Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia,
taufik dan hidayah nya sehingga penulisan makalah tentang Genetika yang berjudul
“Genetika Letal” ini dapat diselesaikan sesuai dengn tuntutan proses pembelajaran di
mata pelajaran Biologi.

Makalah ini membahas “genetika Letal” Penulis sangat berharap makalah ini dapat
membantu dalam memahami kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dalam
peristiwa atau kejadian yang hasilnya tidak dapat dipastikan.

Ucapan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.

Kota Palu,20 January 2024


DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...4
A. Latar Belakang masalah………………………………...……………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….5
C. Tujuan Penulisan……...……………………………………..…………...5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………6
A. Apa pengertian dari gen letal….………………………………………..6
B. Apa macam-macam dari gen letal…………………………………...…6
C. Bagaimna cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal…………...9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..10
A. Kesimpulan………………...………………………………………….10
B. Saran…………………………………………………………………..10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
Ilmu genetika ini sangat menarik, karena di samping orang ingin mengetahui segala ihwal
mengenai keturunan, orang ingin mengetahui pula rahasia dirinya sendiri.
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang
diwariskan.Teori pewarisan sifat ataubiasa disebut hukum heraditas
pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat bahwa sifat – sifat
dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel menemukan
prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam
percobaan yang dirancang secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan
sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai
penting kromosom dipahami,Sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia
sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.
Seperti yang kita ketahui, bapak genetika adalah Gregor Mendel yang berkat
jasanya diketahui beberapa hukum pewarisan sifat yang dikenal dengan Hukum Mendel.
Dalam hukum-hukum Mendel, telah diketahui beberapa rumusan untuk mengetahui sifat-
sifat keturunannya. Namun ternyata, hukum Mendel ini tidak selalu menjadi patokan
utama dalam hukum pewarisan sifat. Sebab terdapat pewarisan sifat yang sifat
keturunannya mengalami penyimpangan dari hukum Mendel dalam rumusan fenotipe.
Penyimpangan ini terjadi dalam pewarisan gen letal. Gen letal inilah yang akan kelompok
kami bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari gen letal?
2. Apa saja macam-macam dari gen letal?
3. Bagaimana cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal.

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari gen letal.
2. Untuk mengetahui macam-macam dari gen letal.
3. Untuk mngetahui cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gen Letal


Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik
atau homozigot menyebabkan matinya individu yang memilikinya. Berhubungan
dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu menyebabkan perbandingan
fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.
Namun ada batas penyimpangannya dari keadaan normal dimana suatu
makhluk hidup tidak mampu hidup. Kematian dari makhluk hidup dapat terjadi
pada tingkat perkembangan apapun mulai dari segera setelah pembuahan, selama
proses embrionik, saat kelahiran atau setelah kelahiran.
Kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti luka, penyakit,
kekurangan gizi, dan radiasi yang membahayakan seperti sinar X dan sinar
Gamma. Dapat dikatakan semua penyebab kematian ini sebagai letal effect. Satu
diantara demikian banyak penyebab kematian adalah perubahan gen yang tidak
sesuai. Gen-gen ini dikenal sebagai gen-gen letal. Terdapat gen-gen lain yang
disebut semiletal atau subletal, menyebabkan kematian muda setelah lahir atau
sewaktu-waktu dalam masa kehidupannya. Ada juga gen lain yang tidak
menyebabkan kematian namun jelas sekali dapat menurunkan daya hidup atau
ketegaran. Gen-gen ini disebut sebagai gen-gen nonletal atau detrimental.

B. Macam-Macam Gen Letal


Gen letal dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Gen Letal Dominan
Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot
dominan. Pada keadaan heterozigot biasanya penderita hanya mengalami
kelainan.Beberapa contoh dapat dikemukakan disini:
a. Pada ayam dikenal gen dominan C yang bila homozigotik akan bersifat letal dan
menyebabkan kematian. Alelnya resesip c mengatur pertumbuhan tulang normal.
Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu memiliki
kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep (dalam bahasa inggris di sebut
Creeper).
♀ Cc x ♂ Cc
redep redep

b. pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari pendek,
disebabkan karena tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Cacat ini
disebabkan oleh Gen dominan B dan merupakan cacat keturunan.
Penderita Brakfalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal adalah
Homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sikap
letal. Jika ada dua orang Brakhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan
memperlihatkan perbandingan 2 Brakhifalangi : 1 normal.
Adapun persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :
♀ Bb x ♂ Bb
Brakhifalangi Brakhifalangi

2. Gen Letal Resesif


Gen resesip letal ialah gen resesip yang bila homozigotik akan
menyebabkan matinya individu. Adapun contohnya sebagai berikut:
a. Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik
menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal,
sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesif b bila homozigotik (gg) akan
memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan terbentuk sama
sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati (daunnya putih).
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi
daun hudup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika
dua tanaman yang daunnya hijau di kawinkan, maka keturunannya
akan menghasailkan perbandingan 1 berdaun hiaju normal : 2 berdaun hijau
kekuningan. Akan tetapi bagaiman pun juga keturunannya akan normal semua.
♀ Gg x ♂ Gg
normal normal

b. Pada manusia dikenal gen letal resesif I yang bila homozigotik akan
memperlihatkan pengaruhnya letal, yaitu timbulnya penyakit Ichtyosis
congenital. Ichtyosis congenital, yaitu suatu penyakit bawaan pada manusia, yang
letal. Bayi lahir dengan kulit tebal dan banyak luka berupa sobekan terutama di
tempat-tempat lekukan, sehingga bayi biasanya meninggal dunia di dalam
kandungan atau waktu lahir.
Jadi penyakit ini bersifat letal dan timbul bila individu homozigotik resesip ii.
Alelnya dominan I menentukan bayi normal.
♀ Ii x ♂ Ii
normal normal
C. Mendeteksi dan Mengeliminir Gen-gen Letal
Gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan
cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubungan dengan itu
lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada suatu
individu daripada gen resesip.
Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan
perkawinan ulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal.
Tentu saja hal ini lebih mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-
tumbuhan, tetapi tidak pada manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makala ini yaitu:
1. Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau
homozigot menyebabkan matinya individu yang memilikinya. Berhubungan
dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu menyebabkan perbandingan
fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.
2. Gen letal di bedakan menjadi dua yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.
3. Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan
perkawinan ulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal.

B. Saran

Dari keterangan dimuka dapat diketahui, bahwa gen letal dominan dalam
keadaan haterozigotik akan memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesip
tidak demikian halnya. Berhubung dengan itu lebih mudah kiranya untuk
mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada satu individu daripada gen letal
resesip.

Gen-gen leal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jlan mengadakan


perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen
letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-
tumbuhan tetapi tidak pada manusia.

Kemampuan mendieliminir gen letal hendaknya harus dilakukan oleh kita


semua terutama bagi mereka yang bekerja/berwiraswasta di bidang peternakan
atau pertanian. Dengan memiliki kemampuan mendieliminir gen latal ini,
tentunya akan dapat menghasilkan hasil yang lebih unggul yang tentunya akan
mendapatkan produk/panen yang baik dengan kualitas yang baik.
MAKALAH
‘‘GENETIKA LETAL’’

NAMA KELOMPOK IV:

1. Annisa Sufrothul Jannah


2. Fany Eka Putri
3. Faradila
4. Nurul Andira Wulandari
5. Sitti Aisyah Trianii
6. Yuli Yulianti

SMA NEGERI 5 KOTA PALU


ssTAHUN PELAJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai