Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 1 ( Humaniora dan Bioetika )


SKENARIO 3

Tutor : Irma Finurina Mustikawati, S.Psi. M.Psi

Ketua :Bayu Aji Waladin 2013010040


Sekretaris :Alfi Khikmatul Fikriyah 2013010039
Anggota :Fadhiel Naufal Ramadhan 2013010003
Zakia Reza Nurhaliza Irwan 2013010010
Maudy Surya Pradisa 2013010026
Muhammad Hasan Al – Farisi 2013010047
Muhammad Farhan Ibnu G.S 2013010051
Ramadan Faisal Badar 2013010059
Rizki Fitriani 2013010065
Muhammad Reihan Abrori 2013010071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................1


DAFTAR ISI .........................................................................................2
SKENARIO 3 ........................................................................................3
KLARIFIKASI ISTILAH .....................................................................4
IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................5
BRAIN STORMING .............................................................................6
MENGANALISIS MASALAH ............................................................8
DISKUSI HASIL BELAJAR MANDIRI .............................................8
PENUTUP ...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................11

2
SKENARIO 3

Dokter X bertugas sebagai kepala puskesmas dituntut harus selalu


berinteraksi secara personal maupun berkomunikasi secara interpersonal
dengan semua orang baik tenaga kesehatan maupun pasiennya. Namun
pada suatu ketika dokter X melihat salah satu perawatnya memeriksa pasien
dan kemudian menuliskan resep obat untuk pasiennya. Hal seperti itu
terjadi tidak hanya pada perawatnya saja tetapi bidan pun melakukan
demikian, dengan membujuk pasiennya agar melakukan persalinan
dirumahnya. Dokter X sebagai kepala puskesmas yang baik beliau selalu
berpegang teguh pada kode etik dan kewajiban dokter terhadap rekan
sejawatnya. Dengan melakukan teknik komunikasi yang baik yaitu salah
satunya mensosialisasikan undang – undang kesehatan dan praktek
kedokteran, maka semua hambatan diwilayah kerjanya akan dapat teratasi
dengan baik.

3
BAB 1
KLASIFIKASI ISTILAH

1.Interpersonal (59)
Interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih
yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam hal ini partisipan
menggunakan semua elemen dari proses komunikasi (03)
2. Tenaga Kesehatan (39)
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam biidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan (39)
3.Puskesmas (65)
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya. (71)
4. Bidan (03)
Bidan adalah Menurut pasal 1 butir 1 Kepres nomor 23 tahun 1994 seseorang
yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai
dengan persyaratan berlaku. (26)
5. Perawat (10)
Perawat adalah profesi untuk merawat individu keluarga komunitas dalam
mencapai kesembuhan kesehatan yang optimal dan berfungsi. (03)
6. Resep Obat (71)
Resep Obat adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk memberikan obat kepada pasien sesuai hasil analisis
dokter. (40)
7. Personal (47)
Personal menurut KBBI adalah pribadi atau perseorangan. (47)
8. Persalinan (26)
Persalinan dibagi dua : paersalinan normal adalah proses persalinan yang
melalui kejdian secara alami dengan adanya kontraksi Rahim ibu dan dilalui
dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Persalinan dengan operasi
sesar adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan
dilakukan di perut ibu dan Rahim untuk mengeluarkan bayi. (59)

4
9. Undang – undang Kesehatan (10)
Undang undang kesehatan adalah peraturan tertulis yang sudah diatur yang
dibentuk oleh panitia dan dibentuk oleh pemerintah yang berisi tentang
aturan aturan tertulis dan dasar hokum yang berkaitan dengan kesehatan. (03)
10. Praktek Kedokteran (40)
Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter
dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. (40)
11. Obat (26)
Obat adalah bahan atau campuran untuk dipergunakan dalam menentukan
diagnosis mencegah mengurangi menghilangkan menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit luka atau kelainan badaniyah atau rohaniyah pada
manusia atau hewan. (26)
12. Komunikasi yang baik (39)
Komunikasi yang baik adalah menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat
dan jelas sehingga informasi yang kita sampaikan dapat dengan mudah
dimengerti orang lain. (65)
13. Etika Kedokteran (03)
Etika kedokteran atau kode etik kedokteran merupakan kumpulan norma
untuk menuntun dokter di Indonesia selaku kelompok profesi berpraktik di
masyarakat. (03)
14. Berintegrasi (65)
Berintegrasi yaitu memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter yang
kuat. (65)
15. Rekan Sejawat (51)
Rekan sejawat atau temen sejawat menurut KBBI adalah kawan sepekerjaan.
(59)

