Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

JAMUR PADA MAKANAN

OLEH :

NAMA : MAULI HOT FERNANDO SIBURIAN

NIM : 4173341038

Jurusan : BIOLOGI

Program : PENDIDIKAN BIOLOGI (S1)

Kelompok : 5 (LIMA)

Tgl. Pelaksanaan : 07 NOVEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui sifat metabolisme,

2.

3. Untuk mengetahui bakteri apa saja yang tidak dapat berfermentasi

1.2.Tinjauan Teoritis

Jamur adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam
dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya
berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi (Gandjar, 1999).

Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air vegetasi, badan hewan, makanan,
dibangunan, bahkan pada tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada
kelembaban dan pada suhu yang tinggi. Saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat 4.250
sampai 12.000 jenis jamur. Dari jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki peran masing-
masing dihabitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia
Jamur merupakan organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Dalam
klasifikasi system tiga kingdom, jamur dikelompokkan sendiri terlepas dari kelompok plantae
(tumbuhan) karena jamur tidak berfotosintesis dan dinding selnya bukan dari selulosa
(Pelczar, 2006).

Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam
dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya
berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi. Sebagian besar tubuh
fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin
semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium vegetatif yang
berfungsi meresap menyerap nutrient dari lingkungan , dan miselium fertile yang berfungsi
dalam reproduksi. Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu
berupa benang tunggal atau bercabang-cabang yang disebut hifa (Waluyo, 2005).

Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dindingberbentuk pipa . Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik (Mizana Dina Khaira, 2016).
Fungi bersifat uniselluler (khamir). Khamir (“yeast”) adalah fungi bersel satu yang
mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan. Khamir
hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai
ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50μm, dan lebar 1-10 μm.
Fungi yang bersifat multiselluler (kapang). Kapang adalah fungi multiseluler yang
mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena
penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna
putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis
kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang
disebut hifa. Kumpulan dari hifa disebut miselium (Hadioetomo, 1993).
BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1. Alat dan Bahan

A. ALAT :

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Mikroskop 1 buah
2 Kaca benda dan kaca penutup 1 buah
3 Jarum pentul 1 buah
4 Isolatip 1 buah

A. BAHAN

NO NAMA BAHAN JUMLAH


1 Jamur nasi (Rhizopus oligosporus) Secukupnya
2 Jamur roti ( Rhizopus stolonifer) Secukupnya
3 Jamur tempe ( Rhizopus orizae ) Secukupnya
4 Jamur kelapa ( Aspeeillus niger ) Secukupnya
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 PROSEDUR KERJA

NO CARA KERJA

1 Ambil kaca benda bersih dan bebas lemak lalu tetesi aquades pada kaca benda

2 Letakkan 1-2 helai benang dari jamur lalu tutuplah dengan kaca penutup

3 Amati dibawah mikroskop lalu gambarkan hasil yang didapat dan beri keterangan
pada jamur, rhizoid, sporangium, tangkai sporangium , spora, stolon, hypa,
konidiofor dan konidia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

A. Hasil

N Jamur Pada Ciri-Ciri Gambar dan Nama


o Keterangan Spesies
1 Jamur Roti Terdapat hifa yang mencuat Rhizopus
. (Perbesaran : ke udara dan mengandung stolonifer
10 x 0,25 bangandung banyak inti
sel, dibagian ujungnya
terbentuk sporangium)
serta terdapat storon.

Keterangan :
Terlihat jelas
Tangkai
sporangium dan
konidiofernya
2 Jamur nasi - memiliki Rhizoid Rhizopus
. (perbesaran - Memiliki sporangium yang oligosporu
10 x 0,25) berbentuk gumpalan bulat s
diselimuti spora.
- Terdapat percabangan
sporangium (stolon)

Keterangan :
Terlihat jelas bagian
Rhizoid,
sporangium, stolan,
tangkai sporangium
beserta sporanya.
Jamur - Dapat tumbuh dengan cepat Aspersilus
3 kelapa - Diantaranya digunakan niger
. (perbesaran : secara komesial dalam
10 x 0,25 pereduksi asam sitrat.

Keterangan :
Terlihat jelas
tangkai sporangium,
konidiofer, stolon
juga sporanya.

4.2 Pembahasan

Jamur adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam
dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya
berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi.
Dari pengamatan kelompok yang kami lakukan, yaitu :
o Jamu roti (Rhizopus stolonifer)
Jamur pada roti (Rhizopus stolonifer) itu mempunyai beberapa karakteristik diantaranya
: dapat tumbuh pada suhu 5oC – 37oC, tetapi pertumbuhan optimumnya yaitu pada suhu 25oC.
AW berkisar pada 0,93 tetapi di laboratorium telah terjadi pertumbuhan pada MY50G agar
mudah (0,89 aw) seperti beberapa lainnya mucorales, R.stolonifer dapat tumbuh di bawah
kondisi anaerobik. Rhizopus stolonifer dapat hidup / tumbuh pada roti atau buah-buahan
lunak. Dalam hal ini Rhizopus stolonifer terutama banyak dijumpai pada roti dan
menyebabkan kerusakan pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada
pada udara, tanah ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora
tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.
o Jamur Nasi (Rhizopus oligosporus)
Jamur ini terdapat pada Nasi (Rhizopus oligosporus) yaitu merupakan kapang dari
filum Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease. Rhizopus oligosporus juga
banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah lama.
Rhizopus oligosporus termasuk dalam Zygomycota yang sering dimanfaatkan dalam
pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang
menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai
dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebimudah dicerna dan zat gizinya lebih
mudah terserap tubuh.
o Jamur kelapa (Aspergillus niger )

Pada jamur kelapa Aspergillus niger adalah salah satu spesies yang paling umum dan
mudah diidentifikasi dari genus Aspergillus, jamur ini dapat tumbuh dengan cepat,
diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan
pembuatan berapa enzim seperti amylase pektikinase amiloglukosidase dan selulas.
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Makanan dapat ditumbuhi jamur karena makanan tersebut memiliki nutrisi yang
diperlukan atau dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
2. Cara mengidentifikasi dasar jamur adalah dengan mengamati bentuk koloni, diameter,
tepi koloni, permukaannya, konsistensinya, warna, pembentukkan pigmen dalam
media dan apakah koloni tumbuh pada permukaan atau dalam media
3. Poses mekanisme terbentuknya jamur berawal dari spora mikroskopis yang terbawa
angin. Jamur akan tumbuh dan berkembang subur saat spora hinggap di area dengan
suhu atau kelembapan yang sesuai. Selanjutnya sel-sel yang serupa dengan benang
(hifa) akan terbentuk dan bergerombol hingga tampak gumpalan kusut seperti kapas
(miselium). Terkadang jamur juga dapat tampak seperti kotoran atau noda, contohnya
jamur yang tumbuh di sela-sela lantai kamar mandi.
DAFTAR PUSTAKA

Gandjar,Indrawati.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia.


Jakarta
Mizana Dina Khaira,dkk.2016.Identifikasi pertumbuhan jamur Aspergillus sp pada roti tawar

yang dijual dikota padang berdasarkan suhu dan lama penyimpananya. Jurnal
kesehatan andalas. 5(2).

Pelczar, Michael J. dan E.C.S Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Waluyo, Lud.2005.Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Hadioetomo, R.S. 1993.Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta:
Gramedia.

Medan, 14 November 2019

ASISTEN LAB PRAKTIKAN

Tim Asisten Mauli Hot Fernando Siburian

NIM : 4173341038

Anda mungkin juga menyukai