Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 14
“MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA”

Disusun oleh :

Nama : Fifi Suganda


NPM : E1J022075
Shift : B1 / Jum’at 08.00-10.00 WIB
Dosen : Prof. Dr. Alnopri, M.S
Co-Ass : Dhiah Hasyifah Putri (E1J020020)

LABORATORIUM AGRONOMI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Silsilah genetis manusia mencerminkan pewarisan sifat-sifat biologis dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Proses ini melibatkan transmisi informasi genetik melalui
reproduksi seksual. Manusia memiliki 23 pasang kromosom, di mana setengahnya berasal
dari ibu dan setengahnya lagi dari ayah.
Selama pembuahan, sel telur dan sperma bergabung membentuk zigot, yang memiliki
informasi genetik dari kedua orang tua. Setiap kromosom mengandung gen, yang
merupakan segmen DNA yang mengode instruksi untuk pembentukan protein dan
pengaturan fungsi sel.
Silsilah genetis manusia mencakup pewarisan alel, varian-gen yang dapat mewakili
sifat-sifat tertentu. Pewarisan ini mengikuti hukum pewarisan Mendel, di mana alel dapat
bersifat dominan atau resesif, mempengaruhi penampilan fenotip.
Teknologi genetika modern, seperti pemetaan genom dan analisis DNA,
memungkinkan kita menyusun silsilah genetis secara lebih rinci dan akurat. Ini membantu
mengidentifikasi keturunan, risiko penyakit genetik, dan hubungan keluarga.

1.2. Tujuan
Untuk mengetahui susunan silsilah genetis pada manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Keluarga adalah rangkaian keturunan seseorang yang ada kaitannya dengan orang lain
yang menjadi istrinya dan sanak keluarganya. Silsilah tersebut adalah merupakan suatu
susunan keluarga dari atas ke bawah dan ke samping, dengan menyebutkan nama
keluarganya atas. Arti silsilah itu bersifat universal,artinya orang-orang di seluruh dunia
mempunyai silsilah keturunannya dan pula, di seluruh benua akan dimaklumi, bahwa
semua orang pasti akan mengagungkan leluhurnya (Moch Tegar P Septimansyah dan
Andri Heryandi Silsilah, 2018).
Penyakit genetika yang di wariskan secara Mendelian pertama kali di temukan pada
keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria.Jika demikian maka
akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian karena penderita
tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris
abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapak nya. Kelainan mutasi ini kemudian di
wariskan secara turun-temurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit
ini dapat di rawat secara medis, sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita
dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan
(suryati.Dotti .dkk 2016).
Bidan genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik.
sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis.
keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki,
perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung
horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris
berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan
dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang
dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter
ditunjukkan dengan simbol terbuka (Sinta, 2017).
Adanya sifat-sifat yang ada pada tetua, menjadikan keturunannya memiliki sifat sifat
itu. Namun pada keturunannya merupakan perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya
perkawinan membuat keanekaragaman tiap generasi. Pada praktikum ini, yang pertama
dilakukan adalah survey tentang adanya gen botak pada seseorang. Menurut teori, sifat
botak merupak sifat yang akan terus menurun dari generasi ke genarasi Kebotakan dapat
terjadi secara keseluruhan pada kepala atau juga hanya bagian tertentu saja yang botak.
Namun bagaimana pun kedua hal tersebut merupakan sifat botak yang menurut teori
adakn diwariskan pada generasi selanjutnya Hal yang kedua akan disurvei adalah
mengenai pewarisan golongan darah. Setiap perpaduan antara dua individu akan
menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan
keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A. B, AB, dan O (Dimas 2020).
Dalam kehidupan sehari - hari, kita banyak menemui beberapa sifat fisik yang
dominan. Sifat dominan hampir selalu muncul pada keturunannya, misalnya mata sipit,
kulit putih, rambut keriting dan hidung pesek. Umumnya dapat dijumpai diderah Asia
Tengah (Jepang, Cina). Sifat - sifat tersebut merupakan warisan dari kedua orang tua.
(Istamar Syamsuri, 2019).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat
diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat suatu diagram silsilah
(Pedigree. charf), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat
dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi.
Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-
19 oleh Francis Galton (Suryo, 2020).
Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali
ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria.
Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu
penyakit kelainan genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk
membekukan darah pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus
menerus dan menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah, Asal usul
penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang
ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut
garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis,
sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang keras untuk melakukan
kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan (Suryati, Dotti. 2021).
Analisis pedigree menunjukkan cuping melekat ditentukan oleh gen autosomal resesif
(Mirayanti et al., 2017). Menggulung lidah adalah kemampuan menggulung tepi lateral
lidah ke atas menjadi a tabung. Jika Anda bisa menggulung tepi samping Anda lidah
menyatu, maka ini berarti anda punya mewarisi sifat dominan. Mereka yang tidak dapat
melakukan hal tersebut menyatakan warisan gen resesif untuk menggulung lidah. Garis
rambut berbentuk V(widow’s peak) atau mid-digital garis rambut disebabkan oleh
ekspresi gen untuk garis rambut. Gen ini memiliki dua alel, satu untuk garis rambut
berbentuk v dan satu untuk garis rambut lurus. Alel garis rambut berbentuk v bersifat
dominan dan alel lurus bersifat resesif (Reviewed and Science, 2016).
Dalam keluarga besar tentunya terdapat silsilah keluarga, Dengan adanya silsilah
keluarga maka manusia dapat mengenal siapa saja keluarganya dan siapa yang memiliki
hubungan darah dengan dirinya. Berdasarkan hasil penelitian diantaranya berusia 15-37
tahun dengan 62,7% laki-laki dan 37,3% perempuan memberikan respon bahwa 58,8%
responden kurang mengenal baik silsilah keluarganya. Dapat disimpulkan bahwa hal
tersebut dikarenakan kurangnya komunikasi di dalam keluarga besar. Maka dari itu akan
dibangun sebuah aplikasi chating berbasips android berbasis signal dengan fitur silsilah
keluarga dengan tujuan dapat membantu mengenal silsilah keluarganya dan dapat
mempermudah komunikasi antar anggota keluarga (Septimansyah, 2019).
Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari parental
yang mengikuti pola penurunan tertentu. Sifat-sifat manusia yang terkait autosom dapat
disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif. penurunan yang ditentukan oleh gen resesif
ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam munculnya suatu karakter pada
individu, sedangkan gen dominan ditandai dengan penurunan secara berkesinambungan
atau tidak terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculannya (Yulia Mirayanti, 2017).
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


Data genetis dari mahasiswa dan keluarga, meliputi:
1. Golongan darah
2. Batas rambut jidat
3. Ujung lidah (membulat atau tidak)
4. Cuping telinga

