SKENARIO A
KELOMPOK 4
Nama Anggota:
Meta Ilma Nur Amalia 702018013
Ayu Kharisma 702020010
Firza Aisy 702020030
Inka Septiani 702020041
M. Daffa Adriansyah Inazda 702020047
M. Emir Suryadinata 702020056
Rashieka Adawiya Azzahra 702020069
Kuntafie Tarik Al Haq Mukhtarudin 702020079
Rika Agustina 702020093
Rizki Amanah 702020104
Alysha Titania Shalshabilla 702020113
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Skenario A” sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kesehatan dan rahmat-Nya
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. Putri Rizki, M.KM selaku tutor kelompok 4.
4. Teman-teman seperjuangan.
5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan tutorial ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang menyusun dan membantu pembuatan laporan
ini dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.7 Hipotesis..........................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) ini adalah Tutorial. Tutorial merupakan pengimplementasian dari
metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh
seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada
(buku pedoman tutorial FK UMP)
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario yang
berjudul “PELANGI DI BOLA MATA” : Tn. R 60 tahun datang ke IGD
RSMP dengan keluhan mata kiri tidak bisa melihat secara mendadak yang
disertai nyeri didalam dan di sekitar mata sejak 1 hari yang lalu. Sejak 3
bulan yang lalu, pasien mengeluh sering sakit kepala, mual, muntah dan
terkadang seperti melihat warna pelangi disekitar cahaya bola lampuyang
dilihatnya. Pasien mengkonsumsi obat sakit kepala warung tapi keluhan
hilang sementara dan kambuh lagi. Sejak 1 tahun yang lalu tn. R juga
mengeluh penglihatan kedua matanya kabur seperti melihat asap, dan
penglihatan mata kiri semakin lama semakin memburuk. Tn. R belum
pernah berobat untuk keluhan matanya. tn R pernah dinyatakan dokter
menderita kencing manis 10 tahun yang lalu dan berobat tidak teratur.
Riwayat trauma pada mata tidak ada.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus A, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario A dengan
metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Putri Rizki, M.KM
Moderator : M. Daffa Adriansyah Inazda
Sekretaris Papan : Alysha Titania Shalshabilla
Sekretaris Meja : Rika Agustina
Waktu : Selasa, 06 Desember 2022
Pukul 08.00-10.30 WIB
Kamis, 08 Desember 2022
Pukul 08.00-10.30 WIB
Peraturan :
1. Saling menghormati antar sesama peserta tutorial
2. Menggunakan komunikasi yang baik dan tepat
3. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat
4. Izin saat akan keluar ruangan.
5. Tepat waktu.
SKENARIO A
“PELANGI DI BOLA MATA”
Tn. R 60 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan mata kiri tidak bisa
melihat secara mendadak yang disertai nyeri didalam dan di sekitar mata sejak 1
hari yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh sering sakit kepala,
mual, muntah dan terkadang seperti melihat warna pelangi disekitar cahaya bola
lampuyang dilihatnya. Pasien mengkonsumsi obat sakit kepala warung tapi
keluhan hilang sementara dan kambuh lagi. Sejak 1 tahun yang lalu tn. R juga
mengeluh penglihatan kedua matanya kabur seperti melihat asap, dan penglihatan
mata kiri semakin lama semakin memburuk. Tn. R belum pernah berobat untuk
keluhan matanya. tn R pernah dinyatakan dokter menderita kencing manis 10
tahun yang lalu dan berobat tidak teratur. Riwayat trauma pada mata tidak ada.
Pemeriksaan fisik:
2
Keadaan umum: sadar dan kooperatif
Tanda vital: TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 16 x/menit, Suhu :
36,8˚C
Mata :
Pemeriksaan visus dasar : VOD 6/30, Pinhole (+) 6/12, VOS 1/300
Status oftalmologi :
- OD : Tonometri 17,6 mmHg, lensa mata keruh belum merata, Shadow
test (+)
- OS : Tonometri 44 mmHg, edema palpebra, mixed injeksi (+), kornea
edema, bilik mata depan dangkal, pupil dilatasi, lensa keruh, shadow
test (-), refleks pupil (-)
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin : Hb : 14,2 g/dl, Ht 42%, trombosit 280.000/mm3, leukosit
8.000/mm3
Kimia darah : BSS 210mg/dl
2.3 Klarifikasi Istilah
1. Tonometri : pengukuran tegangan atau tekanan terutama tekanan
intaokular
2. Lensa : sepotong kaca/bahan transparan yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat mengumpulkan berkas sinar
3. Nyeri : perasaan tidak nyaman yang disebabkan untuk rangsangan
ujung saraf tertentu
4. Mual : sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan
abdomen, dengan kecenderungan untuk muntah
5. Muntah : pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut
6. OD : oculus dextra
7. OS : oculus sinistra
8. Pinhole :
9. Sakit kepala : Suatu kondisi ketika ada rasa sakit dan ketidaknyamanan
di kepala, kulit kepala atau leher (Dorland, Ed. 30)
10. Kornea : bagian anterior mata yang transparan
3
11. BSS : hasil pengukuran darah kadar glukosa kapan saja tanpa persiapan
puasa (Dorland, 2015)
12. Edema :
4
Kimia darah : BSS 210mg/dl
2.5 Prioritas Masalah
Prioritas masalah : analisis masalah no 1
Alasan : Karena dapat menyebabkan komplikasi
2.6 Analisis Masalah
1. Tn. R 60 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan mata kiri tidak bisa
melihat secara mendadak yang disertai nyeri didalam dan di sekitar mata
sejak 1 hari yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh sering sakit
kepala, mual, muntah dan terkadang seperti melihat warna pelangi disekitar
cahaya bola lampuyang dilihatnya.Pasien mengkonsumsi obat sakit kepala
warung tapi keluhan hilang sementara dan kambuh lagi.
a. Bagaimana anatomi, fisiologi, histologi pada kasus?
FUNGSI MEDIA REFRAKSI : LENSA, KORNEA, aquos humor,
vitreus humor, retina, n. optikus dll
Histologi :
5
Gambar. 2 Histologi Mata
Sumber: Eroschenko, 2018
6
terdapat korpus vitreous berisi bahan agar-agar, yaitu vitreous humor
transparan (Eroschenko, 2018).
DAPUS :
Eroschenko, VP. 2018. DiFiore Histology Atlas: With Functional
Correlation. Edition 11. Jakarta: Book Medical Publishers EGC
7
Etiologi mata tidak bisa melihat :
a. Katarak
b. Glaukoma
c. Retinopati diabetik
d. Degenerasi makula
e. Iskemia
f. Kelainan refraksi (Sijuwola & Fasina, 2019)
DAPUS :
Belmonte, C., Acosta, M. C., Merayo-Lloves, J., & Gallar, J. 2017. What
Causes Eye Pain. Current ophthalmology reports, 3(2), 111 - 121.
https://doi.org/10.1007/s40135-015-0073-
8
tidak bisa melihat secara mendadak dan nyeri di bola mata yang dimana
hal tersebut merupakan progresivitas dari keluhan 3 bulan yang lalu
(Khazaeni, 2021)
DAPUS :
Khazaeni, B. and Khazaeni, L. 2017. Acute Closed Angle Glaucoma. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/.
Accessed date : December, 2022.
j. Apa makna pasien mengkonsumsi obat sakit kepala warung tapi keluhan
hilang sementara dan kambuh lagi?
Jawab:
Maknanya adalah obat yang dikonsumsi oleh tn. R hanya bersifat
simtomatik, bukan mengobati penyebabnya. Dimana diketahui bahwa
sakit kepala yang dialami pasien adalah karena peningkatan tekanan
intraokular sehingga obat yang dikonsumsi tidak dapat memperbaikinya,
oleh karena itu perlu diberikan obat yang dapat menurunkan tekanan
intraokular (Pusdatin, 2015).
Obat yang dikonsumsi pasien bisa jadi merupakan jenis obat yang hanya
mengobati gejala tanpa mengatasi penyebab gejala tersebut.
Kemungkinan obat yang dikonsumsi pasien merupakan obat yang dapat
diperoleh tanpa menggunakan resep dokter seperti Analgesik Anti
Inflamasi Non Steroid. Sedangkan pada kasus, etiologi yang mendasari
keluhan pasien adalah peningkatan TIO akibat hambatan produksi aquos
humor. Maka obat yang mungkin dibutuhkan pasien adalah inhibitor
karbonat anhidrase sistemik, seperti glaucon, yang mengandung
acetazolamide yang memiliki efek menurunkan TIO dengan menghambat
produksi akuatik humor sehingga berguna untuk menurunkan TIO secara
cepat (Sari & Aditya, 2016 ).
9
DAPUS :
Sari & Ariesti. 2019. Kasus Subluksasi Lensa pada Glaukoma
Eksfoliatif. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 773.
https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1069.
