Anda di halaman 1dari 5

HANDOUT HISTOLOGI SISTEM EKSKRESI SUB POKOK BAHASAN: 1. HISTOLOGI KULIT 2.

HISTOLOGI GINJAL DAN SALURAN-SALURAN EKSKRESI URIN SISTEM EKSKRESI Organ-organ dalam sistem ekskresi adalah kulit, paru-paru, usus besar dan ginjal dengan saluran-salurannya. Kulit mengekskresi keringat dan minyak, paru-paru mengekskresi Karbondioksida, mengekskresi urin. KULIT SEBAGAI ORGAN EKSKRESI Kulit adalah organ tubuh yang paling berat, meliputi sekitar 16 % berat tubuh. Kulit terdiri dari epidermis dan dermis. Perbatasan antara dermis dan epidermis membentuk papila yang tidak teratur. Epidermis terdiri dari 5 lapisan dari dermis keluar yaitu 1. Stratum basale 2. Stratum spinosum 3. Stratum granulosum 4. Stratum lusidum 5. Stratum korneum Dermis terdiri dari lapisan papiler dan lapisan retikuler. Lapisan papiler yaitu lapisan yang menembus papila dan terletak paling luar. Lapisan ini merupakan jaringan ikat longgar dengan banyak fibroblast, sel mast dan makrofag. Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat padat (jaringan kolagen) yang tidak teratur. Jaringan ikat elastin terdapat pada ke dua lapisan itu. Dengan bertambahnya usia, jumlah jaringan ikat kolagen dan elastin berkurang dan menyebabkan kulit berkerut. Pada dermis juga terdapat pembuluh darah, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, saraf, folikel rambut. Di bawah dermis terdapat hipodermis yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Yang berperan untuk ekskresi adalah pembuluh darah, jaringan lemak, kelenjar sebasea dan kelenjar minyak. Kelenjar sebasea tertanam pada dermis di semua bagian 1 usus besar mengekskresi feses, dan ginjal

tubuh yang berambut. Saluran kelenjar sebasea bermuara pada bagian atas folikel rambut atau langsung pada permukaan epidermis ( pada glans penis, glans klitoris, dan bibir). Pada bagian basal kelenjar merupakan sel-sel gepeng yang melingkupi sel-sel berbentuk bulat dengan inti di tepi, yang berisi tetesan lemak. Dengan meningkatnya jumlah tetesan lemak dalam sel, akhirnya inti terdesak dan menyusut, selanjutnya selsel tersebut pecah, isi dan sel yang rusak dialirkan ke luar. Hasil ekskresinya berupa trigliserida, asam lemak bebas dan kolesterol. Aliran kelenjar ini bersifat kontinyu. Kelenjar keringat tersebar dalam kulit. Kelenjar kringat merupakan kelenjar simpleks, bergelung dan mempunyai saluran. Bagian sekresinya tertanam dalam dermis dan salurannya ada yang terletak di epidermis. Sel-sel epitelnya dikelilingi oleh sel mioepitel yang dapat berkontraksi untuk mengeluarkan sekresinya. Terdapat 2 jenis sel pada kelenjar keringat yaitu sel serosa dan sel mukosa. Sel serosa mempunyai banyak retikulum endoplasma granuler dan granula sekretoris yang mengandung glikoprotein. Sel jernih (sel mukosa) tidak mempunyai granula sekresi dan banyak mentranspor ion dan air. asam urat. GINJAL Organ ekskresi yang berperan untuk ekskresi urin adalah ginjal. Dari ginjal keluar saluran yang dinamakan ureter, selanjutnya urin disimpan di kandung kemih dan dikeluarkan melalui urethra. Ginjal berbentuk seperti buncis, yang dibungkus oleh kapsul ginjal yang terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian hilus ginjal merupakan saluran besar yang dinamakan pelvis ginjal dan selanjutnya dari pelvis keluar beberapa saluran yang dinamakan kaliks mayor dan dari kaliks mayor bercabang-cabang membentuk kaliks minor. Ginjal terbagi atas bagian korteks dan medulla. Pada medulla ginjal terdapat 10-18 struktur seperti piramid. Puncak piramid menonjol dalam kaliks minor. Di antara 2 piramid merupakan jaringan korteks yang dinamakan kolum Bertini ginjal. Korteks ginjal terutama terdiri atas nefron. Tiap-tiap ginjal terdiri atas 1-4 juta unit filtrasi fungsional yang dinamakan nefron. Tiap-tiap nefron terdiri atas badan malphigi, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal. Sel-sel kelenjar keringat merupakan sel-sel epitel berlapis kubus. Hasil ekskresi kelenjar keringat banyak mengandung air, Natrium Klorida, urea, amonia dan

Selanjutnya tubulus kontortus distal bermuara pada duktus koligens yang asal embriologinya berbeda dari nefron. Badan malphigi terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulus merupakan berkas-berkas kapiler darah. Kapiler-kapiler dilingkupi oleh lapisan viseral dan kapsula Bowman merupakan lapisan parietal. Lapisan parietal kapsula Bowman terdisi dari epitel selapis gepeng yang terletak di atas lamina basalis. Lapisan viseral mempunyai sel yang disebut podosit, dimana dari badan selnya keluar beberapa tonjolan primer dan dari tonjolan primer keluar banyak tonjolan sekunder. Arteriol afferen masuk kedalam badan malphigi dan arteriol efferen keluar dari badan malphigi. Dari arteriol afferen bercabang menjadi banyak kapiler. Antara lapisan viseral dan lapisan parietal terdapat ruang kosong yang berisi cairan, dan selanjutnya cairan itu dikeluarkan melalui tubulus kontortus proksimal. Tubulus Kontortus Proksimal, Lengkung Henle dan Tubulus Kontortus Distal Tubulus kontortus proksimal keluar dari badan malphigi, dibatasi oleh sel epitel selapis kubus. Lumennya kecil. Apeks sel yang menghadap lumen mempunyai banyak mikrofili yang panjangnya sekitar 1 um yang membentuk brush border, sitoplasma sel granular dan sel sangat terwarnai oleh eosin. Tubulus kontortus distal mempunyai perbedaan-perbedaan dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Perbedaan-perbedaannya dalam hal : 1. 2. 3. 4. Ukuran lumen (T. distal lebih besar dibandingkan T. proksimal) ukuran sel (T. distal lebih kecil dibandingkan T. proksimal) ada tidaknya brush border pada selnya (T distal tidak ada) Sel.-sel T. distal kurang asidofil dibandingkan sel-sel T. proksimal (kurang terwarnai oleh eosin) Lengkung Henle berbentuk huruf U dan mempunyai segmen yang tipis dan diikuti dengan segmen yang tebal. Bagian tipis lengkung Henle merupakan lanjutan dari tubulus kontortus proksimal yang mempunyai garis tengah 12 um, tetapi lumennya lebar karena dindingnya terdiri dari sel epitel gepeng yang intinya menonjol ke dalam lumen. Lengkung Henle yang tebal mempunyai strukturhistologis seperti tubulus kontortus distal. Tubulus koligens 3

Urin berjalan dari tubulus kontortus distal ke tubulus koligens. koligens dibatasi oleh epitel kubus dan bergaris tengah sekitar 40 um.

Tubulus Ketika

menembus medulla, sel-sel epitelnya menjadi lebih tinggi dan akhirnya menjadi silindris. Garis tengah tubulus koligens yang mendekati papilla mencapai 200 um. Tubulus koligens terdiri dari sel-sel yang berwarna merah muda dengan pewarnaan biasa. Batas antar sel jelas terlihat dengan mikroskop cahaya. Ureter Ureter merupakan saluran yang lumennya berlekuk-lekuk akibat lipatan mukosa. Dinding ureter terdiri dari lapisan mukosa, muskularis dan adventisia atau fibrosa. Lapisan mukosa terdiri dari epitel berlapis transisional dengan lamina propria yang lebar. Epitel di bagian yang berhubungan dengan lumen berbentuk kubus atau bulat, epitel yang di tengah berbentuk seperti buah per dan epitel yang di basal Lamina propria terdiri dari jaringan ikat fibroelastis, lebih padat dan lebih banyak fibroblast di bawah epitel dan biasanya lebih longgar di dekat lapisan muskularis. Jaringan limfa tersebar dan kadang-kadang terdapat nodulus limfa. Lapisan muskularis terdiri dari lapisan otot polos yang tersusun longitudinal di bagian dalam dan sirkuler di bagian luar. Pada ureter yang menjauhi ginjal, lapisan longitudinal juga ada di bagian luarnya. Lapisan adventisia tersusun atas jaringan ikat fibroelastin dan lemak dengan banyak pembuluh-pembuluh darah. Kandung Kemih Lapisan pada dinding kandung kemih sama dengan ureter, muskularnya lebih tebal dan tersusun tidak teratur. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel epitel berlapis transisional seperti ureter. Epitel di dekat lumen berbentuk antara kubus pendek. Epitel di dekat lamina propria berbentuk kubus panjang atau silindris. tetapi lapisan berbentuk kolumnar atau kubus.

Urethra Urethra pada pria terdiri dari 4 bagian : part prostatika, pars membranosa, pars bulbaris dan pars pendulosa. Bagian permulaan urethra menembus prostat disebut pars protatika. Selanjutnya dinamakan pars membranosa panjangnya hanya 1 cm dan dibatasi oleh epitel berlapis semu silindris. Sekitar bagian urethra ini terdapat sphinkter otot lurik yang dinamakan sphinkter eksternus urethra. Urethra pars bulbaris dan pendulosa terletak dalam korpus spongiosum penis. Lapisan epitel pada bagian ini adalah epitel berlapis semua silindris dengan lamina propria yang tipis dan di sekeliling lamina propria adalah korpus spongiosum. Korpus spongiosum terdiri dari trabekula yang merupakan gabungan otot polos dan jaringan ikat terdapat di antara vena. Urethra pada wanita merupakan tabung yang panjangnya 4-5 cm, dibatasi oleh epitel berlapis gepeng. Bagian tengah urehtra dikelilingi oleh sphinkter eksternus yang terdiri dari otot lurik. LATIHAN SOAL: 1. Kulit berperan sebagai organ ekskresi mengeluarkan hasil ekskresi berupa .......... 2. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan hasil ekskresi berupa......... 3. Sebutkan bagian-bagian ginjal! 4. Bagian ginjal yang mana terletak di bagian medulla? 5. Bagian ginjal yang mana terletak di bagian korteks? 6. Bagaimana susunan epitel dari : a. kapsula Bowman b. tubulus kontortus proksimal c. tubulus kontortus distal d. tubulus koligens e. Ureter f. Kandung Kemih g. Urethra dalam kospus spongiosum (dalam penis) DAFTAR PUSTAKA Junqueira, LC dan Carneiro, J. 1980. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran 5

Anda mungkin juga menyukai