Acara III
Golongan Darah Pada Manusia
Oleh :
Nama
NIM
:120210102096
Kelas
:B
Kelompok
:5
I.
JUDUL
GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
penggolongan darah manusia.
III. DASAR TEORI
Darah merupakan cairan jaringan tubuh. Darah manusia berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme,
yang
merupakan
tempat
terikatnya
molekul-molekul
oksigen.(Joko,
Waluyo,2010:172)
Darah merupakan medium transport dari sistem sirkulasi. Darah tidak hanya
mengangkut O2 dan CO2 ke jaringan dan dari jaringan dan paru-paru, tetapi juga
mengangkut bahan lainnya di seluruh badan, diantaranya molekul-molekul
makana (seperti gula dan asam amino), limbah metabolism (urea), ion-ion dari
macam-macam garam dan hormon-hormon.(Joko, Waluyo, 2006: 171)
Apabila darah dikeluarkan dari tubuh kita maka segera terjadi bekuan yang
terdiri atas unsur berbentuk dan cairan kuning jernih yang disebut serum. Serum
merupakan plasma tanpa fibrinogen (protein). Apabila pembekuan dicegah maka
perbandingan antara unsur berbentuk yang sebagian besar merupakan sel-sel
darah merah, dan plasma adalah sekitar 40% - 50% pada lelaki dewasa.
Perbandingan ini tergantung pada jenis kelamin dan umur individu.
(Subowo,1992:101)
Volume darah manusia adalah sekitar 8% dari berat tubuhnya. Darah tersusun
atas dua komponen yaitu yang pertama plasma darah dan yang kedua sel-sel
darah dan keping-keping darah. Di dalam tubuh, sel-sel darah tidak dapat
memisah dari plasma darah karena teradu selama proses sirkulasi. Sel-sel darah
dan keping-keping darah dapat di pisahkan dari plasma darah dengan melalui
proses sentrifugasi. (Joko, Waluyo, 2010: 174)
a. Plasma Darah
Plasma darah merupkan cairan berwarna kekuning-kuningan, tersusun
atas air, dan bahan terlarut yaitu protein, lemak, asam lemak, asam amino,
glukosa, hormone, enzim, antibody, garam mineral.
Fungsi dari plasma darah adalah :
Sebagai pelarut bahan-bahan kimia.
Membawa mineral-mineral terlarut, glukosa, asam amino, vitamin,
dingin.
Menjaga keseimbangan antara cairan didalam sel dan cairan di luar
sel.
Plasma mengadung protein seperti lipoprotein, fibrinogen yang berfungsi
dalam pembekuan darah, globulin yang berperan dalam pertahanan tubuh,
albumin berperan dalam membantu aliran darah dan mengatur tekanan
osmotik darah, antihemophilic globulin berfungsi mencegah hemophilia,
tromboplastin berfungsi dalam proses pembeuan darah bersama protrombin
dan fibrinogen, immunoglobulin gerfungsi untuk kekebalan tubuh (antibody).
Protein-protein tersebut dapat dipisahkan dari plasma sel dan membentuk
cairan yang disebut serum.(Joko, Waluyo, 2010:175)
b. Sel Darah
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memberi warna
darah yang khas. Dalam keadaan segar, eritrosit sendiri tampak sebagai
cakram bikonkaf yang warnanya kuning kejinggaan. Eritrosit tidak
bergerak (nonmotil) tetapi dapat berubah bentuk, misalnya waktu
melewati kapilar yang paling kecil sebab eritrosit sangat elastis.(Finn,
Geneser,1994:184)
Eritrosi mampu mengangkat oksigen karena memiliki hemoglobin
(Hb). Hemoglobin merupakan suatu protein khusus yang mengandung
hemim (zat besi) yang mampu mengikat oksigen. Dalam setiap eritrosit
terdapat 250 juta molekul Hb. Tiap molekul Hb dapat membawa empat
molekul oksigen, hal itu berarti setiap kali eritrosit keluar dari paru-paru,
ia membawa sekitar 1 milyar molekul oksigen. Pengikatan oksigen oleh
Hb terjadi di dalam paru-paru melalui reaksi :
Hb2 + 2O2
2HbO2
Hemoblobin
Oksigen
Oksihemoglobin
2HbO2
Hb2
Oksihemoglobin
Hemoblobin
2O2
Oksigen
menghasilkan
energi.
Eritrosit
juga
berfungsi
membawa
Granula
sitoplasma
kasar,
padat,
sangat
biru
mengandung
abu-abu,
granula
banyak
azurofilik
vakuolanya
yang
dan
tersebar.(Finn,
Makrofag
merupakan
sel
pemangsa
yang
yang
dinamakan
megakariosit.
