Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER PERTEMUAN KE ALOKASI WAKTU

:BIOLOGI :XII (DUA BELAS) / GANJIL :28 :2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menjelaskan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat INDIKATOR : Menjelaskan berbagai pola-pola hereditas yaitu gen letal Membedakan pola hereditas yakni antara gen letal resesif dengan gen letal dominan

I.. TUJUAN PEMBELAJARAN : Siswa Mampu Menjelaskan pengertian dari gen letal Membedakan antara gen letal resesif dan gen letal dominan Dan memberikan contoh-contohnya. II. MATERI PELAJARAN : Gen letal III. METODE PEMBELAJARAN : Ceramah, Tanya Jawab, Tugas, Diskusi Pemberian tugas .Model Pembelajaran :STAD

IV. LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan awal Guru memasuki ruangan kelas dan menyapa siswa. Guru: Selamat pagi anak-anak! Apakah hari ini kalian dalam keadaan sehat? Bapak mengharapkan kalian semuanya sehat. Anak-anak, bapak persilakan kalian untuk menyiapkan buku pelajarannya sekarang sambil mendengarkan daftar hadir yang bapak baca. Setelah membaca daftar hadir, guru memberikan apersepsi.. Guru: Anak-anak tentunya kalian kalian pernah melihat orang yang memiliki kondisi fisik yang tidak normal atau cacat. Misalnya ada yang memiliki jari pendek. Kira kira kalian tahu apa yang menyebabkannya...??? Siswa: Harapan guru siswa menjawab gen yang mengalami kematian atau gen letal. Guru : Anak-anak kalian tadi menyebutkan gen letal. Gen letal ialah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian. Guru menuliskan topik yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran. Guru: Anak-anak, jadi hari ini kita belajar tentang gen letal dengan tujuan sebagai berikut: pertama, siswa dapat menjelaskan pengertian dari gen letal. Kedua, siswa dapat membedakan antara gen letal resesif dan gen letal dominan dan memberikan contohnya

Kegiatan Inti Guru: Untuk mencapai tujuan kita hari ini, kita akan belajar bersama. Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematain individu yang dimilikinya. Ada gen letal yang bersifat dominan dan ada pula yang resesip. Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang

menyebabkan kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa. Ada dua macam gen letal, yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif. Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe, sedang gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe normal pada individu heterozigot. Gen letal dominan Beberapa contoh dapat dikemukakan disini. 1. Pada ayam dikenal gen dominan C yang bila homozigotik akan bersifat letal dan menyebabkan kematian. Alelnya resesip c mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu memiliki kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep (Creeper). Meskipun ayam ini Nampak biasa, tetapi ia sesungguhnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondroplasia. Ayam homozigot CC tidak pernahdikenal, sebab sudah mati waktu embryo. Banyak kelainan terdapat padanya, sepeti kepala rusak, rangka tidak mengalami penulangan, mata kecil dan rusak. Perkawinan antara dua ayam redep meghasilkan keturunan dengan perbandingan 2 ayam redep:1 ayam normal. Ayam redep Cc itu sebenarnya berasal dari ayam normal (homozigot cc), tetapi salah satu gen resesip c mengalami mutasi gen (perubahan gen) dan berubah menjadi gen dominan C. Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper berikut :

2. Pada manusia dikenal Brakhifalangi, adalah keadaan bahwa orang yan berjari pendek dan tumbub menjadi satu. Cacat ini disebabkan oleh gen dominan B dan merupakan cacat keturunan. Penderita Brakhtifalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal adalah homozigot bb. Jika gen dominan gomozigotik (BB) akan memperlihatkan sifat letal. Jika ada dua orang brakhtifalaangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan memperlihatkan perbandingan 2 Brakhtifalangi: 1 Normal.

3. Pada tikus dikenal gen letal dominan Y (Yellow) yang dalam keadaan heterozigotik menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning. Tikus homozigot YY tidak dikenal,sebab letal. Tikus homozigot yy normal dan berpigmen kelabu. Perkawinan 2 tikus kuning akan menghasilkan anak dengan perbandingan 2 tikus kuning:1 tikus kelabu (normal). Dari ke tiga contoh dimuka dapat diketahui bahwa gen dminan letal baru akan nampak pengaruhnya letal apabila homozigotik. Dalam keadaan heterozigotik gen dominan letal itu tidak mengakibatkan kematian, namun biasanya menimbulkan cacat.

Gen Letal resesip Beberapa contoh dapat dikemukakan disini: 1. Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesip g bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan berbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati. Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi dapat hidup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika 2 tanaman yangdaunnya hijau kekuninan dikawinkan maka keturunannya akan memperlihatkan perbandingan 1 berdaun hijau normal: 2 berdaun hijau kekuningan. P betin Gg x jantan Gg

normal

normal

F1 Jantan betina G G GG normal Gg normal g Gg normal gg letal

2. Pada manusia dikenal gen letal resesip I yang bila homozigotik akan memperlihatkan pengaruhnya letal, yaitu timbulnya penyakit Ichytosis congenita. Kulit menjadi kering dan betanduk. Pada permukaan tubuh terdapat bendar-bendar berdarah. Biasanya bayi telah mati dalam kandungan. P betina Ii x jantan Ii normal F1 Jantan betina I normal

I II normal Ii normal

i Ii normal ii letal

3. Pada sapi dikenal gen resesip am, yang bila homozigotik (amam) akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Anak sapi yang lahir, tidak mempunyai kaki sama sekali. Walaupun anak sapi ini hidup, tetapi karena cacatnya amat berat, maka kejadian ini tergolong sebagai letal. Sapi homozigot dominan AmAm dan heterozigot Amam adalah nomal. Cara menurunya gen letal resesip ini sama seperti pada contoh dimuka. andaikan ada sapi jantan heterozigot Amam kawin dengan sapi betina homozigot dominan AmAm, maka anak-anaknya akan terdiri dari sapi homozigot AmAm dan heterozigot Amam, di kemudian hari anak-anak sapi ini dibiarkan kawin secara acakan (random). Bagaimana kemungkinan sapi-sapi F2 P betina AmAm x jantan Amam normal G F1 Am normal Am, am

Jantan betina Am

Am AmAm normal

am Amam normal F2 AmA m 1/4 = 4/16 1/4=4/ 16 1/4= 4/16 1/16 9/16 Ama m 1/4=4 /16 1/4=4 /16 1/8 = 2/16 6/16 am am 1/16

Banyak nya Macam perkawinan perkawi nan Jantan AmAm x betina 1/4 AmAm 1/2 Jantan AmAm x betina 1/2 Amam 1/4 Jantan Amam x betina jumlah AmAm Jantan Amam x betina Amam

1/16 letal

Karena sapi F1 terdiri dari 2 macam genotip, yaitu AmAm dan Amam, maka ada 4 kemungkinan perkawinan, ialah: 1 kemungkinan AmAm X AmAm, jantan betina bolak-balik 1 kemungkinan betina AmAm X jantan Amam 1 kemungkinan jantan AmAm X betina Amam 1 kemungkinan Amam X Amam, jantan betina bolak-balik. Oleh Karena sapi homozigot resesip amam letal, maka sapi-sapi F2 akan memperlihatkan perbandingan genotip 9 AmAm : 6 Amam. Dari berbagai keterangan di muka dapat diambil kesimpulan bahwa hadirnya gen letal menyebabkan keturunan menyimpang dai hukum mendel, sebab perkawinan monohybrid tidak menunjukan perbandingan 3:1 dalam keturunan, melainkan 2:1 Mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal Dari keterangan dimuka dapat diketahui, bahwa gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubung dengan itu lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada satu individu daripada gen letal resesip. Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia. Guru: Untuk mencapai tujuan kita hari ini, kita akan belajar bersama dalam bentuk kelompok. Bapak akan membagi kalian dalam 3 kelompok untuk mengerjakan soalsoal berikut dalam waktu 15 menit:

1. Apa yang dimaksud dengan gen letal ? 2. Jelaskan pengertian gen letal resesif dan gen letal dominan dan berikan salah satu contoh ? 3. Bagaimana cara mengeliminir terjadinya gen letal ?

Guru mengamati dari satu kelompok ke kelompok lainnya sekligus memberikan penjelasan mengenai hal-hal tidak dimengerti oleh siswa. Guru: Anak-anak apaka kalian sudah menyelesaikan soal yang bapak berikan? Sekarang, bapak minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kita mulai dari kelompok satu. ( Setelah kelompok satu memprentasikan hasil diskusi, guru meminta agar kelompok lain memberikan tanggapan, yang diikuti dengan penjelasan dari guru. Begitupun selanjutnya untuk kelopok 2 dan3). Setelah diskusi selesai guru memberikan penguatan. Guru: Anak-anak setelah dari diskusi kelompok tadi, mungkin ada dari antara kalian yang belum memahami tentang gen letal? Ada ataupun tidak siswa yang menjelaskan di depan kelas, guru tetap memberikan penjelasan ulang mengenai gen letal secara lengkap. Guru: baik bapak akan menjelaskan kembali tentang gen letal. Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematain individu yang dimilikinya. Ada gen letal yang bersifat dominan dan ada pula yang resesip Gen Letal Dominan

Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Contoh dapat dikemukakan disini :

Pada ayam Creeper. Pada ayam dikenal gen dominan C yang bila homozigotik akan bersifat letal dan menyebabkan kematian. Alelnya resesip c mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu memiliki kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep (Creeper).

Gen Letal Resesif


Gen letal resesif ialah gen resesif yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Contoh dapat dikemukakan disini : Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesip g bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan berbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati. Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi dapat hidup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika 2 tanaman yangdaunnya hijau kekuninan dikawinkan maka keturunannya akan memperlihatkan perbandingan 1 berdaun hijau normal: 2 berdaun hijau kekuningan.

Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia.

Kegiatan penutup Guru: Anak-anakku semua, mari kita simpulkan bersama-sama tentang materi pembelajaran kita hari ini dari tujuan pertama sampai ketiga.

Kesimpulan: 1. Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematain individu yang dimilikinya 2. Gen Letal Dominan

Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Contoh dapat dikemukakan disini :Pada ayam Creeper.

Gen Letal Resesif


Gen letal resesif ialah gen resesif yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Contoh dapat dikemukakan disini :Pada jagung yang berdaun kuning.

3. Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia. Selanjutnya, guru memberikan pemaknaan materi. Guru: Anak-anak dari sini kita ketahui bahwa gen letal dapat menyebabkan kematian atau cacat, oleh karna itu jika kalian misalnya menanam jagung atau memelihara ayam dan mengalami cacat atau kelainan seperti tadi maka kalian dapat mengawinkan secara berulang ulang agar memperoleh individu yang normal. Guru memberikan tugas. Guru : anak - anak kalian harus membaca materi mengenai penentuan jenis kelamin karna pertemuan berikut bapak akan memberikan pretest. Guru menutup kegiatan pembelajaran. Guru: Anak-anak sampai di sini kegiatan pembelajaran kita hari ini. Kita akan melanjutkan kembali minggu depan dengan jam yang sama. Selamat siang anakanak!

V. SUMBER / ALAT / BAHAN Sumber: Buku acuan yang relevan Bahan : LKS

VI. KRITERIA PENILAIAN Penilaian LKPD Penilaian Kerja Siswa

Kupang, 7 Maret 2012 Mengetahui, Kepala sekolah Calon Guru

Thimotius M. Selly

Petrus Masang

LKPD

Judul

: Gen Letal

Tujuan : Menjelaskan pengertian dari gen letal Membedakan antara gen letal resesif dan gen letal dominan Dan memberikan contoh-contohnya.

Soal : 1. Apa yangdimaksud dengan gen letal 2. Jelaskan pengertian gen letal resesif dan gen letal dominan dan berikan salah satu contoh. 3. Bagaimana cara mengeliminir terjadinya gen letal.

Rubrik Jawaban Bahan Diskusi No. Jawaban 1

Skor

Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan 2 homozigotik dapat menyebabkan kematain individu yang dimilikinya. Gen letal resesif adalah gen resesif yang bila dalam keadaan 6 homozigot dapat menyebabkan kematian. Contohnya Beberapa contoh dapat dikemukakan disini: 1. Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesip g bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan berbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati. Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi dapat hidup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika 2 tanaman yangdaunnya hijau kekuninan dikawinkan maka keturunannya akan memperlihatkan perbandingan 1 berdaun hijau normal: 2 berdaun hijau kekuningan.

betin Gg normal

jantan Gg normal

F1 Jantan betina G GG normal Gg normal Gg normal gg letal G g

Gen letal dominan adalah gen dominan yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian Contoh . Pada tikus dikenal gen letal dominan Y (Yellow) yang dalam keadaan heterozigotik menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning. Tikus homozigot YY tidak dikenal,sebab letal. Tikus homozigot yy normal dan berpigmen kelabu. Perkawinan 2 tikus kuning akan menghasilkan anak dengan perbandingan 2 tikus kuning:1 tikus kelabu (normal). Dari ke tiga contoh dimuka dapat diketahui bahwa gen dminan letal baru akan nampak pengaruhnya letal apabila homozigotik. Dalam keadaan heterozigotik gen dominan letal itu tidak mengakibatkan kematian, namun biasanya menimbulkan cacat. P betin Yy Kuning x jantan Yy kuning

Jantan betina Y

YY Letal Yy kuning

Yy kuning Yy kelabu 2

Y 3.

Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah

dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia. Total Skor 10

Nilai :

Skor yang diperoleh Total skor maksimal

100

Nilai : .

Rubrik Penilaian Afektif


Aspek Skor Kriteria Penilaian

3 Kerjasama dalam kelompok 2

Dapat bekerjasama dengan baik dengan anggota kelompok Kurang dapat bekerjasama denngan anggota kelompok Tidak dapat kelompok bekerjasama dengan anggota

3 Keaktifan dalam menyelesaikan tugas 2 1 3 Keberanian bertanya 2 dan menjawab 1

Aktif dalam menyelesaikan tugas dari awal sampai akhir Kurang aktif dalam menyelesaikan tugas Tidak aktif menyelesaikan tugas Sering bertanya, menjawab, berargumen Pernah bertanya, mnjawab pertanyaan Tidak pernah bertanya / menjawab pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai