Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur biotik dan
abiotik pada suatu lingkungan yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga dapat dikatakan
suatu sistem ekologi yang terbentuk akibat hubungan timbal balik yang tidak dapat
dipisahkan antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Berikut pengertian ekosistem dari beberapa ahli

Berdasarkan UU Lingkungan Hidup tahun 1997, ekosistem merupakan tatatan kesatuan cara yang
utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Unsur unsur
lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati,
semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing masing tidak bisa berdiri
sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling
berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Definisi Ekosistem menurut Soemarwoto (1983),
ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya.

A.G. Tansley (1935) Pengertian Ekosistem yaitu suatu unit ekologi (an ecological unit) yang
didalamnya terdapat struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem
tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Pada ekosistem
yang strukturnya kompleks, maka akan memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.

Adapun fungsi yang dimaksudkan dalam pengertian ekosistem menurut A. G. Tansley adalah
berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.

Woodbury (1954) Pengertian Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya
terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi.

Pengertian ekosistem menurut Odum (1993), Ekosistem adalah unit fungsional dasar dalam ekologi
yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di
antara keduanya saling memengaruhi.

Suatu ekosistem dapat dikatakan sebagai unit fungsional dasar dalam ekologi karena pada
ekosistem memiliki komponen ekologi, serta proses ekologi yang lengkap. Oleh karena itu, arus
energi dan siklus materi terjadi sesuai dengan kondisi alaminya. Pada ekosistem memiliki komponen-
komponen biotik dan abiotik dengan fungsi yang berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga
terjadinya hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik antar komponen tersebut mengakibatkan
adanya proses aliran energi dan siklus materi.

Dalam ekosistem, terdapat komponen-komponen penyusunnya, antara lain komponen


biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik adalah komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut digolongkan berdasarkan peran
dan fungsinya dibedakan menjadi tiga, yakni autotrof, heterotrof, dan dekomposer/pengurai.

1. Autotrof, dikenal sebagai produsen, yaitu makhluk hidup yang dapat membuat mekanannya
sendiri. Makhluk ini selalu menduduki tingkatan pertama di dalam rantai makanan. Autotrof
biasanya tanaman atau organisme satu sel. Semua autotrof menggunakan proses yang
disebut fotosintesis untuk menghasilkan makanan dengan bantuan matahari, akrbon
dioksida dan air.
2. Heterotrof merupakan penggolongan organisme yang tidak dapat menghasilkan makanan
sendiri, sehingga memanfaatkankan organisme lain untuk mendapatkan sumber energi,
contohnya manusia dan hewan.
3. Dekomposer/pengurai merupakan organisme yang menguraikan bahan-bahan organik dari
organisme yang sudah mati, misalnya bakteri dan jamur. Ada dua dekomposisi, yaitu
aerobik, dan anaerobik.

a. Dekomposisi aerob, yaitu dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme aerob sehingga
diperlukan oksigen dalam proses ini dan tidak menghasilkan gas metan.

b. Dekomposisi anaerob, yaitu dekomposisi yang tidak melibatkan oksigen karena dilakukan oleh
organisme anaerob dan menghasilkan gas metan.

Tipe-tipe ekosistem
Ekosistem terbagi menjadi dua yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan

 Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan
manusia. Ekosistem alami dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem akuatik dan ekosistem teresterial.
a. Ekositem akuatik yaitu ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air.
Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat faktor yaitu,penetrasi cahaya
matahari,substrat,tempratur, dan jumlah material terlarut. Contoh dari ekosistem akuatik
yaitu
1. Ekosistem air tawar
Pada ekosistem air tawar memiliki ciri khusus pada penyusun abiotiknya. Ciri ekosistem ini
yaitu, variasi suhunya tidak begitu mencolok, sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim, dan
intensitas cahaya yang kurang. Contoh tumbuhan yang hidup pada ekosistem ini yaitu
ganggang dan pada ekosistem ini sebagian besar filum hewan hidup di habitat ini
2. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut adalah ekosistem akuatik yang lingkungan fisiknya didominasi oleh
perairan berkadar garam tinggi dan permukaan yang sangat luas. Ekosistem ini merupakan
habitat bagi banyak biota laut mulai dari hewan bersel satu,invertebrata, hingga tanaman laut
3. Ekosistem muara
Ekosistem ini dikenal juga dengan ekosistem estuari. Ekosistem ini merupakan tempat
bertemunya air tawar (sungai) dan air asin (laut). Tumbuhan yang hidup pada lingkungan
muara ini contohnya rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Sedangkan hewan yang
hidup pada habitat ini diantaranya, kerang, kepiting, ikan, dan berbagai jenis cacing.
4. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang yaitu ekosistem yang berupa koral di dekat area pantai. Pada
ekosistem ini memiliki efisiensi yang cukup tinggi karena biota dan hewan yang hidup pada
habitat ini biasanya memakan berbagai mikroorganisme dan sisa organik lainnya
5. Ekosistem sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada satu arah. Air sungai dingin serta
jernih dan memiliki sedikit kandungan sedimen. Aliran air dan gelombang secara konstan
dapat memberikan oksigen pada air. Ekosistem sungai dihuni oleh beberapa hewan seperti
gurame, kura-kura, dan sebagainya.
6. Ekosistem laut dalam.
Ekosistem ini memiliki ciri dengan kedalaman 6000 m lebih. Pada ekosistem ini,
intensitas cahaya yang ada sangat minim. Lingkungan ekosistem ini biasanya di huni oleh
ikan laut yang mampu mengeluarkan cahaya pada organ tubuhnya. Pada lingkungan ini
juga terdapat beberapa produsen bakteri yang bersimbiosis dengan beberapa jenis karang
tertentu.
7. Ekosistem lamun
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuhan yang dapat berbunga di
lingkungan laut. Tumbuhan tersebut dapat hidup pada perairan pantai dangkal. Lamun atau
seagrass mempunyai tunas berdaun yang tegak serta tangkai-tangkai yang merayap untuk
berbiak. Sebagai sumber daya hayati, tumbuhan lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan.

