Aristoteles mengatakan
bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika
alam, maksudnya metafisika
alam dapat mengubah
organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana ke
bentuk yang lebih kompleks
Teori evolusi Anaximander (500 SM )
Ia berpendapat bahwa manusia
berawal dari makhluk akuatik mirip
ikan dan mengalami proses evolusi.
Ia dipandang sebagai pelopor dari
ajaran desendensi (ajaran
penurunan ) oleh karena ia
mengajarkan bahwa kosmos
mungkin terbentuk dari kekacauan
(chaos), kehidupan muncul dari zat
mati, dan makhluk tingkat tinggi
muncul dari makhluk tingkat rendah
Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM)
Ia mengemukakan teori
bahwa kehidupan berasal
dari lumpur hitam yang
mendapat sinar dari
matahari dan berubah
menjadi makhluk hidup.
Evolusi terjadi dengan
dimulainya makhluk hidup
yang sederhana kemudian
berkembang menjadi
sempurna dan akhirnya
menjadi beraneka ragam
seperti sekarang ini
Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)
Buffon berpendapat
bahwa variasi-variasi
yang terjadi karena
pengaruh alam sekitar
diwariskan sehingga
terjadi penimbunan
variasi
Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-
1875)
Lyell membuat buku terkenal berjudul
Principles of Geology yang terbit pada
tahun 1830. Lyell mengemukakan
bahwa gunung dan lembah dan ciri-ciri
fisik permukaan bumi tidak diciptakan
seperti bentuknya sekarang atau tidak
dibentuk oleh bencana yang berturut-
berturut, tetapi terbentuk oleh
berlanjutnya proses vulkanis,
pergolakan, erosi, glasiasi dan
sebagainya dalam jangka waktu yang
sangat lama dan masih berlangsung
sampai sekarang
Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829)