Anda di halaman 1dari 3

Kode: 507 Program: TPS  TP 2018/2019

TRY OUT SUPER INTENSIF TES POTENSI SKOLASTIK


KE-3 (KODE: 507)
KETERANGAN: PEMAHAMAN BACAAN DAN MENULIS Nomor 21 sampai dengan nomor 40
DURASI 25 MENIT

Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 21 sampai dengan nomor 40.

PEMAHAMAN BACAAN DAN MENULIS


Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 21 s.d. 27.
(1) Di tengah sorotan masih banyaknya siswa usia sekolah dari keluarga miskin yang belum terjangkau
KIP (kartu Indonesia pintar), populasi penerima KIP tahun 2018 berkurang menjadi sekitar 17,92 juta orang,
padahal tahun sebelumnya sasaran penerima KIP sekitar 18,09 juta orang. (2) Berdasarkan data survai exclusion
error oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) yang dirilis pekan ini, sekitar 42,9 persen siswa usia sekolah (7  8
tahun) dari keluarga miskin dari empat daerah yang bersekolah tidak terdata sebagai penerima KIP. (3) Padahal,
pemanfaatan KIP bertujuan membantu mereka agar tetap bisa bersekolah ataupun yang putus sekolah bisa
kembali mengenyam layanan pendidikan. (4) Pendataan yang belum akurat ditengarai sebagai satu di antara
masalah krusial penyebabnya, sementara Kemdikbud dialokasikan jumlah penerima KIP menggunakan basis data
terpadu. (5) Selain itu, harus diakui juga bahwa data bersifat dinamis, tidak statis, seperti ada keluarga yang
tadinya miskin sekarang menjadi mampu, ada siswa yang pindah sekolah, atau ada yang sudah meninggal. (6)
Sementara itu, berdasarkan data Kemdikbud per 6 Juni 2018, dalam pencairan KIP tahun 2017 baru mencapai 84
persen atau sekitar Rp8 triliun. (7) Padahal, penyaluran dari Kemdikbud sudah 100 persen atau sekitar Rp9,53
triliun. (8) Adapun KIP tahun 2018 hingga Juni (2018) baru dicairkan sekitar 38 persen dari penerima KIP,
sementara dana yang disediakan Rp9,6 triliun. (9) Masalah pencairan dana ini sangat bergantung pada inisiatif
dan kesadaran daerah, terutama sekolah dan pemda (pemerintah daerah). (10) Seharusnya, pemda, sekolah, dan
bank penyalur memberikan informasi kepada siswa atau keluarganya bahwa mereka mendapatkan dana bantuan
pendidikan.

21. Apakah judul yang tepat untuk teks tersebut? 23. Paragraf tersebut sebenarnya terdiri atas 2
(A) Siswa dari Keluarga Miskin Penerima paragraf, kalimat yang mengawali paragraf
KIP 2 ada pada kalimat
(B) Manfaat KIP bagi Siswa dari Keluarga (A) kalimat 4. (D) kalimat 7.
Miskin (B) kalimat 5. (E) kalimat 8.
(C) Semakin Berkurang Siswa Penerima KIP (C) kalimat 6.
(D) Penyaluran dan Pencairan Dana KIP
(E) Peran Aktif Pemda dalam Penyaluran 24. Simpulan teks tersebut adalah
(A) belum optimalnya sosialisasi pencairan
KIP
KIP bagi keluarga miskin.
(B) KIP menjadi lahan korupsi bagi
22. Apakah gagasan utama yang tepat untuk
pemerintah.
melanjutkan teks tersebut?
(C) keluarga miskin dijadikan objek
(A) penyebab kurang tersampaikannya
pemerintah yang kurang optimal.
informasi kepada keluarga miskin
(D) belum optimalnya keluarga miskin
(B) faktor-faktor keluarga miskin tidak
dalam mencari informasi pencairan
mendapatkan hak mereka
KIP.
(C) dampak dari pencairan dana KIP yang
(E) KIP menjadi tempat pencarian
tidak tersosialisasikan
penghasilan keluarga miskin.
(D) KIP yang seharusnya telah
tersampaikan menjadi kurang optimal
(E) KIP kurang mendapatkan perhatian
dari pemerintah secara serius

Halaman 1 dari 3 halaman


Program: TPS  TP 2018/2019 Kode: 507

25. Kalimat 2 dan 3 dapat digabungkan tanpa 26. Penggunaan diksi yang tidak tepat adalah
mengubah makna dengan cara (A) dialokasikan (kalimat 4).
memvariasikan kalimat tersebut menjadi (B) diakui (kalimat 5).
kalimat berikut (C) pencairan (kalimat 6).
(A) KIP bertujuan membantu keluarga (D) kesadaran (kalimat 9).
miskin agar bisa mengenyam layanan (E) mendapatkan (kalimat 10).
pendidikan.
(B) Pemanfaatan KIP yang bertujuan 27. Kata mereka pada kalimat (3) merujuk pada
membantu siswa miskin dalam (A) siswa usia sekolah. (D) bank penyalur.
mengenyam layanan pendidikan (B) siswa miskin. (E) pemda setempat.
bertolak belakang dengan survei (C) penerima KIP.
exclusion error oleh ICW.
(C) ICW memberikan data yang berbeda
dengan pemerintah mengenai data KIP
keluarga miskin.
(D) Pelayanan pemerintah dalam
memberikan KIP kepada keluarga
miskin yang kurang optimal.
(E) KIP bertujuan membantu keluarga
miskin dalam mengenyam layanan
pendidikan oleh ICW.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 28 s.d. 34


(1) Di tengah terjadinya perebutan talenta-talenta terbaik (talent war) di dunia saat ini, Pemerintah
Indonesia mesti segera menyusun strategi pengelolaan SDM (sumberdaya manusia) sesuai dengan rencana
pembangunan nasional. (2) Jika tidak, kecerdasan yang dimiliki talenta-talenta terbaik Indonesia akan
diserap negara lain. (3) Tetapi, hingga kini Indonesia belum memiliki strategi pengelolaan SDM sebagai
bagian dari skema pembangunan nasional sehingga setiap kementerian/lembaga masih bergerak sendiri-
sendiri. (4) Sementara itu, saat ini, pemerintah giat mengembangkan tujuh sektor, antara lain, energi baru
dan terbarukan, ketahanan pangan, dan kelautan. (5) ..., dalam rancangan besar pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi yang sesuai dengan skema pembangunan itu masih samar.
(6) Dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, pun akhirnya mengelola SDM, termasuk talenta-
talenta brilian, dengan cara masing-masing: ada yang memberikan perhatian khusus, ada pula yang tidak.
(7) [...] (8) Dengan begitu, talenta-talenta yang dimiliki Indonesia, termasuk para olimpian, bisa dikelola
di dalam negeri dengan baik. (9) Bagi orang tua yang berkantong tebal memilih menyekolahkan anak-
anak mereka di luar negeri. (10) Di sisi lain, dunia industri, dunia usaha, ataupun sektor akademisi dan
birokrasi juga harus disiapkan untuk menampung talenta-talenta terbaik yang dimiliki Indonesia.

28. Kalimat yang tidak mendukung isi teks (E) Pemanfaatan SDM haruslah
tersebut adalah berlangsung dengan baik.
(A) kalimat (3). (D) kalimat (8).
(B) kalimat (5). (E) kalimat (9). 30. Bentukan kata yang tidak tepat dalam teks
(C) kalimat (6). tersebut adalah
(A) kata kecerdasan pada kalimat (2).
29. Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian (B) kata terbarukan pada kalimat (4).
rumpang pada kalimat 7 adalah (C) kata mengelola pada kalimat (6).
(A) Setiap jajaran harus menciptakan SDM (D) kata menterapkan pada kalimat (7).
yang andal. (E) kata menyekolahkan pada kalimat (9).
(B) Kemampuan inilah yang akan menjadi
salah satu kunci kemajuan sebuah 31. Kalimat yang tidak efektif dalam kalimat
pendidikan. tersebut adalah
(C) Manajeman SDM sangat penting untuk (A) kalimat (3). (D) kalimat (7).
keberhasilan sebuah pendidikan. (B) kalimat (4). (E) kalimat (8).
(D) Seharusnya, lintas (C) kalimat (5).
kementerian/lembaga bersinergi
menterapkan strategi pembangunan
yang selaras dan harmonis.

Halaman 2 dari 3 halaman


Kode: 507 Program: TPS  TP 2018/2019

32. Konjungsi yang tidak tepat penggunaannya 34. Pada teks tersebut terdapat kesalahan
dalam teks tersebut adalah penulisan kata, yaitu
(A) konjungsi jika pada kalimat (2). (A) kata sumberdaya pada kalimat (1).
(B) konjungsi tetapi pada kalimat (3). (B) kata strategi pada kalimat (3).
(C) konjungsi akan tetapi pada kalimat (5). (C) kata brilian pada kalimat (6).
(D) konjungsi seharusnya pada kalimat (7). (D) kata olimpian pada kalimat (8).
(E) konjungsi dengan begitu pada kalimat (E) kata akademisi pada kalimat (10).
(8).

33. Konjungsi yang tepat untuk mengisi bagian


rumpang pada kalimat 5 adalah
(A) Dengan demikian. (D) Setelah itu.
(B) Akan tetapi. (E) Sebaliknya
(C) Oleh karena itu.

Bacalah teks berikut, kemudian kerjakan soal nomor 35 sampai dengan nomor 40! Pertimbangkan
apakah kata atau kalimat yang dimiringkan berikut TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan
pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E).

(1) Setelah memasuki abad ke-21, perkembangan teknologi terasa luar biasa, terutama yang
berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi sehingga alur informasi pun terjadi tanpa hambatan.
(2) Untuk itu, dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya
bangsa Indonesia, diperlukan penyaringan. (3) Sistim penyaringan bisa dilakukan dengan cara
menanamkan nilai-nilai nasional terhadap anak-anak bangsa sejak dini, baik formal maupun nonformal;
yang secara formal dilakukan di sekolah, sedangkan secara nonformal dilakukan di keluarga dan
masyarakat. (4) Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik, dikuatirkan muncul dampak buruk terhadap
perilaku kehidupan bermasyarakat. (5) Hal ini dikarenakan perubahan cepat dalam teknologi informasi
yang telah mengubah budaya sebagian besar masyarakat dunia. Terutama yang tinggal di perkotaan.
diadaptasi dari http://bkk.ft.uny,ac.id/dampak-teknologi-terhadap-budaya

35. informasi pun 38. dikarenakan


(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) informasipun (B) oleh karena itu
(C) informasi-pun (C) menyebabkan
(D) informasipun (D) karena
(E) “informasi pun” (E) disebabkan

36. Sistim 39. dikuatirkan


(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) sistematis (B) dihawatirkan
(C) sistematika (C) dikhawatirkan
(D) sistem (D) dikawatirkan
(E) sistemik (E) di khawatirkan

37. nasional 40. ke-21


(A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI
(B) nasionalisme (B) ke XXI
(C) nasionalis (C) ke 21
(D) nasionalitas (D) ke duapuluh satu
(E) nasionalisasi (E) kedua puluh-1

Halaman 3 dari 3 halaman

Anda mungkin juga menyukai