KEANEKARAGAMAN MANUSIA
Dosen Pengampu:
Kelompok 3
RATU CELINA ADINDA (1304622075)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia tentu
memiliki keunikannya masing-masing. Tidak ada yang sama
antara manusia satu dan yang lainnya, sekalipun
pasangan kembar identik. Mulai dari ciri-ciri yang
tampak seperti jenis kelamin, suku, ras, warna kulit,
bagian-bagian tubuh (rambut, mata, telinga, alis,
hidung, mulut, sidik jari, tangan, kaki, dan
sebagainya) serta struktur dan anatomi tubuh. Kemudian
adapun perbedaan pada setiap manusia yang belum tentu
bisa dilihat secara langsung seperti pola pikir, ego,
keyakinan, usia, latar belakang, suku, dan sifat-sifat
(Pasaribu et all., 2023).
Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki
susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen
dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
manusia yang berupa varietas-varietas (varitas) yang
terjadi secara alami atau secara buatan (Pratama,
2021).
Keanekaragaman adalah salah satu dasar ciri-ciri
makhluk hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan
hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada
tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia. Namun pada
manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat
gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia
memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang
dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat
yang tampak (Kerans, 2022).
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui variable sifat pada manusia
khususnya sifat-sifat fisik.
2. Untuk mengetahui penyebaran sifat-sifat
3. Mengetahui persamaan sifat yang terbanyak dalam
populasi Kelas
4. Mengetahui penerapan cakram genetika sebagai media
untuk
5. Membuktikan keanekaragaman fenotipe dalam populasi
kelas
6. Mengidentifikasi angka indeks keanekaragaman
setiap sampel dalam populasi kelas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
1. Melakukan pengamatan sifat-sifat yang tampak pada
setiap teman kelompok atau kloter yang ada
dikelas, yang terdiri atas 7 karakteristik (lihat
tabel 1).
2. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 2 yang
tersedia, menentukan pola kemungkinan genotipe
dari karakteristik tersebut dengan mengingat sifat
dominan dan resesifnya.
3. Membuat cakram genetika berdasarkan hasil yang
tertulis dalam tabel. Berikan warna pada sifat
setiap individu dalam anggota kelompok/kloter
dengan warna yang berbeda.
4. Menentukan angka indeks setiap anggota kelompok
atau kloter dengan menggunakan cakram genetika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kelompok 1
Kelompok 2
Responden
Ciri yang
No Yunilla Sayyidah.
Diamati Siti. R Sintia. E
.V B
Jenis
1 XX XX XX XX
kelamin
Tinggi
2 tt tt tt T_
badan
3 Widow peak ww ww ww ww
Rambut
4 rr rr rr rr
keriting
Ibu jari
5 J_ jj jj J_
bengkok
Lidah
6 L_ L_ L_ L_
menggulung
Warna
7 G_ G_ G_ G_
rambut
Golongan
8 A B B B
darah
Kelompok 3
Responden
Ciri yang
No Shafira.
Diamati Ilham .A Nadiah. D Rizka. R
N
Jenis
1 XY XX XX XX
kelamin
Tinggi
2 T_ T_ T_ T_
badan
3 Widow peak W_ ww ww W_
Rambut
4 rr rr rr rr
keriting
Ibu jari
5 J_ jj J_ J_
bengkok
Lidah
6 ll ll ll ll
menggulung
Warna
7 G_ G_ G_ G_
rambut
Golongan
8 O O A AB
darah
Kelompok 4
Kelompok 5
B. Pembahasan
Pada praktikum keanekaragaman pada munusia,
praktik mengambil 8 jenis data sifat nampak yang berbeda
pada 20 orang teman perkloter (termasuk diri sendiri).
