Anda di halaman 1dari 22

SISTEM EKSKRESI

• Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-


zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi
oleh tubuh.
• Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa
yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak
dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi
organ-organ di dalam tubuh.
• Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia meliputi
a. Kulit
b. Ginjal,
c. Paru-paru
d. Hati.
KULIT
• Kulit adalah bagian luar tubuh. Kulit menerima
rangsangan dari luar, baik berupa panas, rangsangan
dingin, tekanan, gesekan, serta rangsangan lainnya

• Fungsi kulit
a. Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.
b. Sebagai alat pengatur suhu tubuh.
c. Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
d. Sebagai indra peraba.
e. Sebagai pelindung akan hilangnya air dari dalam
tubuh.
f. Sebagai pelindung tubuh dari gesekan.
HISTOLOGI KULIT
• Kulit mempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel
berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Penbuluh darah
pada dermisnya dilapisi oleh endotel. Kelenjar-kelenjar
kulit merupakan kelenjar epitelial.
• Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat-serat
kolagen dan elastin, dan sel-sel lemak pada dermis.
• Jaringan otot dapat ditemukan pada dermis. Contoh,
jaringan otot polos, yaitu otot penegak rambut (m. arrector
pili) dan pada dinding pembuluh darah, sedangkan
jaringan otot bercorak terdapat pada otot-otot ekspresi
wajah.
• Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat
ditemukan pada kulit berupa ujung saraf bebas dan
berbagai badan akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan
badan Pacini.
HISTOLOGI KULIT
• Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu
epidermis dan dermis. Epidermis
merupakan jaringan epitel yang berasal
dari ektoderm, sedangkan dermis berupa
jaringan ikat agak padat yang berasal dari
mesoderm.
1. Epidermis
Merupakan lapisan paling luar kulit
dan terdiri atas epitel berlapis gepeng
dengan lapisan tanduk. Epidermis hanya
terdiri dari jaringan epitel, tidak mempunyai
pembuluh darah maupun limf; oleh karena
itu semua nutrien dan oksigen diperoleh dari
kapiler pada lapisan dermis.
Epidermis terdiri atas 5 lapisan yaitu,
• Stratum basal (lapis basal, lapis benih)
Lapisan ini terletak paling dalam dan terdiri atas satu lapis sel yang tersusun berderet-deret di atas
membran basal dan melekat pada dermis di bawahnya.
• Stratum spinosum (lapis taju)
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang besar-besar berbentuk poligonal dengan inti lonjong.
• Stratum granulosum (lapis berbutir)
Lapisan ini terdiri atas 2-4 lapis sel gepeng yang mengandung banyak granula basofilik.
• Stratum lusidum (lapis bening)
Lapisan ini dibentuk oleh 2-3 lapisan sel gepeng yang tembus cahaya, dan agak eosinofilik.
• Stratum korneum (lapis tanduk)
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel-sel mati, pipih dan tidak berinti serta sitoplasmanya
digantikan oleh keratin.
• Terdapat empat jenis sel epidermis, yaitu:
a. Keratinosit, c. Melanosit
b. Sel Langerhans d. Sel Merkel.
2. Dermis
Dermis terdiri atas stratum papilaris dan stratum retikularis, batas antara kedua lapisan
tidak tegas, serat antaranya saling menjalin.
• Stratum papilaris
Lapisan ini tersusun lebih longgar, ditandai oleh adanya papila dermis yang jumlahnya bervariasi
antara 50 – 250/mm2.
• Stratum retikularis
Lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah kecil serat elastin
membentuk jalinan yang padat ireguler.
• Sel-sel dermis
Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis merupakan sel-sel jaringan ikat seperti
fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast.
3. Hipodermis
Sebuah lapisan subkutan di bawah retikularis dermis disebut hipodermis. Ia berupa jaringan ikat
lebih longgar dengan serat kolagen halus terorientasi terutama sejajar terhadap permukaan kulit,
dengan beberapa di antaranya menyatu dengan yang dari dermis. Pada daerah tertentu, seperti
punggung tangan, lapis ini meungkinkan gerakan kulit di atas struktur di bawahnya.
4. Folikel rambut
Folikel rambut dikelilingi pemadatan komponen fibrosa dermis. Diantara
komponen tersebut dengan epitel folikel terdapat membran vitrea non-
seluler, yang merupakan membran basal sangat tebal dari lapis luar epitel
folikel, yang disebut sarung akar rambut luar. Pada bagian bulbus pili,
sarung akar rambut luar ini hanya setebal satu sel sesuai stratum basal
epidermis. Mendekati permukaan kulit, tebalnya beberapa lapis sel dan
memiliki strata menyerupai epidermis kulit tipis.
• Lapis-lapis konsentris berikut dari folikel adalah sarung akar rambut
dalam, yang memiliki tiga komponen:
1. Lapis Henle, selapis sel gepeng yang melekat erat pada sel-sel paling
dalam dari sarung akar rambut luar
2. Lapis Huxley, terdiri atas dua atau tiga baris sel-sel gepeng
3. Kutikula sarung akar rambut dalam, terdiri atas sel-sel pipih mirip
sisik tersusun mirip genteng dengan tepi bebasnya mengarah ke
bawah.
Gambar skematik rambut,
memperlihatkan folikel rambut,
termasuk m. arrector pili dan
kelenjar sebasea.
GINJAL
• Ginjal merupakan komponen utama penyusun
sistem ekskresi manusia yaitu urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10
cm.
• Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan
kanan ruas-ruas tulang pinggang.
• Ginjal berfungsi untuk:
1. Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari
dalam darah
2. Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh
3. Mengeskresikan gula darah yang melebihi
kadar normal
4. Mengatur keseimbangan kadar asam, basa,
dan garam di dalam tubuh.
HISTOLOGI GINJAL
• Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan
lemak dan simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian
korteks dan medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh jaringan
pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks dan ada
bagian korteks yang masuk ke medula.Bangunan-bangunan yang
terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah

1. Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu


a) Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk
cangkir) dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).
b) Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan
tubulus kontortus distal.
HISTOLOGI GINJAL
• Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai
nefron. Kerja ginjal dapat dianggap sebagai
jumlah total dari fungsi semua nefron tersebut
(Setiap nefron terdiri atas bagian yang melebar
yakni korpuskel renalis, tubulus kontortus
proksimal, segmen tipis, dan tebal ansa henle,
tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes.
• Darah yang membawa sisa–sisa hasil
metabolisme tubuh difiltrasi di dalam glomeruli
kemudian di tublus ginjal, beberapa zat masih
diperlukan tubuh untuk mengalami reabsorbsi
dan zat–zat hasil sisa metabolisme mengalami
sekresi bersama air membentuk urin.
• Korpuskel Renalis
Setiap korpuskel renalis terdiri atas seberkas kapiler, yaitu glomerulus yang dikelilingi oleh
kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula bowman. Lapisan dalam kapsul ini
(lapisan visceral) menyelubungi kapiler glomerulus.
• Tubulus Kontortus Proksimal
Pada kutub urinarius di korpuskel renalis, epitel gepeng di lapisan parietal kapsula bowman
berhubungan langsung dengan epitel tubulus kontortus proksimal yang berbentuk kuboid atau
silindris rendah.
• Ansa Henle
Ansa henle adalah struktur berbentuk huruf U yang terdiri atas segmen tebal desenden, segmen
tipis desenden, segmen tipis asenden dan segmen tebal asenden.
• Tubulus Kontortus Distal
Segmen tebal asenden ansa henle menerobos korteks, setelah menempuh jarak
tertentu, segmen ini menjadi berkelak–kelok dan disebut tubulus kontortus distal.
• Tubulus Duktus Koligentes
Tubulus koligentes yang lebih kecil dilapisi oleh epitel kuboid. Di sepanjang
perjalanannya, tubulus dan duktus koligentes terdiri atas sel–sel yang tampak pucat
dengan pulasan biasa.
• Aparatus Jukstaglomerulus
Aparatus jukstaglomerulus (JGA) terdiri dari sekelompok sel khusus yang letaknya
dekat dengan kutub vaskular masing-masing glomerulus yang berperan penting
dalam mengatur pelepasan renin dan mengontrol volume cairan ekstraseluler dan
tekanan darah.
JGA terdiri dari tiga macam sel yaitu:
1. Jukstagomerulus atau sel glanular
2. Makula densa tubulus distal
3. Mesangial ekstraglomerular atau sel lacis
Gambaran Histologi Ginjal
PARU-PARU
• Paru-paru manusia berjumlah sepasang,
terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan.
• Paru-paru juga merupakan organ
ekskresi yang berfungsi mengeluarkan
gas-gas sisa proses pernapasan yaitu
gas CO2(karbon dioksida) dan H2O
(uap air).
HISTOLOGI PARU-PARU

