Zoonosis adalah penyakit dan infeksi yang ditularkan secara alami antara
hewan vertebrata dan manusia (Soeharsono, 2005). Jadi zoonosis juga disebut
penyakit infeksi yang terjadi antara hewan dan manusia. Jenis zoonosis dibagi dua,
pertama antropozoonosis yaitu infeksi pada hewan vertebrata yang ditularkan pada
manusia. Dan yang kedua adalah zooantroponosis yaitu infeksi pada manusia yang
dapat ditularkan pada hewan vertebrata (Anonim,2008).
Ada tiga jenis zoonosis berdasarkan reservoirnya
1.
antara hewan liar maupun domestik. Manusia hanya kadang terinfeksi dan akan
menjadi titik akhir dari infeksi. Pada jenis ini, manusia tidak dapat menularkan
kepada hewan atau manusia lain. Berbagai penyakit yang masuk dalam golongan
ini yaitu Rabies, Leptospirosis, tularemia, dan hidatidosis
2.
Amphixenosis :
zoonosis
dimana
manusia
dan
hewan
sama-sama
merupakan reservoir yang cocok untuk agen penyebab penyakit dan infeksi teteap
berjalan secara bebas walaupun tanpa keterlibatan grup lain (manusia atau hewan).
Contoh: Staphylococcosis, Streptococcosis.
Berikut adalah beberapa penyakit yang termasuk jenis zoonosis, yaitu :
1. ANTRAKS
Definisi
Antraks adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus
anthracis, yang bisa menginfeksi kulit, paru-paru dan saluran pencernaan.
Antraks sangat menular dan bisa berakibat fatal.
Penyebab / Etiologi
Bakteri Bacillus anthracis. Bakteri yang dorman (tidur) dapat bertahan hidup
di dalam tanah dan produk hewan (misalnya wol) selama berpuluh-puluh
tahun. Infeksi biasanya masuk melalui kulit, tetapi bisa juga berasal dari
daging yang tercemar atau karena menghirup spora maupun bakteri. Biasanya
menyebar ke manusia dari hewan, terutama sapi, kambing dan domba.
Gejala
Gejala bisa muncul dalam waktu 12 jam - 5 hari setelah terpapar oleh bakteri.
Infeksi kulit berawal sebagai:
- benjolan
merah-coklat
yang
membesar
disertai
pembengkakan
di
sekelilingnya.
- Benjolan berubah menjadi lepuhan dan mengeras, kemudian tengahnya
pecah dan mengeluarkan cairan bening, lalu membentuk keropeng yang
hitam.
- Kelenjar getah bening di daerah yang terkena bisa membengkak
- Penderita merasakan tidak enak badan, kadang ototnya terasa sakit, sakit
kepala, demam, mual dan muntah.
Flu Babi atau Swine Flu/Influenza adalah penyakit saluran pernafasan pada
babi, yang disebabkan virus influenza jenis A. Virus flu ini menyebabkan
kesakitan yang berat pada babi tetapi angka kematiannya rendah. Virus ini
(type A H1N1 virus) pertama kali di isolasi dari babi pada tahun 1930.
Penyebab / Etiologi
Penyebabnya yaitu virus influenza jenis A (type A H1N1 virus). Jika berbagai
virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu membentuk spesien2
virus baru, yang merupakan gabungan virus avian, manusia dan swine.
Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak 4 sub-type A: H1N1, H1N2,
H3N2, and H3N1. H1N1 merupakan virus jebis baru yang baru saja
ditemukan pada babi.
Cara Penularan
Virus influenza bisa menular dari babi ke manusia atau sebaliknya. Infeksi
pada manusia terjadi terutama jika berada dekat2 babi yang terinfeksi seperti
berada dalam kandang babi dll. Infeksi dari manusia ke manusia lain juga bisa
terjad, mirip sperti flu manusia, yaitu melalui bersin atau batuk. Bisa juga
lewat sentuhan tangan, kemudian tangan tersebut menyentuh mulut atau
hidung.
Gejala
Gejala swine flu pada manusia mirip dengan gejala virus influenza manusia
berupa: demam, pegel2, lemes, hilang nafsu makan, dan batuk. Beberapa
pasien yang terkena swine flu mengeluhkan pilek, sakit tenggorokan, mual,
muntah dan diare.
cacar
monyet
termasuk
pox.
dalam
Sumber
Gejala
Pada manusia, sulit dibedakan dengan cacar manusia / variola. Namun
umumnya kebengkakan kelenjar limfe cervicalis dan inguinalis pada cacar
monyet lebih besar. Ruam yang terbentuk berawal dari macula, kemudian
menjadi papula dan vesikula, dengan penyebaran terutama disekitar wajah
lalu menyebar ke seluruh tubuh. Pada umumnya mengalami demam, kadangkadang disertai sakit tenggorokan.
Pengobatan dan pencegahan
Sama seperti cacar sapi, tidak ada pengobatan spesifik untuk cacar monyet,
pengobatan hanya bersifat simptomatik. Untuk mencegah, dapat diimunisasi
menggunakan virus vaccinia, yang juga efektif untuk monyet.
5. BORRELIOSIS
Definisi
Borreliosis adalah penyakit pada hewan dan manusia yang reservoirnya yaitu
rodensia liar.
Penyebab / Etiologi
Penyebabnya yaitu B. recurrentis yang berbentuk spiral.
Penularan
Penularan dari rodensia liar ke manusia atau anjing dengan cara caplak dan
pinjal anjing melalui gigitannya. Dalam tubuh caplak penyebab borreliosis
dapat terbawa sampai ke telur caplak yang apabila telur ini menetas, maka
hewan tersebut dikatakan telah membawa agen penyebab penyakit ini. Ada
laporan meski dalam jumlah keci melalui penularan intra-uterin
Gejala
Masa inkubasi 1-15 hari, disusul demam selama 3-5 hari yang sering berulang
kembali dan berlangsung 2-4 hari yang disertai nyeri kepala hebat, nausea,
muntah, diare, kekuning-kuningan selaput lender, dan kadang disertai
kemerahan pada kulit. Dapat juga mengakibatkan trombositopenia, dan
kadang terjadi gangguan saraf bagian kepala.
Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan harus diikuti dengan pengendalian vector. Untuk pengobatan,
tetrasiklin atau eritromisin secara oral cukup efektif. Penicilin juga efektif jika
diberi intra muskuler.
6. CHROMOBACTERIOSIS
Definisi
Chromobacteriosis merupakan penyakit bacterial yang menyerang hewan dan
manusia, erat kaitannya dengan tanah basah dan air. Penyakit ini menyerang
primate serta babi di mancanegara
Penyebab / Etiologi
Bakteri berbentuk batang gram negative yaitu Chromobacterium violiaceum,
bersifat fakultatif anaerob.
Penularan
Penularan melalui kontak pada kulit yang lecet atau terluka atau lewat selaput
lender. Dapat terjadi dari satwa primate ke manusia terutama mereka yang
mempunyai kontak langsung dengan primate sakit atau mati, seperti petugas
kebun binatang, dokter hewan.
Gejala
Gejala bervariasi, tergantung pada organ tubuh yang terserang. Penyakit dapat
bersifat sistemik disertai abses bersifat local. traktus urinarius juga dapat
terserang.
Pengobatan dan Pencegahan
Isolat Chromobacterium violiaceum di Denpasar peka terhadap kanamycin,
erythromycin, dan streptomycin.
7. DERMATOPHILLOSIS
Definisi
Merupakan dermatitis yang berifat kronis dan eksudatif, ditandai dengan
terjadinya pembentukan kerak yang disebabkan oleh bakteria Dermatophillus
congolensis. Penyakit ini tersebar di daerah tropic Afrika.
Penyebab / Etiologi
Penyebabnya yaitu Dermatophillus congolensis yang merupaka bakteri gram
positif yang dapat ditularkan melalui hewan seperti sapi, kuda, domba,
kucing, dan kelinci tertentu serta monyet tertentu dan kadal.
Penularan
yaitu Eastern
Equine
Encephalitis,
Western
Equine
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan
yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Gejala
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan
dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat
sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.
Pengobatan dan Pencegahan
Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis
yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan
anti virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang
menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor), antara
lain Oseltamivir(Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari antivirus
tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu
sehingga diperlukan opini dokter.
10. PENYAKIT SAPI GILA
Definisi
Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform Encephalopathy/BSE) adalah penyakit
yang disebabkan oleh bahan infeksius yang baru dikenal dan disebut PRION.
BSE termasuk salah satu penyakit yg tergolong dalam Transmissible
Spongiform Encephalopathy (TSE) yaitu penyakit yg menyerang susunan
syaraf pusat dengan gejala histopatologik utama adanya degenerasi
11. BRUCELLOSIS
Definisi
Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari
genusBrucella. Bakteri ini terutama berlalu antara hewan, dan mereka
menyebabkan penyakit pada vertebrata berbeda. Berbagai Brucella spesies
mempengaruhi domba, kambing, sapi, kijang, rusa, babi, anjing, dan hewan
lainnya. Manusia terinfeksi melalui kontak dengan hewan atau produk hewan
yang terkontaminasi dengan bakteri ini. Brucellosis pada manusia dapat
menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan flu dan mungkin termasuk
demam, berkeringat, sakit kepala, sakit punggung, dan kelemahan fisik.
Infeksi berat dari sistem saraf pusat atau selaput jantung mungkin terjadi.
Brucellosis juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang atau kronis yang
mencakup demam berulang, nyeri sendi, dan kelelahan.
Penyebab
B. canis adalah spesies spesies Brucella yang dapat menginfeksi anjing.
Spesies ini kadang-kadang telah ditularkan kepada manusia, tetapi
kebanyakan infeksi anjing tidak mengakibatkan penyakit manusia
Penularan
Manusia umumnya terinfeksi di salah satu dari tiga cara: makan atau minum
sesuatu
yang
terkontaminasi
organisme
(inhalasi), atau memiliki bakteri memasuki tubuh lewat luka kulit. Cara yang
paling umum untuk terinfeksi adalah dengan makan atau minum produk susu
yang terkontaminasi. Ketika domba, kambing, sapi, atau unta yang terinfeksi,
penyakit
pada
manusia,
menyebabkan
kurang
penyakit.
masuk
air
di
tempat
yang
dapat
bertahan
selama
sekitar
48