Anda di halaman 1dari 6

Percobaan Buta warna

A. Tujuan
Mengetahui apaka
B. Alat

Buku pseudoisokromatik Ishihara

C. Cara kerja

a) Suruh pasien simulasi mengenali angka atau gambar yang terdapat di dalam buku
pseudoisokromatik Ishihara.
b) Catat hasil pemeriksaan saudara dalam formulir yang tersedia
I. Hasil Pembahasan
Pasien simulasi dapat menjawab semua pertanyaan di buku pseudoisokromatik ishihara
dengan benar dan tidak ditemukan kesalahan baca.
II. Pembahasan

Buta warna merupakan suatu kelainkan yang diakibat oleh ketidakmampuan sel-sel
kerucut di mata untuk menangkap suatu spectrum warna tertentu yang diakibatkan oleh
adanya faktor genetik atau faktor bawaan1. Buta warna biasanya diderita oleh laki-laki saja,
perempuan hanya sebagai gen pembawa2. Penderita buta warna akan mengalami kesulitan
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Hal itu disebabkan karena penderita buata warna
tidak mampu membedakan warna. Buta warna dapat terjadi saat adanya perubaha saraf
reseptor cahaya di dalam retina mata, terutama sel kerucut 1. Buta warna terbagi menjadi 2,
yaitu buta warna total (seseorang hanya dapat melihat warna hitam dan putih saja) dan buta
warna parsial (seseorang yang sulit membeddakan warna-warna tertentu, seperti merah, biru,
dan hijau)2. Seseorang dapat mengecek buta warna dengan melakukan tes ishihata. Tes
ishihara merupakan tes yang juga kelompok kami pakai untuk melakukan cek buta warna.
Tes ishihara berupa buku yang berisi warna yang disusun dari bulatan-bulatan berwarna
warni sehingga membenruk suatu angka1,2. Lalu, pasien akan diminta untuk menyebutkan
angka yang ada di dalam warna-warna tersebut2. Buta warna dapat di kelompokan menjadi
tiga jenis, yaitu
1. Trikomasi
Trikomasi merupakan buta warna yang disebabkan oleh faktor keturunan. Kondisi
penderita buta warna trikomasi salah satu dari 3 sel kerucut mengalami kerusakan
mekanisme sensitivitas2. Terdapat tiga jenis macam, yaitu
a. Protanomali
Protanomali merupakan buta warna dengan kelaianan pada warna werah 2. Hal ini
menyebabkan rendahnya sensitivitas terhadap cahaya bewarna merah2. Penderita
protamonali tidak dapat membedakan warna dan melihat campuran warna dan
juga memiliki pengelihatan buram terhadap warna merah.
b. Deuteromali
Deuteromali merupakan buta warna dengan kelainan pada warna hijau1. Penderita
tidak mampu melihat adanya perbedaan kecil pada nilai hue di dalam area
spektrum warna merah, orange, hijau dan kuning2. Penderita tidak memiliki
masalah dalam melihat kecerahan suatu warna.
c. Tritanomali
Tritanomali merupakan buta warna dengan kelainan pada warna biru1. Penderita
tritanomali masih terhitung jarang1,2. Terdapat kelainan pada short wavelength
pigment (blue). Pigment tersebut bergeser ke area bewarna hijau dari spektrum
warna2.
2. Dikromasi
Dikromasi merupakan buta warna yang disebabkan karena adanya satu dari tiga sel
kerucut tidak berfungsi karena adanya disfungsi pada sel kerucut 2. Dikromasi
memiliki 3 jenis, yaitu
a. Protanopia
Protanopia merupakan buta warna yang disebabkan oleh tidak adanya
photoreseptor retina merah2. Penderita protanopi ini tidak dapat melihat warna
merah dan hijau2.
b. Deutanopia
Deutanopia merupakan buta warna yang disebabkan oleh tidak adanya
photoreseptor retina hijau2.

c. Tritanopia
Tritanopia merupakan suatu kondisi ketika seseorang tidak mempunyai short-
wavelength cone1 Seorang penderita tritanopia akan mengalami kesulitan dalam
membedakan warna biru dan kuning dari spektrum cahaya tampak2.

3. Monokromasi
Monokromasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang memiliki kemampuan yang
kurang untuk membedakan warna, sehingga warna yang terlihat hanya hitam dan putih.
Penderita monokromasi hanya mempunyai satu buah sel pigmen kerucut. Terdapat dua
jenis monokromasi, yaitu
a. Monokromasi batang
Penderita monokromasi batang mempunyai retina yang tidak mengandung sel kerucut
dan juga penderita sulit membedakan warna dalam intensitas penerangan yang normal1
b. Monokromasi kerucut
Penderita monokromasi kerucut mempunyai dua batang mata dan kerucut, tetapi hanya
satu jenis yang berfungsi. Penderita mempunyai pengelihatan yang normal di siang hati,
tetapai saat malam hari penderita sulit membedakan warna1.

Kesimpulan

Buta warna merupakan suatu kelainkan yang diakibat oleh ketidakmampuan sel-sel
kerucut di mata untuk menangkap suatu spectrum warna tertentu yang diakibatkan oleh adanya
faktor genetik atau faktor bawaan. Buta warna juga biasanya disebabkan adanya kerusakan
fungsi sel kerucut dan sel batang yang ada di mata. Seseorang dapat mengetahui dirinya buta
warna atau tidak dengan melakukan tes ishihara. Tes ini berupa tes ishihara berupa buku yang
berisi warna yang disusun dari bulatan-bulatan berwarna warni sehingga membenruk suatu
angka. Biasanya seseroang yang mengalami buta warna tidak dapat membedakan angka-angka
yang ada di buku tes ishihara tersebut.

Daftar Pusaka
1. Kurniadi D, Fauzi MM, Mulyani A. Aplikasi Simulasi Tes Buta Warna Berbasis Android
Menggunakan Metode Ishihara. Jurnal Algoritma. 2016 Dec 20;13(2):451-6.
2. Agusta S, Mulia T, Sidik M. Instrumen Pengujian Buta Warna Otomatis. Jurnal Ilmiah
Elite Elektro. 2012;3(1):15-22.

Anda mungkin juga menyukai