Anda di halaman 1dari 54

Skenario 5

kelompok 7
Step v
LEARNING OBJECTIF

2
1. Kapan laju respirasi dikatakan normal dan tidak
normal?
2. Bagaimanakah control fisiologis dalam system
pernafasan?
3. Perhitungan laju respirasi manusia ?
4. Bagaimana proses pertukaran o2 dan co2 pada
pernafasan?
5. Mengetahui fungsi utama dari system respirasi
6. Bagaimana cara membedakan nafas terengah-engah
dan biasa?
3
7.Anatomi,fisiologi, dan histologi pada sistem pernafasan?
8. Pengaturan tempat bernafas ?
9.Fisiologi,biokimia aliran udara inspirasi dan ekspirasi berdasar
kan hukum boyle ?
10. Pengaturan pernafasan pada saat olahraga atau latihan?
11.Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi bernafas ?
12.Mengapa pada saat aktivitas fisik, pernafasan meningkat ?
13.Bagiamana pengaruh respirasi terhadap keseimbangan pH
dalam darah ?
14. Bagaimana definisi dan akibat frekuensi pernafasan tidak
normal
4
Step vi
BELAJAR MANDIRI

5
1.Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015
2.jurnal sisitem pernafasan UNUD tahun 2017
3.Gartner L, 2017, Textbook of Histology
4.Kiezerbazeum AL, 2016, Histology and Cell biology: an
introduction to pathology
5.Junquiera LC, 2014, Basic Histology : Text and Atlas
6.Young B, 2014, Wheater’s Functional Histology
7.Ovalle, Wiliam K, 2008, Netter’s Essential Histology
8. dr. Ulfah Dian Indrayani, M.Sc. 2019. HISTOLOGI
SISTEM RESPIRASI

6
Step vii
HASIL DISKUSI

7
1.
Kapan laju respirasi dikatakan
normal dan tidak normal
⋆ Rata-rata pulsus orang dewasa normal adalah
60-80 kali permenit. Jika pulsus lebih dari 100
kali permenit disebut takikardia, sedangkan
juka pulsus kurang dari 60 kali permenit
disebut bradikardia. Nilai pulsus abnormal
dapat menjadi tanda dari kelainan
kardiovaskulat namun dapat dipengaruhi oleh
latihan fisik, keadaan pasien, kecemasan,
obat, atau demam. Pulsus normal merupakan
serial dari ritme detak jantung yang terjadi
pada interval yang regular. Ketika detak terjadi
pada interval yang ireguler, pulsus disebut
ireguler, disritmia atau aritmia.
9
Intepretasi : kecepatan respirasi normal
Bayi adalah 24-30 siklus per menit
Anak-anak adalah 20-24 siklus per menit
Remaja dan dewasa muda adalah 12-18
siklus per menit
Dewasa adalah 8-12 siklus per menit

10
2.
Bagaimanakah kontrol fisiologis
dalam system pernafasan
⋆ pusat pernafasan di medula oblongata yaitu pusat yang
merangsang inspirasi dengan kontraksi diafragma (kerja saraf
frenikus) dan pusat yang mempersarafi mekanisme inspirasi dan
ekspirasi interkostal serta otot aksesori. Saraf frenikus dan
interkostal serta otot aksesori. Saraf frenikus dan interkostal
keluar dari medula spinalis ca. Saraf motorik menyerupai otot
aksesori keluar dan nomor saraf yang lebih tinggi. Neuron
mempersarafi otot inspirasi beri impuls sehingga terjadi inspirasi,
sedangkan neuron merangsang pusat pneumotorik tetapi
sebaliknya pneumotorik hambat impuls untuk hentikan
inspirasi.Badan aortik dan badan karotik atur atur frekuensi dan
volume pernafasan. Perubahan PO2 PCO2 Dan ph RANGSANG
AKTIFITAS PERNAFSAN 12
⋆ . penurunan tekanan parsial oksigen diartrei rangsang
ventilas. Kemoreseptor perifer di badan karotid dan aorta
berperan dalam penurunan PO2 dalam proses
homeostatis. Pusat kemoreseptor di medula oblongata
berespon terhadap rendah (hiperkapnea) badan aortik dan
karotid respon hiperkapnea dan rendahnya Ph dengan
meningkatkan ventilasi lalu respon kuat hipoksia (po2
penurunan). Lalu hipoksia rangsang badan karotid
terhadap saraf sinus karotid PO2 rendah rangsang badan
aortik aktifkan saraf vagus dan medula oblonhgata
tingkatkan ventilasi
13
3.
Perhitungan laju respirasi
manusia
Metode paling sederhana untuk menentukan laju
pernapasan adalah dengan menghitunglangsung (secara
manual) gerak naik-turun dinding rongga dada, atau
dengan mendengar bunyinapas (breathing sounds)
melalui stetoskop. Metode ini sangat bergantung pada
konsentrasipikiran dan kepekaan indera pelaku
pengukuran/ pengamatan. Oleh karena sifat manusia
yangmudah lupa, lelah, dan bosan, maka kini banyak
dikembangkan metode pengukuran/pengamatan laju
pernapasan secara elektronik.
15
Rancang-bangun alat ukur laju
pernapasan dengan menggunakan
metode non-kontaktelah dilakukan oleh
Gupta, dkk. (2012) dan Agnihotri (2013).
Keduanya menggunakan
sensortemperatur.
16
4. Bagaimana proses pertukaran
o2 dan co2 pada pernafasan
18
5. Mengetahui fungsi utama dari
system respirasi
Fungsi utama respirasi (pernapasan)
adalah memperoleh O2 untukdigunakan
oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan
CO2 yang diproduksi oleh sel.

20
Sistem respirasi sangat berperan didalam
mempertahankan kestabilantubuh ( homeostasis ).
Dengan memperoleh O2 dari udara dan
mengeluarkan CO2ke lingkungan eksternal
didalam tubuh. Sistem ini membantu mengatur
pHlingkungan internal dengan menyesuaikan
tingkat pengeluaran CO2 pembentukasam. Selain
itu sistem respirasi bermanfaat bagi kehidupan
sel, karena selmembutuhkan pasokan O2 yang
terus-meneurs untuk menunjang berbagai
reaksikimia penghasil energi, dan memproduksi
CO2 yang harus dikeluarkan
21
6. Bagaimana caran membedakan
nafas terengah-engah dan biasa
Secara teknis, napas pendek
berarti menghirup dan
menghembuskan napas lebih
pendek dari pernapasan normal
tetapi dengan irama yang sama.
Sedangkan sesak napas inhalasi
biasanya jauh lebih pendek dari
pada pernafasan
23
7. Anatomi, dan histologi
Sistem respirasi

 Pars Konduksi :
❑ cavum nasi dan sinus paranasalis
❑ pharynx
❑ larynx
❑ trachea
❑ bronchus
❑ bronchulus
❑ bronchulus terminalis
 Pars Respirasi
❑ bronchulus respiratorius
❑ ductus alveolaris
❑ sacculus alveolaris
❑ alveolus pulmonis
Fungsi Pars Konduksi :

1. Menyaring Menangkap debu (Vibrissae, Sel goblet → Mukus)


2. Menghangatkan udara (vaskular)
3. Melembabkan udara (Kelenjar seromukus)
Peralihan Epithe Respiratoria

1. Pars Konduksi
▪ Epithelium pseudostrarificatum columnare ciliatum
2. Menuju bronchulus
▪ Epithelium simplex columnare ciliatum
3. Bronchulus terminal
▪ Epithelium simplex cuboid ciliatum
Epithelium respiratory
2. Sinus Paranasal
Sinus Paranasalis:
▪ Epithelium columnare pseudostrarificatum
ciliatum
• Epitheliocytus ciliatus
• Exocrinocytus caliciformis (Sel Goblet)
• Epitheliocytus microvillosus
• Epitheliocytus basalis
▪ Lamina propria
▪ Glandula nasalis
▪ Stratum cavernosum
3. TRACHEA
✓ Tunica mucosa respiratoria:
▪ Epithelium columnare pseudostrarificatum ciliatum
▪ Lamina propria
▪ Lamina fibrarum elasticarum
▪ Glandula trachealis
▪ Nodulus lymphaticus trachealis
✓ Tunica fibromusculocartilaginea trachealis:
▪ Ligamentum tracheale
▪ Musculus trachealis
• Myocytus levis (smooth muscle cell)
▪ Paries cartilagineus
• Cartilago trachelais
▪ Paries membranaceus
✓ Tunica adventitia
3. Bronchus
✓ Tunica mucosa respiratoria:
▪ Epithelium columnare pseudostrarificatum ciliatum
• Exocrinocytus caliciformis (Sel Goblet)
• Epitheliocytus basalis → stem cell
• Neuroendocrinocytus respiratorius (Kulchitsky cells/
member of diffuse endocrine system)
▪ Lamina propria
▪ Lamina fibrarum elasticarum
▪ Glandula bronchalis
▪ Nodulus lymphaticus bronchalis (BALT)
✓ Tunica fibromusculocartilaginea bronchalis:
▪ Musculus spiralis bronchalis
▪ Paries cartilagineus
• Cartilago bronchalis
✓ Tunica adventitia
8. Pengaturan tempat bernafas
Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi
pengaturan pernafasan.
1. Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan
volunter. Pusat volunter terletakdi cortex cerebri dan
impuls dikirimkan ke neuron motorik otot pernafasan
melaluijaras kortikospinal.
2. Mekanisme yang mengendalikan pernafasan
otomatis. Pusat pernafasan otomatisterletak di pons dan
medulla oblongata, dan keluaran eferen dari sistem ini
terletak dirami alba medulla spinalis di antara bagian
lateral dan ventral jaras 40
9. Fisiologi biokimia aliran udara
inspirasi dan ekspirasi berdasarkan
hukum boyle
Inspirasi
– Diawali oleh kontraksi diaphragma & otot
interkoste eksterna
– Terjadi peningkatan volume rongga dada
– Diikuti dengan peningkatan volume paru-paru
– Volume meningkat menyebabkan tekanan
menurun hukum Boyle’
– Palv < PBEkspirasi
– volume paru-paru mengecil tekanan udara di
dalamnya membesar (hukum Boyle).
– Palv > PB
– udara akan mengalir dari paru-paru ke lingkungan

42
10. Pengaturan pernafasan
pada saat olahraga atau latihan
ada dua jenis pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Umumnya, pada keadaan normal
manusia bernapas menggunakan tipe pernapasan
kombinasi antara keduanya. Pada pernapasan dada,
karena yang berkontraksi hanya otot dada saja, maka
pernapasan ini cenderung lebih dangkal. Sedangkan
pada pernapasan perut, otot yang berkontraksi ialah
otot diafragma (otot yang terdapat di bawah rongga
dada), sehingga pernapasan lebih dalam.

44
Saat berolahraga, teknik pernapasan perut atau diafragma lebih
tepat untuk dilakukan dibandingkan pernapasan dada. Hal ini karena
kebutuhan okesigen menjadi lebih banyak saat melakukan aktivitas
fisik ini. Oksigen merupakan bahan bakar untuk metabolisme aerob
(yaitu metabolisme energi pembakaran lemak dan karbohidrat dengan
kehadiran oksigen saat bernapas) yang dibutuhkan tubuh saat
menjalani olahraga tipe kardiovaskular seperti berlari.Teknik
pernapasan perut ini juga bisa membuat tubuh menjadi lebih relaks.

45
11. Faktor apa saja yang
mempengaruhi respirasi bernafas
Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi bernafas
1. UsiaSemakin tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi
penurunan fungsi paru
2. Jenis kelaminJenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi
pernapasan pada manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-
paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.
3. 3. AktivitasSemakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi
pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk
memasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.
4. 4.Suhu TubuhKetika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya
menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan
frekuensi pernapasannya. Dengan begitu, tubuh akan mempercepat
pembakaran agar tetap hangat.
5. 5.Riwayat penyakit paruKondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas
vital paru seseorang. 47
12. Mengapa pada saat aktivitas
fisik, pernafasan meningkat
Karena tujuan utama dari sistem respirasi adalah menyediakan
oksigen untuk jaringan dan mengeliminasi karbon dioksida. Selama
melakukan aktivitas fisik, sistem respirasi bekerja lebih banyak karena
konsumsi oksigen, ventilasi pulmonal dan alveolar serta kapasitas difusi
oksigen meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang tinggi
terutama pada otot rangka. Selama melakukan aktivitas fisik, sejumlah
besar ATP harus terus dibentuk agar dapat dipergunakan oleh otot untuk
latihan fisik yang lebih lama dan lebih berat. Ada dua cara untuk
pemecahan glukosa, yaitu dengan cara aerob dan anaerob. Respirasi
anaerob menghasilkan beberapa molekul ATP dan 2 molekul asam piruvat.
Lalu asam piruvat akan dipecah lagi menjadi asam laktat. Apabila laktat ini
dibiarkan terakumulasi di dalam otot, maka akan menyebabkan kelelahan
otot (muscle fatigue). Oleh karena itu, pada saat melakukan aktivitas fisik
atau olahraga, respirasi aerob lah yang dibutuhkan agar tidak
menimbulkan kelelahan otot. Respirasi aerob menghasilkan banyak energi
yang hanya dibatasi oleh kemampuan tubuh dalam menyediakan oksigen
49
dan nutrisi penting lainnya (Suleman, 2011).
13. Bagiamana pengaruh respirasi
terhadap keseimbangan pH dalam
darah
pH normal darah arteri adalah 7,4, sedangkan pH darah
vena dan cairaninterstetial sekitar 7,35 akibat jumlah ekstra
karbondioksida (CO2) yangdibebaskan dari jaringan untuk
membentuk H2CO3.3 Karena pH normal daraharteri 7,4
seseorang diperkirakan mengalami asidosis saat pH turun
dibawah nilaiini dan mengalami alkolisis saat pH meningkat
diatas 7,4. Batas rendah pHdimana seseorang dapat hidup
lebih dari beberapa jam adalah sekitar 6,8 dan batasatas
adalah sekitar 8,0.3

51
14. Bagaimana definisi dan
akibat frekuensi pernafasan
tidak normal
53
Thanks!
54

Anda mungkin juga menyukai