Kelompok VII
Pembimbing : dr. Yanti Rosita, M.Kes.
Anggota Kelompok :
Maharani Bella Safitri (702021008)
Muhammad Fahlucky Raihan Wilantara (702021022)
Dwi Aulia Rahmawati (702021030)
Denova Putri Apriliana Gumesna (702021036)
Cleo Aurelia Moza (702021045)
Oktariani Dhea Saputri (702021065)
Sukma Ayu Rizki (702021083)
Ahmad Fadhil Kurnia (702021089)
Syabila Azzahra Rizqiyyah (702021112)
Muhammad Ramadhani Daro (702021115)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
1
Assalamualaikum wr. wb.
Puji dan syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena atas berkah dan
rahmatnya juga kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Skenario A blok 1 ini mengenai
Skenario A, shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya
hingga akhir zaman.
Kami mengucapkan terima kasih, terutama kepada dr. Yanti Rosita, M.Kes karena
atas bimbingan beliau akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial ini. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan laporan ini, karena tanpa bantuan dan bimbingannya maka proposal kami tidak
bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata kami akhiri, semoga laporan yang telah kami buat ini berguna dan
bermanfaat sebagai bahan pembelajaran nantinya untuk orang yang membacanya, aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.7. Kesimpulan...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1. Latar Belakang
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus A, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
4
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario A dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1. Data Tutorial
SKENARIO A BLOK 1
“ Saza Mahasiswa Baru ”
Saza, mahasiswi Blok 1 FK UM Palembang mengikuti proses tutorial. Saat
sesi pertama, Saza sangat bingung untuk membuat pertanyaan analisis masalah,
akhirnya dia tidak bertanya dan hanya menyimak diskusi teman-temannya. Saat
selesai proses tutorial, dosen memberikan komentar bahwa Saza belum aktif
bertanya dan seharusnya sebagai seorang pembelajar dewasa diharapkan Saza bisa
mengikuti diskusi dengan aktif.
Saat sesi kedua, Saza datang terlambat 20 menit namun dosen tetap memberikan
kesempatan untuknya mengikuti proses tutorial. Ketika sesi diskusi berlangsung,
Saza masih saja pasif karena dia tidak belajar di sesi belajar mandiri, dia tidak tahu
apa yang harus dipelajari serta tidak semangat untuk mencari tahu jawaban bahkan
dia sempat tertidur dan ketahuan oleh dosen. Saat proses tutorial berakhir, dosen
memberikannya tugas untuk membaca efektif materi refleksi diri dari slide kuliah
serta dari 3 literatur lain yang harus dia cari. Saza juga diminta membuat catatan
refleksi diri mengenai kondisinya, jika tidak mengumpulkan tugas maka kehadiran
proses tutorial akan dianggap “Tidak Lengkap” (TL). Saza kemudian teringat bahwa
dalam seminggu ini dia sering begadang menghabiskan episode drama korea di
6
Ne*flix, hal itu dia lakukan karena mengalihkan rasa kewalahan dengan ritme
belajar di FK yang sangat berbeda dengan saat di SMA. Saza juga merasa homesick
dengan keluarganya di Jambi.
1. Homesick
Rindu atau hendak pulang ke kampung. (KBBI)
2. Analisis masalah
Membuat sebanyak mungkin pertanyaan yang relevan untuk setiap masalah.
(Modul LKK Blok 1)
3. Diskusi
Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. (KBBI)
4. Refleksi diri
Kemampuan mengvaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh pelajar dan
memperbaiki hal yang harus diperbaiki untuk mencapai hasil belajar yang jauh
lebih baik. (Materi K4 dari dr. Putri Zalika)
5. Tutorial
Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar atau tutor untuk seorang mahasiswa.
(KBBI)
6. Literatur
Bahan bacaan yang digunakan didalam segala macam aktivitas atau kegiatan baik
secara intelektual maupun interaksi. (ALA Glozary of Library and Information
Science)
7. Ritme
Irama. (KBBI)
8. Efektif
Menimbulkan akibat, manjur, berhasil, dan berlaku. (KBBI)
9. Pasif
Menerima saja, tidak giat, tidak aktif. (KBBI)
10. Aktif
Giat bekerja dan berusaha. (KBBI)
11. Begadang
Berjaga tidak tidur sampai larut malam. (KBBI)
12. Dosen
Guru pada perguruan tinggi. (KBBI)
7
2.4. Identifikasi Masalah
Saza juga diminta membuat catatan refleksi diri mengenai kondisinya, jika tidak
mengumpulkan tugas maka kehadiran proses tutorial akan dianggap “Tidak Lengkap”
(TL).
