Kelompok V
Pembimbing : dr. Putri Zalika Laila, M.Pd.Ked.
Anggota Kelompok :
Nadhira Rizky Ramadhiani (702021004)
Maharani Bella Safitri (702021008)
Pingkan Ayu Putri Arta (702021012)
Reni Amalia Puspita (702021020)
Leni Winda Sari (702021029)
Denova Putri Apriliana Gumesna (702021036)
Muhammad Azman Muzakki (702021087)
M. Anugrah Eka Pratama (702021087)
Alhamdi Ikhsan (702021099)
Fitri Anggraini (702021117)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. wb.
Puji dan syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena atas berkah dan
rahmatnya juga kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Skenario A blok 2 ini mengenai
Skenario A, shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Kami mengucapkan terima kasih, terutama kepada dr. Putri Zalika Laila, M.Pd.Ked
karena atas bimbingan beliau akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial ini. Kami
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan laporan ini, karena tanpa bantuan dan bimbingannya maka proposal kami tidak bisa
menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata kami akhiri, semoga laporan yang telah kami buat ini berguna dan bermanfaat
sebagai bahan pembelajaran nantinya untuk orang yang membacanya, aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO A BLOK 1
” dr. Sakti Vs Covid-19”
dr. Sakti seorang alumni Fakultas Kedokteran Muhammadiyah, bekerja sebagai dokter jaga
UGD RS. Situasi daerah saat ini adalah zona merah pandemi Covid 19. Seorang pasien laki-laki
umur 55 tahun diantar keluarga ke IGD RS tersebut dengan keluhan utama sakit perut, batuk,
dan sesak napas. Dr. Sakti melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium dengan hasil swab antigen positif.
Kesimpulan sementara dr. Sakti, pasien ini menderita covid-19 gejala sedang dengan
comorbid Diabetes Melitus tipe 2, karena hasil test PCR belum keluar. Sesuai dengan standar
etika pelayanan medis, kondisi penyakit pasien harus dikomunikasikan kepada pasien dan
keluarganya. Tindakan selanjutnya di rawat di ruang isolasi covid 19. Namun karena mendengar
penyakit covid 19 sebagian dari keluarga tidak menerima. Keluarga menganggap pasien hanya
sakit perut dan batuk biasa dan tentu kalau batuk ada sesak napasnya.
Pasien tetap dirawat isolasi namun setelah dirawat tiga hari keadaan pasien bertambah berat
akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya pasien akan dimakamkan dengan prosedur covid 19
keluarga pasien ribut tidak menerima, mereka marah dan mencari dr. Sakti. Mereka menanyakan
mengapa hasil test PCR belum ada tetapi didiagnosa covid 19. Sikap dr. Sakti tetap tenang
menghadapi keluarga pasien karena dr. Sakti yakin dengan Karakter dan kompetensi dokter
Muhammadiyah sehingga dia akan dapat mengatasi hal tersebut.
1. Anamnesis: Riwayat penyakit pasien khusus nya berdasarkan ingatan pasien (Kamus
Dorland)
2. Pandemi: wabah yang berjangkit serempak dimana mana, meliputi daerah geografi yang
luas (KBBI, 2021)
3. Swab: bantalan kapas atau bahan penyerap lainya yang dilekatkan pada ujung sebuah
kawat atau batang, digunakan untuk memoleskan obat, mengambil sample bakteriologis
(Kamus Dorland)
4. PCR: suatu metode enzimatis untuk amplifikasi DNA dengan cara in vitro (Jurnal UNG)
5. Comorbid Diabetes Melitus tipe 2: berkenaan dengan suatu penyakit atau proses
patologis lainya yang terjadi bersamaan dengan yang lainya dalam hal ini diabetes
melitus tipe 2 (Kamus Dorland)
6. Ruang isolasi: ruangan yang bertujuan untuk memisahkan suatu hal dari hal lain atau
manusia dari manusia lain (KBBI)
7. Karakter: sifat-sifat kejiwaan dan akhlak atau budi (KBBI)
8. Sesak nafas: sedak atau senap, sukar bernafas, berasa sesak dalam dada sehingga tidak
bisa bernafas dengan lega (KBBI)
9. Batuk: penyakit pada jalan pernafasan atau paru paru yang kerap kali menimbulkan rasa
gatal dalam tenggorokan sehingga merangsang penderita mengeluarkan bunyi yang keras
seperti menyelak (KBBI)
10. Zona merah pandemi covid 19: masih ada kasus pada satu atau lebih klaster dengan
peningkatan kasus yang tertinggi (KBBI)
11. Isolasi: pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari
manusia lain (KBBI)
12. Prosedur: tahap kegiatan untuk menyelsaikan suatu aktifitas atau metode langkah demi
langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah (KBBI)
13. Diagnosa: penentuan jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala-gejalanya (KBBI)
14. Pemeriksaan fisik: pemeriksaan tubuh untuk menilai kesehatan seseorang (KBBI)
15. Standar etika pelayanan medis: hukum yang mengikat para pihak yang berprofesi di
bindang kesehatan yaitu untuk mengatur pelaanan kesehatan dan mencegah terjadinya
kelalaian staff medis dalam melakukan tindakan medis (Jurnal Standar Pelayanan Medis
Nasional Sebagai Bentuk Pembatasan Otonomi Profesi Medis, 2017)
16. Kompetensi: kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu
(KBBI)
1. dr. Sakti seorang alumni Fakultas Kedokteran Muhammadiyah, bekerja sebagai dokter
jaga UGD RS. Situasi daerah saat ini adalah zona merah pandemi Covid 19. Seorang
pasien laki-laki umur 55 tahun diantar keluarga ke IGD RS tersebut dengan keluhan
utama sakit perut, batuk, dan sesak napas. Dr. Sakti melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium dengan hasil swab antigen positif.
2. Kesimpulan sementara dr. Sakti, pasien ini menderita covid-19 gejala sedang dengan
comorbid Diabetes Melitus tipe 2, karena hasil test PCR belum keluar. Sesuai dengan
standar etika pelayanan medis, kondisi penyakit pasien harus dikomunikasikan kepada
pasien dan keluarganya. Tindakan selanjutnya di rawat di ruang isolasi covid 19. Namun
karena mendengar penyakit covid 19 sebagian dari keluarga tidak menerima. Keluarga
menganggap pasien hanya sakit perut dan batuk biasa dan tentu kalau batuk ada sesak
napasnya.
3. Pasien tetap dirawat isolasi namun setelah dirawat tiga hari keadaan pasien bertambah
berat akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya pasien akan dimakamkan dengan prosedur
covid 19 keluarga pasien ribut tidak menerima, mereka marah dan mencari dr. Sakti.
Mereka menanyakan mengapa hasil test PCR belum ada tetapi didiagnosa covid 19.
Sikap dr. Sakti tetap tenang menghadapi keluarga pasien karena dr. Sakti yakin dengan
Karakter dan kompetensi dokter Muhammadiyah sehingga dia akan dapat mengatasi hal
tersebut
Alasan: setelah informed consent yang dilakukan dari skenario tidak diketahui apakah
terjadinya persetujuan antara keluarga pasien dan pihak medis yang melakukan tindakan
medis.
1. dr. Sakti seorang alumni Fakultas Kedokteran Muhammadiyah, bekerja sebagai dokter
jaga UGD RS. Situasi daerah saat ini adalah zona merah pandemi Covid 19. Seorang
pasien laki-laki umur 55 tahun diantar keluarga ke IGD RS tersebut dengan keluhan
utama sakit perut, batuk, dan sesak napas. Dr. Sakti melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium dengan hasil swab antigen positif.
b. Apa makna ”Dr. Sakti melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium dengan hasil swab antigen positif”?
Makna dari ” dr Sakti melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium dengan hasil swab antigen positif" adalah dr. Sakti melakukan tahapan-
tahapan dalam melakukan diagnosis. Diagnosis merupakan prosedur yang dilakukan
dokter untuk menentukan suatu kondisi pasiennya. Tahapan-tahapan dalam
melakukan diagnosis, yaitu:
1. Anamnesa
Proses wawancara oleh dokter atau tenaga medis yang lain kepada pasien dan atau
keluarga pasien dalam rangka menggali informasi tentang penyakit pasien sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. Pemeriksaan tubuh/Fisik pasien
Prosedur pelaksanaan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pasien secara
konkret.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menentukan diagnosis penyakit
penderita. Pemeriksaan penunjang ini biasanya dilakukan apabila tindakan-
tindakan medis di atas belum dapat memastikan diagnosis suatu penyakit yang
diderita pasien sehingga dianggap perlu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Diagnosis
Penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis hasil anamnesis dan
pemeriksaan yang cermat. Sumber lain menyatakan bahwa diagnosis juga
merupakan pengenalan sifat-sifat penyakit atau kondisi tertentu untuk
membedakan satu penyakit dari penyakit yang lain.
(Mauli,2018)
2. Kesimpulan sementara dr. Sakti, pasien ini menderita covid-19 gejala sedang dengan
comorbid Diabetes Melitus tipe 2, karena hasil test PCR belum keluar. Sesuai dengan
standar etika pelayanan medis, kondisi penyakit pasien harus dikomunikasikan
kepada pasien dan keluarganya. Tindakan selanjutnya di rawat di ruang isolasi covid
19. Namun karena mendengar penyakit covid 19 sebagian dari keluarga tidak
menerima. Keluarga menganggap pasien hanya sakit perut dan batuk biasa dan tentu
kalau batuk ada sesak napasnya.
a. Apa makna ”Kesimpulan sementara dr. Sakti, pasien ini menderita covid-19 gejala
sedang dengan comorbid Diabetes Melitus tipe 2, karena hasil test PCR belum
keluar”?
c. Apa makna ” Sesuai dengan standar etika pelayanan medis, kondisi penyakit pasien
harus dikomunikasikan kepada pasien dan keluarganya”?
d. Bagaimana sikap yang harus diambil dr.sakti saat keluarga pasien tidak menerima
bahwa pasien menderita covid-19?
e. Bagaimana cara dr.sakti menyampaikan berita buruk terkait kondisi pasien yang
mengalami covid-19 terhadap keluarganya?
f. Bagaimana persetujuan dan penjelasan terkait informed consent kasus non bedah?
Informed consent ialah persetujuan bebas yang diberikan oleh pasien terhadap suatu
tindakan medis, setelah ia memperoleh semua informasi yang penting mengenai sifat
serta konsekuensi tindakan tersebut. Informed consent dibuat berdasarkan prinsip
autonomi, beneficentia dan nonmaleficentia, yang berakar pada martabat manusia di
mana otonomi dan integritas pribadi pasien dilindungi dan dihormati. Jika pasien
tidak kompeten, maka persetujuan diberikan oleh keluarga atau wali sah.
Informasi/keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran
dilaksanakan adalah:
3. Pasien tetap dirawat isolasi namun setelah dirawat tiga hari keadaan pasien bertambah
berat akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya pasien akan dimakamkan dengan
prosedur covid 19 keluarga pasien ribut tidak menerima, mereka marah dan mencari
dr. Sakti. Mereka menanyakan mengapa hasil test PCR belum ada tetapi didiagnosa
covid 19. Sikap dr. Sakti tetap tenang menghadapi keluarga pasien karena dr. Sakti
yakin dengan Karakter dan kompetensi dokter Muhammadiyah sehingga dia akan
dapat mengatasi hal tersebut.
a. Apakah dr sakti telah mencerminkan sikap dan etika seorang dokter muslim, apa saja
sikap dan etika tersebut?
b. Apa saja standar kompetensi dokter muhammadiyah yang diterapkan oleh dr.sakti
terkait dengan kasus di atas?
e. Apa saja hak keluarga pasien terhadap diagnosa yang dijelaskan oleh seorang dokter?
f. Apa makna ”Pasien tetap dirawat isolasi namun setelah dirawat tiga hari keadaan
pasien bertambah berat akhirnya meninggal dunia”?
4. Nilai-Nilai Islam
1. Apa saja nilai nilai islam yang terkandung dalam skenario di atas ?
Ikhlas, penyantun, ramah, sabar, dan tenang
1. QS. Ali Imran: 159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah SWT lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”.
2. QS. Asy-Syura: 43
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan)
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.
3. QS. Al-Bayyinah: 5
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah SWT
dengan memurnikan keta’atan kepada Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus”.
4. HR al-Thabrani dan al-Baihaqi
“Bersikap tenang kamu sekalian”.
Teliti
1. HR. al-Baihaqi
“Sesungguhnya Allah SWT menyukai bila seseorang di antara kalian
mengerjakan pekerjannya dengan teliti”.
Bertanggung jawab
1. QS. al –Isra : 36
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”.
Mwnggunkan Metode Ilmuah dalam Berfikir
1. QS. Al – Baqarah : 164
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati ( kering ) nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh ( terdapat ) tanda
tanda ( keesaan dan kebesaran Allah ) bagi kaum yang memikirkan”.
2. QS. Yunus: 101
“ Perhatikanlah apa yang ada dilangit dan di bumi”
2. Apa saja sikap rasul yang bisa kita terapkan sebagai seorang dokter ?
2.7 Hipotesis
Keluarga pasien tidak menerima hasil diagnosa dr. Sakti karena hasil tes PCR belum
keluar dan tidak adanya informed consent.
ah, Fadli, Muhammad, M., (2021). Pengetahuan Perawat Dalam Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pada Kasus Kardiovaskuler. Google Scholar: Jurnal Pendidikan Keperawatan dan
Kebidanan, 2-3.
Manalu. N.V. 2016. Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik Oleh Perawat Di Rumah Sakit Advent
Bandar Lampung. Jurnal Skolastik Keperawatan.
RS dr. Oen Kandang Sapi Solo. (2017, november 6). Hak dan Tanggung Jawab Pasien dan
Keluarga. https://www.droenska.com/informasi-umum/350-hpk: 01 November 2021
Sugiarto, et al., (2018). BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK BASIC PHYSICAL
EXAMINATION :TEKNIK INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI DAN AUSKULTASI.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.