Anda di halaman 1dari 10

PBM (PAKET 6)

Teks berikut digunakan untuk soal nomor 1 sampai dengan 6!


(1) Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai
ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik
untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. (2) Selain itu
karakteristik dari sampah adalah bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti diare.
(3) Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
(4) Untuk sampah permukiman, pembagian tanggung jawab pengelolaan sampah dibedakan
menjadi dua, pengelolaan sampah dari sumber hingga ke TPS menjadi tanggung jawab
masyarakat, dan pengelolaan sampah dari TPS hingga ke TPA menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah. (5) Salah satu teknik pengelolaan sampah adalah pengomposan. (6)
Pengomposan yaitu suatu cara pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan aktifitas
bakteri untuk mengubah sampah menjadi kompos (proses pematangan). (7) … dilakukan
terhadap sampah organik.
1. Pada kata “proses-proses” merupakan jenis kata ulang ….
a. Dwipurwa
b. Semu

c. Berimbuhan
d. Dwilingga
e. Berubah bunyi
2. Kata tidak baku pada teks di atas terdapat pada ….
a. Kalimat (3)
b. Kalimat (2)
c. Kalimat (6)
d. Kalimat (1)
e. Kalimat (4)
3. Penggunaan tanda koma (,) yang tidak tepat yaitu ….

a. Sebelum kata “dua” pada kalimat (4)


b. Sebelum kata “ekonomi” pada kalimat (1)
c. Setelah kata “dapat” pada kalimat (2)
d. Sebelum kata “permukiman” pada kalimat (4)
e. Semua salah
4. Makna kata kompos adalah ….

a. Ekstrak pembusukan sampah organik


b. Nutrisi organik untuk ekosistem
c. Proses pengomposan
d. Organisme (bakteri atau jamur)
e. Pupuk campuran yang terdiri dari bahan organik

5. Unsur predikat pada kalimat (1) termasuk jenis ….


a. Verba
b. Adjektiva
c. Kopula
d. Nomina

e. Preporsisional
6. Istilah yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong adalah ….
a. Kompos
b. Pengomposan
c. Mengompos
d. Pengompos
e. Mengomposkan
Teks berikut digunakan untuk soal nomor 7 sampai dengan 11!
(1) Rokok herbal banyak di percaya sebagai cara aman dan dapat menjadi obat untuk
membantu seseorang berhenti merokok. (2) Alasannya rokok herbal sering kali dianggap rokok
yang aman, karena tidak mengandung nikotin yang dapat membuat seseorang menjadi
kecanduan. (3) Faktanya memang betul bahwa rokok herbal tidak akan membuat seseorang
menjadi kecanduan dan tidak mengandung tembakau. (4) Akan tetapi, jangan senang dulu
karena ada info penting yang mungkin bisa membuat orang berpikir lebih jauh tentang rokok
herbal. (5) Pasalnya, meski tidak mengandung nikotin dan tembakau, rokok herbal mengandung
tanaman atau sayuran yang jika dibakar akan menghasilkan karbondioksida, tar, dan bahkan
rangkaian racun lainnya. (6) Hasilnya, paru-paru perokok maupun orang mengisap asapnya
terancam oleh beragam racun berbahaya dari rokok herbal.
7. Konjungsi “akan tetapi” merupakan jenis konjungsi ….
a. Korelatif
b. Subordinatif

c. Aditif
d. Koordinatif
e. Disjungtif
8. Kesalahan penulisan kata terdapat pada kalimat ….
a. (1)

b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
9. Kesalahan penulisan preposisi terdapat pada kata ….

a. Dibakar
b. Dari rokok
c. Di percaya
d. Oleh beragam
e. Yang dapat

10. Kata “kecanduan” termasuk jenis morfologi ….


a. Prefiks
b. Infiks
c. Sufiks
d. Konfiks

e. Simulfiks
11. Kalimat pertanyaan yang tepat untuk paragraf di atas adalah ….
a. Apakah rokok herbal tidak mengandung nikotin?
b. Apakah rokok herbal dapat membantu seseorang berhenti merokok?
c. Apakah rokok herbal lebih sehat dari rokok biasa?

d. Bagaimana cara perokok agar tidak kecanduan dalam merokok?


