Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

VARIABILITAS MANUSIA

Disusun Oleh :

Nama : Rut Kartika A. Nadeak ( A1D017082)


Kelompok : 2 (Dua)

Dosen Pengampu : 1. Dra. Yennita M.Si


2. Alif Yanuar Zukmadini, M.Pd

Asisten Dosen : 1. Oktaria silviani (A1D016010)


2. Betania Simanungkalit (A1D016024)
3. Syoti Velia Lorenza (A1D016012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat
sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil
perkawinan individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya.  Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan
menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas
(varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan. Faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh
faktor genetiknya (genotip). Faktor lingkungan dapat berupa nutrisi yang mempengaruhi
tinggi, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur dan menggelapkan kulit. Bahkan
kembar identik, yang secara genetik sama pun, menampakan perbedaan fenotipe sebagai
akibat dari pengalaman mereka sendiri-sendiri. Meskipun penelitian dan penyelidikan
tentang peristiwa genetik (hereditas) pada manusia lebih sulit dilakukan dibandingkan
dengan penyelidikan pada hewan ataupun tumbuhan. Akan tetapi, kita dapat menyelidiki
keanekaragaman manusia dari keanekaragaman suatu populasi, misalnya : kita bisa
mengamati variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat fisik yang tampak maupun
kita bisa membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi
kelas.
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragaman genetic merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri- cirri yang dapat
dilihat dengan mudah melalui fenotip (penampilannya).

