Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul Penelitian : Penggunaan bahasa baku dan bahasa tidak baku pada analisis
skripisi mahasiswa

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan bahasa tidak baku?
 Apa ciri-ciri bahasa baku dan bahasa tidak baku?
 Bagaimana penggunaan bahasa baku pada skripsi yang dianalisis?

C. Pengumpulan Data
 Melakukan observasi kesekolah untuk mengetahui perkembangan cara belajar siswa
dan mengajar guru, kesulitan dalam menerapkan suatu model pembelajaran dan
tantangan lainnya dalam mata pelajaran kimia.
 Penyusunan proposal penelitian.
 Persetujuan proposal penelitian.
 Melakukan validitasisi (content validity) terhadap instrument tes pilihan berganda
dengan cara expert judge ment pada validator ahli dan diujicobakan untuk
menentukan daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas terhadap soal yang akan
diberikan kepada siswa sebagai sampel penelitian.
 Mengurus surat izin penelitian.
 Kosultasi dengan kepala sekolah tempat penelitian dilaksanakan dengan membawa
surat izin penelitian.
 Konsultasi dengan guru kimia kelas XI IPA SMAN 3 MEDAN.
 Menyusun materi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) menggunakan kombinasi media Real Lab dan Virtual Lab
dikelas eksperimen.
 Menyusun evaluasi belajar siswa.
Pada pengumpulan data dapat dilihat jika penulis skripsi tersebut menggunakan bahasa
baku yang baik dan benar sehingga pembaca dapat mudah memahami apa saja yang ada
dalam teknik pengumpulan data yang dituliskan oleh penulis tersebut.

1
D. Pemeriksaaan Keabsahan Data
1) Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak.
Uji yang digunakan adalah uji Liliefors (Sudjana, 2002) dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Pengamatan X1, X2,........, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,........, Zn dengan masing-
masing rumus :
X 1− X
Z1 = S Dengan : X = Rata-rata

S = Simpangan baku sampel


2. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung E(Z1) = P(Z≤Zi).
3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,........, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1.
Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1) maka :
BanyaknyaZ 1 , Z 2 , . .. .. .. Z n yang≤Z 1
S(Z1) = n
4. Dihitung selisih F(Z1) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
5. Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut. Sebutan harga ini
sebagai Lhitung. Bandingkan Lhitung dengan Ltabel (α = 0,05).
6. jika Lhitung< Ltabel berarti data berdistribusi normal atau sebaliknya.

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut
homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Pengujian homogenitas dapat
dilakukan apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal dengan cara uji
kesamaan dua varians (Usman, 2006). Hal ini pengujian dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
b. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik
c. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus :
Variansterbesar
F=
Varians terkecil
Tetapkan taraf signifikansi (α)
d. Hitung Ftabel dengan rumus :

2
Ftabel = F1/2α (dk varians terbesar-1, dk varians terkecil -1)

e. Tentukan kriteria pengujian Ho yaitu :


Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima (homogen)
f. Bandingkan Fhitung dengan Ftabel

3) Uji Peningkatan (Gain)


Peningkatan hasil belajar kimia siswa untuk tiap - tiap kelas dan peningkatan hasil
belajar siswa dihitung dengan menggunakan persamaan:
( post tes score )−( pretest )
g=
( maximum posible score )−( pretestscore )
Dengan kriteria g (gain ternormalisasi) :
g < 0,3 = rendah
0,3 ≤ g ≤ 0,7 = sedang
g > 0,7 = tinggi (usman, 2006).

4) Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis apakah kebenarannya dapat diterima atau ditolak
digunakan uji – t pihak kanan dengan α = 0,05 dan db = n1 + n2 – 2.
Hipotesis statistika:
H0 : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1> µ2

Dimana :
Ha: Model pembelajaran problem based learningmenggunakan media real lab lebih baik
daripada menggunakan media virtual lab terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi
titrasi asam basa.
Ho: Model pembelajaran problem based learningmenggunakan media real
labsamaatautidak lebih baik daripada menggunakan media virtual lab terhadap hasil
belajar kimia siswa pada materi titrasi asam basa.
µ1: Hasil belajarkimia siswa dengan model pembelajaran problem based learning
menggunakan media real lab.
µ2: Hasil belajarkimia siswa dengan model pembelajaran problem based learning
menggunakan media virtual lab.

3
Dengan menggunakan rumus :
X1 − X2
t =
1 1 ( n 1 − 1 ) S 12 + ( n 2 − 1 ) S 22
S
√ +
n 1 n2 dengan
S2 =
n1 + n2 − 2

(Sudjana,2002)
Keterangan :
X1 = nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen 1
X2 = nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen 2
n1 = jumlah siswa kelas eksperimen 1

n2 = jumlah siswa kelas eksperimen 2


2
S = varians
t = harga t hitung

Kriteria pengambilan keputusan dilakukan sebagai berikut:

Jika
t hitung t
> tabel maka Ho ditolakdan Ha diterima, jika
t hitung ¿ t tabel

maka Ho diterima Ha ditolak, dengan derajat kebebasan dk = n 1 +n 2 -2 dan α


= 0,05. (Sudjana, 2002)

Pada keabsahan data dapat kita lihat penggunaan bahasa bakunya sangan baik dan efektif
karena memuat gagasan-gagasan yang dapat dimengerti dengan menjabarkan rumus-
rumus untuk uji validitor yang digunakan dalam pembuatan skripsi.

E. Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pengujian
instrumen penelitian dan pengujian hipotesis. Data instrumen penelitian yang dianalisis
dalam penelitian ini yakni analisis data instrumen tes.
Analisis instrumen tes yang dilakukan oleh peneliti, yaitu menyiapkan instrumen tes
sebanyak 50 butir soal dalam bentuk pilihan berganda dengan limaalternatif pilihan
jawaban yaitu a, b, c, d, dan e, dimana keseluiruhan soal tersebut telah mewakili setiap
indikator yang ada pada pokok bahasan titrasi asam basa. Sebelum instrumen tes
diujicobakan kepada siswa,instrumen tes tersebut divalidasi oleh seorang Validator Ahli
yang merupakan Dosen Kimia FMIPA Unimed, yaitu Drs.Jamalum Purba M.Si dengan

4
menggunakan lembar penilaian validitas isi tes. Setelah instrumen tes dinyatakan valid
secara expert judgement oleh Validator Ahli, selanjutnya instrumen tes diujicobakan pada
siswa kelas XII IPA 5MAN 3 Medandengan responden sebanyak 39 siswa. Setelah
instrumen tes tersebut dijawab oleh para siswa, selanjutnya data yang didapat akan
diolah/ dihitung untuk mengetahui item soal yang dapat digunakan pada pretes dan
posttes. Pengolahan data yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Validitas tes
b. Tingkat KesukaranSoal
c. Daya Beda Tes
d. Distruktor
e. ReliablitasTes
Pada analisis data dapat kita lihat bahwa penggunaan bahasa baku dibagian ini sangat
efektif sehingga pembaca dapat mengetahui apa saja yang dilakukan pada analisis data
tersebut.

F. Simpulan dan Saran


 Simpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa
manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Bahasa baku adalah
salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok acuan, dasar ukuran atau standar, yang
digunakan secara baik, efektif dan benar. Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan
waktu. Efektif karena memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan
diungkapkan kembali. Dan benar karena sesuai akidah kebahasaan, secara tertulis
maupun terucap.
Bahasa tidak baku adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Bahasa tidak baku serig
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti keluarga, teman dan lain-lain.
 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka
penulis dapat mengetahui bahasa yang baik, efektif dan benar yang akan digunakan
pada penulisan skripsi.

Anda mungkin juga menyukai