e. Apa saja kandungan dalam rokok herbal?
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 12 sampai dengan 15!
(1) Pada masa pendudukan Jepang, petani harus menyerahkan sejumlah besar padi hasil panen.
(2) Mereka menderita kemiskinan kronis dan hampir selalu terlilit hutang dan terikat sistem
ijon. (3) Kelaparan pun melanda.
(4) Untuk menutupi kekurangan beras, masyarakat memakan jagung, singkong atau tiwul,
kedelai, bahkan bonggol pisang. (5) Menurut Aiko Kurasawa, sejarawan Universitas Keio,
Jepang, sebagai sumber protein, bekicot jadi pilihan. (6) Penduduk juga terpaksa memakan
badur (semacam keladi), yang harus dipotong-potong dan direndam air asin dulu untuk
menghilangkan getahnya yang beracun.
(7) Pemerintah pendudukan Jepang sendiri mendorong masyarakat mengkonsumsi sumber
pangan alternatif selain beras. (8) Mereka juga memperkenalkan resep-resep baru untuk
makanan-makanan pelengkap itu. (9) “Resep-resep itu umumnya disebut sebagai ‘menu
perjuangan’ oleh kaum propagandis,” tulis Aiko dalam Mobilisasi dan Kontrol.

(10) Salah satu menu populer ialah apa yang disebut Bubur Perjuangan atau Bubur Asia
Raya. Fujinkai. (11) Organisasi perempuan bentukan Jepang, aktif mengajarkan dan
menyebarluaskan menu baru ini.

(12) “Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur tersebut ialah: 200 gram jagung, 400
gram ubi, 400 gram ketela pohon, 200 gram sayuran. (13) Bumbunya: brambang, bawang,
salam, laos (lengkuas), terasi, lombok, santen dan garam. (14) Bubur ini dimakan dengan ikan
teri atau ikan kerang,” tulis Sinar Baroe, 8 Maret 1945.
(15) Selain melakukan [...], pemerintah pendudukan memerintahkan ketua tonarigumi (rukun
tetangga) untuk mengawasi anggota masyarakatnya supaya mau makan Bubur Perjuangan,
bukan nasi putih. (16) Dapur sering digeledah secara mendadak. (17) “Kalau ada seseorang yang
diketemukan makan nasi putih, dia akan diperingatkan dan bahkan kadang-kadang dilaporkan
kepada kenpeitai,” tulis Aiko.
Sumber: Historia.id
12. Kata berimbuhan pada teks di atas yang menunjukkan hasil adalah kata ....
a. kemiskinan pada kalimat (2)
b. memakan pada kalimat (4)
c. pendudukan pada kalimat (7)
d. sejarawan pada kalimat (5)

e. bentukan pada kalimat (11)


13. Teks di atas mengunakan kata yang tidak baku yang terdapat pada kalimat ....
a. Kalimat (2)
b. Kalimat (6)
c. Kalimat (7)

d. Kalimat (13)
14. Topik yang dibicarakan pada teks di atas adalah ....
a. Kesulitan para petani Indonesia selama masa jajahan Jepang
b. Ekonomi dan pemerintahan pada masa pemerintahan Jepang
c. Kesulitan pangan pada masa pemerintahan Jepang

d. Panganan selama masa pendudukan Jepang di Indonesia


e. Sistem pangan Indonesia pada zaman penjajahan
15. Topik yang dibicarakan pada teks di atas adalah ....
a. Asosiasi
b. Asimilasi
c. Sosialisasi
d. Sistematisasi
e. Akulturasi
16. Di bawah ini kalimat yang tidak perlu diperbaiki, kecuali…
a. Dudung suka olahraga berenang, sedangkan Dadang suka olahraga basket.

b. Jika Martin sangat amat suka olahraga berenang, maka ia tentu bisa mengikuti lomba
berenang.

c. Meskipun Doni suka olahraga berenang, dia juga sering menemani Meri olahraga basket.
d. Joni senang membaca buku dengan tema horor, fiksi, dan romance.
e. Umar adalah anak yang pandai, baik hati, dan tidak sombong.
17. Struktur kalimat efektif yang tepat adalah .…
a. Sekolah membagi-bagikan buku pelajaran kepada siswa bidikmisi

b. Putri seorang siswa yang merupakan adalah siswi teladan.


c. Kunto memasak dan menggoreng ikan di dapur.
d. Semut adalah serangga yang sangat amat menyukai gula.
e. Diana memotong wortel sekaligus menggoreng ikan di dapur.
(1) Kunto suka olahraga berenang, sedangkan Joni suka olahraga basket.

(2) Kunto suka olahraga berenang, sedangkan, Joni suka olahraga basket.
(3) Kunto suka olahraga berenang sedangkan Joni, suka olahraga basket.
18. Tanda baca koma yang harus diperbaiki terdapat pada kalimat nomor .…
a. (1)
b. (2)

c. (3)
d. (2) dan (3)
e. (1) dan (3)
19. Kata dasar sama rata jika diimbuhkan dengan awalan “me-“ dan “-kan” maka menjadi .…
a. Menyamaratakan
b. Mensamaratakan
c. Meratakan
d. Menyama-ratakan
e. Men-sama-rata-kan
20. Kata-kata konjungsi yang tepat untuk melengkapi teks di atas adalah .…

a. Serta, apabila, dengan, sedangkan, serta


b. Dan, sedangkan, dari, jika, dan
c. Dan, apabila, sedangkan, dan, serta
d. Serta, sedangkan, dengan, apabila, serta
e. Serta, sedangkan, dengan, apabila, maupun
Bacalah teks berikut!
(1) Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan bahwa PPKM level 3 se-Indonesia pada
masa libur Nataru yang dibatalkan pemerintah diganti dengan pembatasan kegiatan
masyarakat pada masa Nataru. (2) Kebijakan itu diubah agar pembatasan yang diterapkan pada
masa Nataru berlaku secara spesifik selama 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022,
bergantung situasi di masing-masing daerah. (3) Tito menyampaikan ada beberapa faktor yang
membuat pemerintah membatalkan rencana PPKM Level 3 se-Indonesia pada masa libur
Nataru.
(4) Pertama, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir relatif landai
dan angka penularannya pun terbilang rendah. (5) Berdasarkan survei yang dilakukan
Kementerian Kesehatan, antibodi masyarakat sudah terbilang tinggi. (6) Bahkan, Tito menyebut
ada kemungkinan masyarakat di sembilan daerah aglomerasi telah mengalami kekebalan
kelompok. (7) Kondisi daerah juga selalu dinamis dan tingkat vaksinasi yang meningkat. (8)
Meski berubah istilah, pemerintah akan tetap menerapkan pembatasan, misalnya pengunjung
mal dibatasi maksimum 75 persen dari kapasitas. (9) Hanya warga yang sudah menjalani
vaksinasi dua dosis yang dapat beraktivitas di tempat publik dan penerapan aplikasi Peduli-
Lindungi di ruang publik.
(10) Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn. dr.
Alexander K. Ginting, Sp.P(K), FCCP mengatakan bahwa ketentuan PPKM berpedoman pada
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan CoronaVirus Disease 2019 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun
2022. (11) Syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri saat Nataru adalah wajib vaksinasi lengkap
dan hasil antigen negatif maksimal 1 × 24 jam sebelum keberangkatan. (12) Untuk orang
dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan
medis tak diizinkan untuk bepergian jarak jauh. (13) Bagi anak-anak, tetap dapat melakukan
perjalanan dengan syarat lebih ketat. (14) Syaratnya telah melakukan PCR yang berlaku 3 × 24
jam untuk perjalanan udara atau antigen 1 × 24 jam untuk perjalanan darat atau laut.
(Diadaptasi dari: https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-013184102/masih-saja-
pemerintah-bermain-dengan-istilah-ppkm-level-3-saat-nataru-batal?page=3)
21. Kata bisa pada kalimat (12) berhomonim dengan kata bisa pada kalimat ….
a. Setiap mahasiswa bisa mengajukan semester pendek di kampusnya.
b. Supaya bisa melakukan aktivitas berikutnya, Anda harus menyelesaikan tugas sebelumnya.

c. “Hore, sekarang saya bisa membuat teleskop dari bahan sederhana!” kata Angga.
d. Sesampainya di gerbang objek wisata, Anda bisa langsung masuk dengan menunjukkan tiket.
e. Kini bisa ular telah menjalar ke organ tubuh lainnya.
(1) Pada Kamis malam, debit tinggi Sungai Batu Ganda di Kecamatan Lasusua membawa
limpasan air ke permukiman warga. (2) Tidak hanya satu sungai, tetapi juga debit sungai di
Kecamatan Rante Angin juga naik dan merendam permukiman warga. (3) "Tadi malam ada dua
kejadian, yakni di Rante Angin dan di Sungai Batu Ganda. (4) Belum ada korban jiwa yang
terdata sampai Jumat pagi,” tutur petugas BPBD Kolaka Utara. (5) Saat ini, pihak daerah
setempat sedang fokus untuk mendata warga yang terkena dampak dan mendata daerah yang
terisolasi. (6) Petugas BPBD Kolaka Utara dan sejumlah instansi yang terkait pun tengah
mengevakuasi dan melakukan pemulihan kepada warga yang terkena dampak banjir. (7)
Sebelumnya, banjir bandang dari luapan Sungai Latawaro menerjang Dusun IV, Desa Latawaro,
Lambai, Kolaka Utara, pada Kamis dini hari. (8) Sebanyak tiga rumah warga terendam dan satu
jembatan tidak bisa dilalui ..... ada bagian jembatan yang hanyut akibat terjangan air. (9) Kepala
Polsek Rante Angin, Agustian Rante Parabang, menyampaikan bahwa selain merendam rumah
dan perkebunan, banjir juga memutuskan akses jembatan sehingga tidak bisa dilalui. (10)
Pihaknya telah membuat jembatan darurat agar bisa dilalui kendaraan roda dua. (11) Selain itu,
bronjong penahan air yang baru selesai dibangun juga rusak parah karena terkena terjangan air.
(12) Bronjong tersebut diketahui baru selesai dikerjakan dengan anggaran ratusan juta. (13)
Selain karena hujan deras, Agustian juga berpendapat bahwa aktivitas manusia di bagian hulu
juga menyebabkan banjir turut membawa batang dan ranting pohon. (14) Hal tersebut
berdampak pada meluapnya air sungai dan menyebabkan banjir bercampur lumpur.
Yunus, Saiful Rijal. 2020. “Banjir di Kolaka Utara Meluas, Ratusan Warga Desa Batu Ganda
Terisolir”. Kompas.id. Diakses dan diadaptasi pada 7 Desember 2021.
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2020/12/18/banjir-di-kolaka-utara-meluas-ratusan-
warga-desa-batu-ganda-terisolir
22. Konjungsi yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada kalimat (8) adalah ….
a. apabila
b. tetapi
c. hingga

d. sehingga
e. karena
23. Kata yang mengalami makna menyempit terdapat pada kalimat, kecuali ….
a. Bangunan sekolah tersebut sudah lama tidak direnovasi.
b. Para pendeta baru saja mengunjungi lokasi bencana.

c. Kami belajar membaca dan menulis kaligrafi di madrasah.


d. Entah dari mana sumber bau busuk yang tercium oleh mereka.
e. Walaupun sebagai seorang pembantu, dia tidak pernah merasa malu.
Teks dibawah untuk soal nomor 24-25 !

(1) Di sepanjang tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, setelah empat belas tahun mencoba
praktik demokrasi parlementer secara liberal dan tiga puluh delapan tahun diperintah oleh dua
penguasa berdasar sistim politik semi presidensial, [...] Indonesia berkesempatan secara sadar
dan leluasa, untuk menerapkan dan mengembangkan demokrasi presidensial. (2) Setelah
sebelas tahun berlangsung secara relatif konsisten (2004—2015), ternyata eksperimen besar
sistem pengelolaan negara (state-craft) yang ke-3 itu memberikan hasil terbaik yang prospektif
berupa kemajuan demokrasi dan politik beserta sosial dan ekonomi secara lebih komprehensif.
(3) Ada beberapa argumen, pertama, sekalipun masih ada berbagai kelemahan, dunia
mengakui Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-5, dengan masyarakat yang
berstruktur majemuk dan mayoritas beragama Islam, tetapi sukses menjalankan transformasi
demokrasi. (4) Argumen kedua adalah kehidupan masyarakat dan negara yang relatif stabil [...]
sosial dan politik serta ekonomi. Ketiga, sekalipun tertinggal dari kemajuan pembangunan di
bawah sistem otoriter, tetapi sistem demokrasi presidensial berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi (Produk Domestik Bruto) sebesar 5—6% per tahun. (5) Keempat, sistem tersebut
berhasil memperbaharui struktur masyarakat dengan memfasilitasi pertumbuhan kelas
menengah baru sampai melebihi 50% populasi.
(6) Tentunya, upaya merealisasikan potensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara
besar dan kuat dunia, bukan saja memerlukan rencana aksi dan strategi yang tepat, melainkan
lebih jauh, membutuhkan landasan legal formal yang hanya bisa disediakan dengan
menyempurnakan substansi dan prosedur, serta koherensi atas segenap peraturan
perundangan mulai dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai
Undang-Undang yang berhubungan dengan politik (parpol, pileg, pilpres, MD3, kementerian,
pemda, pilkada, desa). (7) Dalam hal itu, pilihan strategi aksi upaya perwujudannya adalah
mempersuasikan politisi penguasa lembaga pemerintahan atau menggerakkan tekanan aksi
massa terhadap para penguasa dengan kampanye media massa secara sistemik dan intensif.
Sanit, Arbi. 2015. “Pematangan Demokrasi dan Sistem Politik Indonesia: Kendala Pelembagaan
dan Kepemimpinan”. Jurnal Politik Vol 1, No. 1: 155—175.
24. Kata berimbuhan yang tidak tepat pada paragraf kedua adalah ....

a. memfasilitasi
b. memperbaharui
c. menjalankan
d. pembangunan
e. pertumbuhan
25. Penggunaan kata yang salah di paragraf pertama adalah ....
praktik
a. leluasa
b. prospektif

c. diperintah
d. komperhensif

Anda mungkin juga menyukai