b. Ekosistem Terestrial (darat)

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.Iklim sangat penting untuk
menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.

1. Hutan hujan tropis


Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Hutan hujan tropis mempunyai
ciri-ciri curah hujan sekitar 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan yang relatif banyak
dan jenisnya yang berbeda-berbeda tergantung dari letak geografi. Di dalam hutan hujan
tropis terdapat tumbuhan khas, yaitu rotan serta anggrek sebagai epifit. Terdapat hewan-
hewan yang hidup di hutan hujan tropis seperti harimau, badak, burung, burung hantu, dan
kera.

2. Sabana
Sabana pada daerah tropik terdapat di wilayah yang mempunyai curah hujan 40–
60 inci per tahun, namum temperatur dan kelembabannya masih tergantung
terhadap musim. Terdapat hewan-hewan yang hidup di sabana seperti hyena,
serangga, singa, dan zebra.

3. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-ciri padang rumput adalah memiliki curah hujan sekitar 25-30 cm per tahun,
hujan turun secara tidak teratur, porositas atau peresapan air yang tinggi, dan
drainase aliran air yang cepat. Tumbuhan yang terdapat pada padang rumput terdiri
atas tumbuhan terna dan rumput. Hewannya antara lain: bison, serigala, anjing liar,
zebra, gajah, jerapah, serangga, dan sebagainya.
4. Gurun
Ekosistem dari gurun biasanya terdapat pada daerah tropik dimana berbatasan dengan
padang rumput. Ekosistem ini memiliki ciri khas yaitu gersang dengan intensitas hujan
rendah, sekitar 25cm per tahunnya. Saat malam hari dan siang hari terjadi perbedaan suhu
yang cukup besar di darat daerah gurun. Beberapa jenis tumbuhan yang ada pada
ekosistem ini diantaranya tumbuh-tumbuhan berukuran kecil yang merupakan tumbuhan
musiman serta jenis tumbuhan berduri seperti kaktus, atau tumbuhan yang tidak memiliki
daun serta berakar panjang dan memiliki jaringan sebagai tempat menyimpan air. Jenis
macam hewan yang hidup pada ekosistem lingkungan ini seperti kalajengking, kadal, dan
ular.

5. Tundra

Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam lingkaran kutub
utara serta terdapat di puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah
tundra hanya sekitar 60 hari. Contoh tumbuhan pada ekosistem tundra yang
dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.

6. Hutan gugur
Hutan gugur terdapat di daerah yang mempunyai iklim sedang yang memiliki 4
musim serta ciri-ciri curah hujan yang merata sepanjang tahun. Jenis pohon
dalam ekosistem hutan gugur yang relatif sedikit dan tidak terlalu rapat. Terdapat
hewan-hewan yang hidup di hutan gugur seperti rakun, beruang, rusa, dan
rubah.

7. Taiga
Taiga tersebar di belahan bumi utara dan di pegunungan tropis, karakteristik
daerahnya adalah suhu yang sangat rendah di musim dingin. Hutan Taiga umumnya
terdiri dari satu spesies seperti konifer, pinus, dan sebagainya.

8. Karst
Ekosistem dari karst atau yang kita kenal dengan ekosistem gua darat / batu gamping,
biasanya memiliki ciri tanah yang tidak subur apalagi jika dijadikan lahan pertanian.
Ekosistem ini juga merupakan ekosistem yang rentan terjadi longsor, erosi serta rentan
pada pori-pori aerasi rendah dan memiliki permeabilitas gaya yang lambat serta di
dominsai oleh pori-pori mikro.
 Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan ialah suatu ekosistem yang sengaja dibuat dengan