A. Bronkus
bronchus primer berisi incomplete ring of
cartilage dan dilapisi oleh sel epitel
pseudostratified columnar bersilia. Pada
bagian entering paru-paru, bronchus primer
membelah menjadi bronchus yang lebih
kecil yang disebut dengan bronchus
sekunder, yang terdapat satu di tiap lobus
dari paru-paru.
B. Bronkhiolus
Bronkhiolus terbagi dua menjadi terminal
bronkhiolus dan respiratory bronkhiolus.
Terminal bronkhiolus adalah saluran yang
menyambung dari bronchus dan bercabang
menjadi respiratory bronkhiolus yang akan
berpenetrasi dalam ke dalam paru-paru.
Terjadi perubahan epitel dari simple
cuboidal ke simple squamous.
C. Alveolus
Alveolus adalah sebuah kantung yang berbentuk
cup yang dilapisi oleh epitel simple squamous
dan ditopang oleh thin elastic basement
membrane. Dinding dari alveolus memiliki dua
macam tipe sel. Sel alveolus tipe I adalah sel
epitel selapis gepeng yang membentuk a nearly
continuous lining of the alveolar wall dan
merupakan sel yang paling banyak. Sel alveolus
tipe II yang juga disebut septal sel adalah sel
epitel cuboidal atau round dengan free surface
yang berisi microvilli. Juga terdapat alveolar
makrofag pada dinding alveolus yang
memfagosit dust particle dan debris lainnya dari
alveolar space. Juga terdapat fibroblast yang
memproduksi reticular dan elastic fiber.
HATI
• Hati berada di dalam rongga perut sebelah
kanan di bawah diafragma yang dilindungi
oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis.
• Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah
empedu zat sisa dari perombakan sel darah
merah yang telah rusak dan dihancurkan
di dalam limpa.
• Selain berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati
juga berperan sebagai:
a. penawar racun
b. menyimpan glikogen (gula otot)
c. pembentukan sel darah merah pada janin
d. sebagai kelenjar pencernaan.
HISTOLOGI HATI
• Sel−sel hati atau hepatosit menghasilkan sel epitel yang berkelompok membentuk
lempeng−lempeng yang saling berhubungan. Hepatosit tersusun berupa ribuan
lobulus hati kecil polihedral yang merupakan unti fungsional dan struktural hati.
Setiap lobulus memiliki tiga sampai enam area portal di bagian perifernya dan suatu
venula yang disebut vena sentral di bagian pusatnya. Zona portal di sudut lobulus
terdiri atas jaringan ikat dengan suatu venula (cabang vena portal), arteriol (cabang
arteri hepatica) dan duktus epitel kuboid (cabang sistem duktus biliaris)−ketiga
struktur yang disebut trias porta.
• Venula tersebut mengandung darah dari vena mesenterica superior dan inferior serta
vena lienalis. Arteriol menerima darah dari trunkus koleakus dari aorta abdominalis.
Duktusnya membawa empedu yang dibuat oleh sel−sel parenkim (hepatosit) dan
akhirnya mencurahkan isinya ke dalam duktus hepatikus.
• Area portal juga memiliki serabut saraf dan pembuluh limfe. Pada beberapa
hewan (misalnya babi) setiap lobulus terpisah dari lobulus lain oleh selapis
jaringan ikat sehingga lobulus dapat dikenali dengan jelas. Pada manusia, lobulus
berkontak erat hampir disetiap sisinya dan lebih menentukan batas yang jelas antar
berbagai lobulus
• Hepatosit/sel hepar merupakan sel
berbentuk polihedral, mempunyai
permukaan 6 atau lebih, dengan batas sel
jelas, inti bulat di tengah. Sel yang besar
dengan inti besar atau inti 2 dapat
ditemukan karena terjadi mitosis.
Sitoplasma eosinofilik, karena
banyaknya mitokondria, retikulum
endoplasma kasar,dan retikulum
endoplasma halus. Di dalam
sitoplasmanya terdapat lisosom,
peroksisom (microbodies), butir-butir
glikogen (pengecetan khusus) serta tetes
lemak (terutama setelah puasa atau
makan-makanan banyak lemak)
• Lobulus hepar yang berbentuk prisma heksagonal dengan v. centralis di
tengahnya disebut sebagai lobulus klasik hati yang merupakan unit struktural
anatomis terkecil dari hati. Sedangkan unit fungsional utama dari hati dinamakan
sebagai lobulus portal, yang dibatasi oleh 3 vena centralis berbeda yang
dikelompokkan sekitar sumbu duktus biliaris interlobuler. Lobulus portal terdiri
atas bagian-bagian dari tiga lobulus klasik yang melepaskan sekret ke dalam
duktus biliaris interlobularis sebagai pusatnya.

• Unit yang lebih kecil yaitu asinus hati merupakan konsep terbaru dari unit
fungsional hati terkecil. Unit ini terdiri dari atas sejumlah parenkim hati yang
terletak di antara dua vena centralis dan mempunyai cabang terminal arteri
hepatica, vena porta dan sistem duktuli biliaris sebagai sumbunya. Jadi suatu
asinus hati memperoleh darah dari cabang akhir arteri hepatica dan vena porta,
serta mengeluarkan hasil sekresi eksokrin ke dalam duktuli biliaris sebagai
sumbunya.

Anda mungkin juga menyukai