PENDAHULUAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Silsilah pedigree adalah diagram hubungan keluarga yang
menggunakan simbol-simbol untuk mewakili orang dan garis untuk
mewakili hubungan genetik. Diagram ini membuat lebih mudah untuk
memvisualisasikan hubungan dalam keluarga. Silsilah sering digunakan
untuk menentukan modus warisan (dominan, resesif, dll) penyakit genetik.
Jika tujuan dari silsilah adalah untuk menganalisis pola pewarisan sifat
tertentu, adalah kebiasaan untuk menaungi dalam simbol semua individu
yang memiliki sifat ini.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa gangguan genetik
tertentu terkait, dan bahkan orang tua dapat memiliki kecenderungan
genetik untuk penyakit tertentu dan penyakit untuk anak-anak mereka dan
cucu. Tetapi sejauh mana penyakit dan gangguan, atau bahkan kematian
usia dipengaruhi oleh faktor keturunan sebagian besar tidak diketahui.
Agar pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu
keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat
suatu diagram silsilah (Pedigree chart), dari keluarga itu. Silsilah
merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi penelitian dan
gambaran pewarisan sifat-sifat manusia dan standar simbol-simbol tertentu
telah disusun oleh para ahli dalam publikasinya. Untuk sebagian besar,
kita akan menggunkaan silsilah mengenai penyakit yang diturun
temurunkan dari pada sifat-sifat normal, tiada karena didapatkan lebih
banyak dokumen mengenai silsilah penyakit dan kondisi abnormal.
Pentingnya peta silsilah tidak terbatas pada penentuan sifat genetis suatu
kondisi. Bila timbul kondisi yang tidak biasa dalam keluarga, khususnya
jika kondisi itu merugikan individual, pertanyaan pertama adalah apakah
kondisi itu diturunkan atau tidak (Anna, 1985).
Suatu silsilah adalah pendataan sistematis (baik berupa kata-kata
atau simbol) mengenai nenek moyang individu tertentu, atau bisa juga
merupakan pohon keluarga untuk sejumlah besar individu. Bisanya wanita
dinyatakan dengan bulatan dan laki-laki dengan persegi empat.
Perkawinan ditunjukkan dengan garis-garis horsontal antara dua individu.
Keturunan dari suatu perkawinan dihubungkan oleh garis vertical pada
garis perkawinan. Tiap generasi ditempatkan pada suatu baris terpisah
yang diberi label angka romawi (William, 1991).
Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah',adalah
catatan/rekaman dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul
keturunan suatu hasil pembiakan. Dalam bidang genetika, diagram silsilah
digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat bawaan,
kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis
keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk
menyatakan laki-laki, perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan
dinyatakan dengan garis penghubung horizontal antara laki-laki dan
perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya dengan
susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan
dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan
karakter yang dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan
ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan simbol terbuka (Sinta, 2011).
Penggunaan simbol silsilah keluarga dalam pedigree yaitu sebagai
berikut :
Dari
simboltersebuttampakbahwaindividulaki-
lakidiberisimbolkotak,sedangkanperempuandiberi symbol lingkaran.
Apabila symbol
kotakdanlingkarantersebuttidakdiblokmenunjukkanindividulaki-
lakimaupunperempuan yang normal,
sedangkanapabilakeduasimboltersebutdiblokmenunjukkanindividupender
itakelainangenetik. Namundemikianpadasymbol
kotakdanlingkarantersebuthanyadibloksebagiandaninimenunjukkanindivi
dutersebutpembawa (carrier) suatukelainangenetik.
Untuklebihjelasnyakeseluruhansimboldapatdilihatsatupersatu (Suryo,
2010).
Kegunaan analisis pedigree
1. Untuk mengetahui bagaimana timbulnya suatu penyakit
Terkadang bila ditelaah lebih lanjut beberapa jenis penyakit
atau kelainan akan menunjukkan adanya kejadian berulang
yang dialami oleh lebih dari satu orang yang masih memiliki
hubungan saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang
ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga (bagan riwayat
keluarga/family tree), kita dapat memperkirakan sifat suatu
penyakit. Apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari
orang tua atau tidak diturunkan.
2. Untuk Mengetahui Mekanisme atau Pola Penurunan
Penyakit
Dari pola yang tampak dalam bagan riwayat keluarga dapat
kita lihat pula mekanisme penurunan suatu penyakit. Contoh:
hemofilia adalah penyakit yang diturunkan melalui kromosom
X.
3. Untuk memperkirakan penetrance.
Penetrance adalah perkiraan berapa banyak penyakit tersebut
akan timbul atau terjadi pada seseorang dengan kondisi gen
tertentu.
4. Untuk memperkirakan expressivity.
Expressivity adalah derajat beratnya derajat manifestasi klinis
suatu penyakit pada kondisi gen tertentu.
4. Terpaut Kromosom Y
Pola Pewarisan Terpaut Kromosom Y adalah kelainan genetik yang
selalu terkait pada kromosom Y. Kelainan ini terjadi pada gen-gen yang
mengkode pada penentuan sex kelamin pria, seperti gen TDF (Testis
Determining Factor). Gen yang terpaut kromosom Y akan selalu
didapatkan pada laki-laki dan juga akan mewariskan pada anak laki-
lakinya dan tidak pernah terjadi pada wanita. Contoh penyakit:
a. Hipertrichosis (resesif). Tumbuh rambut pada bagian tertentu di tepi
telinga.
b. Weebed Toes (resesif). Tumbuhnya kulit diantara jari-jari tangan dan
jari-jari kaki katak yang berselaput.
c. Hystrix gravier (resesif). Pertumbuhan rambut panjang dan kaku
dipermukaan tubuh seperti hewan landak yang berduri.
5. Sex Limited
Terbatas pada jenis kelamin tertentu, hanya muncul pada pria saja walau
jenis kelamin tersebut mengandung gen yang dimaksudkan.
Contoh : feminisasi testis
6. Sex Influence
Dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, salah satunya lebih tinggi.
Contohnya : botak, kuping berambut, alopesia
B. TUJUAN
Tujuan dari mempelajari analisis pedigree yaitu mempelajari
tindak gen dari suatu sifat pada manusia berdasarkan silsilah.
BAB II. METODE PENGAMATAN
Berikut adalah hasil dan pembahasan dari soal yang telah dikerjakan :
Soal no 1
Pedigree 4b. Pola pewarisan kelainan yang disebabkan autosom
dominan
Genotip individu :
I4 : aa II5 : aa III4 : aa
Soal no 2
Normal
XhXh : Sakit Bb √ N
XHY : Normal bb N N
XhY : Sakit
Genotip individu :
Soal no 3
Albert Victori
a
Heiruich Irene Friedrich Alexandra Nicolas II Alice Alexander Alfonso Victoria Leopold Moritz
Genotif anggota keluarga Hemofilia A di rumah kerajaan Eropa :
III2 : aa III6 : aa
Soal no 5
Genotip individu :
Soal no 6
Normal
Hemofilia Botak
XhXh : Sakit Bb √ N
XHY : Normal bb N N
XhY : Sakit
Genotipe individu :
A. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dengan analisis pedigree kita dapat mengetahui tindak gen dari
suatu sifat pada manusia dengan melihat bagan silsilah keluarga.
B. SARAN
Sebaiknya dalam menganalisis dan mengerjakan soal lebih teliti
dan serius agar dapat memecahkan masalah dalam soal dengan baik. Dapat
memahami serta mengerti tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam
proses menjawab soal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://depts.washington.edu/genetics/courses/genet371baut00/publichtml/problem
s/371B_PSI_key.html (diakses pada tanggal 26 November 2017)