Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan
skenario 3 blok 1 ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk
memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran Program
Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Dewi Karita, M.Sc.
selaku tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
tutorial ini. Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa mendatang.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
SKENARIO 1 ........................................................................................................ iv
STEP I ..................................................................................................................... 1
STEP II .................................................................................................................... 3
STEP IV .................................................................................................................. 6
STEP V ................................................................................................................. 15
TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................................... 15
STEP VI ................................................................................................................ 16
BELAJAR MANDIRI........................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................. 21
iii
SKENARIO 3
Dokter X bertugas sebagai kepala puskesmas dituntut harus selalu
berinteraksi secara personal maupun berkomunikasi secara interpersonal dengan
semua orang baik tenaga kesehatan maupun pasiennya. Namun pada suatu ketika
dokter X melihat salah satu perawatnya memeriksa pasien dan kemudian
menuliskan resep obat untuk pasiennya. Hal seperti itu terjadi tidak hanya pada
perawatnya saja tetapi bidan pun melakukan demikian, dengan membujuk
pasiennya agar melakukan persalinan dirumahnya. Dokter X sebagai kepala
puskesmas yang baik beliau selalu berpegang teguh pada kode etik dan kewajiban
dokter terhadap rekan sejawatnya. Dengan melakukan teknik komunikasi yang baik
yaitu salah satunya mensosialisasikan undang-undang kesehatan dan praktek
kedokteran, maka semua hambatan di wilayah kerjanya akan dapat teratasi dengan
baik.
1
STEP I
KLARIFIKASI ISTILAH
2
STEP II
RUMUSAN MASALAH
3
STEP III
PERNYATAAN PENDAPAT
4
Pasal 7C “Seorang dokter harus menghormati hak pasien, hak-hak
sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga
kepercayaan pasien“
Pasal 14 “Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan“
Pasal 15 “Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari
teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang
etis“.
5
STEP IV
ANALISIS MASALAH
6
8). Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
9). Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
10). Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan
resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
Pasal 7B “Seorang dokter harus bersifat jujur dalam hubungan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi atau yang melakukan penipuan atau
penggelapan, dalam menangani pasien“
8
sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan
pasien“
Pasal 14 “Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan“
Pasal 15 “Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman
sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis“.
9
Undang-Undang Kesehatan merupakan pedoman yang mengatur segala hal
di bidang kesehatan dan upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, dilaksanakan berdasarkan prinsip
non-diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dan rangka pembentukan sumber
daya manusia, serta peningkatan kesehatan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional seperti yang tercantum dalam UU RI No.36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
Allah bersumpah dengan al ‘ashr, yang dimaksud adalah waktu atau umur.
Karena umur inilah nikmat besar yang diberikan kepada manusia. Umur ini
yang digunakan untuk beribadah kepada Allah. Karena sebab umur,
manusia menjadi mulia dan jika Allah menetapkan, ia akan masuk surga.
Yang pertama, kerugian mutlak yaitu orang yang merugi di dunia dan
akhirat. Ia luput dari nikmat dan mendapat siksa di neraka jahim.
Yang kedua, kerugian dari sebagian sisi, bukan yang lainnya. Allah
mengglobalkan kerugian pada setiap manusia kecuali yang punya empat
10
sifat: (1) iman, (2) beramal sholeh, (3) saling menasehati dalam kebenaran,
(4) saling menasehati dalam kesabaran.
Syaikh Sholeh Alu Syaikh berkata bahwa iman di dalamnya harus terdapat
perkataan, amalan dan keyakinan. Keyakinan (i’tiqod) inilah ilmu. Karena
ilmu berasal dari hati dan akal. Jadi orang yang berilmu jelas selamat dari
kerugian.
11
Di ayat yang lainnya, Allah SWT juga berfirman yang berarti :” dan hendaklah
ada diantaramu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dadn mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-
orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran : 104)
12
3. Manager
Menjalin kerjasama yang baik dengan teman sejawat, mitra kerja,
maupun bidang lain diluar institusi demi kepentingan pasien dan
masyarakat luas.
4. Communicator
Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi kepada orang lain
mengenai pentingnya gaya hidup sehat.
5. Community Leader
Menempatkan diri sebagai teladan dan pemimpin yang baik untuk
menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan program
yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat.
13
SKEMA
PERSONAL
BERPEGANG TEGUH
KODEKI
DOKTER
TULISAN
KOMUNIKAT
OR VERBAL
NON
PERAWAT BIDAN
VERBAL
MENULISKAN
RESEP OBAT MEMBUJUK
PASIEN PASIEN AGAR
MELAKUKAN
PERSALIANAN
DIRUMAH
14
STEP V
TUJUAN PEMBELAJARAN
15
STEP VI
BELAJAR MANDIRI
16
STEP VII
HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI
17
7). Respon merupakan segala yang telah diputuskan oleh penerima untuk
dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan
8). Gangguan merupakan segala yang membuat kacau dan bising saat
penyampaian pesan, termasuk bersifat fisik dan psikis
9). Konteks komunikasi terdapat dalam suatu komunikasi, paling tidak ada
tiga dimensi ruang waktu nilai. Konteks ruang menuju pada lingkungan
kongkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi seperti ruangan,
halaman dan jalanan.
18
4. Sistem Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
1). Persepsi interpersonal yaitu memberikan makna pada stimulus indrawi
atau menafsirkan informasi indrawi yang berasal dari seseorang yang
berupa pesan verbal dan non verbal, kecermatan persepsi mempengaruhi
terhadap keberhasilan komunikasi.
2). Konsep diri adalah faktor yang menentukan dalam proses komunikasi
interpersonal yaitu, berbuat untuk kebutuhan dirinya sendiri, membuka
diri, percaya diri dan selektif
3). Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif
dan daya tarik seseorang. Komunikasi antar pribadi dipengaruhi atraksi
interpersonal dalam hal, penafsiran pesan dan penilaian, efektivitas
komunikasi.
4). Hubungan interpersonal merupakan hubungan interpersonal yang dapat
diartikam sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain.
Hubungan interpersonal yang baik menumbuhkan derajat keterbukaan
orang menungkapkan dirinya.
2). Heterophily
Derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berada dalam sifat-
19
sifat tertentu.
3). Emphaty
keberhasilan dalam komunikasi change agents masyarakat / penduduk
seorang komunikator harus mempunyai emphaty pada pihak komunikan.
20
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Pada tutorial pertemuan pertama lebih diaktifkan lagi dalam memberikan
pendapat. Usahakan semua mahasiswa dapat menjawab bukan hanya sebagai
pendengar saja. Pada tutorial pertemuan kali ini lebih ditingkatkan lagi dalam
membaca referensi berupa text book ataupun jurnal agar lebih banyak pendapat
yang disampaikan untuk dibahas bersama-sama
21
DAFTAR PUSTAKA
Purwadianto, et al. 2012. Kode Etik kedokteran Indonesia, Jakarta : Ikatan Dokter
Indonesia
https://www.academia.edu>5_stars_doctor (diakses tanggal 1 September 2019.
Pukul 20.36)
Kode Etik kedokteran Indonesia dan Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (Jurnal)
D. Novak Patricia, 2015. Kamus Saku Kedokteran Dorland, Singapura : Elsevier
Amir Amri, Hanafiah Jusuf. 2012. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan,
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
22