Anda di halaman 1dari 4

SISTEM URINALIS DAN GENITALIA MASCULINA

SISTEM URINALIS
TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa diharapkan mampu memahami struktur histologi ginjal
serta saluran-saluran keluarnya.

PERSIAPAN

Praktikum ini menggunakan mikroskop cahaya. Sediaan yang digunakan adalah ginjal pewarnaan
HE, ureter pewarnaan KE, dan vesica urinaria pewarnaan HE.

PELAKSANAAN

Amati dan pelajari struktur pada sedian:

1. Ginjal
a. Korteks ginjal
Pada korteks ginjal dapat ditemukan struktur khas yaitu corpusculum renalis yang terdiri dari
 Glomerolus, yaitu anyaman pembuluh darah kapiler yang berasal dari arteri afferen dan
berlanjut menjadi arteri efferen. Daerah Polus vascular (vascular pole) merupakan
tempat masuk dan keluarnya arteri afferen dan efferen.
 Capsula Bowman terdiri dari pars parietalis yang berupa epitel selapis pipih dan pars
visceralis yang berupa sel podocyte dan melekat langsung pada permukaan luar
glomerolus.
 Ruang Bowman yaitu ruangan di antara Capsula Bowman pars parietalis dan pars
visceralis. Ruang Bowman bermuara pada tubulus contortus proksimalis di daerah polus
urinary (urinary pole).

Berbagai saluran atau tubulus renalis dapat ditemukan pada korteks ginjal, antara lain:

 Tubulus contortus proksimalis (TC I)


o Berawal dari urinary pole.
o Pada potongan melintang, TC I memiliki epitel selapis kubis dengan brush border
yang berfungsi meningkatkan area permukaan absorpsi; dan sitoplasma yang
bersifat asidofilik sehingga berwarna merah (tampak gelap).
 Tubulus contortus distalis (TC II)
o Berawal dari vascular pole.
o Epitel TC II di vascular pole membentuk deretan epitel yang merapat dan
berwarna lebih gelap yang disebut macula densa.
o Pada potongan melintang, TC II memiliki epitel selapis kubis tanpa brush border
dan sitoplasma yang lebih pucat dibandingkan TC I.
b. Medula ginjal
Gambaran khas medula ginjal adalah tidak adanya bentukan corpusculum renalis. Pada
medula terdapat berbagai saluran, antara lain:
 Ductus colligentes, yang dilapisi oleh epitel selapis kubis tanpa brush-border dengan
batas antar sel yang jelas dengan ukuran lumen paling besar di medula ginjal.
 Henle tebal, yang dilapisi oleh epitel selapis kubis dengan batas sel yang tidak jelas.
Mirip dengan TC I ataupun TC II.
 Henle tipis, mirip seperti kapiler, yang dilapisi oleh epitel selapis pipih dengan inti yang
menonjol ke arah lumen.
 Kapiler, dapat ditemukan sel darah merah pada lumennya.

Arteri dan vena arkuata dapat ditemukan pada perbatasan antara korteks dan medula.

2. Ureter
Ureter menyalurkan urin dari ren menuju vesica urinaria. Ureter memiliki lumen yang berbentuk
seperti bintang. Terdiri dari tunika mukosa, tunika muskularis dan tunika adventitia. Tunika
mukosa terdiri dari epitel transisional/peralihan dan lamina propria. Tunika muskularis terdiri
dari 2-3 lapis otot polos dengan arah yang berbeda (longitudinal-circular-longitudinal) antara
ureter bagian atas dan bawah. Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat padat.
3. Vesica urinaria
Vesica urinaria memiliki lumen yang lebar dengan bentuk yang tidak beraturan. Struktur
histologi mirip dengan ureter yaitu terdiri dari tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika
adventia. Tunika mukosa terdiri dari epitel transisional/peralihan, muskularis mukosa dan lamina
propria. Tunika muskularis terdiri dari 3 lapis otot polos dengan arah longitudinal-sirkuler-
longitudinal. Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat padat.

SISTEM GENITALIA MASCULINA

TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa diharapkan mampu memahami struktur histologi testis
dan berbagai sel didalamnya, kelenjar reproduksi pria dan penis.

PERSIAPAN

Praktikum ini menggunakan mikroskop cahaya. Sediaan yang digunakan adalah testis dengan
pewarnaan HE, epididymis dengan pewarnaan HE, ductus defferen dengan pewarnaan HE, vesicula
seminalis dengan pewarnaan HE, prostat dengan pewarnaan HE, dan penis dengan pewarnaan HE.

PELAKSANAAN

Amati dan pelajari struktur pada sedian:

1. Testis
Testis dibungkus oleh jaringan fibrosa tebal yang disebut tunica albuginea yang menebal
keposterior membentuk mediastinum testis dan memberikan sekat-sekat ke dalam testis
(septula testis) sehingga membentuk lobulus testis. Di dalam setiap lobulus testis, terdapat
tubulus seminiferus yang dindingnya terdiri dari:
 Jaringan ikat peritubular yang terdiri dari sel fibroblas dan sel myoid peritubular. Sel myoid
peritubular merupakan sel otot polos yang membantu proses kontraksi tubulus seminiferus.
 Sel sustantekular/sel sertoli, merupakan sel yang paling besar dalam tubulus seminiferus
dengan nukleus berbentuk seperti segitiga atau oval dan lebih pucat daripada nukleus sel
lainnya serta anak inti yang sangat jelas.
 Sel-sel spermatogenik yang terdiri dari:
o Spermatogonia, menempel pada membran basalis, bentuknya bulat dan kecil.
o Spermatosit primer, merupakan sel spermatogenik terbesar dan hasil dari pembelah
mitosis spermatogonia; terletak di antara membran basalis dan lumen tubulus serta
nukleus yang besar dengan materi kromatin yang tersebar pada dinding nukleus.
o Spermatosit sekunder, hasil pembelahan meiosis dari spermatosit primer, ukuran lebih
kecil dari spermatosit primer. Sel ini sulit untuk diamati karena cepat membelah
menjadi spermatid.
o Spermatid, merupakan hasil pembelahan meiosis dari spermatosit sekunder, ukuran sel
lebih kecil daripada spermatosit primer dan sekunder serta berada lebih dekat ke
lumen.
o Spermatid, merupakan hasil differensiasi dari spermatid dengan flagelum yang menjulur
ke arah lumen.

Diantara tubulus seminiferus dapat ditemukan kumpulan berbagai sel yang utama adalah
sel interstisial leydig. Tubulus rectus yang dilapisi oleh epitel selapis silindris
menghubungkan antara tubulus seminiferus dan rete testis. Rete testis merupakan saluran
dengan lumen yang dilapisi oleh sel epitel selapis kubis atau pipih. Ductus efferen yang
dilapisi oleh sel selapis silindris dengan kinosilia dan ketinggian sel yang tidak sama sehingga
memberikan gambaran lumen yang tidak rata; menghubungkan rete testis dengan duktus
epididymis. Duktus epididymis dilapisi oleh sel epitel berderet silindris dengan stereocilia,
serta lapisan otot polos.

2. Ductus defferen
Ductus defferen terdiri dari tunika mukosa, tunika muskularis dan tunika adventisia. Tunika
mukosa dilapisi oleh sel epitel silindris berderet dengan stereocilia, dan lumen berbentuk seperti
bintang pada potongan melintang. Tunika muskularis tebal dan terdiri dari tiga lapisan otot
polos (longitudinal-sirkuler-longitudinal). Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat dengan
banyak pembuluh darah.
3. Prostat
Prostat merupakan kelenjar tubulo alveolar yang dibungkus oleh kapsul fibroelastik yang
membentuk septum fibrosa sehingga membagi prostat menjadi lobulus-lobulus. Prostat dibagi
menjadi zona transisional (yang mengelilingi uretra), zona sentral, dan zona perifer. Kelenjar
pada prostat dilapisi oleh sel epitel selapis silindris atau selapis kubis. Lamina propria merupakan
jaringan fibromuskular yang terdiri dari jaringan ikat padat dan otot polos. Corpora amylacea
yang merupakan bentukan yang berupa badan bulat atau lonjong yang merupakan endapan
bahan sekresi yang mengapur dapat ditemukan pada beberapa lumen kelenjar dan merupakan
gambaran khas pada prostat.
4. Vesicula seminalis
Lapisan mukosa vesikula seminalis memiliki banyak lipatan dan tampak bercabang-cabang
hingga mengisi hampir sebagian besar lumen.
5. Penis
Penis memiliki tiga badan jaringan erektil yang terdiri dari dua corpora cavernosa dan satu
corpus spongiosum.
 Corpora cavernosa
Terletak di dorsal, bagian tepinya dilapisi oleh tunica albuginea dan bagian tengahnya
terdapat ruang-ruang cavernosa (sinus cavernous) yang dilapisi oleh sel endotel dan
dipisahkan oleh trabekula jaringan ikat dan sel otot polos.
 Corpus spongiosum
Terletak di ventral, bagian tepinya dilapisi oleh tunica albuginea, dan bagian tengahnya
terdapat lumen uretra dan ruang-ruang cavernosa yang dilapisi oleh sel endotel dan
dipisahkan oleh trabekula. Trabekula pada corpus spongiosum mengandung lebih banyak
jaringan ikat elastis dan lebih sedikit sel otot polos daripada corpora cavernosa.

Anda mungkin juga menyukai