Disusun oleh:
NIM :2013010059
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Perseptor wahana Perseptor Fakultas
1
BAB I
KASUS
2
1.4 Objektif
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum
o Status kesadaran : Compos mentis
o Tanda stress : Tidak ditemukan
o Kebersihan personal : Bersih
o Cara berpakaian : Normal
o Postur dan cara berjalan : Normal
o Cara berbicara : Relaks, tidak gugup
Tanda vital
o Tekanan darah : Tidak didapatkan data
o Nadi : Tidak didapatkan data
o Respiration Rate : Tidak didapatkan data
o Suhu tubuh : Tidak didapatkan data
Inspeksi (look)
o Tidak didapatkan data
Palpasi (feel)
o Tidak didapatkan data
2. Pemeriksaan penunjang
Tidak didapatkan data
3
o Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa
verbal, non-verbal yang mudah dipahami
o Menanyakan identitas : nama, umur, alamat, dan pekerjaan
o Menyebutkan nama pasien saat mengajukan pertanyaan
o Menanyakan keluhan utama (keluhan yang menyebabkan
pasien dating memeriksakan diri).
Praktekkan dengan tata cara sebagai berikut :
- Menggunakan kalimat terbuka
- Menggunakan bahasa/istilah awam
- Biarkan pasien menjabarkan dengan bahasanya sendiri
mengenai keluhan utamanya
- Jangan menginterupsi
- Tunjukan bahasa non-verbal yang sesuai/mendukung
pasien
- Buat catatan-catatan penting
o Tanyakan berbagai hal seputar keluhan utama :
- Onset (kapan, berapa lama, hilang timbul/menetap, tiba-
tiba/perlahan-lahan)
- Keluhan yang sama sebelumnya, dan frekuensi
(menetap/hilang timbul, aktivitas/perilaku saat
timbulnya keluhan)
- Perkembangan keluhan (membaik atau memburuk)
- Hal-hal yang mencetuskan keluhan
- Hal-hal yang mengurangi keluhan
o Menanyakan keluhan tambahan yang berhubungan dengan
keluhan utama
o Melakukan anamnesis yang berkaitan dengan sistem :
- Gejala umum : perubahan berat badan, nafsu makan,
demam, lemas
- Gejala kulit : ulkush, rash, gatal
4
- Gejala sensorik : pengelihatan, pendengaran
- Gejala pernafasan : batuk, sputum, batuk berdarah,
sesak napas, napas mengi, nyeri dada
- Gejala kardiovaskuler : sesak napas saat beraktivitas
atau pada malam hari, nyeri dada, berdebar, bengkak
pada tungkai, sesak saat berbaring
- Gejala pencernaan : sulit menelan, nyeri perut, mual,
muntah, gangguan buang air besar, berak darah
- Gejala saraf : sakit kepala, pusing, gemetar, kejang,
kehilangan kesadara
- Gejala psikologis : depresi, cemas, gangguan tidur
- Gejala endokrin : tidak tahan panas atau dingin
- Gejala musculoskeletal : nyeri, kaku, bengkak
o Menggali riwayat penyakit terlebih dahulu (diabetes, demam
rematik, sakit kuning, hiperkolesterolemia, hipertensi, nyeri
dada, serangan jantung, stroke, asma, tuberkolosis, epilepsi,
transfuse darah, penyakit saaat kanak-kanak dan sekuelenya).
Tanyakan : kapan, dimana terdiagnosis dan oleh siapa,
bagaimana pengobatannya.
o Riwayat alergi
o Obat-obatan yang pernah/sedang dikonsumsi (jenis dan
lamanya)
o Riwayat kebiasaan : alcohol, merokok (jumlah dan lamanya)
o Riwayat keluarga (orang tua, saudara, anak, keluarga yang
berhubungan darah) : kesehatan, penyakit, usia dan penyebab
kematian
o Riwayat sosial : perkawinan, pekerjaan, tempat tinggal, orang-
orang yang tinggal serumah, kegemaran, binatang peliharaan
o Melakukan cek silang
5
o Menarik kesimpulan dari anamnesis untuk mendapatkan
beberapa diagnosis sementara
6
bayi dan anak-anak, perlu juga diceritakan riwayat kehamilan dan
kelahiran.
7
h) Mengatur tensimeter agar siap pakai (untuk tensimeter air
raksa) yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa
manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci
reservoir.
i) Meraba arteri brachialis.
j) Meletakkan diafragma stetoskop di atas tempat denyut nadi
tanpa menekan.
k) Memompa sampai kira-kira 30 mmHg diatas hasil
pemeriksaan sebelumnya.
l) Kempiskan perlahan
m) Mencatat bunyi korotkoff I dan V.
n) Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir
menghilang.
o) Tunggu 1-2 menit sebelum mengulangi pemeriksaan.
p) Jika mencurigai adanya hipotensi ortostatik, lakukan
pemeriksaan dalam keadaan berdiri dan tiduran terlentang.
q) Melepas manset.
r) Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
Suhu tubuh
a) Memberitahu pasien
b) Mencuci tangan
c) Mengatur posisi pasien
d) Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat
e) Menunggu sekitar 5 menit
f) Mengambil termometer, mengelap dengan gerak berputar
dari bagian yang bersih
g) Merapikan kembali baju pasien
h) Membaca hasil pengukuran dengan segera
i) Mencuci termometer dengan larutan sabun dan membilas
dengan bersih
j) Keringkan termometer
8
k) Mencuci tangan
Respiration Rate
a) Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien bila
hanya khusus menilai pernafasan.
b) Membuka baju pasien bila perlu untuk mengamati gerakan
inspirasi dan menilai kesimetrisan gerakan (tirai harus
ditutup dahulu).
c) Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobservasi
inspirasi dan ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.
d) Menentukan irama pernafasan
e) Menetukan pernafasan dalam 60 detik. Bila pernafasan
teratur cukup 30 detik lalu dikalikan 2.
f) Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinan ada bunyi
abnormal.
g) Tutup kembali baju pasien dan memberitahu bahwa
pemeriksaan sudah selesai.
9
BAB II
2.1 Anamnesis
Hambatan :
Suara pasien kurang terdengar jelas dalam pemutaran video
Identitas pasien tidak dapat diketahui secara lengkap dalam
pemutaran video
Solusi :
Mencari informasi sebisa yang kita dapat dari video yang
ditampilkan
Mahasiswa ketika diskusi seharusnya menanyakan lebih dalam
mengenai anamnesis yang dilakukan kepada preceptor
wahana/lapangan
Hambatan :
Hampir keseluruhan data tidak ditunjukkan dari video yang
ditampilkan
Solusi :
Melihat video kasus secara cermat dan mendapatkan sebanyak
mungkin informasi ketika diskusi dengan preceptor
wahana/lapangan berlangsung
10
BAB III
3.1 Kesimpulan
Ny. S datang untuk keperluan medical check up. Medical chek up ini
diperlukan sebagai anamnesis terhadap keluhan utama yang telah disampaikan.
Untuk membantu mengatasi dispepsia maka perlu terapi non farmakologis
yang tepat ,pola makan yang teratur, jenis makanan yang tepat untuk
dikonsumsi agar mengurangi faktor resiko yang ada.
3.2 Saran
Field lab kali ini dilakukan dengan menggunakan media telemedicine, untuk
itu praktikan diharapkan memperhatikan dengan baik pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter dari mulai pasien menceritahan keluhan, rangkaian
pengambilan data dan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis, serta
penatalaksanaan yang diberikan. Beberapa pasien menggunakan Bahasa Jawa
yang tidak terlalu dimengerti oleh praktikan, oleh karena itu diharapkan
praktikan dapat lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada dosen
pembina di wahana apabila ada beberapa hal yang tidak dimengerti.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gastroenterologi, 39(9).
depression and quality of life in functional dispepsia patients . J Med SSccii, 46(2)
: 88 – 93.
of Clinical Examination and Practical Skills. New York: Oxford University Press;
2011
12
LAMPIRAN
Gambar 1
Gambar 2
13
PPT Persentasi Kasus
PERSENTASI KASUS
RAMADAN FAISAL BADAR
2013010059
14