Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FIELD LAB SEMESTER I

Preseptor Fakultas : dr. Prima Maharani Putri, M.H.

Preseptor Lapangan : dr. Sepriyanti

Disusun oleh:

Nama :Ramadan Faisal Badar

NIM :2013010059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Field Lab ini di buat oleh :

Nama : Ramadan Faisal Badar


NIM : 2013010059
Perseptor Wahana : dr. Sepriyanti
Perseptor FK UMP : dr. Prima Maharani Putri, M.H.
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Telah diperiksa dan disetujui oleh Perseptor dan pihak berwenang.

Mengetahui
Perseptor wahana Perseptor Fakultas

1
BAB I

KASUS

1.1 Identitas Pasien


 Nama : Ny. S
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 61
 Alamat : Tidak didapatkan data
 Status pernikahan : Tidak didapatkan data
 Pekerjaan : Tidak didapatkan data
 No. telepon : Tidak didapatkan data

1.2 Keluhan Utama


Pusing

1.3 Subjektif (Fundamental Four)


1. Riwayat Penyakit Sekarang (Sacred Seven)
 Onset : 3 hari yang lalu
 Lokasi : Tidak didapatkan data
 Kronologi : Tidak didapatkan data
 Kualitas : Tidak didapatkan data
 Kuantitas : Tidak didapatkan data
 Modifikasi
o Faktor pemberat : Tidak didapatkan data
o Faktor peringan : Tidak didapatkan data
 Keluhan lain : Batuk, lidah terasa pahit, mual tidak
disertai muntah
2. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak didapatkan data
3. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak didapatkan data
4. Riwayat Sosial, Ekonomi, Kebiasaan : Tidak didapatkan data

2
1.4 Objektif
1. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan umum
o Status kesadaran : Compos mentis
o Tanda stress : Tidak ditemukan
o Kebersihan personal : Bersih
o Cara berpakaian : Normal
o Postur dan cara berjalan : Normal
o Cara berbicara : Relaks, tidak gugup
 Tanda vital
o Tekanan darah : Tidak didapatkan data
o Nadi : Tidak didapatkan data
o Respiration Rate : Tidak didapatkan data
o Suhu tubuh : Tidak didapatkan data
 Inspeksi (look)
o Tidak didapatkan data
 Palpasi (feel)
o Tidak didapatkan data
2. Pemeriksaan penunjang
Tidak didapatkan data

1.5 Cara Kerja & Pembahasan


 Anamnesis :
o Mengucapkan salam, pemeriksa berdiri & melakukan jabat
tangan
o Mempersilahkan duduk bersebrangan/berhadapan
o Menciptakan suasana membantu dan menyenangkan

3
o Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa
verbal, non-verbal yang mudah dipahami
o Menanyakan identitas : nama, umur, alamat, dan pekerjaan
o Menyebutkan nama pasien saat mengajukan pertanyaan
o Menanyakan keluhan utama (keluhan yang menyebabkan
pasien dating memeriksakan diri).
Praktekkan dengan tata cara sebagai berikut :
- Menggunakan kalimat terbuka
- Menggunakan bahasa/istilah awam
- Biarkan pasien menjabarkan dengan bahasanya sendiri
mengenai keluhan utamanya
- Jangan menginterupsi
- Tunjukan bahasa non-verbal yang sesuai/mendukung
pasien
- Buat catatan-catatan penting
o Tanyakan berbagai hal seputar keluhan utama :
- Onset (kapan, berapa lama, hilang timbul/menetap, tiba-
tiba/perlahan-lahan)
- Keluhan yang sama sebelumnya, dan frekuensi
(menetap/hilang timbul, aktivitas/perilaku saat
timbulnya keluhan)
- Perkembangan keluhan (membaik atau memburuk)
- Hal-hal yang mencetuskan keluhan
- Hal-hal yang mengurangi keluhan
o Menanyakan keluhan tambahan yang berhubungan dengan
keluhan utama
o Melakukan anamnesis yang berkaitan dengan sistem :
- Gejala umum : perubahan berat badan, nafsu makan,
demam, lemas
- Gejala kulit : ulkush, rash, gatal

