kromosom lainnya bias berdistribusi secara
normal. Jika salah satu diantara ramet yang menyimpang ini bersatu pada gamet
normal pada waktu pembuahan, keturunanya akan memiliki jumlah kromosom
yang tidak normal disebut aneuploid.
Kromosom yang berpasangan normal disebut 2n ( disomi). Jika satu
kromosom hilang 2n-1 ( monosomi). Kromosom dapat juga hadir dalam bentuk
triplikat 2n+1 ( trisomi) , 2n+2 ( tetrasomi). 4
Kelainan Kelainan pada Manusia yang Disebabkan oleh Perubahan Kromosom
1. Sindrom Turner (45 XO)
Pada tahu 1938 seorang ahli bernama Turner menemukan adanya seorang yang
fenotipnya wanita yang kelihatannya normal yang ternyata sesudah diteliti
terdapat beberapa sifat abnormal:
Tubuh pendek ( 120-130 cm)

Leher pendek dengan pangkal seperti bersayap karena adanya kulit


tambahan semenjak bayi. Kulit leher ini sangat kendur sehingga dapat
dengan mudah ditarik kesamping.
Tidak berkembangnya tanda kelamin sekunder seperti lazimnya wanita
Ovarium hanya berupa jaringan kecil sehingga wanita ini steril.

12

Dada lebar, pinggul sempit


Intelegensia kurang.

Penderita disebut XO, terjadi karena gagal berpisah pada waktu oogenesis.
2. Sindrom Klinefelter (47, XXY)
Pada tahun 1942 seorang ahli bernama Klinefelter menemukan seorang manusia
dengan fenotip pria, tapi memperlihatkan tanda-tanda seperti wanita, misalnya :
Setelah masa akil balik tumbuh payudara
Lengan dan kaki ekstrem panjang, sehingga tampak tinggi dan panjang
Suara tinggi seperti wanita
Testis kecil walau alat genetalia luar tampak normal tetapi spermatozoa
biasanya tidak terbentuk.
Dada sempit, pinggul lebar, mandul, steril

Penderita dapat terjadi karena pembuahan spermatozoa yang membawa


kromosom Y terhadap ovum yang memiliki 2 kromosom X gagal berpisah.
3. Sindrom Down ( 47, XX+21 atau 47, XY+21)
Ditemukan oleh Longdon Down tahun1866 disebabkan oleh kelebihhan
kromosom 21, sehingga setiap sel tubuh memiliki total 47 kromosom. Dari sudut
pandang kromosom, sel sel tersebut dinamakan trisomik untuk kromosom 21.
Ciri- cirri penderita sibdrom down :
Penampakan wajah yang khas, mata sipit, miring kesamping
Mongolism, bertelapak tebal, bibir tebal, lidah menjulur, liur selalu

menetes
Tubuh pendek, terdapat cacat pada jantung
Rentan terhadap infeksi saluran pernapasan

Lemah mental, IQ rendah


Sebagian besar penderita terhambatr perkembangan seksualnya dan
mandul.
13

4. Sindrom Tripel X ( 47, XXX)


Individu ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1959, dengan ciri-ciri :
Fenotipe wanita, walau sudah dewasa masih memiliki alat kelamin seperti

kelamin bayi.
Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang
Sedikit ada gangguan mental
Menstruasi tidak teratur.

Wanita tripel X disebabkan oleh peristiwa nondisjuction selama oogenesis

Kesimpulan
Malformasi congenital adalah proses perkembangan abnormal yang ditemukan
pada saat lahir. Pewarisan kelainan kromosom dapat dibagi menjadi pewarisan autosom
dominan, pewarisan autosom resesif, pewarisan tertaut kromosom X, dan pewarisan
tertaut kromosom Y. Kelainan ini juga dapat disebabkan karena adanya mutasi
kromosom.

Daftar Pustaka
1. Kumar, Cotran, Robbins. Buku ajar patologi, ed 7.vol 1. Jakarta: EGC; 2007
2. Price Sylvia, Wilson Lorraine. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit,
ed 6,vol 1. Jakarta: EGC; 2006
3. Kamus Kedokteran Dorland ed 29
4. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E. Biologi. Jakarta: Erlangga; 2007
5. Priastini R, Hartono B, Hudyono J. Buku ajar biologi dasar biologi sel, ed 2.
Jakarta: FK UKRIDA

14

Anda mungkin juga menyukai