Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

TEORI PELUANG DAN UJI CHI SQUARE (X2)

DISUSUN OLEH :

Nur Azam
173112620120087

JURUSAN BIOLOGI MEDIK


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA

2019
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

I. Judul Praktikum
Teori Peluang dan Uji Chi Square (X2)
II. Waktu Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada:
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika
Hari/Tanggal : Senin, 16 Desember 2019
III. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui peluang munculnya jenis kelamin anak laki-laki atau perempuan dengan
menggunakan uang logam.
2. Menghitung hasil peluang dengan menggunakan metode Chi Square (X²)

IV. Latar Belakang


Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa, tidak sama untuk setiap
peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang
berbeda dapat sama dapat pula berbeda. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu
pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini diduga berdasarkan prinsip teori
peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu, teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Dalam
ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan
gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam
kombinasi.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik, kita memerlukan suatu uji yang dapat mengubah
deviasi-deviasi dari nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian
yang terjadi oleh peluang. Uji yang lazim digunakan adalah uji X 2 (Chi-square test) atau ada
yang menamakannya uji kecocokan (goodness of fit) (Yatim, 1996). Uji chi square adalah cara
yang dipakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan. Selain itu,
uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas)

V. Dasar Teori
A. Teori Peluang
Teori peluang merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek umumnya
digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Di dalam kehidupan
kita sehari hari sering sekali kita jumpai banyak peristiwa dimana kemungkinan atau
probabilitas. Teori peluang digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Nilai
antara 0 dan 1 akan menggambarkan besarnya peluang munculnya suatu hal atau kejadian
pada kondisi tertentu. Jika nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah
muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu
ada atau pasti akan terjadi.
Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada
dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet
betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan begitu
saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan
itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-
deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian
yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah
peubah (derajat bebas). Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa,
tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya kemungkinan
suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula berbeda. Dapat juga digunakan untuk
menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini diduga
berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Dengan mempelajari dan mengetahui teori peluang maka dapat dilakukan dugaan atau
prediksi terhadap hasil yang dimunculkan dari proses perkawinan atau persilangan yang
telah dilakukan. Prinsip-prinsip peluang mendasari hukum-hukum mendel dalam
persilangan.
Peluang atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara
sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya. Uang logam yang kedua sisinya
adalah gambar, peluang untuk mendapatkan sisi gambar adalah satu dan peluang untuk
mendapatkan sisi angka adalah 0. Uang logam normal (sisi angka dan sisi gambar),
peluang mendapatkan sisi gambar adalah ½ dan peluang lemparan sisi angka adalah ½.
Kisaran nilai peluang adalah dari 0 sampai 1. Suatu kejadian yang pasti akan terjadi
mempunyai peluang 1, sedangkan suatu kejadian yang pasti tidak akan terjadi mempunyai
peluang 0.
Pada peristiwa pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada lalat buah maupun pada
manusia terdapat dua kejadian yang berlainan. Pertama pada oogenesis terbentuklah sel
telur yang hanya satu macam saja, yaitu sel telur yang hanya mengandung kromosom X.
Kedua pada spermatogenesis terbentuklah dua macam spermatozoon, yaitu spermatozoon
yang mengandung kromosom Y dan X. Dengan demikian kemungkinan suatu sel telur
dibuahi oleh spermatozoon X dan kemungkinan dibuahi oleh spermatozoon Y itu sama.
Dengan kata lain perbandingan keduanya sama, yaitu 50% : 50% atau 1/2 : 1/2.
Tujuan mengatahui teori peluang adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai
kualitas penyebaran pewarisan sifat yang terjadi dalam perkawinan atau persilangan dan
untuk membantu pasangan suami istri untuk menghitung atau memprediksi kemungkinan
anak mereka di masa yang akan datang apabila mereka memiliki anak. Selain itu
dinyatakan bahwa pengetahuan mengenai teori peluang sangat berguna bagi para konsultan
genetik yang menghadapi permasalahan genetik berkaitan dengan kemungkinan keturunan
yang akan terjadi apabila terjadi perkawinan atau persilangan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tujuan teori peluang adalah agar dapat pembuat perkiraan atau
memprediksi suatu keadaan yang akan terjadi berdasarkan fakta dan bukti yang dimiliki.

B. Uji Chi Square (X2 )


Hasil dari percobaan atau perlakuan yang dilakukan walaupun dapat dilakukan prediksi
dengan mengunakan teori kemungkinaan tetapi harus dilakukan pengukuran secara statistik
untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan atau
mendekati hasil yang diharapkan. Perhitungan statistik untuk mengetahui apakah hasil
percobaan mendekati atau bahkan sesuai dengan harapan dilakukan dengan uji chi square.
Menurut Suryo (2008: 150) tes chi squre adalah suatu metode yang digunakan untuk
melakukan proses evaluasi terhadap kebenaran atau tidaknya pecobaan yang dilakukan
dengan melakukan perbandingan dengan teori yang berlaku atau yang digunakan.
Sedangkan menurut Strickberbeger (1976: 131) tes chi square adalah suatu cara yang
dilakukan untuk mengukuran dengan melakukan perbandingan antara hasil perlakuan yang
terjadi dengan hasil yang diharapkan secara teoritis. Sementara itu menurut Hartwell et al.,
(2011: 122) tes chi square adalah tes yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara
hasil percobaan yang dilakukan dengan hasil yang diperkirakan dari suatu kegiatan.
Selanjutnya disampaikan bahwa tes tersebut dirancang untuk mengukur atau menentukan
seberapa besar jumlah sampel yang digunakan dalam percobaan/penelitian memberikan
pengaruh terhadap hasil percoban/penelitian.
Berdasarkan beberapa pendapat terkait tes chi square dapat disimpulkan bahwa tes chi
square adalah tes yang dilakukan untuk mengevaluasi antara hasil pengamatan yang
dilakukan dengan perkiraan dari hasil percobaan yang diharapkan.
Sama halnya dengan teori probabilitas yang memiliki tujuan pengunaan chi square juga
memiliki tujuan, hal ini dikemukakan oleh Hartwell et al., (2011: 122-123), yaitu:
1. Untuk mengukur pengaruh ukuran sampel yang digunakan terhadap hasil
percobaan/penelitian.
2. Untuk menolak hipotesis.
3. Untuk melakukan interpretasi hasil percobaan genetik.
Sedangkan menurut Sanders & Bowman (2012: 47) tujuan pengunaan tes chi square adalah
untuk membuat perbandingan yang objektif antara hasil yang diperoleh dalam
penelitian/percobaan dengan perkiraan/harapan yang diinginkan dalam suatu hipotesis.
Sementara itu menurut Susanto (2011: 34) tujuan pengunaan tes chi square adalah untuk
memberikan penjelasan rasional dan empirik terhadap berbagai penyimpangan yang
ditemukan dalam percobaan atau penelitihan. Selanjutnya disampaikan bahwa pengunaan
tes chi square dalam suatu percobaan adalah untuk mengetahui apakah penyimpangan yang
ditemukan dalam percobaan masih memenuhi nisbah teoritis atau menyimpang dari nisbah
teoritis.
Berdasarkan berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunaan tes chi
square dalam penelitian mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran secara rasional
dan empirikal hubungan antara hasil penelitian dengan hasil yang diharapkan secara
teoritis, dan membantu peneliti dalam menjawab hipotesis yang ditentukan secara
kuantitatif.

Rumus yang digunakan dalam chi square adalah berikut ini:


(o  e ) 2
2  
e
Keterangan:
d(o-e)= deviasi atau penyimpangan yaitu selisih antara nilai hasil pengamatan (percobaan)
dengan nilai yang diharapkan (teori).
o = observed; nilai hasil pengamatan (percobaan).
e = expected; nilai hasil yang diharapkan (teori).
= sigma (jumlah)
Untuk mengetahui nilai probability, kita menggunakan tabel nilai kritis dari distribusi X2
sebagai berikut:
Dalam prinsip statistik, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Nilai X2 hitung; tergantung pada nilai hasil pengamatan (o), nilai hasil yang diharapkan
(e), dan deviasi (d).
b) Nilai X2 tabel; tergantung pada derajat bebas (df) dan probability (P) yang
bersangkutan.
Untuk menguji H0 yang berbunyi “hasil pengamatan yang dilakukan sesuai dengan hasil
yang diharapkan”. Sehingga terdapat 2 kemungkinan hasil uji H0, yaitu:
a) H0 ditolak, apabila nilai X2 hitung > nilai X2 tabel.
Kesimpulan : tidak signifikan berarti percobaan yang dilakukan tidak sesuai dengan
perbandingan
b) H0 diterima, apabila nilai hitung X2 nilai X2 tabel.
Kesimpulan: signifikan berarti pengujian yang dilakukan sesuai dengan perbandingan.

VI. Alat , Bahan dan Cara Kerja


a. Alat dan Bahan
1. Uang Logam 500
2. Kertas
3. Alat tulis (penggaris dan pulpen)

b. Cara Kerja
1. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan uang logam dengan nilai nominal
500 dan menganggap uang logam memiliki sisi bergambar sebagai laki-laki (♂) dan sisi
yang satunya angka diibaratkan dengan perempuan (♀).
2. Uang logam tersebut di lempar keatas dan memperhatikan jatuhnya koin tersebut dengan
melihat sisi mana yang tampak.
3. Kemudian ketika uang logam yang di lempar jatuh ke meja lalu di catat hasilnya.
(munculnya gambar atau angka).
4. Dilakukan pelemparan uang logam tersebut sebanyak 120x berturut-turut.
5. Dibuat tabel dari hasil yang telah diamati
6. Dihitung hasil peluang dengan chi kuadrat dan membandingkannya dengan tabel chi
square.

VII. Hasil Praktikum


Pada praktikum peluang ini memprediksi jenis kelamin yang muncul dengan menggunakan
uang logam. ♀ = angka dan ♂ = gambar garuda.
Hasil perhitungan peluang pelemparan uang logam terlampir.
 Hasil Observasi
Anak Anak
Observed Jumlah
Laki-laki Perempuan
O0 0 5 6
O1 1 4 18
O2 2 3 42
O3 3 2 36
O4 4 1 14
O5 5 0 4
Jumlah total 120
 Ekspektasi
P0 = 1/32 x 120 = 3.75
P1 = 5/32 x 120 = 18.75
P2 = 10/32 x 120 = 37.5
P3 = 10/32 x 120 = 37.5
P4 = 5/32 x 120 = 18.75
P5 = 1/32 x 120 = 3.75
 Perhitungan dengan Rumus Chi Square
(o0  e0 ) 2 + (o1  e1 ) 2 + (o 2  e 2 ) 2 + (o3  e3 ) 2 + (o 4  e 4 ) 2 + (o5  e5 ) 2
 2 Hitung 
e0 e1 e e e e
(1  3.75) 2 + (20  18.75) 2 + (32  37.5) 2 + (37  37.5) 2 +
 2 Hitung 
3.75 18.75 37.5 37.5
( 27  18.75) 2 (3  3.75) 2
+
18.75 3.75
 2 Hitung  2.017+0.083+0.807+0.007+3.63+0.15
 2 Hitung  6.694
df =6-1 = 5 X² tabel α =0.05 , X2 tabel = 11.07
Kesimpulan = Hasil X2 hitung < X2 tabel
6.694< 11.07
maka H0 diterima, percobaan sesuai dengan teori peluang

VIII. Pembahasan
Peluang merupakan teori yang digunakan untuk membuktikan kemungkinanan yang akan
terlihat sebagai akibat dari perlakuan yang diberikan terhadap subyek penelitian. Nilai p eluang
berkisar pada angka 0 sampai 1. Peristiwa yang pasti terjadi memiliki peluang 1, sedangkan
peristiwa yang pasti tidak terjadi memiliki peluang 0.
Tujuan mengatahui teori peluang adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai kualitas
penyebaran pewarisan sifat yang terjadi dalam perkawinan atau persilangan dan untuk
membantu pasangan suami istri untuk menghitung atau memprediksi kemungkinan jenis
kelamin anak mereka di masa yang akan datang apabila mereka ingin memiliki anak.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-
deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang
terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad
bebas). Uji ini dikenal sebagai uji Chi Square (X2). Uji Chi Square digunakan untuk menguji
homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari
nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh
peluang dan harus memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas).
Pada paktikum peluang ini dilakukan dengan menggunakan uang logam untuk mengetahui
peluang munculnya anak laki-laki atau perempuan pada individu yang menginginkan
mempunyai anak 5 . Pada pengujian dengan 120 kali ulangan pelemparan uang logam
didapatkan hasil observasi peluang yang muncul yaitu O0 ( anak laki-laki 0 dan perempuan 5)
sebanyak 1, O1 ( anak laki-laki 1 dan perempuan 4) sebanyak 20, O2 ( anak laki-laki 2 dan
perempuan 3) sebanyak 32, O3 ( anak laki-laki 3 dan perempuan 2) sebanyak 37, O4 ( anak
laki-laki 4 dan perempuan 1) sebanyak 27, O5 ( anak laki-laki 5 dan perempuan 0) sebanyak 3.
Setelah dilakukan perhitungan perbandingan peluang dalam mendapatkan anak didapakan hasil
P0= 1/32, P1= 5/32, P2= 10/32, P3= 10/32, P4= 5/32, P5= 1/32.
Untuk melakukan proses evaluasi terhadap kebenaran atau tidaknya pecobaan yang dilakukan
dengan melakukan perbandingan dengan teori yang berlaku maka digunakan Uji Chi Square.
Untuk mengetahui X2 tabel maka terlebih dahulu menentukan derajat bebas (df). Derajat bebas
dalam peluang ini banyaknya peluang dikurangi satu yaitu df=5. Pada umumnya, statistisik
menggunakan kemungkinan (probabilitas 5 % atau 0,05), sehingga di dapatkan X2 tabel adalah
= 11.07, untuk menggambarkan batas antara diterima atau ditolaknya suatu hipotesis.
Setelah memperoleh data peluang dari pelemparan uang logam maka di masukkan ke dalam
rumus chi square, didapatkan hasil X 2 hitung 6.694. Percobaan peluang ini diterima sesuai teori
peluang karena X2 hitung < X2 tabel yaitu 6.694 < 11.07. Dari hasil uji chi square X2 lebih kecil
dari 11.07 maka hipotesis diterima, percobaan yang dilakukan signifikan sesuai dengan
perbandingan teori peluang, sedangkan apabila nilai X2 lebih besar dari 11.07 maka hipotesis di
tolak. Semakin kecil nilai X2 menunjukan bahwa data yang diamati semakin tipis perbedaannya
dengan yang diharapkan. Sebaliknya semakin besar X 2 menunjukan semakin besar pula
penyimpangannya.

IX. Kesimpulan
Teori peluang digunakan untuk membuat kesimpulan yang bersifat kualitatif antara hasil
percobaan dengan hasil yang diharapan, sedangkan uji Chi Square (X2) digunakan untuk
membuat kesimpulan yang sifatnya kuantitatif antara hasil percobaan dengan hasil yang
diharapan. Dari percobaan peluang yang bertujuan untuk memprediksi kemungkinan jenis
kelamin anak laki-laki maupun perempuan yang muncul pada perkawinan individu yang
menginginkan mempunyai anak 5 dengan menggunakan uang logam dapat disimpulkan bahwa
X2 hitung lebih kecil dari X 2 tabel yaitu 3.2 < 11.07, sehingga hipotesis diterima sesuai dengan
perbandingan teori peluang.

X. Saran
Dalam kegiatan praktikum peluang ini adalah dibutuhkan ketelitian, kecermatan dan dan
kesabaran dalam melakukan percobaan (pelemparan uang logam). Tindakan yang tidak teliti,
tidak cermat dan terlalu tergesa-gesa membuat data yang dihasilkan menjadi tidak akurat dan
percobaan yang dilakukan tidak signifikan (tidak sesuai dengan perbandingan teori peluang).

XI. Daftar Pustaka


Campbell, Neil A. & Reece, Jane B. (2008). Biology (8th ed). San Francisco: Pearson Benjamin
Cummings.
David T. Suzuki & Anthony J.F. Griffiths. (1976). An Introduction to Genetic Analysis. San
Fransisco: W.H. Rreeman and Company

Eldon John Gardner, Michael J. Simmons and D.Peter Snustad. (1991). Principles of Genetics.
Eighth edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Pierce, Benjamin A. (2012). Genetics a conceptual approach (4 th ed). New York: W.H Freeman
and Company.

Purbowati, Dwi. 2015. Teori Kemungkinan dan Tes Chi Square. Program Pasca Sarjana
Pendidikan Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Suryo. (2008). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai