GEN LETAL
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Genetika
Dosen Pengampuh :
Dr. Ir. Hj. Tinda Afriani, MP
DISUSUN OLEH :
Wendi Rahmatsyah Hasibuan
1910612110
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penentuan Jenis Kelamin ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Ir. Hj.
Tinda Afriani, MP pada mata kuliah Genetika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Penentuan Jenis Kelamin bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ilmu genetika ini
sangat menarik, karena di samping orang ingin mengetahui segala ihwal mengenai keturunan, orang ingin
berpendapat bahwa sifat sifat dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel
menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan
yang dirancang secara hati hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa
sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami,Sejak itu teori Mendel
belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.
Seperti yang kita ketahui, bapak genetika adalah Gregor Mendel yang berkat jasanya diketahui
beberapa hukum pewarisan sifat yang dikenal dengan Hukum Mendel. Dalam hukum-hukum Mendel, telah
diketahui beberapa rumusan untuk mengetahui sifat-sifat keturunannya. Namun ternyata, hukum Mendel ini
tidak selalu menjadi patokan utama dalam hukum pewarisan sifat. Sebab terdapat pewarisan sifat yang sifat
keturunannya mengalami penyimpangan dari hukum Mendel dalam rumusan fenotipe. Penyimpangan ini
terjadi dalam pewarisan gen letal. Gen letal inilah yang akan kelompok kami bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
2. Apa pengertian dari gen letal?
3. Apa saja macam-macam dari gen letal?
4. Bagaimana cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan
matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu
Namun ada batas penyimpangannya dari keadaan normal dimana suatu makhluk hidup tidak mampu
hidup. Kematian dari makhluk hidup dapat terjadi pada tingkat perkembangan apapun mulai dari segera
setelah pembuahan, selama proses embrionik, saat kelahiran atau setelah kelahiran.
Kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti luka, penyakit, kekurangan gizi, dan radiasi yang
membahayakan seperti sinar X dan sinar Gamma. Dapat dikatakan semua penyebab kematian ini sebagai
letal effect. Satu diantara demikian banyak penyebab kematian adalah perubahan gen yang tidak sesuai.
Gen-gen ini dikenal sebagai gen-gen letal. Terdapat gen-gen lain yang disebut semiletal atau subletal,
menyebabkan kematian muda setelah lahir atau sewaktu-waktu dalam masa kehidupannya. Ada juga gen
lain yang tidak menyebabkan kematian namun jelas sekali dapat menurunkan daya hidup atau ketegaran.
Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada keadaan
heterozigot biasanya penderita hanya mengalami kelainan.Beberapa contoh dapat dikemukakan disini:
Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c
mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan
kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper)
meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut
achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah
masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan
rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam
normal : 1 letal. Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper?
Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c
mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C. Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper
berikut :
pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari pendek, disebabkan karena
tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Cacat ini disebabkan oleh Gen dominan B dan
merupakan cacat keturunan. Penderita Brakfalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari
normal adalah Homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sikap letal.
Jika ada dua orang Brakhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan memperlihatkan
perbandingan 2 Brakhifalangi : 1 normal.
♀ Bb x ♂ Bb
Brakhifalangi Brakhifalangi
Gen resesip letal ialah gen resesip yang bila homozigotik akan menyebabkan matinya individu. Adapun
Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat
membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya
resesif b bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan
terbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati (daunnya
putih).Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi daun hudup terus
sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika dua tanaman yang daunnya hijau di
kawinkan, maka keturunannya akan menghasailkan perbandingan 1 berdaun hiaju normal : 2
berdaun hijau kekuningan. Akan tetapi bagaiman pun juga keturunannya akan normal semua.
Perhatikan papan punnel berikut ini:
Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya
letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada
permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya pada perkawinan
dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell
berikut ini.
Gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan cacat, tetapi gen letal resesip tidak
demikian halnya. Berhubungan dengan itu lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal
Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada
individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini lebih mudah dapat dilakukan pada
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan
matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu
Gen letal di bedakan menjadi dua yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.Gen-gen letal dapat
dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada individu yang menderita
B. Saran
Dari keterangan dimuka dapat diketahui, bahwa gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan
memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubung dengan itu lebih
mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada satu individu daripada gen letal resesip.
Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada
individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan
Kemampuan mendieliminir gen letal hendaknya harus dilakukan oleh kita semua, terutama bagi mereka
mendieliminir gen letal ini, tentunya akan dapat menghasilkan hasil yang lebih unggul yang tentunya kan
Agoes, Suhartati dan Suryadi. 2005. Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada
Deoxyribonucleic Acid dengan Menggunakan Discrete Fourier
Chan, TY. 1998. Shrimps and Prawns dalam: Carpenter KE, VH Niem, eds. The
Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol. 2.
http://muhandyafdal.blogspot.com/2017/11/makalah-gen-letal.html