1.2 Tujuan
1. Untuk menemukan keanekaragaman kualitatif populasi manusia (kelas).
2. Untuk menemukan adanya persamaan dan perbedaan individu-individu dalam
populasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies. Manusia tergolong dalam
satu spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada dua manusia tepat sama, individu satu dengan
lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik sifat kualitatif
maupun sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu dengan lainnya
ditentukan oleh faktor genetic. Dan faktor lingkungan maka individu yang bergenotip
sama, kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda (Widianti dan Noor, 2015).
         Keanekaragaman merupakan dasar ciri–ciri makhluk hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja
tetapi juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada
tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada
beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang tampak
(Cummings, 2011).
Pada manusia, setiap sel somatic memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop
cahaya, kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya, terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis
pola pita/ garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika  kedua kromosom dari satiap
pasangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai
contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom
tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang
menentukan warna mata pada lokus yang setara ( Stansfield, 1983 ).
Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe adalah konsekuensi
dari asal-usul seksual kita. Kita mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan
kromosom dari masing-masing orangtua. Dengan demikian ke-46 kromosom  dalam sel
somatik sebenarnya adalah dua set yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, satu
set maternal dan satu set paternal. Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-
ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak
oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk
identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah.
Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam lingkungan
tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat
memodifikasi fenotip ( Susanto, 2011 ).
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang
terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-
alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang
homozigot.  Keturunan  homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan
heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. Gen adalah perintah-perintah yang
membuat manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya bekerja. Gen ditemukan
dalam sel-sel yang menyusun semua makhluk hidup. Gen terdiri atas suatu zat kimia
yang disebut DNA. Sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya,
dalam gen disebut sifat genetika (Campbell, 1999).
Fungsi utama dari banyak gen adalah menghasilkan protein yang mengaktifkan
maupun menonaktifkan gen lain. Perkembangan merupakan proses  yang
membingungkan – sebuah sistem komunikasi yang sangat rumit namun harmonis dan
terkoordinasi dengan baik, melibatkan sinyal-sinyal kimia yang tidak hanya dari dalam
tubuh tetapi juga dari luar tubuh. Kita kadang mengartikan istilah ‘mutan’ sebagai sesuatu
yang memiliki kelainan atau berbentuk tidak karuan. Namun sebenarnya kita semua
adalah sejenis mutan. Mutasi (kecelakaan genetik acak) merupakan sumber utama
kelainan genetik. Tanpa adanya mutasi, tidak akan ada keanekaragaman, dan tanpa
keanekaragaman, tidak akan ada evolusi. Kalau bukan karena mutasi, Bumi masih
dipenuhi oleh populasi massa molekul yang identik dalam sup purba (Fried, 2005 ).
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya.
Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah
melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak
mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh
para ahli genetika melalui beberapa cara (Suryo, 1996).
Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat
dilihat dari kenampakan yang ada (walaupun, ibu jari yang dapat dibengkokkan
memperlihatkan beberapa variasi, yang mungkin menyulitkan pengamatan, tapi dengan
pengamatan yang baik pasti akan dapat diketahui). Pengamatan keenam adalah
pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciri-ciri akan diketahui perbedaan dari
masing-masing individu yang ada di dalam kelas.
Keenam ciri-ciri yang akan diamati adalah sebagai berikut:
1.      Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat
2.       Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak
3.      Warna mata biru dan nonbiru
4.      Rambut yang tidak lurus dan yang lurus
5.      Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak ada rambut
6.      Golongan  darah : A, B, AB, dan O
Ujung telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat
genetika. Gen untuk ujung telinga menggantung adalah dominan, sedangkan untuk ujung
telinga menempel adalah resesif. Ibu jari yang melengkung termasuk sifat dominan,
sedangkan ibu jari yang lurus bersifat resesif. Warna mata timbul sebagai hasil pantulan
cahaya dari granula melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya granula melanin yang
dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip bb hanya mampu
membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru. Orang homozigotik
dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar sehingga matanya
berwarna coklat tua sampai hitam. Rambut lurus merupakan sifat resesif dengan genotip
tt. Sedangkan rambut keriting adalah sifat dominan dengan genotip TT. Rambut ikal
mempunyai genotip Tt. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat
dominan, sedangkan tidak adanya rambut pada ruas tengah jari jari tangan merupakan
sifat resesif. Pada sekitar tahun 1900-an K. Landsteiner menemukan bahwa
penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang
tercampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi ada juga orang yang tidak
mengalami penggumpalan darah ketika dilakukan pencampuran antara darah dan serum
darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi  3 golongan,
ialah  A, B, dan O. Golongan darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan
darah AB yang ditemukan oleh dua mahasiswa Landsteiner pada tahun 1902 yaitu A. V.
von Decastello dan A. Sturli (Suryo, 1996).
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi
dua yaitu variasi genetik dan variasi non genetik. Variasi Genetik yaitu variasi yang
dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun
temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan
berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif, ini dikenal sebagai
pembawa. Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan
oleh gen. faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat
yang tampak atau fenotif. Dikatakan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh
eritrosit tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau aglutinin
yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen, yaitu antigen-A dan antigen-
B. Zat antinya dibedakan atas anti-A dan anti-B (Syamsuri, 2004).
Tabel hubungan antara golongan darah (fenotip) seseorang dengan  macam
antigen dan zat anti:
Golongan darah Zat anti dalam serum/plasma
Antigen dalam eritrosit
(fenotip) darah
O - anti-A dan anti-B (α dan β)
A A anti-A (α)
B B anti-B (β)
AB A dan B -
         Keragaman/variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling
gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran,
bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut  tolok ukurnya variasi dapat
dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat, dan sebagainya. Ingat tinggi
seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi sampai
dengan yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat ”kontinum” (urut
bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti; golongan
darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji, dan sebagainya. Ingat antara
golongan darah dan warna tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur, karena itu
sifat kualitatif disebut juga ”diskontinum” (tidak bersambung menurut deret matematis)
(Campbell, 2002).

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Cakram genetika
3. Sifat-sifat yang dapat diamati anggota keluarga

3.2 Cara Kerja


1. Diamati ciri-ciri fisik (sifat yang tampak) pada setiap anggota keluarga.
2. Ditentukan sifat-sifat khusus yang akan digunakan sebagai perbandingan tiap individu.
3. Dicatat hasil sifat-sifat khusus pada tabel yang tersedia dengan menuliskan sifat
khususnya.
4. Dibuat cakram genetika berdasarkan hasil yang tertulis pada tabel.
5. Untuk menentukan ciri seseorang pada cakram genetika dibuat dari lingkaran terdalam
sampai seterusnya menuju keluar sesuai daerahnya.
6. Ditentukan angka indeks untuk setiap anggota keluarga.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Identitas Anggota Keluarga

Ayah Ibu Rut Primus Owen Daniel Anggi


Jenis
Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
kelamin
Jenis rambut Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus
Tidak Tidak
Menggulun Menggulun Menggulun Menggulun Menggulun
menggulun Menggulun Menggulung
g lidah g g g g
g g
Tidak Tidak Tidak Tidak
Telunjuk Melebihi Melebihi Melebihi
melebihi melebihi ibu melebihi ibu melebihi ibu
kaki Ibu Jari Ibu Jari Ibu Jari
ibu jari jari jari jari
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Gigi seri Bercelah
bercelah bercelah bercelah bercelah bercelah bercelah
Golongan
O B B O B O B
darah

4.1.2 Cakram Genetika


Keterangan:
: Jenis Kelamin
: Menggulung Lidah
: Jenis Rambut
: Jari Telunjuk Kaki
: Gigi Seri
: Golongan Darah

Nama Anggota Keluarga Angka Indeks


Ayah 15
Ibu 94
Rut 78
Primus 31
Owen 11
Daniel 7
Anggi 27

4.2 Pembahasan
Pada percobaan paktikum kali ini membahas tentang variabilitas manusia dan
bertujuan untuk menemukan keanekaragaman kualitatif populasi manusia (kelas) dan
untuk menemukan adanya persamaan dan perbedaan individu-individu dalam populasi.
Percobaan praktikum ini dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing dan dilakukan
dengan mengamati sifat-sifat khusus dari setiap anggota kelluarga.
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya.
Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah
melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak
mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh
para ahli genetika melalui beberapa cara (Suryo, 1996).
Percobaan praktikum ini dilakukan untuk mengamati 6 sifat-sifat khusus, yaitu
Jenis kelamin, jenis rambut, lidah menggulung atau tidak, jari telunjuk kaki melebih ibu
jari atau tidak, gigi seri bercelah atau tidakk dan golongan darah. Dari data yang telah
diperoleh bahwa sifat-sifat khusus dalam keluarga saya tidak semuanya sama. Anggota
keluarga yan berjenis kelamin laki-laki ada 5 orang yaitu ayah, Primus, Owen, Daniel dan
anggi sedangkan yang berjenis kelamin wanita, yaitu ibu dan Rut. Jenis rambut pada
semua anggota keluarga saya adalah lurus. Anggota keluarga yang dapat menggulung
lidah ada 4 orang, yaitu ayah, Primus, Owen, Daniel sedangkan yang tidak dapat
menggulung rambut ada 3 yaitu, yaitu ibu, Rut dan Anggi. Anggota keluarga yang jari
telunjuk kakinya melebihi ibu jari ada 4 orang, yaitu ayah, Rut, Owen dan Daniel
sedangkan yang tidak melebihi ibu jari ada 3 orang, yaitu ibu, Primus dan Anggi.
Anggota keluarga yang gigi serinya tidak bercelah ada 6 orang, yaitu ayah, ibu, Rut,
Primus, Owen dan Anggi sedangkan yang bercelah adalah Daniel. Anggota keluarga
yang bergolongan darah O ada 3 orang, yaitu Ayah, Primus dan Daniel sedangkan yang
bergolongan darah B ada 4 orang, yaitu ibu, Rut, Owen dan Anggi.
Pada paktikum ini menggunakan cakram genetika dimana semua data yang telah
diperolah dari setiap anggota keluarga dimasukkan kedalam cakram genetika untuk
mendapatkan angka indeks setiap anggota keluarga. Cakram genetika ini digunakan
untuk mengetahui siat-sifat khusus pada setiap anggota keluarga. Cakram genetika
menggambarkan variasi dan keragaman dari setiap individu yang diamati, variasi tersebut
dibedakan atas warna dari setiap individu yang diamati. Cakram genetika memudahkan
pengamatan dalam menyimpulkan variasi yang dihasilkan dan memudahkan dalam
proses pembacaannya. Cara mengisi cakram genetika dimulai dari bagian terdalma
menuju keluar sesuai dengan daerahnya. Setelah itu dibagian terluar dari cakram terdapat
anga yang menunjukkan indeks genetika yang dimiliki oleh masing-masing individu
berdasarkan sifat morfologi yang dapat dilihat atau fenotipnya.
Indeks genetika yang diperoleh dari cakram genetika pada setiap anggota
keluarga saya hanya berbeda sedikit-sedikit saja. Indeks genetika ayah adalah 15, indeks
genetika Primus adalah 31, indeks genetika Owen adalah 11, indeks genetika Daniel
adalah 7, indeks genetika Anggi adalah 27, indeks genetika ibu adalah 94 dan indeks
genetika Rut adalah 78.
Berdasarkan data yaang telah diperoleh dari cakram genetika tersebut bahwa
dapat dilihat persamaan ataupun perbedaan sifat-sifat pada setiap individu. Antara ibu
dan Rut memiliki persamaan sifat dari jenis kelamin perempuan, lidah menggulung, jenis
rambut lurus, gigi seri tidak bercelah dan golongan darah B. Perbedaannya hanya pada
jari telunjuk kaki. Persamaan antara ayah, Primus, Owen, Daniel dan anggi adalah pada
jenis kelamin, jenis rambut. Perbedaannya mulai dari jari telunjuk kaki, dan gigi seri
bercelah atau tidak.
Berdasarkan angka indeks genetika dapat dilihat hubungan kekerabatannya,
yaitu dimulai dari jenis kelamin laki-laki bahwa hubungan kekerabtannya sangat dekat
hanya berbeda sedikit saja dan tepat memiliki angka ganjil. Untuk jenis kelamin
perempuan bahwa hubungan kekerabatannya pun dekat hanya berbeda sedikit saja.
Berdasarkan data yang diperoleh setiap individu memiliki persamaan dan
perbedaan sifat-sifat khusus dikarenakan adanya warisan gen yang turun temurun dari
satu sel ke sel lain. Dan jika sifat-siatnya berbeda berarti terjadi perubahan gen paada
salah satu sel individu keluarga. Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor
keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke
sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang
ditentukan oleh gen disebut genotif, ini dikenal sebagai pembawa. Keanekaragaman
individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. faktor genotif
yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif.
Dikatakan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit tertentu dapat
mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau aglutinin yang dibawa oleh serum
darah. Dikenal dua macam antigen, yaitu antigen-A dan antigen-B. Zat antinya dibedakan
atas anti-A dan anti-B (Syamsuri, 2004).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya.
Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah
melalui fenotip atau penampilannya.
Berdasarkan data yang telah diperoleh indeks genetika yang diperoleh dari
cakram genetika pada setiap anggota keluarga saya hanya berbeda sedikit-sedikit saja.
Indeks genetika ayah adalah 15, indeks genetika Primus adalah 31, indeks genetika Owen
adalah 11, indeks genetika Daniel adalah 7, indeks genetika Anggi adalah 27, indeks
genetika ibu adalah 94 dan indeks genetika Rut adalah 78.
Persamaan atau perbedaan pada sifat-sifat khusus setiap anggota keluarga
merupakan suatu warisan yang turun temurun dari sel satu ke sel yang lain.

5.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan percobaan praktikum ini harus dilakukan dengan teliti
agar pada saat mengamati sifat fenotip pada keluarga tidak ada yang salah dan saat
menentukan angka indeks genetika tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga


Campbell, N.A., dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity : Principles and Issues, Ninth Edition. New
York: Brooks/Cole Cengage Learning
Fried, George. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga
Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
Widianti dan Noor. 2015. Human Biology. 8th ed. New York: Brooks/Cole Cengage Learning

Anda mungkin juga menyukai