5
BAB II
Identifikasi Masalah

1.Apakah hak dan kewajiban perawat? (39)


2.Apa yang dimaksud dengan berinteraksi secara personal maupun
berkomunikasi secara interpersonal? (47)
3.Mengapa dokter selalu dituntut untuk melakukan interaksi personal maupun
interpersonal? (10)
4.Apakah yang dilakukan perwat sudah benar? (26)
5.Apakah pasien tuli berhak berkomunikasi langsung dengan tenaga medis?
(71)
6.Apa saja langkah persalinan? (03)
7.Bagaimanakah dengan seorang bidan atau perawat yang membuka
persalinan dirumah? (26)
8.Apakah hak dan kewajiban bidan? (39)
9.Apa landasan dasar hukum disahkannya undang – undang kesehatan? (40)
10.Apa saja kewajiban dokter terhadap rekan sejawatnya? (51)
11.Berdasar apa asas praktik kedokteran dilaksanakan? (40)

6
BAB III
Brainstorming

1. Hak dan kewajiban perawat berdasarkan undang – undang nomor 44


tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 32
Kewajiban perawat :
1. Perawat wajib dalam pengabdiannya senantiasa berpedoman
dengan tanggung jawab yang besumber dari kebutuhan akan
keperawatan individu keluarga dan masyarakat.
2. Perawat wajib melaksanakan penyabdiannya dibidang
keperawatan memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai budaya adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
3. Perawat wajib melaksanakan tugasnya bagi individu keluarga
masyarakat dan dilandasi dengan rasa tulus ikhlas dan tradisi luhur
keperawatan.
4. Perawat wajib memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai dengan kejujuran.
5. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Hak perawat :
1. Perawat berhak mendapatkan perlindungan hokum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Perawat berhak untuk bekerja menurut standar profesi
keperawatan beserta berdasarkan hak otonomi.
3. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau profesi lain
yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan etika profesi.
4. Perawat berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien ataau profesi lain dengan ucapan
atau tindakan yang melecehkan profesi)
5. Perawat berhak mendapat informasi lengkap dari pasien atau
keluarga untuk menetapkan askep yang tepat. (59)
2.Interaksi personal adalah merupakan upaya membangun hubungan antar
orang atau individu yang berkepentingan terhadap proses pemberdayaan
masyarakat. Komunikasi interpersonal adalah penggunaan bahasa atau
pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. (47)
3.Dokter harus bisa berinteraksi secara personal maupun interpersonal
dengan sesame anggota kesehatan ataupun orang lain. Hal ini dikarenakan
kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat.(10)
4.Yang dilakukan perawat adalah tidak benar karena melanggar aturan
Permenkes. (26)
5. Berhak, Karena terdapat pada pasal 68 undang – undang nomor 8 tahun
2016 tentang penyandang disabilitas. “Pemerintah dan pemerintah daerah
wajib menyelenggarakan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah agar mampu

7
memberikan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas.” Namun
realitanya pasal tersebut belum terlaksana dengan baik. (71)
6. Langkah – langkah persalinan :
1. Melihat adanya tanda persalinan kala dua.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan.
3. Pakai celemet plastik.
4. Memastikan tidak memakai perhiasan dan mencuci tangan memakai
sabun.
5. Menggunakan sarung tangan.
6. Mengambil alat suntik menggunakan sarung tangan dengan tangan
kanan, isi dengan oksitusin dan letakan pada wadah partu set.
7. Memberikan pulwa dan perineum kapas basah gerakan pulwa ke
perineum (03)
7. Seorang bidan atau perawat dilarang membuka persalinan dirumah karena
ketentuan persalinan harus dilakukan di fasilitan pelayanan kesehatan
merupakan kebijakan pemerintah dalam menjaga kesehatan ibu dan
mengurangi angka kematian ibu. Hal tersebut juga melanggar pasal 14 ayat 2
dan 3 mengenai aspek dasar dalam persalinan. (26)
8. Kewajiban Bidan :
1.Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
tandard profesi dengan menghormati hak – hak pasien.
2.Bidan wajib memberikan kesempatan terhadap pasien untuk didampingi
oleh suami atau keluarga.
3. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien.
Hak Bidan :
1. Bidan berhak mendapat perlindungan hokum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
2. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh keluarga maupun profesi lain.
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien atau klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan kode etik profesi.
(39).
9. Landasan pengesahan undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan adalah pasal 20, pasal 28 H ayat 1 dan pasal 34 ayat 3 undang
undang dasar 1945. (40)
10. Terdapat pada pasal 18 : Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan. Terdapat pada pasal 19 : Setiap
dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis. (03)
11. Praktik kedokteran sendiri dilaksanakan berdasarkan undang – undang
nomor 29 tahun 2004 (65)

8
9
BAB IV
Brainstorming

• Didalam undang – undang, selain diatur asas dan tujuan


1. Pembentukan konsil kedokteran Indonesia yang terdiri atas konsil
kedokteran dan konsil kedokteran gigi disertai susunan organisasi, fungsi,
tugas dan wewenang.
2. Registrasi dokter dan dokter gigi.
3. Penyusunan, penetapan dan pengesahan standar pendidikan dokter dan
dokter gigi
. 4. Penyelenggaraan praktik kedokteran.
5. Pembentukan masjis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia.
6. Pembinaan dan pengawasan praktik kedokteran.
7. Pengaturan ketentuan pidana. (40)

• Kewajiban bidan adalah mematuhi peraturan rumah sakit sesuai


dengan hubungan hokum dengan bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin
dan sarana pelayanan dimana ia standar profesi dengan memenuhi hak – hak
pasien. (03)
• Isi pasal 15 ayat 4 : Pelayanan tindakan medic hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaan tertulis dari dokter ini jelas bahwa tindakan medis
hanya legal dilakukan oleh dokter bukan perawat. Apabila dokter tidak dapat
melakukan tindakan medis maka dokter boleh meminta bantuan perawat
untuk melakukan tindakan tersebut dengan syarat dokter wajib memberikan
pelimpahan kewenangan yang jelas kepada perawat secara tertulis untuk
melakukan tindakan medis tersebut. -26
• Dokter harus berinteraksi secara personal maupun interpersonal
dengan sesame anggota kesehatan ataupun oranglain hal ini dikarenakan
kepuasan pasien atau klien merupakan elemen penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat karena kepuasan pelanggan diantaranya
komunikasi, empati, kesopan dan daya tangkap untuk pelayanan dengan
pasien. (39)

10
BAB V
Menganalisis Masalah

1. Apa tujuan dari komukasi interpersonal?


2. Komponen dari komunikasi interpersonal?
3. Bentuk dari kamunikasi interpersonal?
4. Efektifitas dari komunikasi interpersonal?

11
BAB VI
BELAJAR MANDIRI

12
BAB VII
DISKUSI HASIL BELAJAR MANDIRI

1.Tujuan dari komunikasi dibagi menjadi 4 yaitu :


1. Mengubah sikap.(To change the attitude )
2. Mengubah opini atau pendapat. (To change the opinion)
3. Mengubah perilaku.(To change the behaviour)
4. Mengubah masyarakat. (To change the society) (39)
Tujuan komunikasi interpersonal,
1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain.
2. Menemukan diri sendiri (berdasarkan informasi orang lain)
3. Menemukan dunia luar
4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis.
5. Mempengaruhi sikap dan perilaku.
6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.
7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi.
8. Memberikan bantuan (konseling). (47)
2.Komponen dari komunikasi interpersonal,
1) Sumber/ komunikator
Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan
internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun
informasional dengan orang lain. Kebutuhan ini dapat
berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial
sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan
tingkah laku orang lain. Dalam konteks komunikasi
interpersonal komunikator adalah individu yang
menciptakan, memformulasikan, dan menyampaikan
pesan.
2.Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator
dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbolsimbol verbal
dan non verbal, yang disusun berdasarkan

13
aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan
karakteristik komunikan.
3) Pesan
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat
simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau
gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus
komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Dalam
aktivitas komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat
penting. Pesan itulah disampaikan oleh komunikator untuk
diterima dan diinterpretasi oleh komunikan.
4) Saluran
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber
ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang
13
lain secara umum. Dalam konteks komunikasi
interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata
karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan
komunikasi secara tatap muka.
5. Penerima/Komunikan.
Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan
menginterpretasi pesan. Dalam proses komunikasi
interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima
pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan
umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan
inilah seorang komunikator akan dapat mengetahui
keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah
makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh kedua
belah pihak yakni komunikator dan komunikan.
6. Decoding
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri
penerima. Melaui indera, penerima mendapatkan macammacam data
dalam bentuk “mentah”, berupa kata-kata dan
simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalamanpengalaman
yang mengandung makna. Secara bertahap
dimulai dari proses sensasi, yaitu proses di mana indera
menangkap stimuli.
7. Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk
dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif.
Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki
komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima
ataupun menolak keinginan komunikator. Dikatakan
respon negatif apabila tanggapan yang diberikan
bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.
8. Gangguan.
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk
itu harus didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi

14
di dalam komponen-komponen manapun dari sistem
komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu
atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan,
termasuk yang bersifat fisik dan phsikis.
9. Konteks komunikasi.
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu,
paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai.
Konteks ruang menunjuk pada lingkungan konkrit dan
nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan,
halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada
waktu kapan komunikasi tersebut dilaksanakan (10)
Komponen komunikasi interpersonal, yaitu
1. Keterbukaan
2. Empati.
3. Sikap mendukung. (65)
3.Bentuk komunikasi interpersonal,

 Private communication, yaitu komunikasi tatap muka yang


melibatkan beberapa individu yang terbatas tentang masalah
pekerjaan.
 Team communication, yaitu komunikasi antar anggota tim yang
dibagi secara efektif dan aktif serta bersifat banyak.
yang tadinyaa belum kenal.

 Leadership communication, yaitu pesan yang dikembangkan oleh


para eksekutif, menejer dan pemimpin organisasi. (03)

4. Efektifitas komunikasi interpersonal, yaitu apabila dua orang yang


melakukan interaksi mencapai pemahaman dan persepsi yang sama terhadap
sesuatu menurut Defito 2006. (65)

Efektifitas komunikasi interpersonal, dapat dikatakan efektif bila


memenuhi 3 syarat utama.
1. Pesan yang dapat diterima dan difahami oleh komunikan
sebagaimana dimaksud oleh komunikator.
2. Ditindak lanjuti dengan perbuatan secara suka rela.
3. Meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.
Fungsi jika sudah melakukan komukasi interpersonal yang efektif
yaitu,
1. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu.
2. Menyampaikan pengetahuan atau informasi.
3. Mengubah sikap dan perilaku.
4. Pemecahan masalah hubungan antar manusia.
5. Citra diri menjadi lebih baik.
6. Jalan menuju sukses. (71)

15
BAB VIII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bioetik merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari


duka kata yunani bios dan ethos. Bios adalah hidup dan ethos
adalah adat atau moral. Yang secara harpiah berarti etika hidup.
Bioetika dapat digambarkan sebagai ilmu pengetahuan untuk
mempertahankan hidup dan berpusat pada penggunaan ilmu-ilmu
biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang leih
luas bioetika adalah penerapan aetika dalam ilmi-ilmu
biologis,obat,pemeliharaan kesehatan dan bidang bidang terkait.
Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis
tentang data – data ilmiah, biologis, dan medis. Keabsahan
campurtangan manusia dikaji. Nilai transendental manusia
disoroti dalam kaitan dengan sang pencipta sebagai pemegang
nilai mutlak. Terkadang, istilah bioetika juga digunakan untuk
mengganiti istilah etika medis, yang ,mencangkup masalah etis
tentang ilmu-ilmu biologis seperti penyelidikan tentang
hewan,serta usaha-usaha manupilasi spesies-spesies bentukan
genetik non-manusiawi. Acapkali,penggunaan istilah bioetika
dan etika medis saling kaitkan.

b. Saran
jadi sebagai dokter kita harus tau dan paham tentang etika
seorang dokter, kode etik,sumpah dokter, dan perundang-
undangan untuk dokter. Jika kita tidak paham mengenai hal
tersebut maka kita sebagai dokter menjalankan tugasnya
dengan tidak baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Dokter

https://kbbi.web.id/dokter

https://osf.io/yg8cd/download

https://mkekidi.id

http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Jurisprudentie/article/download/6284/5568

http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/SKDI_Perkonsil,_11_maret_13.pdf

https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/images/gambar/Kepmenkes
%202009%20SKN.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelayanan_kesehatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Karakter

https://kbbi.web.id/karakter

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Dokter_Indonesia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila

http://kamus.mitalom.com/kbbi/detail/kata/berat+hati/

17

Anda mungkin juga menyukai