Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN

15. Di suatu kota yang berpenduduk 1 juta orang terdapat 9 %


laki – laki buta warna. Maka jumlah perempuan yang
menderita buta warna adalah ….

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotif


dalam suatu populasi selalu tetap selama beberapa generasi. Hukum Hardy-
Weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi pada suatu populasi. Apabila
frekuensi gen selalu konstan, maka populasi tersebut tidak mengalami
evolusi. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka frekuensi gen
berubah, yang menyebabkan terjadinya evolusi.

Pembahasan

Pada wanita terdapat tiga kemungkinan yaitu:

XX = normal

XXcb = normal pembawa

XcbXcb = buta warna

Pada pria terdapat dua kemungkinan yaitu:

XY = normal

XcbY = buta warna

Pada hukum hardy weinberg gen normal (X) = p dan gen buta warna
(Xcb) = q, maka pada wanita frekuensinya sebagai berikut:

XX = p², XXcb = 2pq, XcbXcb = q²

p² + 2pq + q² = 1

(p + q ) ² = 1

p+q=1

Adapun pada pria frekuensinya adalah:

XY = p, XcbY = q

p+q=1
Penyakit buta warna disebabkan oleh gen resesif yang terangkai pada
kromosom X Apabila diketahui p = frekuensi untuk gen dominan dan q =
berfungsi untuk gen resesif.

Di suatu kota yang berpenduduk 1 juta orang terdapat 9% laki-laki buta


warna. Jumlah perempuan yang buta warna adalah sebagai berikut:

Perlu diketahui bahwa dalam populasi kota tersebut berpenduduk 1


juta jiwa, maka dapat diartikan jumlah laki-laki dan perempuan
dianggap sama yaitu masing-masing sebesar 500.000. hal tersebut
dikarenakan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 :1.

Diketahui Laki-laki buta warna (XcbY) = 9%

Maka q = 0,09

Karena p + q = 1, maka p = 0,91

Maka jumlah perempuan buta warna adalah:

q² = 0,09² x 500.000 = 4.050 orang

(Catatan: jumlah penduduk 1 juta maka dianggap jumlah laki-laki dan


perempuan masing-masing adalah 500.000)

Hukum Hardy Weinberg ditemukan oleh ahli fisika W. Weinberg dan ahli
matematika G.H. Hardy pada tahun 1908. Kedua ahli tersebut berasal dari
Inggris (Noor, 1996). Menurut Campbell (2000), hukum Hardy-Weinberg
menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotif dalam kumpulan gen suatu
populasi tetap konstan selama beberapa generasi kecuali apabila ada yang
bertindak sebagai agen selain rekombinasi seksual. Dengan kata lain
pergeseran seksual alel akibat miosis dan fertilisasi acak akan tidak
berpengaruh terhadap struktur genetik suatu populasi.

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotif


dalam suatu populasi selalu tetap dari generasi ke generasi. Hukum
Hardy-Weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi pada suatu populasi.
Apabila frekuensi gen selalu konstan, maka populasi tersebut tidak
mengalami evolusi. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka frekuensi
gen berubah, yang menyebabkan terjadinya evolusi.

Berikut ini syarat-syarat pada hukum Hardy Weinberg:


1. Perkawinan terjadi secara acak

2. Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.

3. Tidak terjadi migrasi atau perpindahan penduduk.

4. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar.

5. Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama.

Terdapat 2 hal yang diperhatikan sehubungan dengan hukum Hardy


Weinberg adalah sebagai berikut:

a. Jumlah frekuensi gen dominan dan resesif (p + q) adalah 1.

b. Jumlah proporsi dari ketiga macam genotipe (p² + 2pq + q²) adalah 1.

Anda mungkin juga menyukai