Alasan:
Karena jika saza tidak mengumpulkan tugas, maka kehadiran proses tutorial dianggap
“Tidak Lengkap” (TL).
8
2.6. Analisis Masalah
9
8. Sekretaris kelompok mencatat proses dan hasil diskusi pada Ms. Word dan
ditampilkan dengan share screen Zoom Meeting.
9. Tutor memberikan umpan balik terhadap proses tutorial pada akhir tutorial.
10. Tutorial ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh moderator.
11. Persetujuan/ACC laporan tutorial ke tutor dilakukan maksimal 1 hari (pukul
16.00) setelah tutorial sesi kedua (kecuali jika hari berikutnya adalah hari libur
nasional/hari Minggu). Waktu pengiriman laporan sementara kepada tutor
maksimal pukul 08.00.
12. Tata tertib tutorial lainnya sama dengan yang tercantum pada buku pedoman
akademik.
(PEDOMAN AKADEMIK FK UMP, 2021)
Kesiapan fakultas bukan hanya menyiapkan dan melatih tutor tetapi mencakup
kesiapan semua sivitas akademika kampus mulai dari jenjang paling atas
setingkat universitas sampai prasarana lainnya di kampus.
(M. Yulis Hamidy, 2010)
2. Saat selesai proses tutorial, dosen memberikan komentar bahwa Saza belum aktif
bertanya dan seharusnya sebagai seorang pembelajar dewasa diharapkan Saza bisa
mengikuti diskusi dengan aktif.
a. Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif?
1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi
2. Mengenali komunikasi
3. Berorientasi pada tema komunikasi
4. Menyampaikan pesan dengan jelas
5. Menggunakan alat bantu yang sesuai
6. Menjadi pendengar yang baik berapa
10
7. Memusatkan perhatian
8. Menghindari terjadinya gangguan
9. Membuat langkah menyenangkan
10. Manfaatkan bahasa tubuh yang benar
(Mulyana, Deddy, 2007)
11
e. Apa saja langkah – langkah dalam berpikir kritis?
1. Mengenali masalah
2. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan.
3. Mengevaluasi data, fakta, serta pernyataan-pernyataan.
4. Mengenali asumsi-asumsi.
5. Mencermati hubungan logis antara masalah dan jawaban.
6. Menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas.
7. Menemukan cara-cara untuk menangani masalah.
8. Menarik kesimpulan/pendapat dari isu atau persoalan yang dibahas.
(Rositawati, Dwi Nugraheni, 2018)
3. Saat sesi kedua, Saza datang terlambat 20 menit namun dosen tetap memberikan
kesempatan untuknya mengikuti proses tutorial.
a. Bagaimana prinsip seorang adult learner saat mengikuti proses tutorial?
1. Peserta didik hendaknya mengerti dan menyetujui terhadap tujuan suatu
kegiatan pendidikan/ kursus.
2. Peserta didik hendaknya mau untuk belajar
3. Menciptakan situasi yang bersahabat dan tidak formal
4. Penataan ruangan hendaknya menyenangkan para peserta
5. Peserta didik hendaknya berperan serta mempunyai tanggungjawab terhadap
jalannya proses belajar
6. Belajar itu hendaknya erat hubunganya dengan pengalaman peserta didik
7. Fasilitator hendaknya mengenal benar akan materi pembelajaranya
12
8. Perhatikanlah kesungguhan dan ketekunan dalam mengajar
9. Peserta didik hendaknya dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan
kemampuanya
10. Peserta didik hendaknya sadar akan kemajuan dirinya dan memiliki rasa
kepuasan
11. Gunakan metode belajar yang bervariasi
12. Fasilitator hendaknya merasa turut tumbuh dalam proses belajar mengajar
13. Pendidikan hendaknya memiliki rencana yang fleksibel dalam proses belajar
mengajar
(Sunhaji, 2013)
13
Adapun fungsi lain yaitu
1. Tugas tertata rapi
2. Mempercepat segala urusan
3. Melatih disiplin
4. Menjadikan kamu orang yang bertanggung jawab
(Gea, Antonius Atosokhi, 2014)
4. Ketika sesi diskusi berlangsung, Saza masih saja pasif karena dia tidak belajar di
sesi belajar mandiri, dia tidak tahu apa yang harus dipelajari serta tidak semangat
untuk mencari tahu jawaban bahkan dia sempat tertidur dan ketahuan oleh dosen.
a. Mengapa belajar mandiri itu penting?
Karena dengan belajar mandiri dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan
berpikir kritis, dapat mengambil keputusan, inovatif, dan percaya diri. Aspek
tersebut menjadi hal penting yang harus dimiliki seorang dokter.
(Oishi, Ivonne Ruth Vitamaya, 2020)
14
1. Metode Karya Wisata (Out Door)
Menurut Anitah (2008: 5.29) Pembelajaran Outdoor hampir identic dengan
pembelajaran karya wisata artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas.
2. Metode Talking Stick
Metode pembelajaran talking stick adalah Metode pembelajaran yang dilakukan
dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab
pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya.
3. Metode Simulasi
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27-28) ada beberapa langkah langkah
dalam penggunaan metode simulasi, yaitu :
a. Penentuan topik dan tujuan simulasi;
b. Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan disimulasikan;
c. Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang akan
dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat, dan sebagainya.
d. Pemilihan pemegang peranan;
e. Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan;
f. Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok dan
pemegang peranan;
g. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi;
h. Pelaksanaan simulasi;
i. Evaluasi dan pemberian balikan;
j. Latihan ulang.
4. Metode Discovery Learning
Menurut Djamarah (2008: 22) Discovery Learning adalah belajar mencari dan
menemukan sendiri.
5. Metode Brainstorming
Menurut Danajaya (2010: 79), brainstorming adalah dirancang untuk mendorong
kelompok mengekspresikan berbagai macam ide dan menunda penilaian-penilaian
kritis.
6. Metode Diskusi
Diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah percakapan ilmiah oleh beberapa
yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu
masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan
kebenaran atas suatu masalah.
7. Metode Pembelajaran Luar Kelas
15
Kajawati (1995) menyatakan bahwa metode outdoor study atau metode di luar
kelas adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk
melihat peristiwa langsung dilapangan dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan
lingkungannya.
(Afandi, Muhammad et. al, UNISSULA PRESS. 2013)
5. Saat proses tutorial berakhir, dosen memberikannya tugas untuk membaca efektif
materi refleksi diri dari slide kuliah serta dari 3 literatur lain yang harus dia cari.
Saza juga diminta membuat catatan refleksi diri mengenai kondisinya, jika tidak
mengumpulkan tugas maka kehadiran proses tutorial akan dianggap “Tidak
Lengkap” (TL).
a. Apa saja manfaat refleksi diri?
1. Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman akan
topik yang berkaitan.
2. Memberi makna hubungan antara infromasi baru dengan dengan umpan balik
pengalaman.
3. Membantu pemilihan proses pembelajaran lebih lanjut.
(Sandars J, 2009)
16
d. Apa langkah melakukan refleksi diri?
1. Apa yang terjadi
Perilaku, ide, dan perasaan (emosi yang terlibat)
2. Bagaimana bisa terjadi
a) Mengingat kembali
b) Melakukan evaluasi
c) Identifikasi issue yang dibutuhkan
3. Pelajaran yang didapat dan what’s next
a) Sudut pandang baru
b) Kesiapan untuk aplikasi
c) Perubahan perilaku
d) Komitmen untuk perubahan
(Hargreaves, K, 2016)
17
Jurnal pembelajaran adalah catatan tertulis yang dibuat pelajar untuk mengulas
konsep yang telah mereka pelajari, pemikiran kritis yang terlibat dalam
pembelajaran mereka, dan interaksi yang mereka miliki dengan pelajar atau
pengajar. (Thorpe, 2004)
2. Tinjauan Sejawat (Peer Review)
Tinjauan sejawat dianggap sebagai alat penting untuk mengembangkan
keterampilan refleksi diri yang kritis pada pelajar (Dochy et al, 1999). Mendorong
pelajar untuk saling memberikan umpan balik secara teratur dalam pertemuan
kelompok membantu pelajar menjadi terbiasa dengan refleksi diri. (Moon, 1999)
(Cheng M et. al, 2015)
6. Saza kemudian teringat bahwa dalam seminggu ini dia sering begadang
menghabiskan episode drama korea di Ne*flix, hal itu dia lakukan karena
mengalihkan rasa kewalahan dengan ritme belajar di FK yang sangat berbeda
dengan saat di SMA. Saza juga merasa homesick dengan keluarganya di Jambi.
a. Apa perbedaan metode pembelajaran yang ada di SMA dan di FK?
Student Center Learning (Pembelajaran pada FK UMP)
1.Berfokus pada mahasiswa
2.Dosen sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran
3.Mahasiswa bertanggung jawab atas pembelajarannya dan menciptakan kemitraan
antara mahasiswa dan dosen.
Teacher Center Learning (Pembelajran pada SMA)
1.Berfokus pada guru
2.Guru sebagai sumber ilmu utama
3.Siswa diberi materi pembelajaran oleh guru
(Harsono, 2008)
18
c. Apa akibat sering begadang?
Akibat yang disebabkan dari pola tidur yang tidak teratur antara lain, tidur kurang
dari lima jam dalam satu malam, dapat beresiko terjangkit depresi, stress, penyakit
jantung, struk dan diabetes. Pada wanita, yang tidur sebanyak 6 jam atau kurang
dari jumlah tersebut setiap malam memiliki peluang 62% lebih besar terkena
kanker payudara, dibanding mereka yang tidur sebanyak 7 jam. Kurangnya jam
tidur telah terbukti dapat mengakibatkan siklus hormon dan metabolisme menjadi
tidak seimbang.
(Green, 2011)
19
8. Keterampilan dalam belajar akan meningkatkan proses belajar itu sendiri
(Sari, Merry Indah et. al, 2016)
20
2.7. Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Hamidy, M. Yulis. 2010. Manfaat dan Hambatan Problem-Based Learning (PBL) Menurut
Perspektif Mahasiswa Baru di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Ilmu Kedokteran
Jilid 4 Nomor 2. Enikarmila Asni,
Carodoso. 2011. T.A. Linking Critical Thinking to Academic and Scientific Performance in
Medical Education. citeseerx.ist.psu.edu.
Rositawati, Dwi Nugraheni. 2018. KAJIAN BERPIKIR KRITIS PADA METODE INKUIRI.
Jurnal UNS.
Giri, Made Kurnia Widiastuti. 2013. Kemampuan Komunikasi Efektif Dunia Pendidikan
Kedokteran Dengan Pendekatan Scientific Sebagai Bahan Refleksi Implementasi Kurikulum.
ejournal undiksha.
Oishi, Ivonne Ruth Vitamaya. 2020 Pentingnya belajar mandiri bagi peserta didik di
perguruan tinggi. Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol. 4 No. 2.
Dewi, Erni Ratna. 2018. Metode Pembelajaran Modern Dan Konvensional Pada Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 1
April 2018 hal 44-52.
22
Afandi, Muhammad et. al. 2013. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH. UNISSULA PRESS.
Sandars J. 2009. The use of reflection in medical education. AMEE Guide No. 44. Medical
Teacher.
Nyimas Natasha Ayu. 2015. Shafira Penerapan Refleksi Diri dan Self Evaluation Sebagai
Keterampilan Dasar Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pada Mahasiswa Kedokteran.
ejurnal unja.
Gillie Bolton. 2009. Reflection and reflective practice in health professions education : a
systemic review. Adv in Health Sci Edu
Rogers et. al. . 2019. Applications of the reflective practice questionnaire in medical
education. BMC Medical Education
Harsono. 2008. Student Centered Learning. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia vol. 3.
Aditya et.al. 2018. Komunikasi yang efektif pada tiap-tiap sekolah.. Jurnal Keterbukaan Diri
(SelfDisclosure) Siswa dan Implikasinya Bagi Konseling.
Green. 2011. Jurnal Perencangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap
Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. ejournal.bsi.ac.id.
Rahmadani, Anisa et. al. 2020. Adaptasi akademik, sosial, personal, dan institusional : studi
college adjustment terhadap mahasiswa tingkat pertama. Jurnal Konseling dan Pendidikan.
Sari, Merry Indah et. al. 2016. Pembelajaran di Fakultas Kedokteran : Pengenalan bagi
Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal Kedokteran Universitas
Lampung.
23