Dalam
pembentukanya
1.
Golongan darah adalah ciri khusus pada darah yang dilihat dari jenis antibody
dan antigen yang dimiliki. Ciri khas ini ada karena terdapat perbedaan pada
protein dan karbohidrat yang terletak pada permukaan membran sel darah merah.
Penggolongan darah sendiri menggunakan penggolongan antigen ABO dan juga
menggunakan Rhesus. Sebenarnya darah manusia tidak hanya memiliki antigen
ABO dan faktor Rh saja, masih ada 46 antigen lain yang ada, namun semuanya
itu tidak ada pola yang teratur dan tidak berpengaruh terhadap percampuran
darah.(Anonim, 2012)
Manusia memiliki perbedaan susunan protein yang terdapat dalam darahnya.
Protein yang memegang peranan untuk ini adalah antigen dan aglutinin
(antibodi). Antigen, protein yang terdapat dalam eritrosit, aglutinin dalam
plasma. Aglutinin akan menyerang antigen darah segolongan dengan dia.
Agglutinin akan yang menyerang antigen itu menyebabkan terjadinya
penggumpalan (aglutinasi).(Wildan, Yatim, 2006:211-212)
Aglutinogen
Dua jenis antigen berbeda tetapi berhubungan tipe A dan tipe B terdapat
pada permukaan eritrosit berbagai orang, karena antigen ini diturunkan,
seseorang dapat tidak mempunyai salah satu dari antigen ini, atau dapat
mempunyai salah satu keduanya.(Arthur, C. Guyton,1990:65)
Beberapa darah juga mengandung antibodi kuat yang secara spesifik
bereaksi dengan antigen tipe A dan tipe B dalam sel, menyebabkan aglutinasi
dan hemolisis. Karena antigen tipe A dan tipe B dalam sel membuat sel peka
terhadap aglutinasi atigen-antigen ini dinamakan aglutinogen.( Arthur, C.
Guyton, 1990:68)
Aglutinin
Bila aglutinogen tipe a tidak terdapat dalam sel darah merah seseorang
dalam plasmanya terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin anti A.
Apabila tidak terdapat aglutinogen tipe B dalam sel darah merah, dalam
plasma terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin anti B.( Arthur, C.
Guyton, 1996: 572)
Golongan darah O, meskipun tidak mengandung aglutinogen, tetapi
mengandung aglutinin anti A dan anti B, golongan darah A mengandung
aglutinogen tipe A dan aglutinin anti B, dan golongan darah B mengandung
aglutinogen tipe B dan aglutinin anti A. Akhirnya, golongan darah AB
Mengandung kedua aglutinogen A dan B tetapi tidak mengandung agglutinin
sama sekali.( Arthur, C. Guyton,1996: 572)
Sistem golongan darah pada manusia ada 3 macam, yaitu sistem ABO, sistem
MN, system Rhesus (Rh). Ketiga penggolongan darah tersebut didasarkan atas
kehadiran antigen (aglutinogen) tertentu dalam sel darah merahnya dan aglutinin.
Menurut Bernstein (Jerman) dan Furuhata (Jepang) golongan darah ini
dikendalikan oleh sepasang gen (Joko,Waluyo, 2006: 178).
1. Sistem ABO
Permukaan membran eritrosit mengandung antigen tertentu yang
bersifat diwariskan. Antigen ini menentukan golongan darah. Penggolongan
darah yang paling banyak digunakan adalah system ABO. Dalam system ini
darah digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu golongan A,B,AB danO. Hurufhuruf tersebut mengacu kepada golongan antigen yang ada dalam membran
eritrosit seseorang. Di bawah ini merupakan data yang menggambarkan
golongan darah seseorang, antigen dan antibody yang dimilikinya, serta
kemungkinan dapat tidaknya transfusi dilakukan. (Soewolo, 2000:114)
Golongan Darah :
Golongan
Antigen
Antibodi
darah
A
B
AB
O
pada eritrosit
A
B
A+B
-
plasma
B
A
A+B
Aman ditransfusi
Ke
Dari
A,AB
B,AB
AB
A,B,AB,O
A,O
B,O
A,B,AB,O
O
Lanset/jarum steril
Jarum pentul
Spidol
Gelas obyek
Kertas putih
4.1.2 Bahan
Serum A dan B
Alkohol 70%
Kapas
Darah segar manusia
Mencuci tangan sampai bersih, kemudian mengambil segumpal kapas dengan pinset
Membiarkan alkohol mengering, menusuk bagian jari manis dengan menggunakan lanset yang telah
Menusuk bekas tusukan dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alokohol
Meneteskan segera serum anti A pada bagian A gelas obyek, aduk sampai merata dengan tusuk
Meneteskan segera serum anti B pada bagian B gelas obyek, aduk sampai merata dengan tusuk
V. HASIL PENGAMATAN
No
Kelompok
Nama Probandus
Golongan Darah
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
2
3
4
5
6
Nur Aini S.