2. Sejak 1 tahun yang lalu tn. R juga mengeluh penglihatan kedua matanya
kabur seperti melihat asap, dan penglihatan mata kiri semakin lama semakin
memburuk. Tn. R belum pernah berobat untuk keluhan matanya. tn R
pernah dinyatakan dokter menderita kencing manis 10 tahun yang lalu dan
berobat tidak teratur. Riwayat trauma pada mata tidak ada.
a. Apa makna sejak 1 tahun yang lalu tn. R juga mengeluh penglihatan
kedua matanya kabur seperti melihat asap, dan penglihatan mata kiri
10
semakin lama semakin memburuk? Maknanya adalah katarak, katarak
dapat menyebabkan penyakit glaukoma.
b. Apa hubungan keluhan sejak 1 tahun yang lalu dengan keluhan tn. R
sekarang?
c. Apa makna Tn. R belum pernah berobat untuk keluhan matanya?
Jawab: Maknanya adalah bahwa pasien tidak mengetahui bahwa pasien
mengalami katarak sehingga pasien tidak mengobati keluhan tersebut.
Dan katarak tersebut tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi
menjadi glaukoma sekunder.
DAPUS :
Sari, ED. and Aditya, M. 2016. Glaukoma akut dengan Immature
Katarak Okuli Dekstra et Sinistra. Lampung: University of Lampung
Medula Journal Volume 4 Number 3, p. 46-5 1
11
melihat asap, dan penglihatan mata kiri semakin lama semakin
memburuk. Faktor risiko dari katarak adalah :
1. Diabetes Melitus
2. Peradangan Intraokular
3. Trauma Mata
4. Riwayat keluarga dengan katarak
5. Pemakaian obat steroid jangka lama
6. Merokok
7. Pasca operasi katarak
8. Paparan sinar matahari
(Buku Ilmu penyakit mata, Ed. 5)
12
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
Jawab:
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: Sadar dan kooperatif
Vital sign: TD : 120/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR: 16 x/menit, Suhu:
36,80C
Mata:Pemeriksaan visus dasar:
VOD 6/30dapat melihat objek dengan jarak 6 m, sedangkan org
normal 30 m
Pinhole (+) 6/12 visus menurun karena kelainan media refraksi mata
VOS 1/300 dapat melihat lambaian tangan dgn jarak 1 m, sedangkan
org normal 300 m
status Oftalmologi:
-OD : Tonometri 17,6 mmHg Normal , lensa mata keruh belum
merata, Shadow test (+) katarak imatur
-OS : Tonometri 44 mmHg Abnormal (TIO meningkat), edema
palpebra, mixed injeksi (+), kornea edema, bilik mata depan dangkal,
pupil dilatasi, lensa keruh, Shadow Test (-), refleks pupil (-) glaucoma
sudut tertutup
13
Jawab:
Diabetes melitus dengan pengobatan tidak teratur → resistensi insulin →
insulin tidak dapat memasukkan glukosa ke dalam sel → penurunan
glukosa sel → peningkatan pembentukan ATP melalui glukoneogenesis
→ peningkatan glukosa yang diproduksi oleh hati → hiperglikemia
(Weinreb et al, 2014).
DAPUS :
14
Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA, 2014. A Review The
Pathophysiology and Treatment of Glaucoma, America, JAMA. pp.1901-
1911.
5. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ?
6. Apa saja diagnosis banding ?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang ?
Jawab:
Pemeriksaan Glukoma:
1. Tonometri
Pemeriksaan katarak:
Swinging Flashlight-test
15
4) Oftalmoskopi tidak langsung: pemeriksaan klinis kepala saraf optik.
DAPUS ;
Dave SD, Meyer JJ. 2020. Chronic Closed Angle Glaucoma.In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan- . Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559098/
8. Apa working diagnosis pada kasus ?
9. Bagaimana tatalaksana?
10. Apa saja komplikasi ?
11. Bagaimana prognosis ?
Jawab:
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad malam
12. SKDU?
13. NNI?
A. QS Al mukmin ayat 67
B. QS Yasin ayat 68
2.7 Hipotesis
Tn. R, 60 tahun mengeluh keluhan mata kiri tidak bisa melihat secara
mendada, sakit kepala, mual, muntah dan terkadang seperti melihat warna
pelangi disekitar cahaya bola lampu yang dilihatnya dengan riwayat
16
penglihatan kedua mata kabur karena kemungkinan menderita glaukoma ec
katarak
hiperglikemia
katarak
Penyumbatan drainase
aquous humor
Peningkatan TIO
Glaukoma
17