GENETIKA
PERCOBAAN II
ANALISIS PEDIGREE
KELOMPOK : IV (EMPAT)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Ercis merupakan subjek yang baik untuk penelitian genetik, namun manusia
tidak. Rentang generasi manusia sekitar 20 tahun dan orang tua manusia menghasilkan
keturunan yang relatif sedikit dibandingkan ercis dan sebagian besar spesies lain. Yang
lebih penting lagi, tidak ada yang menganggap bahwa permintaan kepada sepasang
hal yang etis. Meskipun ada batasan ini, studi gentika manusia terus maju, didorong
oleh keinginan untuk memahami pewarisan sifat sendiri. Teknik-teknik baru dalam
dasar bertahan sebagai pondasi dari genetika manusia (Campbell, dkk., 2008).
genetika harus menganalisis perkawinan yang telah terjadi. Mereka melakukan hal itu
dengan cara mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu dalam suatu
Melalui daftar silsilah keluarga akan diperoleh dugaan yang baik dan pasti
bahwa variasi dalam suatu keluarga adalah dipengaruhi oleh faktor keturunan, untuk itu
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis silsilah keluarga karakter
menggulung lidah dan mencoba untuk mengetahui genotip diri sendiri untuk masing-
masing karakter.
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 April 2021 pada pukul 10.00 WITA-12.00
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kebakaan
Dalam pewarisan sifat atau persilangan, terdapat prinsip yang harus diingat
yaitu, gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf dan
gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital. Gen yang bersifat resesfi
dinyatakan dengan huruf jecil, misalnya gen yang menentukan sifat batang yang pendek
ditulis dengan huruf “t”. Jadi, dapat diartikan bahwa batang tinggi dominan terhadap
Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotipe (tidak dapat
dilihat dengan mata). Genotipe suatu individu yang diberi simbol dengan huruf double
karena individu itu umumnya diploid, misalnya MM,Mm, dan mm. Genotipe memiliki
sepasang gen. Sifat suatu individu yang genotipenya terdiri dari gen-gen yang sama dari
homozigotik resesif bila individu bergenotipe rr, aa, tt, dan sebagainya (Lutfiah, 2011).
Kacang ercis merupakan subjek yang mudah untuk penelitian genetika, tidak
demikian halnya dengan manusia. Masa generasi manusia adalah 20 tahun, dan orang
tua manusia akan menghasilkan resesif lebih sedikit keturunan daripada kacang ercis
dan sebagian besar spesies lainnya. Terlepas dari kesulitan ini, studi tentang genetika
manusia harus terus berlangsung didorong oleh keinginan untuk memahami penurunan
Penurunan sifat autosomal merupakan sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada autosom yang bersifat dominan dan resesif. Penurunan sifat autosomal pada
manusia dapat diturunkan kepada laki-laki maupun perempuan. Suatu penyakit atau
kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu alel dominan yang
diwariskan dari salah satu orang tuanya. Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit
keturunan, anak-anak yang tidak menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan
yang normal, maka keturunan yang dihasilkan juga akan normal (Yuyun, 2013).
Orang tua dari anak yang terinfeksi penyakit akibat kelainan gen pada autosom,
menandakan adanya pewarisan gen autosomal dari kedua orang tuanya. Karena kelainan
sifat autosomal jarang ditemukan, seorang anak memiliki resiko yang lebih tinggi bila
orang tua mereka memiliki hubungan saudara. Hal tersebut disebabkan seringnya
indvidu-individu yang memiliki hubungan saudara mewarisi gen yang sama dari nenek
moyang mereka. Perkawinan yang sering terjadi pada pewarisan sifat autosom adalah
Sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom.
Gen ini ada yang dominan dan adapula yang resesif. Oleh karena laki-laki dan
perempuan mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh
gen autosomal dapat dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Hadirnya sebuah gen
dominan di dalam genotipe seseorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya
(Suryo, 2016).
