Journal Reading
Pembimbing:
drg. Wahyu Susilaningtyas, Sp.Pros
Disusun Oleh :
Septian Tri Anggara
210.121.0038
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN CONT
Pendapat lain mengemukakan
KRITERIA INKLUSI
100 Peserta
Kel. Bukan Perokok
50 peserta
Kel. Perokok
50 peserta
Evaluasi statistik:
Uji
chi-square
yang
digunakan
untuk
mengevaluasi
hubungan
antara
prevalensi
candida dan merokok.
T-test digunakan untuk mengevaluasi hubungan
antara candida dan jumlah dan durasi merokok.
Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antara jumlah koloni candida dalam
kelompok studi dibandingkan kontrol.
Spearman
digunakan
untuk
mengevaluasi
korelasi antara jumlah koloni Candida dan jumlah
dan durasi merokok pada kelompok studi.
HASIL
PEMABAHASAN
DEFINISI
Menurut etiologinya lesi jaringan lunak rongga
mulut dapat disebabkan oleh infeksi dan non
infeksi (trauma lokal, penyakit sistemik dan
gangguan imunologi, penggunaan obat obatan ,
terapi radiasi dan neoplasma).
LESI PRIMER
JENIS LESI
A. Hairy Leukoplakia
Disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) dan
dengan lesi putih, patch kasar unilateral atau
bilateral, tanpa gejala, biasanya pada permukaan
lateral lidah. Ini paling sering terjadi pada pasien
HIV positif.
Gambar 2. Hairy
leukoplakia
B. Herpes Simplex
o Etiologi virus herpes simplex (herpes simplex
virus).
o 3 bentuk klinis infeksi oral: Herpes labialis,
Herpes primer stomatitis, Infeksi herpes introral
Gambar 3. Herpes
labialis
Gambar 4. Herpes
primer stomatitis
Gambar 5. Infeksi
herpes introral
C. Papiloma
o Etiologi
papiloma adalah virus papiloma
manusia (HPV) tipe 6 dan 11
o Papilloma muncul sebagai pedunkulata atau
sessile, berwarna putih atau normal seperti
kembang kol yang muncul dari permukaan
mukosa.
o Lokasi
paling umum adalah daerah palatumuvula diikuti pada lidah dan bibir
Gambar 6. Papiloma
rongga mulut
D. Varicella Zoster
o Infeksi primer adalah cacar air, infeksi sekunder
adalah herpes zoster.
o Bentuk ruam kulit yaitu berupa, vesikel, pustule,
ulcer dan crush.
o Keterlibatan rongga mulut biasanya melibatkan
mukosa bukal dan palatum durum yaitu
menyerupai ulcer aphtous di rongga mulut.
Gambar 9. Papillary
hyperplasia (PH)
B. Angular cheilosis
o Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan vitamin
di negara USA.
o Paling umum disebakan Candida albicans dan
Staphylococcus aureus.
o Lesi ini muncul dengan fisura dan maserasi pada
komisura labial
C. Candidiasis
o Infeksi yang disebabkan oleh spesies Candida
o Membran mukosa yang terlibat timbul slough
berwarna putih yang terdiri dari mukosa
nekrotik.
o Berbeda dengan kebanyakan lesi putih lain,
pseudomembranes putih Candidiasis sering
dapat dihapus.
o Candida juga memperlihatkan lesi berwarna
merah yang disebut candidiasis eritematosa
B. Perikoroinitis
o Perikoronitis
merupakan peradangan pada
jaringan gingiva disekitar mahkota gigi yang
erupsi, paling sering pada gigi molar bawah
o Gingiva disekitar mahkota merah, bengkak, dan
nyeri
Gambar 13.
Periokoroinitis
NEOPLASMA
A. Squamous Cell Carcinoma
o
Penyebab yang paling penting adalah sinar UV
dan merokok menggunakan pipa.
o
Lokasi ulkus pada lidah, dasar mulut, dan
mukosa bukal. Lesi berbentuk bulat dan tidak
beraturan
o
Ulkus yang timbul tidak sakit, tidak sembuh,
dan indurasi, dengan gambaran berupa patch
berwarna putih atau merah
B. Kaposi sarcoma
o Terjadi pada pasien yang menderita AIDS
dengan lesi berbentuk soliter maupun multipel,
dan berwarna biru/merah/ungu.
TERIMA KASIH