bantuan manusia, segala komponen abiotik dan biotiknya sebagian
merupakan ikut campur dari manusia, sehingga memiliki keragaman
yang terbatas dibanding ekosistem alami. Tujuan manusia membuat
ekosistem buatan, sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan
Meningkatnya populasi manusia maka kebutuhan hidupnya pun
makin tinggi. Keperluan manusia mulai dari sandang, pangan,
dan papan diperoleh dari alam. Jika hanya mengandalkan
ekosistem alami maka dapat terjadi ketidakseimbangan ekosistem
akibat menurunnya spesies tertentu. Dengan membuat ekosistem
buatan maka dapat memenuhi kebutuhan manusia terhadap suatu
spesies yang dibutuuhkan tanpa merusak ekosistem alami.
2. Hiasan dan sarana belajar
Beberapa orang memanfaatkan ekosistem sebagai suatu hiasan
baik dalam suatu ruangan tertutup atau terbuka. hal ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar dengan mengenalkan beberapa
flora atau fauna melalui ekosistem buatan.
3. Pelestarian
Menurunnya suatu populasi organisme atau eningkatnya
kerusakan suatu ekosistem akibat aktivitas manusia harus segera
di atasi dengan salah satunya membuat ekosistem buatan. Dengan
menyediakan atau membuat suatu wilayah menjadi suatu habitat
yang layak bagi suatu organisme dapat menjadi upaya untuk
melestarikan makhluk hidup terhadap kepunahan serta
memperbaiki lingkungan hidup organisme.
Berikut contoh-contoh ekosistem buatan :
1. Ekosistem sawah
Ekosistem sawah adalah ekosistem buatan yang berupa lahan usaha bidang
pertanian tanaman padi. Secara fisik, ekosistem sawah memiliki permukaan yang
rata, dilengkapi pematang, dan hamparan tanaman padi. Ekosistem sawah
memiliki tanah dengan kondisi yang sedikit berair, karena tanaman padi memang
suka kondisi yang demikian. Dalam ekosistem sawah, kita juga dapat menemukan
berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang saling melakukan interaksi dengan
tanaman padi yang ditanam. Organisme pengganggu tanaman seperti hama dan
gulma keberadaannya sangat dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan manusia
pada ekosistem ini.
2. Hutan tanaman industri
Hutan tanaman merupakan vegetasi yang terdiri atas tanaman budidaya bernilai tinggi
yang dengan sengaja ditanam pada kawasan tertentu. Biasanya jenis tanaman yang
dibudidayakan bernilai tinggi, seperti tanaman jati, mahoni, pinus, damar rasamala,
ampupu, manglit, dan puspa.

3. Ekosistem tambak
Ekosistem ambak adalah ekosistem buatan yang sengaja diciptakan untuk
keperluan budidaya perikanan. Ekosistem tambak berupa kolam buatan yang
biasanya berada di daerah pantai. Kolam ini diisi air dan dimanfaatkan sebagai
media budidaya berbagai jenis ikan, kerang, atau udang.

4. Ekosistem Kebun Binatang


Kebun binatang juga merupakan salah satu ekosistem buatan. Temoat ini dibuat dengan
tujuan sebagai sarana edukasi pengenalan hewan liar maupun domestic, terkadang kebun binatang
juga dijadikan sebagai tempat penangkaran hewan yang dilindungi. Tentu saja terdapat banyak
hewan di tempat ini, meliputi hewan air, darat dan udara yang semuanya dipelihara di dalam kandang
yang baik. Komponen ekosistem kebun binatang terdiri dari:
 Komponen biotik : berbagaimacam hewan air, darat dan udara; pohon, rumput, lumut, sebagai
pelengkap habitat hewan-hewan tersebut agar kandangnya menyerupai habitat aslinya.
 Komponen abiotik : tanah, batu, air, cahaya, dan udara

5. Akuarium
Merupakan ekosistem buatan yang menghadirkan sejumlah
biota laut dengan tujuan sebagai hiasan atau tempat rekreasi.
dalam membuat ekosistem jenis ini tentu harus menyesuaikan
dengan komponen abiotik yang cocok untuk komponen
biotiknya. sehingga apabila kita memelihara bintang aut dalam
aquarium maka kadar garam dalam airnya harus disesuaikan
dengan air dimana bintang laut itu hidup (laut).

6. Taman Safari
7. Taman safari adalah contoh ekosistem buatan berbasis
lingkungan yang terfokus pada pelestarian flora dan fauna.
Artinya semua jenis flora dan fauna di kumpulkan dalam
satu wilayah yang besar dan luas.

Berbeda dengan kebun binatang yang hanya meletakkan


satu jenis hewan di kandang yang sama. Umumnya taman
safari akan dibatasi dengan pagar besi yang tinggi agar
hewan yang di dalamnya tidak keluar.
Apabila pengunjung ingin melihat langsung flora dan
fauna maka bisa menggunakan mobil sambil mengitari area
taman. Taman safari sering disebut sebagai ekosistem
buatan darat yang melestarikan lingkungan dengan
teknik eksitu.
Taman safari juga termasuk ekosistem buatan yang jauh
lebih baik daripada kebun binantang. Sebab spesies di
dalamnya tidak terkekang dan dapat bergerak berdasarkan
habitatnya.

Anda mungkin juga menyukai