3.2. Cara Kerja


1. Membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek,
ayah/ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap).
2. Mengestimasikan genotip keluarga.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Dari data silsilah yang telah didapat diketahui bahwa, sifat-sifat pada manusia
diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Sifat-sifat tersebut dapat
meliputi fisik, fisiologis, dan psikologis. Data genetis bersifat dominan maupun resesif.
Menurut data golongan darah yang ada pada keluarga saya dimulai dari kakek dan
nenek dari ibu saya yang memiliki golongan darah, yaitu kakek memiliki golongan darah A
dan nenek memiliki golongan darah B. Fenotip A x B, setelah di silangkan, maka salah satu
turunannya (fenotipe F1) memiliki golongan darah A, B, AB dan O. Dari empat saudara anak
pertama (perempuan/ibu) memiliki golongan darah A kemudian ibu menikah dengan ayah
yang memiliki goloNgan darah B. fenotipe A x B yang heterozigot sehingga setelah terjadi
penyilangan maka salah satu turunannya (fenotipe F1) memiliki golongan darah A atau B.
pada keturunan pertama (saya) memiliki golongan darah A kemudian keturunan kedua (adik
laki-laki memiliki golongan darah A) selanjutnya pada keturunan ketiga (adik perempuan
memiliki golongan darah B).
Pada data genetis untuk batasan rambut jidat yang di simbolkan (W), yaitu dominan
(WW) dan resesif (ww). Kakek saya memiliki batasan rambut dominan (WW) dan nenek saya
memiliki batasan rambut jidat yang resesif (ww), sehingga keturunan yang dihasilkan
memiliki batas rambut yang resesif dan dominan. Ibu saya memiliki batasan rambut dominan
(WW) kemudian ibu menikah dengan ayah yang memiliki batas rambut yang resesif (ww).
Sehingga setelah terjadi penyilangan pada keturunan pertama (saya) memiliki batas rambut
yang dominan begitu pula dengan keturunan ketiga (adik,perempuan memiliki batas rambut
yang dominan) sedangkan keturunan kedua (adik laki-laki memiliki batas rambut resesif).
Kemudian, untuk data genetis berupa ujung lidah membulat atau tidak yang di
simbolkan (R). yaitu dominan (RR) dan resesif (rr). Kakek dan nenek memiliki ujung lidah
yang dominan (RR). Ibu dan ayah memiliki ujung lidah dominan. Sehingga setelah terjadi
penyilangan maka semua keturunannya (saya dan adik-adik saya) memiliki ujung lidah yang
dominan.
Pada data genetis untuk cuping telinga yang di simbolkan (E), yaitu telinga yang tidak
menempel dominan (EE) dan telinga yang menempel resesif (ee). Kakek dan nenek saya
memiliki cuping telinga yang tidak menempel/dominan (EE). Ibu dan ayah saya memiliki
cuping telinga tidak menempel/dominan (EE), sehingga semua keturunannya (saya dan adik-
adik saya) memiliki cuping telinga yang tidak menempel yaitu dominan (EE).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, sifat yang
telah diturunkan tetua selalu menghasilkan sifat yang sama pada keturunannya walaupun
sifatnya tidak sama persis dengan tetuanya. Data genetis yaitu golongan darah, batasan
rambut, ujung lidah dan cuping telinga tidak terdapat banyak sifat yang berbeda dalam silsilah
keluarga.

5.2 Saran

Kepada seluruh Praktikan diharapkan selalu menyimak apa yang di intruksikan coass
agar pada saat praktikum tidak bingung maupun salah.
DAFTAR PUSTAKA

Dimas.2020. Ilmu pewarisan sifat. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.


Moch Tegar P Septimansyah dan Andri Heryandi Silsilah.2018. Pembangunan Aplikasi
Mobile Silsilah Keluarga. https:// elibrary. Unikom ac.id.
Mirayanti, Yulia., Ketut Junitha, Ida Bagus Made Suaskara. 2017. Frekuensi Gen Cuping
Melekat, Alis Menyambung, Lesung Pipi Dan Lidah Menggulung Pada Masyarakat
Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jurnal Simbiosis, V (1): 32-
37.
Septimansyah. 2019. Merencanakan sumber belajar berbasis keterampilan Berperspektif
Islami untuk pendidikan keanekaragaman hayati. Jurnal pendidikan islam Vol. 2(1):
23-47.
Mirayanti, Y., I.K. Junitha, and I.B.M. Suaskara. 2017. Frekuensi Gen Cuping Melekat, Alis
Menyambung, Lesung Pipi Dan Lidah Menggulung Pada Masyarakat Desa Subaya,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Simbiosis (1): 32. doi:
10.24843/jsimbiosis.2017.v05.i01.p07.
Suryati, Dotti.dkk. 2016. Penuntun Praktikum Genetika. Bengkulu :Universitas Bengkulu.
Sinta 2017. Genetika. Universitas Brawijaya: Malang.
Suryati, Dotti. 2021. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Suryo 2020. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2019 . Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai