549 partisipan sedikitnya mengalami 1 kali fraktur (bukan tulang belakang) termasuk
262 pada pasien pria dan 287 pada pasien wanita.
Dalam proportional hazard model (HR) dengan penyesuaian usia dan
glikemia, pasien wanita yang mendapatkan TZD selama 0-1 tahun didapatkan hazard
ratio fraktur (bukan tulang belakang) sebesar 1,86 dibandingkan kelompok non TZD
dan HR turun menjadi 1,27 dalam 1 tahun dari dihentikannya terapi dan dalam 1-2
tahun setelah dihentikannya terapi kembali turun menjadi 1,05 dan menjadi 0,79
setelah lebih dari 2 tahun dihentikannya terapi.
Diantara wanita yang mendapatkan TZD selama 1-2 tahun, HR terhadap
fraktur (bukan tulang belakang) sebesar 2,34 selama penelitian, tetapi risiko turun
drastis menjadi 1,59 setelah 1 tahun penghentian dan menurun kembali menjadi 1,39
dalam 1-2 tahun dan 0,99 setelah lebih dari 2 tahun penghentian terapi. Data lain
diantara wanita yang mendapatkan TZD lebih selama 2 tahun atau lebih, HR
didapatkan 2,04 kemudian turun drastis hingga 1,39 tahun dalam 1 tahun penghentian
terapi diikuti menjadi 1,16 setelah 1-2 tahun penghentian terapi dan 0,87 setelah lebih
dari 2 tahun. Sedangkan pada pasien pria tidak ada perbedaan yang berbeda bermakna
terhadap kejadian fraktur (bukan tulang belakang) dan tidak ada perubahan pula
setelah penghentian terapi.
Dari hasil ini kesimpulan yang didapatkan adalah risiko fraktur pada
pemberian TZD tidak bersifat permanen pada wanita dan terlihat kembali dalam
kondisi awal dengan dihentikannya terapi. (ARI)