Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 1

Kelompok 5

Tutor : dr.Mitayani, M.Si. Med


Moderator : Dwi Oktavilia (702015044)
Sekretaris meja : Dorratun Rezky (702015045)
Sekretaris papan : M. Aviv Ababil (702015041)
Nama-nama anggota:

1. Yuni ayu lestari (702015042)


2. Nindia rahma putri (702015043)
3. Sarah azzahra (702015046)
4. M. Amaruna sohana (702015047)
5. Nadya nathania (702015048)
6. Belina metri lidiasari (702015049)
7. Dinanti bunga fajar (702015050)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2015/201

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “ Laporan Tutorial Skenario A Blok
1“ sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada
junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-
pengikutnya sampai akhir zaman.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.


2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr mitayani selaku tutor kelompok 5.
4. Teman-teman sejawat.
5. Semua pihak yang membantu kami.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 19 September 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Cover ..........................................................................................................


Kata Pengantar ..........................................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................................

Pembahasan ..............................................................................................................

1. Data Tutorial ..........................................................................................................

2. Skenario Kasus ......................................................................................................

3. Langkah-langkah Skenario

3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah .................................................................................

3.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................

3.3 Analisis Masalah .............................................................................................

3.4 Learning Issue ................................................................................................

3.5 Hipotesis .........................................................................................................

3.6 Sintesis.............................................................................................................

3.7 Kerangka Konsep ...........................................................................................

3.8 Kesimpulan......................................................................................................

Daftar Pustaka ..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Blok Keterampilan Belajar dan Metode Ilmiah adalah blok pertama pada semester I dari
sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan
pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang
tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan
tentang Prilly mahasiswa FKUMP yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas
karena dia tidak mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran di FK UMP.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini.
1. Data Tutorial

Tutor : dr.Mitayani, M.Si. Med


Moderator : Dwi Oktavilia
Sekretaris meja : Dorratun Rezky
Sekretaris papan : M. Aviv Ababil
Waktu : 1. Selasa, 15 September 2015
Pukul: 08.00 – 10.30 WIB
2. Kamis, 17 September 2015
Pukul: 08.00 – 10.30 WIB
Peraturan tutorial 1. Alat komunikasi dinonaktifkan atau dalam keadaan
silent.
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan
pendapat dengan cara mengangkat tangan terlebih
dahulu.
3. Meminta izin ketika hendak keluar ruangan.
4. Dilarang makan dan minum saat diskusi
berlangsung.

2. Skenario Kasus
Prilly, mahasiswi FK UMP semester 2 tidak mengumpulkan tugas mandiri fisika
medis sampai akhir blok. Pada saat blok dimulai dosen pembimbing telah meminta agar ia
menyusun makalah tentang prinsip kerja efek Doppler dan aplikasinya dalam bidang
kedokteran. Prilly baru mulai membaca dan menyusun makalah tersebut pada minggu
terakhir blok. Ia tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu satu minggu. Ia
telah mengumpulkan enam buku dari perpustakaan tentang efek Doppler. Selama di SMA, ia
terbiasa membaca habis semua buku pelajaran sebelum menulis tugas mandiri.Namun ketika
hal tersebut diterapkan di FK UMP, ia tidak sanggup menyelesaikan semua bahan bacaan
karena materi yang sangat banyak. Ia baru mampu mengumpulkan bahan-bahan bacaan untuk
makalahnya karena ia kesulitan mencari sendiri bahan-bahan tersebut dan terbiasa membaca
apa yang dianjurkan oleh gurunya di SMA.
Disisi lain, Prilly merasa tidak nyaman dengan metode tutorial di FK UMP karena ia
sulit memahami ia sulit memahami penjelasan isi pembelajaran yang disampaikan oleh
teman-temannya. Ia lebih suka belajar sendiri dan tidak suka belajar melalui diskusi
kelompok.

3.Langkah-Langkah Analisis Skenario


3.1 Klarifikasi Istilah
1. Medis : Berhubungan dengan bidang kedokteran.
2. Fisika Medis : Ilmu tentang zat dan energi yang berhubungan dengan bidang
kedokteran.
3. Prinsip Kerja : Melakukan suatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil yang
menjadi pokok bahasan.
4. Metode Tutorial : Suatu metode dengan pembimbingan oleh seorang pengajar untuk
seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa.
5. Makalah : Tulisan resmi tentang suatu pokok atau karya tulis ji.
6.Tugas Mandiri : Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang yang dilakukan
secara individu.
7. Bidang Kedokteran : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan dan penyakit.
8. Bahan Bacaan : Segala sesuatu yang dapat dipakai untuk tujuan tertentu seperti untuk
pedoman atau pegangan untuk dibaca.
9. Diskusi Kelompok : Perundingan, bertukar pikiran, pembahasan suatu masalah.

3.2 Identifikasi Masalah


1. Prilly mahasiswi FK UMP semester 2 tidak mengumpulkan tugas mandiri fisika
medis sampai akhir blok.
2. Prilly baru mulai membaca dan menyusun makalah tersebut pada minggu terakhir
blok.
Prilly tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu satu minggu.
3. Selama di SMA ia terbiasa membaca habis semua buku pelajaran sebelum menulis
tugas mandiri.
Prilly tidak sanggup menyelesaikan semua bahan bacaan karena materi yang sangat
banyak.
4. Ia kesulitan mencari sendiri bahan tersebut dan terbiasa membaca apa yang di
anjurkan oleh gurunya di SMA .
5. Disisi lain, Prilly merasa tidak nyaman dengan metode tutorial di FK UMP karena ia
sulit memahami ia sulit memahami penjelasan yang disampaikan teman-temannya.
Ia lebih suka belajar sendiri dan tidak suka belajar melalui diskusi kelompok.
3.3 Analisis Masalah
1. Prilly mahasiswi FK UMP semester 2 tidak mengumpulkan tugas mandiri fisika medis
sampai akhir blok.
A. Mengapa Prilly tidak mengumpulkan tugas fisika medis sampai akhir blok?
Jawab : Menurut analisis kami, prilly tidak dapat mengumpulkan tugas fisika medis
sampai akhir blok karena tidak bisa mengolah tugas dengan baik, seperti :
 Mengetahui tanggung jawab

Dalam setiap pekerjaan, memiliki deskripsi tugas. Deskripsi tugas ini


menggambarkan secara garis besar tugas dan bidang tanggung jawab. Dengan
deskripsi ini seseorang diharapkan dapat menyadari keberadaannya dan
mengidentifikasi segala sesuatu yang seharusnya dikerjakan.

 Menetapkan tujuan

Menetapkan tujuan dan mencapai tujuan merupakan bagian yang paling utama
dalam pengaturan waktu. Dengan tujuan tersebut, seseorang akan lebih mudah
untuk mengetahui dari mana harus memulai pekerjaan. Selain itu, juga
memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan perlu untuk dilakukan.
Dengan demikian, akan dapat terhindar dari tindakan yang membuang waktu.

 Mengidentifikasi prioritas

Tugas-tugas yang harus dikerjakan mungkin banyak. Apabila dapat


mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugas tersebut, maka memudahkan untuk
mencapai tujuan.

(Sumber: Disampaikan dalam Kegiatan “Pelatihan Manajemen Diri Dalam


Meningkatkan Kinerja Guru BK”10 Desember 2008)

B. Bagaimana cara prilly mengatasi agar ia bisa mengumpulkan tugas tepat waktu?
Jawab :
 Dengan menerapkan sistem membaca efektif yaitu : SQ3R
(Survey – Question – Read – Recite-Review)
 1.Survei
dilakukan selama 5-10 menit:
Melakukan tinjauan menyeluruh terhadap artikel yang akan dibaca.
Melihat ide-ide utama.
Mencari kata-kata kunci.
Memperhatikan judul.
Memperhatikan pengantar untuk mengidentifikasi tema utama.
Memperhatikan bab dan sub-bab untuk melihat kerangka berpikir .
Berbagai grafik, tabel, dan gambar yang dapat membantu memperjelas teks.
Mencari apakah ada alat bantu baca seperti pertanyaan, definisi, dan panduan
lain.

 Membuat pertanyaan pembantu untuk mempermudah scanning


Dengan metode 5W1H (jika tidak ada sub judul)
Mengubah sub judul menjadi pertanyaan-pertanyaan
Mencatat pertanyaan tersebut

 Membaca
Membaca dengan metode scanning untuk mencari jawaban dari
Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebelumnya.
Tulis atau tandai jawaban yang telah ditemukan
Tandai pertanyaan yang tidak ada jawabannya.

 Recite
Disetiap sub bagian teks, berhenti sejenak untuk merenungkan
Jawaban yang kita cari dari setiap pertanyaan.
Cobalah menemukan keterkaitan dengan jawaban yang lain.
Sebutkan secara bersuara jawaban-jawaban tersebut untuk mengingat apa
yang kita baca.

 Review
Lakukan review terhadap berbagai
kata kunci yang ada
Lakukan review terhadap semua pertanyaan.
Share dan diskusikan apa yang telah kita temukan pada orang lain
Agar tidak lupa.
Gunakan berbagai strategi kognitif untuk menyimpan pengetahuan
di dalam longterm memory
Lengkapi catatan.
(Sumber : karawici, UPH.2010. Modul Membaca efektif SQ3R)
C. Apa yang dibahas dalam fisika kedokteran?
Jawab : Materi yang di bahas adalah Biomekanika , Peralatan , Fluida , bioakustik ,
panas , biooptik , biolistrik , spektrokopi
(sumber:buku fisika kedokteran EGC)

D. Apa itu sistem blok?


Jawab :
Sistem yang dilakukan pada perkuliahan yang memliki pokok bahasan yang berbeda
tiap bloknya, dimana satu blok terdiri dari tujuh minggu dan tujuh pokok bahasan
perkuliahan. Didalam sistem blok program pendidikan kedokteran menerapkan
kurikulum dalam 23 blok dengan 7 semester dengan menggunakan sistem PBL yang
bertujuan agar mendidik melalui proses belajar dengan menyelesaikan suatu
kurikulum sehingga cukup pengetahuuan, keterampilan, dan sikap dalam melakukan
profesi kedokteran. Sistem blok pada program pendidikan kedokteran dibagi 5 kelas
bagian, yaitu :
1. Kelas Tutorial
2. Kelas Pratikum
3. Kelas Diskusi Pleno
4. Kelas Skill Lab
5. Kelas Perkuliahan
(Sumber: ETD.Repository.UGM.ac.id)

E. Apa landasan yang sesuai tentang amanah yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadist?
Jawab:
Amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah kepada manusia untuk
dilaksanakan (Q.S. 32 : 72) yang tercakup di dalamnya khilafah ilahiyah (khalifat
allah, ibad allah), khilafah takwiniah (al-taklif al-syar'iah) dalam kaitannya dengan
hablun min allah dan hablun minannas. Ada tiga macam bentuk amanah :
1. Amanah manusia terhadap Tuhan, yaitu semua ketentuan Tuhan yang harus
dipelihara berupa melaksankan semua perintah Tuhan dan meninggalkan semua
laranganNya.
2.Amanah manusia kepada orang lain, diantaranya mengembalikan titipan kepada yang
mempunyainya, tidak menipu dan berlaku curang, menjaga rahasia dan semisalnya
yang merupakan kewajiban terhadap keluarga, kerabat dan manusia secara
keseluruhan.
3.Amanah manusia terhadap dirinya sendiri, yaitu berbuat sesuatu yang terbaik dan
bermanfaat bagi dirinya baik dalam urusan agama maupun dunia, tidak pernah
melakukan yang membahayakan dirinya di dunia dan akhirat.
(Sumber : Wisnu, 2012. Perspektif islam mengeni amanah)

2. Prilly baru mulai membaca dan menyusun makalah tersebut pada minggu terakhir blok.
Prilly tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu satu minggu.
A. Bagaimana metode adult learning ?
Jawab : Konsep diri orang dewasa tidak lagi bergantung pada orang lain, sehingga
memiliki kemampuan dan pengalaman secara mandiri dalam pengambilan
keputusan. Implikasi dari konsep diri ini, maka dalam pembelajaran hendaknya
didesain:
1) Iklim belajar yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik warga
belajar melalui kerjasama dalam pembelajaran, Suasana belajar memungkinkan
orang dewasa untuk leluasa bergerak dan berinisiatif dalam belajar.
2) warga belajar ikut dilibatkan dalam mendiagnosis kebutuhan belajar yang akan
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
3) Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif warga
belajar.
4) Evaluasi pembelajaran dilakukan lebih banyak menggunakan evaluasi diri.
Kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada peran peserta didik (student
centered). Peserta didik diberikan kesempatan secara luas dalam kegiatan
pembelajaran, peran pendidik membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
menciptakan iklim pembelajaran kondusif, misalnya: pendekatan tematik,
descoveri-inkuiri ,kontektual, cooperative learning, konstruktrukvistik,
meaningfull learning, dsb. Adapun metode pembelajaran yang diterapkan,
misalnya; metode diskusi, tanya jawab, problem solving, discovery-inkuiri,
simulasi, brainstorming, role playing, games, siklus belajar berbasis
pengalaman, demonstrasi, kooperatif, dan sebagainya.
Partisipasi dalam evaluasi pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam
menghimpun informasi mengenai pengelolaan pembelajaran dan perubahan yang
dirasaka selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam partisipasi evaluasi
pembelajaran ini, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan penilaian pada seluruh komponen pembelajaran (refeksi
pembelajaran) dan suasana diri (moood meter) dalam mengikuti pembelajaran.
Menurut Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) bahwa ada enam prinsip
dalam praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif,
yaitu:
1) adanya partisipasi secara sukarela,
2) adanya perasaan respek secara timbal balik,
3) Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi,
4) adanya aksi dan refleksi,
5) tersedianya kesempatan refleksi kritis dan
6) adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara mandiri.
Prinsip tersebut sangat berkaitan dengan karakteristik orang dewasa yang telah
memiliki konsep diri dan pengalaman yang cukup banyak. Konsep diri orang
dewasa telah mandiri dan bergantung sepenuhnya kepada orang lain dalam
menentukan pilihan atau keputusan Pembelajaran Orang Dewasa (Sujarwo: 2012)
http://www.umnaw.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdf
Mustikasari. 2011. Pembelajaran orang dewasa. (http://edu-articles.com, 23
september 2014)
B. Bagaimana strategi cara membaca efektif ?
Jawab : Berikut ini adalah Strategi Membaca Efektif :
1. Membaca bagian-bagian dari buku atau teks, contohnya membaca judul, sub
judul, kesimpulan, dll.
2. Mengetahui bentuk bacaan yang dibaca, contohnya apakah sebuah buku,
artikel, jurnal, dll.
3. Mencari kata-kata kunci
4. Memahami istilah-istilah asing yang terdapat dalam bacaan. Pada kata-kata ini
biasanya juga ditemukan bermacam-macam informasi.
(sumber:Tanti Kurnia Sari. 2012. rticle-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)
C. Bagaimana pandangan islam tentang kurangnya kepandaian dalam mengatur
waktu?
Jawab :
Menurut pandangan islam, konsep mengatur waktu adalah dnegan tidak menunda-
nunda apa yang harus dikerjakan seperti yang ada pada surat Al-Ashr. Dan
berdasarkan hadist nabi Muhammad SAW bahwa kerjakanlah solat diawal waktu
dan jangan menunda-nunda. Jadi Prilly adalah orang yang tidak bisa
memprioritaskan sesuatu dan sering menunda-nunda.

3.Selama di SMA , ia terbiasa membaca habis semua buku pelajaran sebelum menulis tugas
mandiri. Ia tidak sanggup menyelesaikan semua bahan bacaan karena materi yang sangat
banyak.
A. Apa perbedaan metode belajar di SMA dan di FK-UMP ?
Jawab :
Berikut tabel perbedaan antara Teacher Centered dan Student Centered:

Teacher-Centered Learner-Centered

Fokus pada guru Fokus pada kedua siswa dan guru

Fokus pada bentuk bahasa Fokus pada penggunaan bahasa dalam


dan struktur (apa guru situasi yang khas (bagaimana siswa akan
tahu tentang bahasa) menggunakan bahasa)

Guru berbicara; siswa Guru; siswa berinteraksi dengan guru dan


mendengarkan satu sama lain

Siswa bekerja sendirian Siswa bekerja dalam berkelompok, atau


sendirian tergantung pada tujuan kegiatan

Guru memantau dan Siswa berbicara tanpa pengawasan guru


memperbaiki setiap ujaran konstan; guru memberikan umpan balik /
siswa koreksi ketika muncul pertanyaan

Guru jawaban Siswa menjawab pertanyaan lain masing-


'pertanyaan-pertanyaan masing, dengan menggunakan guru sebagai
siswa tentang bahasa sumber informasi

Guru memilih topik Siswa memiliki beberapa pilihan topik

Guru mengevaluasi Siswa mengevaluasi pembelajaran mereka


belajar siswa sendiri; guru juga mengevaluasi

Kelas sepi Kelas sering berisik dan sibuk


Triyono, M Bruri. 2011. STUDENT–CENTER LEARNING Aplikasi di
Laboratorium/Bengkel.(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SCL-Poltek%20Bali-bruri.pdf,
23 September 2014).

B. Bagaimana cara Prilly membagi waktu untuk dapat membaca semua materi
blok ?
Jawab :

C. Bagaimana cara belajar yang efektif agar ia dapat menyelesaikan semua materi
tersebut ?
Jawab :
1. Konsentrasi
Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan
sangat sulit dilakukan. Kita ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika kita
melakukan sesuatu yang kita senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus kita
kembangkan untuk belajar berkonsentrasi. Hal yang kedua adalah bahwa
mengembangkan daya konsentrasi kita perlu latihan yang teratur dan terus
menerus. Salah satu teknik untuk mengembangkan daya konsentrasi adalah
teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu teknik menggunakan pikiran
kita seperti untuk mencari dan menemukan informasi baru. Caranya dimulai
dengan fokus terhadap apa yang ingin kita ketahui.

2. Membuat peta pikiran (Mind Mapping)


Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang
ada dalam buku. Membuat peta pikiran adalah latihan yang perlu dilakukan terus
menerus. Sama halnya seperti teknik kontemplasi, kita perlu berlatih menggunakan
peta pikiran untuk mengetahui informasi atau menganalisa masalah.
3. Relaksasi
Cara ini dikembangkan oleh Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind. Pada
prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran kita lebih mudah menyerap dan
mengingat informasi pada saat kondisi pikiran kita relaks yang ditunjukkan dengan
frekuensi gelombang otak yang rendah.
(sumber : Tanti Kurnia Sari. 2012.http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-
Article-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)
4. Ia kesulitan mencari sendiri bahan tersebut dan terbiasa membaca apa yang di anjurkan
oleh gurunya di SMA.
A. Bagaimana cara prilly agar ia dapat mengatasi kesulitan tersebut ?

Jawab :
B. Bagaimana gaya belajar yang tepat bagi Prilly ?
Jawab : Gaya yang tepat untuk Prilly adalah Visual karena sesuai dengan ciri-ciri gaya
belajar yang Prilly miliki sebagai berikut :
a) Rapi dan teratur.
b) Berbicara dengan cepat.
c) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik.
d) Teliti terhadap detail.
e) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi.
f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka.
g) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
h) Mengingat dengan asosiasi visual.
i) Biasanya tidak terganggu oleh keributan.
j) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan
sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
k) Pembaca cepat dan tekun.
l) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
m)Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada
sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek .
n) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelpon dan dalam rapat.
o) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
p) Lupa menjawab pertanyaan dengan jawanban singkat ya atau tidak.
q) Ledih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato.
r) Lebih suka seni daripada music.
s) Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-
kata.
t) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.

5.Disisi lain, Prilly merasa tidak nyaman dengan metode tutorial di FK UMP karena ia sulit
memahami ia sulit memahami penjelasan yang disampaikan teman-temannya.
A.Bagaimana cara Prilly mengatasi kesulitan dalam memahami isi pembelajaran ?

Jawab :

B.Bagaimana langkah-langkah dalam metode tutorial ?

Jawab : Sebelum dimulai tutorial , lakukan persiapan agar diskusi dapat berjalan lancar:

1. Bawa buku penuntun PBL dan kamus Kedokteran


2. Susunlah tempat duduk sehingga semua peserta dapat saling bertatap muka
3. Memilih moderator dan sekretaris kelompok
Langkah-langkah dalam tutorial
1. Klarifikasi istilah-istilah
2. Identifikasi Permasalahan
3. Analisis Permasalahan
4. Merumuskan Hipotesis
5. Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issues
6. Belajar mandiri
7. Mensintesis dan Merangkum Hasil Belajar Mandiri
(sumber :buku pedoman tutorial untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang)

3.4 Hipotesis

Prilly mahasiswa FK UMP Semester 2 tidak mengumpulkan tugas mandiri fisika medis
karena tidak mampu menyesuaikan cara pembelajaran dengan kondisi belajar di FK UMP.

3.5 Learning Issues

1. Learning Style

2. Time Management

3.Teacher center and Student Center

4.Membaca Efektif

3. 6 Sintesis

Learning Style

Menurut Gunawan (2004), gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam
melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Misalnya jika
kita ingin mempelajari mengenai tanaman, apakah kita lebih suka nonton video soal
tanaman, mendengarkan ceramah, membaca buku ataukah kita bekerja langsung di
perkebunan atau mengunjungi kebun raya. Menurut De Porter & Hernacki menyatakan
bahwa gaya belajar seorang anak adalah kombinasi bagaimana anak tersebut menyerap,
kemudian mengatur dan mengolah informasi. Sedangkan menurut Marsha (1996),
menyatakan gaya belajar merupakan hal yang penting karena pendidikan disesuaikan
dengan keunikan individu. Perbedaan individu harus dihargai karena gaya belajar
merupakan ungkapan dari keunikan setiap orang. Dengan individu, merupakan bentuk
nyata identitas seseorang, bersama-sama, gaya belajar juga menyampaikan
kesempurnaan budaya kita. Mortimore (2008), dalam bukunya Dyslexia and Learning
Style menyatakan bahwa gaya belajar merupakan satu aspek dari gaya kognitif, hal ini
menandakan bahwa adanya perbedaan antara gaya belajar dengan gaya kognitif.
Perbedaan-perbedaan ini penting karena gaya kognitif secara otomatis dilakukan
seseorang dalam memproses stimulasi yang datang dan gaya belajar dapat dilihat dalam
hal strategi bagaimana seorang siswa mengatasi tugas-tugas dan situasi belajar.Messick
(1996) mengusulkan bahwa gaya kognitif individu bervariasi dan terkait dengan
perbedaan individu. Sims & Sims (1995), menyatakan bahwa bagaimana seseorang
belajar merupakan konsep fokus dari gaya belajar. Gaya belajar dapat didefinisikan
sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku-perilaku psikologis yang berlaku
sebagai indikator bahwa pembelajar relatif stabil dalam merasakan adanya interaksi
dengan/dan merespon terhadap lingkungan belajar. (Sujarwo: 2012)
http://www.umnaw.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdf

Jadi Prilly diharapkan dapat mengetahui gaya belajar yang digunakan di FK UMP
dan menggunakan gaya belajar tersebut, kalaupun ia tidak bisa sepenuhnya mengikuti
gaya belajar di FK UMP , ia bisa menggabungkan dengan gaya belajarnya sendiri, agar
ia dapat memahami materi pembelajaran disana.Prilly pun diharapkan dapat memahami
gaya belajar di FK UMP karena sangat sulit untuk dipahami jika Prilly tetap
menggunkann gaya belajar yang dia gunakan di SMA, jika terlalu sulit untuk
menggunakan aya belajar di FK UMP, dia dapat menggabungkan 2 gaya belajar ketika
dia SMA dan di FK UMP.

Time Management

Jika anda ingin mengelola waktu anda dengan efektif, anda harus dapat mengendalikan
hidup anda. Hidup yang terorganisasi dengan baik memberikan waktu untuk apa saja,
untuk merencanakan, bertindak dan melanjutkan.Waktu tidak dihabiskan untuk
menyesali atau mencoba hidup secara retroaktif atau dengan menjelaskan mengapa
sesuatu yang tidak perlu dikerjakan (Jitendra M Mishra-Prabhakra Misra)

Pada masa sekarang ini, ketika kelangkaan sumber menjadi topik yang begitu populer
dan banyak dibicarakan, selayaknya kita memberi perhatian pada penjatahan sumber
yang paling langka, yaitu waktu yang kita miliki (terlebih lagi bagi para manajer yang
paling kompeten). Sebagian besar ahli manajemen waktu, lengkap dengan literatur
terbitan terbaru, penelitian dan latihan manajemen dan catatan waktu saat ini
memberikan instruksi kepada para manajer dan kepada kita pada umumnya, bagaimana
caranya memanfaatkan waktu yang paling efektif. Yang menjadi kunci adalah perbedaan
antara efektif dan efisien, karena seperti ditunjukkanoleh para pakar, efisiensi hanya
berarti melakukan pekerjaan dengan baik sedangkan efektif berarti melakukan pekerjaan
yang tepat secara benar. Efisiensi pekerja produksi dapat diukur agak tepat dengan
memeriksa penggunaan waktu mereka selama produksi. Metodologi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas tenaga kerja ini dirintis oleh Fedrerick Winslow Taylor, dan
diterapkan langsung ke usaha produksi. Efisiensi pekerja kantor dan tenaga penjualan
terampil dapat diukur dengan teknik pengambilan sampel (sampling).Walaupun teknik
ini tidak memiliki tingkat ketepatan penelitian dengan pencatat waktu, tetapi efisiensi
dapat dikaji dengan cukup memuaskan.

Tidak ada rumus ajaib yang dapat membuat kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Itu adalah ketrampilan yang dikembangkan melalui belajar dan praktek. Proses belajar
adalah sesuatu yang individual,tetapi ada beberapa sarana dan konsep dasar yang dapat
membantu. Kita harus tahu tentang teknik yang digunakan agar berhasil memaksimalkan
penggunaan waktu kita. Perlu diingat dalam hal ini, setiap orang yang berbeda
membutuhkan teknik yang yang berbeda pula. Apa yang baik buat seseorang belum tentu
baik untuk orang lain. Tugas kita memilih gagasan yang sesuai dengan gaya kita dan
dapat memberikan manfaat terbanyak. Sekali lagi perlu diingat, masalahnya bukan
kekurangan waktu. Setiap orang memiliki waktu dalam jumlah yang sama, tidak
seorangpun mempunyai lebih banyak dari kita. Yang terpenting adalah bagaimana
menggunakan/ memanage waktu kita tersebut.

Jadi Prilly harus mengatur ulang jadwal belajarnya dan jadwal kegiatannya, membuat
catatan-catatan kecil serta memprioritaskan kegiatan yang lebih penting dari yang kurang
penting.

Teacher Centered dan Student Centered Learning


Student Centered Learning merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan
mahasiswa sebagai peserta didik (subyek) aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologik
sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta
mampu belajar beyond the classroom. Kelak, para alumni diharapkan memiliki dan
menghayati karakteristik life-long learning yang menguasai hard skills, soft skills, dan
life-skills yang saling mendukung. Di sisi lain, para dosen beralih fungsi, dari pengajar
menjadi mitra pembelajaran maupun sebagai fasilitator.
Pada sistem pembelajaran Teacher Centered Learning, dosen lebih banyak
melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat
mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa sebatas memahami sambil
membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya. Dosen menjadi pusat peran dalam
pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu.
Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah
bagaimana dosen bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer
pengetahuan.

Ciri-ciri pembelajaran student centered, yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa


sendiri pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar, murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah, guru sekedar membantu menyediakan
saran dan situasi agar proses pembelajaran berjalan lancar, dan situasi kelas aktif seperti
diskusi atau debat. Sedangkan pembelajaran yang bersifat teacher center, ciri-cirinya
ialah peran guru di kelas berubah. Strategi pembelajaran berkembang, dari pemberian
konsep-konsep menuju kepada ketrampilan-ketrampilan berpikir atau mengaplikasikan
konsep-konsep. (Harsono:2006) http://luk.staff.ugm.ac.id/mmp/Harsono/Kearifan.pdf

Jadi, Prilly harus bisa membiasakan diri dengan sistem student centered karena di sini
dia harus mulai aktif berpendapat dan mencari bahan sendiri, jika dia tetap menggunakan
sistem teacher centered mungkin Prilly akan ketinggalan materi.

Membaca Efektif

Cara membaca bahan yang sangat banyak dan cepat yaitu dengan menerapkan
metode membaca efektif, yaitu metode SQ3R (survei, question, read, recite, dan review).
1. Survei
Pada saat akan membaca bahan bacaan, kita melakukan survei terlebih dahulu
terhadap bagian-bagian buku atau teks. Ini berguna untuk membantu & menuntun kita
dalam memahami bacaan, serta memberikan gambaran isi, dan manfaatannya.

2. Question
KIta dapat membuat pertanyaan yang relevan terkait dengan bacaan. Pertanyaan-
pertanyaan ini dapat menuntun kita memahami bacaan dan mengarahkan pikiran pada isi
bacaan sehingga kita bersikap aktif.

3. Read
Pada langkah ini, konsentrasi diri sangatlah penting. Dalam membaca, kita dapat
perlambat cara membaca kita pada bagian-bagian penting atau yang kita anggap sulit dan
percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah kita ketahui.
Dengan demikian, kegiatan membaca kita relatif lebih cepat dan efektif.

4. Recite
Recite (mengutarakan kembali). Dalam langkah ini, buatlah catatan-catatan penting
tentang bagian yang dibaca dengan kata-kata sendiri. Catatan tersebut dapat berupa kata-
kata kunci, kutipan, simpulan, atau komentar kita. Catatan-catatatan tersebut akan
membantu kita untuk mengingat apa yang sudah dibaca agar tidak lupa apa yang telah
kita baca.
5. Review (mengulang kembali)
Setelah membaca keseluruhan, tinjaulah kembali hal-hal penting yang telah kita baca.
Temukan bagian-bagian penting untuk diingat kembali. Pengulangan kembali ini
membantu daya ingat kita untuk memperjelas pemahaman terhadap bacaan, juga
membantu menemukan hal penting yang mungkin terlewat sebelumnya. Selain itu juga
kita mendapatkan isi bacaan secara keseluruhan. (sumber : Dharma Gustiar. 2012.
http://dspace.library.uph.edu:8080/bitstream/123456789/107/1/Dhama%20Gustiar.
%20Membaca%20Efektif%20Menggunakan%20SQ3R.pdf)
Keberhasilan membaca bukan karena lamanya membaca, melainkan karena
keefektifannya. Berikut ini adalah Strategi Membaca Efektif :
1. Membaca bagian-bagian dari buku atau teks, contohnya membaca judul, sub judul,
kesimpulan, dll.
2. Mengetahui bentuk bacaan yang dibaca, contohnya apakah sebuah buku, artikel,
jurnal, dll.
3. Mencari kata-kata kunci
4. Memahami istilah-istilah asing yang terdapat dalam bacaan. Pada kata-kata ini
biasanya juga ditemukan bermacam-macam informasi.
(sumber: Tanti Kurnia Sari. 2012. http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-
Article-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)

Sebelum kita mengembangkan kemampuan membaca dengan efektif, kita


perlu menguasai terlebih dahulu beberapa keterampilan dasar yaitu:

1. Konsentrasi
Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat
sulit dilakukan. Kita ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika kita melakukan
sesuatu yang kita senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus kita kembangkan untuk
belajar berkonsentrasi. Hal yang kedua adalah bahwa mengembangkan daya konsentrasi
kita perlu latihan yang teratur dan terus menerus. Salah satu teknik untuk
mengembangkan daya konsentrasi adalah teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu
teknik menggunakan pikiran kita seperti untuk mencari dan menemukan informasi baru.
Caranya dimulai dengan fokus terhadap apa yang ingin kita ketahui.

2. Membuat peta pikiran (Mind Mapping)


Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada
dalam buku. Membuat peta pikiran adalah latihan yang perlu dilakukan terus menerus.
Sama halnya seperti teknik kontemplasi, kita perlu berlatih menggunakan peta pikiran
untuk mengetahui informasi atau menganalisa masalah.

3. Relaksasi
Cara ini dikembangkan oleh Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind. Pada
prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran kita lebih mudah menyerap dan mengingat
informasi pada saat kondisi pikiran kita relaks yang ditunjukkan dengan frekuensi
gelombang otak yang rendah.
(sumber : Tanti Kurnia Sari. 2012.http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED- Article-
23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)
Jadi, prilly diharapkan tidak lagi menggunakan cara membaca habis seperti di SMA,
selain tidak efektif itu juga membuang banyak waktu. Prilly diharuskan menggunakan
cara membaca efektif, selain menghemat waktu juga dapat mendapat intisari dari bacaan
tersebut lebih akurat.

3.7 Kerangka Konsep

Teacher Centred Gaya belajar membaca


menjadi Student habis menjadi
Centred membaca efektif
Sulit Beradaptasi
Perbedaan Metode
Belajar

Time Tidak Mampu


Management
Buruk Mengatur Waktu,
merasa materi
Ciri-ciri adult learner: Belajar terlalu banyak.
dengan tujuan, Belajar Belum Adult
berdasarkan pengalaman,dan Learning
Tidak mandiri Sulit Mencari sendiri
tidak mudah putus asa
bahan tutorial

Tidak
Mengumpulkan
Tugas Kuliah
3.8 Keseimpulan

Dari data di atas dapat disimpulkan, bahwa Prilly tidak mengumpulkan tugasnya
karena beberapa faktor, yaitu Prilly masih terbawa gaya belajar SMA (teacher centre),
tidak pandainya mengatur waktu, dan cara belajar reading stylenya yang tidak ditunjang
dengan kepandaian membaca efektif. Jadi, Prilly belum bisa beradaptasi dengan gaya
belajar student centre yang ada di FK UMP.

Daftar Pustaka

Triyono, M Bruri. 2011. STUDENT–CENTER LEARNING Aplikasi di


Laboratorium/Bengkel .( http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SCL-Poltek%20Bali-
bruri.pdf, 23 September 2014).
Sadia, I Wayan. 2008. MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (SUATU PERSEPSI
GURU). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=49336&val=3912, 23
September 2014).

Tim penyusun. 2013. Buku Pedoman Akademik. Fakultas Kedokteran Universitas


Muhammadiyah: Palembang.

Mustikasari. 2011. Pembelajaran orang dewasa. (http://edu-articles.com, 23 september 2014)

Anda mungkin juga menyukai