Kedelapan jenis data tersebut adalah jenis kelamin,
tinggi badan, widow peak, rambut keriting, ibu jari
dapat dibengkokan, lidah, warna rambut, dan golongan
darah. Data tersebut digunakan untuk mengetahui angka
indeks setiap orang. Hal yang pertama dilakukan adalah
melakukan pendataan sifat-sifat yang nampak dari 20
orang dalam kelas. Setelah data didapatkan, data hasil
pengamatan sifat nampak tersebut dimasukkan kedalam
tabel yang berada di hasil. Berikutnya cakram genetika
dibuat untuk dapat mengetahui angka indeks
keanekaragaman dari setiap orang yang telah didata
sifat yang nampaknya.
Dari data yang didapat diketahui Jumlah mahasiswa
laki-laki yaitu 3 orang dan jumlah mahasiswa perempuan
adalah 17. Terdapat 14 mahasiswa yang memiliki sifat
dominan tinggi badan, yaitu berarti tinggi badan yang
lebih dari 160, dan 4 mahasiswa Lainnya memiliki sifat
resesifnya. Pada widow peak terdapat 4 mahasiswa yang
memiliki sifat dominan dan sisanya sebanyak 16
mahasiswa lainnya memiliki sifat resesif. Lalu sifat
dominan dari rambut keriting hanya terdapat pada 2
mahasiswa saja. Sisanya, sebanyak 18 mahasiswa memiliki
sifat resesifnya.
Terdapat 14 mahasiswa yang memiliki sifat dominan
pada ibu jari, yaitu dapat dibengkokkan, sisanya
sebanyak 6 mahasiswa memiliki sifat resesif. Sebanyak
10 mahasiswa memiliki sifat dominan pada lidah, yaitu
dapat menggulung, dan sisanya, sebanyak 10 mahasiswa
lainnya memiliki sifat resesifnya. Berikutnya pada
sifat dominan pada warna rambut, sebanyak 120 mahasiswa
yang memiliki warna rambut yang hitam. Untuk golongan
darah sebanyak 3 mahasiswa memiliki golongan darah A,
6 mahasiswa memiliki golongan darah B, 2 mahasiswa
memiliki golongan darah AB, dan 9 mahasiswa memiliki
golongan darah O. Sementara itu dari data yang telah
dibuat cakram genetika diketahui angka indeks
keanekaragaman 20 orang mahasiswa sebagai berikut:
Kelompok 1
No Nama Angka Indeks
1 M. Naufal Al Ghazali 198
2 Dini Nurrahmawati 408
3 Intania Mardatilah 408
4 Meidy Annisa Fitri 408
Kelompok 2
No Nama Angka Indeks
1 Siti Rahma Aliyah 285
2 Yunilla Vidiastuti 270
3 Sintia Erika Magdalena 270
4 Sayyidah Balqist 414
Kelompok 3
No Nama Angka Indeks
1 Ilham Ahda Revanof 216
2 Shafira Nurul Annisa 392
3 Nadiah Danisha 405
4 Rizka Rifatul Hidayah 471
Kelompok 4
No Nama Angka Indeks
1 Serli Widianti 415
2 Ratu Celina Adinda 272
3 Erika Juliarti Hutapea 288
4 Muhammad Rafi Al Farizi 245
Kelompok 5
No Nama Angka Indeks
1 Alay Fia 414
2 Nadia Azzahra 408
3 Aida Rahma Aulia 432
4 Najwa Helmalia Putri 286
Dari data hasil pengamatan indeks yang dilakukan
dapat dibuktikan bahwa adanya keragaman gen.
Keanekaragaman gen merupakan perbedaan yang ditemukan
pada makhluk hidup dalam satu spesies. Keanekaragaman
gen merupakan variasi susunan gen dalam satu spesies
(Carlen, 2015). Keanekaragaman disebabkan oleh dua
faktor yaitu genetik dan lingkungan. Keanekaragaman
terjadi karena adanya perkawinan yang terjadi pada dua
makhluk hidup dengan jenis yang sama namun memiliki
karakteristik yang berbeda. Dari kedua induk ataupun
orang tua nantinya akan menghasilkan susunan gen yang
berbeda dari makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya. Maka dari itu terciptalah keanekatagaman
genetik (Fitriani et al., 2018).
BAB V
KESIMPULAN