Alif Farhamsyah
Putri Utami
Aini Wardatut
Uvu Sugiati
Lailatul Makrifah
B
B
A
AB
B
B
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan uji golongan darah pada manusia dengan
meneteskan atau menambahkan sedikit serum A dan serum B pada darah
probandus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah yang dimiliki
probandus sesuai dengan sistem ABO.
Berdasarkan penggolongan darah sistem ABO, darah digolongkan menjadi 4,
yaitu golongan A, B, AB, dan O. Antigen utama dalam sistem ini disebut antigen
A dan B dan antibodi utama adalah anti-A dan anti-B. Individu dengan golongan
darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membrane sel
dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serim darahnya.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap entigen A atau B. Sedangkan
individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Walaupun anti-A dan anti-B
bereaksi secara spesifik dan kuat dengan eritrosit yang relevan, rangsangan untuk
pembentukan anti-A dan anti-B tidak ditimbulkan oleh eritrosit itu sendiri.
Orang-orang dengan golongan darah A hanya membentuk anti-B dan mereka
dengan golongan darah B hanya membentuk anti-A. Orang-orang dengan
golongan darah O mempunyai baik anti-A maupun anti-B, sedangkan yang
golongan darah AB tidak memiliki anti-A dan anti-B. Anti-A dan anti-B
merupakan aglutinin yang kuat dan mudah dinyatakan dengan pemeriksaan
laboratorium. Aglutinin ini dengan cepat menghancurkan eritrosit tidak
kompatibel yang masuk dalam sirkulasi melalui aktivitas komplemen. Satusatunya cara eritrosit inkompatibel golongan darah ABO masuk dalam sirkulasi,
melalui transfusi darah yang salah, kecuali pada beberapa kasus dimana eritrosit
janin masuk dalam sirkulasi darah ibu pada waktu hamil atau saat melahirkan.
Reaksi transfusi hemolitik pada umumnya disebabkan kesalahan dalam
identifikasi penderita, kesalahan sampel darah penderita atau donor dan
kesalahan administrasi. Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen
yang ada dalam darah, adakalanya disamping itu juga dilakukan penetapan jenis
aglutinin yang ada dalam serum (reverse grouping dan serum grouping).
Dalam praktikum kali ini, yaitu golongan darah pada manusia menggunakan
serum anti A dan serum anti B. Yang mana serum anti A berwarna biri dan serum
anti B berwarna kuning. Fungsi dari serum anti A da serum anti B dalam
percobaan kali ini ialah untuk mengetahui apakah darah menggumpal atau tidak
ketika bertemu dengan serum anti A dan serum anti B.
Hasil pengamatan :
No
Kelompok
Nama Probandus
Golongan Darah
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
2
3
4
5
6
Nur Aini S.
Alif Farhamsyah
Putri Utami
Aini Wardatut
Uvu Sugiati
Lailatul Makrifah
B
B
A
AB
B
B
Hasil di atas diperoleh setelah probandus meneteskan darah pada gelas obyek
yang kemudian ditetesi dengan serum anti A dan serum anti B. Setelah ditetesi
dengan anti serum, ada beberapa sample yang menggumpal pada bagian A
maupun bagian B. Pada pengamatan probandus 1, 2, 5, dan 6, ketika darah pada
gelas obyek ditetesi serum anti A dan serum anti B, gelas obyek pada bagian B
yang ditetesi dengan serum anti B terjadi
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Terdapat empat macam golongan darah pada sistem ABO, yaitu golongan dara
A, B O, dan AB. Dimana dalam sistem golongan darah tersebut terdapat dua
macam zat sel darah A dan B, serta dua macam plasma, yaitu anti A dan anti
B.
Kombinasi yang mungkin terjadi antara zat sel darah dan plasmanya yaitu:
Individu dengan A pada sel eritrositnya, memiliki anti B pada
plasmanya
darah A
Terjadi penggumpalan pada bagian B, maka probandus bergolongan
darah B
Terjadi penggumpalan pada bagian AB, maka probandus bergolongan
darah AB
Tidak terjadi penggumpalan pada bagian A maupun bagian B, maka
LAMPIRAN