Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GEN LETAL
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Genetika

Dosen Pengampuh :
Dr. Ir. Hj. Tinda Afriani, MP

DISUSUN OLEH :
Wendi Rahmatsyah Hasibuan
1910612110

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penentuan Jenis Kelamin ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Ir. Hj.
Tinda Afriani, MP pada mata kuliah Genetika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Penentuan Jenis Kelamin bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padangsidimpuan, 29 Meil 2020

Wendi Rahmatsyah Hasibuan


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ilmu genetika ini

sangat menarik, karena di samping orang ingin mengetahui segala ihwal mengenai keturunan, orang ingin

mengetahui pula rahasia dirinya sendiri.

Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang diwariskan.Teori

pewarisan sifat ataubiasa disebut hukum heraditas pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia

berpendapat bahwa sifat – sifat dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel

menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan

yang dirancang secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa

sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami,Sejak itu teori Mendel

belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.

Seperti yang kita ketahui, bapak genetika adalah Gregor Mendel yang berkat jasanya diketahui

beberapa hukum pewarisan sifat yang dikenal dengan Hukum Mendel. Dalam hukum-hukum Mendel, telah

diketahui beberapa rumusan untuk mengetahui sifat-sifat keturunannya. Namun ternyata, hukum Mendel ini

tidak selalu menjadi patokan utama dalam hukum pewarisan sifat. Sebab terdapat pewarisan sifat yang sifat

keturunannya mengalami penyimpangan dari hukum Mendel dalam rumusan fenotipe. Penyimpangan ini

terjadi dalam pewarisan gen letal. Gen letal inilah yang akan kelompok kami bahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
2. Apa pengertian dari gen letal?
3. Apa saja macam-macam dari gen letal?
4. Bagaimana cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal?

C. Tujuan

1. Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:


2. Untuk mengetahui pengertian dari gen letal.
3. Untuk mengetahui macam-macam dari gen letal.
4. Untuk mngetahui cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gen Letal

Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan

matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu

menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.

Namun ada batas penyimpangannya dari keadaan normal dimana suatu makhluk hidup tidak mampu

hidup. Kematian dari makhluk hidup dapat terjadi pada tingkat perkembangan apapun mulai dari segera

setelah pembuahan, selama proses embrionik, saat kelahiran atau setelah kelahiran.

Kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti luka, penyakit, kekurangan gizi, dan radiasi yang

membahayakan seperti sinar X dan sinar Gamma. Dapat dikatakan semua penyebab kematian ini sebagai

letal effect. Satu diantara demikian banyak penyebab kematian adalah perubahan gen yang tidak sesuai.

Gen-gen ini dikenal sebagai gen-gen letal. Terdapat gen-gen lain yang disebut semiletal atau subletal,

menyebabkan kematian muda setelah lahir atau sewaktu-waktu dalam masa kehidupannya. Ada juga gen

lain yang tidak menyebabkan kematian namun jelas sekali dapat menurunkan daya hidup atau ketegaran.

Gen-gen ini disebut sebagai gen-gen nonletal atau detrimental.

B. Macam-Macam Gen Letal

Gen letal dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Gen Letal Dominan

Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada keadaan

heterozigot biasanya penderita hanya mengalami kelainan.Beberapa contoh dapat dikemukakan disini:

 Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c
mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan
kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper)
meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut
achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah
masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan
rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam
normal : 1 letal. Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper?
Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c
mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C. Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper
berikut :
 pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari pendek, disebabkan karena
tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Cacat ini disebabkan oleh Gen dominan B dan
merupakan cacat keturunan. Penderita Brakfalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari
normal adalah Homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sikap letal.
Jika ada dua orang Brakhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan memperlihatkan
perbandingan 2 Brakhifalangi : 1 normal.

Adapun persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :

♀ Bb x ♂ Bb

Brakhifalangi Brakhifalangi

2. Gen Letal Resesif

Gen resesip letal ialah gen resesip yang bila homozigotik akan menyebabkan matinya individu. Adapun

contohnya sebagai berikut

 Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat
membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya
resesif b bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan
terbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati (daunnya
putih).Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi daun hudup terus
sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika dua tanaman yang daunnya hijau di
kawinkan, maka keturunannya akan menghasailkan perbandingan 1 berdaun hiaju normal : 2
berdaun hijau kekuningan. Akan tetapi bagaiman pun juga keturunannya akan normal semua.
Perhatikan papan punnel berikut ini:

 Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya
letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada
permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya pada perkawinan
dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell
berikut ini.

C. Mendeteksi dan Mengeliminir Gen-Gen Letal

Gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan cacat, tetapi gen letal resesip tidak

demikian halnya. Berhubungan dengan itu lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal

dominan pada suatu individu daripada gen resesip.

Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada

individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini lebih mudah dapat dilakukan pada

hewan dan tumbuh-tumbuhan, tetapi tidak pada manusia.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan

matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu

menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.

Gen letal di bedakan menjadi dua yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.Gen-gen letal dapat

dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada individu yang menderita

cacat akibat adanya gen letal.

B. Saran

Dari keterangan dimuka dapat diketahui, bahwa gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan

memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubung dengan itu lebih

mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada satu individu daripada gen letal resesip.

Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada

individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan

dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia.

Kemampuan mendieliminir gen letal hendaknya harus dilakukan oleh kita semua, terutama bagi mereka

yang bekerja/berwiraswasta di bidang peternakan atau pertanian. Dengan memiliki kememampuan

mendieliminir gen letal ini, tentunya akan dapat menghasilkan hasil yang lebih unggul yang tentunya kan

mendapatkan produk/panen yang baik dengan kualitas yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Suhartati dan Suryadi. 2005. Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada
Deoxyribonucleic Acid dengan Menggunakan Discrete Fourier

Chan, TY. 1998. Shrimps and Prawns dalam: Carpenter KE, VH Niem, eds. The
Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol. 2.

http://muhandyafdal.blogspot.com/2017/11/makalah-gen-letal.html

Anda mungkin juga menyukai