Dalam ilmu genetika, dominan adalah pengaruh dari gen tertentu terhadap
penampilan atau disebut fenotipe suatu organisme. Autosomal dominan ditemukan oleh
Gregor John Mendel yang memperkenalkan huruf besar (mis : A) untuk alel dominan
dan huruf kecil (mis : a) untuk alel resesif. Penyakit menurun yang disebabkan oleh
kelainan autosomal dominan tidak memperhatikan jenis kelamin. Penyakit tersebut akan
terekspresikan setiap generasi oleh seseorang yang terdapat alel dominan yang
homozigotik (AA) dan yang heterozigotik (Aa). Sifat-sifat manusia yang terkait
autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif. Gen dominan ditandai
sebagai pewarisan gen yang dominan. Gen dominan ini dianggap sebagai karakter alel
dua sederhana dengan alel untuk bergulir menjadi dominan diatas alel untuk non-
merupakan pewarisan dari gen yang resesif. Keduanya memiliki perbedaan yang
signifikan, namun banyak penelitian yang mendukung saran bahwa kedanya memilki
Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari
parental yang mengikuti pola penurunan tertentu. Sifat-sifat manusia yang terkait
autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif. Penurunan yang
ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam
Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh gen resesif pada autosom baru akan
tampak apabila suatu individu menerima gen itu dari kedua orangtuanya. Biasanya
kedua orang tua itu Nampak normal, meskipun mereka itu sebenarnya pembawa
(carrier) gen yang resesif yang dimaksud, berarti bahwa mereka itu masing-masing
jenis kelamin. Penyakit tersebut tidak disetiap generasi terekspresi karena hanya
seseorang yang terdapat alel resesif (aa) saja yang terkena penyakit tersebut. Contoh
penyakit genetika autosomal resesif adalah sickle cell anemia (Arsal, 2012).
Salah satu cara yang dipakai untuk mempelajari karakter (sifat) menurun pada
manusia adalah dengan membuat suatu daftar silsilah keluarga (pedigree) yang
maupun yang menampakkan sifat yang hendak diteliti. Seorang ahli genetika adalah
manusia biasa yang memiliki jangka waktu tertentu untuk hidup sehingga sangat tidak
praktis untuk menunggu sampai tiga generasi atau lebih untuk mempelajari sifat
menurun tertentu. Bila kita tidak dapat menunggu untuk melihat generasi selanjutnya
dengan jalan mengumpulkan informasi tentang seluruh anggota keluarga yang masih
Kemudian menggambarkannya dalam suatu bagan atau silsilah keluarga, hal ini disebut
dengan analisa pedigree. Dengan semakin banyak informasi yang diperoleh dan dengan
melakukan lebih banyak pemeriksaan akan lebih memungkinkan untuk membuat
kesimpulan tentang mekanisme pewarisan gen atau gen-gen yang sesuai dengan sifat
Prinsip tentang pewarisan sifat pertama kali ditemukan oleh Gregor John
Mendel, dikatakan bahwa gen dari anak merupakan perpaduan (persilangan) dari gen-
gen kedua orang tuanya. Beberapa jenis penyakit atau kelainan akan menujukkan
adanya kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang yang memiliki
hubungan saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang ditunjukkan dari catatan
silsilah keliarga (family tree, Pedigrre), kita dapat memperkirakan sifat suatu penyakit
apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak. Dari pola yang
tampak pada bagan riwayat keluarga (pedigrre) dapat kita ketahui mekanisme
kekerabatan yang diketahui, baik dari generasi sekarang maupun generasi terdahulu dan
memuat data-data tentang sifat atau keadaan yang akan dipelajari. Individu yang ada
kelainan herediter menjadi sumber informasi bagi penyusunan sebuah pedigree disebut
probandus atau propositus. Prosedur umum yang dilakukan dalam menganalisa pedigree
adalah meneliti setiap generasi dari keluarga yang sedang dipelajari. Mulai dari generasi
tertua sampai generasi terakhir kemudian menguji pola transmisi herediter. Transmisi
herediter mana yang cocok untuk sifat yang sedang diteliti tersebut. Bersifat
dominankah atau resesif atau terkait sex atau lainnya. Melalui daftar silsilah keluarga
akan diperoleh dugaan yang baik dan pasti bahwa sifat tersebut adalah dipengaruhi oleh
manusia yang tidak berbahayam, akan tetapi untuk kelainan yang diwariskan sebagai
sifat Mendelian sederhana, berlaku teknik yang sama untuk analisis silsilah. (Campbell
dkk., 2008).
Informasi mengenai silsilah dari suatu varietas yang dipilih secara acak dapat
diambil dari data yang saling bertautan. Informasi mengenai tingkatan-tingkatan tertentu
dalam suatu penelitian dapat dihitung dengan diagram yang menggambarkan beberapa
generasi mulai dari nenek moyangnya. Istilah nenek moyang lebih tepatnya digunakan
sebagai jumlah orang tua dalam suatu silsilah dan istuilah orang tua digunakan untuk
tipe orang tua dalam suatu varietas. Rasio nenek moyang terhadap orang tua terdiri dari
satu keturunan yang berarrti tidak ada pengulangan dari setiap orang tua dalam silsilah
Agar pewarisan sifat dapat keturunan yang terdapat didalam suatu keluarga
dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram silsilah
(pedigree chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat
dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi.
Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akahir abad
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat tulis menulis dan cakram
genetik.
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mengamati lidah sendiri.
3. Dilakukan kedua hal tersebut pada seluruh keluarga sendiri dan dibuat silsilah
keluarga sendiri.
PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Kebakaan
1. Data Individu
No. Sifat Baka Genotipe Fenotipe
menggantung (E)
2. Data Kelompok
No. Sifat Baka Genotipe Fenotipe
menggantung (E)
1. Melipat lidah
aa Aa
I
II
Aa aa Aa aa
Aa Aa
III
Aa Aa aa
Keterangan :
= Laki-laki normal
bb Bb
I
II
Bb bb Bb bb Bb Bb bb
III
Bb Bb bb
Keterangan :
: Laki-laki normal
: Perempuan normal
daun telinga menggantung (E) bergenotipe e, sifat baka ibu jari kiri keaatas (F)
bergenotipe f, sifat baka rambut pada jari (M) bergenotipe M, sifat baka lesung pipi (P)
Pada data kelompok, pada sifat baka lesung dagu (D) yang bergontipe ada 2
orang dan yang berfenotipe ada 13 orang, pada sifat baka ujung daun telinga
menggantung (E) yang bergenotipe ada 8 orang dan yang berfenotipe ada 7 orang, pada
sifat baka ibu jari kiri atas (F) yang bergenotipe ada 2 orang dan yang berfenotipe ada
13 orang, pada sifat baka rambut pada jari (M) yang bergenotipe ada 14 orang dan yang
berfenotipe ada 1 orang, pada sifat baka lesung pipi (P) yang bergenotipe ada 3 orang
dan yang berfenotipe ada 12 orang, dan pada sifat baka gigi seri bercela (G) yang
Pada pembahasan melipat lidah, frekuensi lidah melipat dan menggulung lidah
lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada laki-laki. Akan tetapi, secara statistic tidak
menunjukkan signifikan dengan nilai X2 dimana p> 0,01 yang artinya sifat lidah
melipat dan menggulung tidak dipengaruhi oleh gender (Miryanti, dkk., 2017).
Dalam hasil analisis pedigree menggulung lidah ada 4 orang yang bisa melipat
lidah dimana 2 perempuan dan 2 laki-laki, sedangkan pada hasil analisis pedigree
menggulung lidah ada 5 orang yang bisa menggulung lidah dimana ada 3 laki-laki dan 2
perempuan.
BAB V
KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan
yang diamati. Dengan analisis pedigree kita dapat mengetahiu mekanisme penurunan
sifat, konsultasi genetik, hubungan kekerabatan, entrance, dan masih banyak lagi. Pada
percobaan ini, gen yang membawa sifat lidah menggulung dan lidah melipat adalah gen
dominan. Yang dimana pada silsilah keluarga yang diamati dari tiga generasi, diperoleh
45% memiliki sifat lidah menggulung dan 65% memiliki sifat lidah melipat.
V.2 Saran
Sebaiknya fasilitas di laboratorium diperbarui dan lebih ditingkatkan kualitas
dan kuantitasnya.
Arsal, A. F., 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di
Sulawesi Selata). Jurnal Sainsmat. 1(2):164.
Sajjad. M, S. H. Khan, R. Maqbool. 2015. Pedigree and SSR Data Analysis Reveal
Dominant Prevalence of Few Parents in Pedigrees of Pakistani Wheat Varieties.
American Journal of Molecular Biology. 5(1):1-3.