SITI NURBAYTI
1
KARBOHIDRAT
Karbohidrat : polihidroksi aldehida atau keton
Contoh:
H “GULA” termasuk karbohidrat
O
OH POLIHIDROKSI ALDEHIDA
setiap karbon mempunyai gugus hidroksi
HO (kecuali karbon aldehida)
OH
OH
“hidrat” dari karbon
CH2 OH
glukosa C6H12O6 = C6(H2O)6
2
Klasifikasi Karbohidrat
1. Monosakarida: satuan KH yang paling sederhana.
Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa
Jenis Monosakarida:
* aldosa: polihidroksi aldehida (gula aldehida)
* ketosa: polihidroksi keton (gula keton)
3
Penamaan Monosakarida
jenis gula + nomor karbon + akhiran
aldo- tri-, tetra-, penta-, -osa
keto- heksa-, hepta-
ALDOSA KETOSA
CH2OH
CHO aldotriosa ketotriosa
OH aldotetrosa O ketotetrosa
aldopentosa HO ketopentosa
HO aldoheksosa ketoheksosa
aldoheptosa ketoheptosa
OH OH
CH2OH CH2OH
4
Contoh monosakarida:
5
2. Disakarida: KH yang tersusun dari 2 unit monosakarida.
Contoh: maltosa (2 unit glukosa), laktosa (glukosa +
galaktosa), dan sukrosa (glukosa + fruktosa)
6
3. Oligosakarida: KH yang tersusun dari 3 - 10 unit
monosakarida. Contoh: raffinosa
7
Proyeksi Fischer
Penelitian mengenai KH banyak dilakukan oleh: Emil Fischer
(1852-1919) mengajukan proyeksi Fischer
8
Contoh:
9
Notasi D dan L
Konfigurasi relatif terhadap gliseraldehida
Jika gugus –OH pada atom C kiral yang terjauh dari karbon 1
terletak di sebelah kanan dalam proyeksi Fischer deret
gula-D
10
Notasi D dan L
D-
11
12
HATI-HATI DENGAN SIMBOL!!
R,S
+,-
D,L
13
KONFIGURASI RELATIF
Konfigurasi yang berkaitan dengan
D, L D-gliseraldehida atau L-gliseraldehida
KONFIGURASI ABSOLUT
Konfigurasi di sekitar atom C kiral,
R, S dalam ruang 3 dimensi. Aturan
CIP digunakan untuk penentuan R atau S
ROTASI SPESIFIK
Simbol senyawa dekstrorotatori (+)
(+) , (-) atau levorotatori (-), ditentukan
dengan polarimeter
d, l
SIMBOL LAMA, sudah tidak digunakan lagi
14
Senyawa-D bisa R atau S
Senyawa-L bisa R atau S
15
GULA ALDOSA
16
17
18
ALDOTRIOSA (Gliseraldehida)
Jumlah stereoisomer = 2n ,
dengan n= jumlah C asimetri/kiral
D L
CHO CHO
H OH HO H
CH2OH CH2OH
(+) (-)
enansiomer enansiomer
H OH HO H HO H H OH
H OH HO H H OH HO H
H OH HO H H OH HO H
H OH HO H HO H H OH
HO H H OH HO H H OH
H OH HO H H OH HO H
24 = 16
8 stereoisomer-D 8 stereoisomer-L
22
D-Aldoheksosa
CHO CHO CHO CHO
H OH HO H H OH HO H
H OH H OH HO H HO H
H OH H OH H OH H OH
H OH H OH H OH H OH
CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH
(+)-Allose (+)-Altrose (+)-Glucose (+)-Mannose
25
Gambar Sistematik D-aldoheksosa
28
Pembentukan hemiasetal siklik menghasilkan pusat kiral
baru (*) 2 diastereoisomer &
: OH pada C1 (C-anomer) terletak di bawah bidang
: OH pada C1 terletak di atas bidang
* *
D-ribosa
Diastereoisomer tersebut disebut juga ANOMER (berbeda
pada C1)
30
Piranosida
31
32
Bentuk Konformasi
33
Mutarotasi
Perubahan rotasi optis secara lambat yang terjadi jika satu
bentuk anomer karbohidrat dilarutkan dalam air hingga
mencapai kesetimbangan MUTAROTASI
34
Glikosida
Bentuk asetal dari monosakarida disebut glikosida
35
36
Gugus hidroksil anomer digantikan oleh
substituen lain
37
Oksidasi Monosakarida
Gula pereduksi: gula yang dapat dioksidasi oleh
oksidator lembut, seperti: reagensia Tollens,
Benedict, dan Fehling
38
Aldosa bentuk hemiasetal adalah gula pereduksi
(mudah dioksidasi), karena mempunyai gugus
aldehida dalam bentuk rantai terbukanya
39
Semua karbohidrat yang mengandung gugus
hemiasetal bebas adalah gula pereduksi
40
Ketosa (misal: fruktosa) juga gula pereduksi,
karena dapat berada dalam kesetimbangan
dengan bentuk aldosanya melalui pembentukan
intermediet enadiol, bentuk aldosa mudah
dioksidasi
43
Gula Deoksi
Gula deoksi: gugus hidroksil digantikan oleh
hidrogen
Contoh:
45
Asam Aldonat
Produk oksidasi dari gugus aldehida suatu aldosa
adalah asam aldonat
Pereaksi yang digunakan: larutan Br2 yang
dibuffer
46
47
Asam Aldarat
Oksidator yang lebih kuat (HNO3) akan
mengoksidasi gugus aldehida dan gugus hidroksil
ujung
Produksinya disebut asam aldarat
48
Asam Uronat
Gugus hidroksi ujung dapat dioksidasi dengan
enzim tanpa teroksidasinya gugus aldehida
Produknya disebut asam uronat
CH2OH CO 2H
H OH H OH
H [O ]
H
OH H OH H
HO OH e n z im
HO OH
H OH H OH
D-glukosa asam D-glukuronat
49
Oksidasi Asam Periodat
Oksidasi asam periodat untuk uji 1,2-diol atau
1,2--hidroksi aldehida/keton
50
51
52
Pemutusan asetal cincin 6 berbeda dengan asetal
cincin 5
53
54
Reduksi Monosakarida
Aldosa dan ketosa dapat direduksi menjadi ALDITOL
55
D-glusitol juga diperoleh dari reduksi D-glukosa
56
Reaksi pada gugus hidroksil
Pembentukan asetat (asilasi)
57
Pembentukan eter (alkilasi)
Untuk membentuk metil eter, pereaksi yang
biasa digunakan adalah CH3I/Ag2O atau dimetil
sulfat (CH3O)2SO2
58
59
Pembentukan Osazon
Jika fenilhidrazin direaksikan dengan aldosa atau ketosa
menghasilkan produk: OSAZON
60
Sintesis Killiani-Fischer (Perpanjangan Rantai)
CN CO 2H CHO
H OH H OH H OH
HO H H 2O , H + HO H N a (H g ) HO H
H OH H OH C O 2 H OH
CHO H OH H OH H OH
HO H CH 2OH CH 2OH
H C N CH 2OH
H OH
D-glukosa
H OH
CN
CH 2OH CO2H CHO
HO H
D-arabinosa HO H HO H
HO H
H 2O , H + HO H N a (H g ) HO H
H OH
H OH C O 2 H OH
H OH
H OH H OH
CH 2OH
CH 2OH CH 2OH
D-manosa
61
Modifikasi Sintesis Killiani-Fischer
62
Degradasi Ruff (Perpendekan Rantai)
Perpendekan rantai aldosa (berkurang 1 C) dengan degradasi
Ruff. Contoh: heksosa pentosa tetrosa dstnya
63
DISAKARIDA
A. Maltosa
Satu molekul maltosa terdiri dari 2 unit D-glukopiranosa
dengan ikatan -1,4’
Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 unit D-glukosa
4-O-(-D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa 64
B. Selobiosa
Satu molekul maltosa terdiri dari 2 unit D-glukopiranosa
dengan ikatan -1,4’
Hidrolisis selobiosa menghasilkan 2 unit D-glukosa
4-O-(-D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa 65
C. Laktosa (gula susu)
Satu molekul maltosa tersusun dari D-galaktosa dan
D-glukosa dengan ikatan -1,4’
4-O-(-D-galaktopiranosil)-D-glukopiranosa 66
D. Sukrosa
Satu molekul sukrosa tersusun dari -D-fruktosa dan –D-
glukosa dengan ikatan -2,-1’
Sukrosa bukan gula pereduksi
-D-fruktopiranosil--D-glukopiranosida 67
Pembuktian ikatan glikosida
68
POLISAKARIDA
A. Selulosa
Selulosa adalah polimer lurus dari -1,4’-D-glukosa
Selulosa bukan gula pereduksi
69
B. Pati
Pati dibedakan menjadi dua fraksi utama berdasarkan
kelarutan bila dibubur (triturasi) dengan air panas: 20%
amilosa (larut) dan 80% amilopektin (tidak larut)
70
AMILOPEKTIN: polisakarida bercabang
Rantai utama amilopektin mengandung -1,4’-D-glukosa
sebagai rantai utama, dan mempunyai cabang dengan
ikatan -1,6’ glikosida
71
72
Hewan menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk
glikogen
Glikogen mempunyai struktur yang hampir sama dengan
amilopketin. Bedanya, glikogen lebih bercabang
dibandingkan amilopektin
73