4
- Gejala sensorik : pengelihatan, pendengaran
- Gejala pernafasan : batuk, sputum, batuk berdarah,
sesak napas, napas mengi, nyeri dada
- Gejala kardiovaskuler : sesak napas saat beraktivitas
atau pada malam hari, nyeri dada, berdebar, bengkak
pada tungkai, sesak saat berbaring
- Gejala pencernaan : sulit menelan, nyeri perut, mual,
muntah, gangguan buang air besar, berak darah
- Gejala saraf : sakit kepala, pusing, gemetar, kejang,
kehilangan kesadara
- Gejala psikologis : depresi, cemas, gangguan tidur
- Gejala endokrin : tidak tahan panas atau dingin
- Gejala musculoskeletal : nyeri, kaku, bengkak
o Menggali riwayat penyakit terlebih dahulu (diabetes, demam
rematik, sakit kuning, hiperkolesterolemia, hipertensi, nyeri
dada, serangan jantung, stroke, asma, tuberkolosis, epilepsi,
transfuse darah, penyakit saaat kanak-kanak dan sekuelenya).
Tanyakan : kapan, dimana terdiagnosis dan oleh siapa,
bagaimana pengobatannya.
o Riwayat alergi
o Obat-obatan yang pernah/sedang dikonsumsi (jenis dan
lamanya)
o Riwayat kebiasaan : alcohol, merokok (jumlah dan lamanya)
o Riwayat keluarga (orang tua, saudara, anak, keluarga yang
berhubungan darah) : kesehatan, penyakit, usia dan penyebab
kematian
o Riwayat sosial : perkawinan, pekerjaan, tempat tinggal, orang-
orang yang tinggal serumah, kegemaran, binatang peliharaan
o Melakukan cek silang

5
o Menarik kesimpulan dari anamnesis untuk mendapatkan
beberapa diagnosis sementara

 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Hal ini meliputi keluhan utama dan anamnesis lanjutan. Keluhan
utama adalah keluhan yang membuat seseorang datang ke tempat
pelayanan kesehatan untuk mencari pertolongan, misalnya : demam,
sesak nafas, nyeri pinggang, dll. Keluhan utama ini sebaiknya tidak
lebih dari satu keluhan. Kemudian setelah keluhan utama, dilanjutkan
anamnesis secara sistematis dengan menggunakan tujuh butir mutiara
anamnesis, yaitu :
1. Lokasi (dimana ? menyebar atau tidak ?)
2. Onset / awitan dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama?)
3. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi ?)
4. Kualitas keluhan (rasa seperti apa ?)
5. Faktor-faktor yang memperberat keluhan.
6. Faktor-faktor yang meringankan keluhan.
7. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama.
 Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan
kapan terjadinya dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja,
serta mencari penyakit yang relevan dengan keadaan sekarang dan
penyakit kronik (hipertensi, diabetes mellitus, dll), perawatan lama,
rawat inap, imunisasi, riwayat pengobatan dan riwayat menstruasi
(untuk wanita).
 Riwayat Penyakit Keluarga
Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit
keturunan dari pihak keluarga (diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll)
atau riwayat penyakit yang menular. Hal ini penting untuk mencari
kemungkinan penyakit keturunan atau penyakit infeksi. Pada pasien

6
bayi dan anak-anak, perlu juga diceritakan riwayat kehamilan dan
kelahiran.

 Riwayat Sosial, Ekonomi, Kebiasaan


Riwayat pribadi meliputi data-data sosial (keluarga, tetangga, teman),
ekonomi, pendidikan, pernikahan, dan kebiasan yang sering dilakukan.
Perlu juga diceritakan mengenai kebiasaan merokok, minum alkohol,
termasuk penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba) maupun
aktifitas seksual.
 Tanda Tanda Vital :
 Denyut nadi
a) Mengatur posisi pasien nyaman dan rileks.
b) Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 3 jari dan meraba
denyut nadi.
c) Menekan arteri radialis dengan kuat, dengan jari-jari selama
kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan, jari-jari
digeser ke kanan dan kiri sampai ketemu.
d) Langkah-langkah pemeriksaan ini juga dilakukan pada
tempat
e) pemeriksaan denyut nadi lainnya.
 Tekanan darah
a) Pasien istirahat 5 menit sebelum diukur.
b) Memberitahu posisi pasien.
c) Posisi lengan setinggi jantung.
d) Menyingsingkan lengan baju ke atas.
e) Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan diameter
lengan pasien.
f) Memasang manset kira-kira 1 inci (2,5 cm) dari siku.
g) Menanyakan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien
sebelumnya.

7
h) Mengatur tensimeter agar siap pakai (untuk tensimeter air
raksa) yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa
manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci
reservoir.
i) Meraba arteri brachialis.
j) Meletakkan diafragma stetoskop di atas tempat denyut nadi
tanpa menekan.
k) Memompa sampai kira-kira 30 mmHg diatas hasil
pemeriksaan sebelumnya.
l) Kempiskan perlahan
m) Mencatat bunyi korotkoff I dan V.
n) Melonggarkan pompa segera setelah bunyi terakhir
menghilang.
o) Tunggu 1-2 menit sebelum mengulangi pemeriksaan.
p) Jika mencurigai adanya hipotensi ortostatik, lakukan
pemeriksaan dalam keadaan berdiri dan tiduran terlentang.
q) Melepas manset.
r) Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
 Suhu tubuh
a) Memberitahu pasien
b) Mencuci tangan
c) Mengatur posisi pasien
d) Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat
e) Menunggu sekitar 5 menit
f) Mengambil termometer, mengelap dengan gerak berputar
dari bagian yang bersih
g) Merapikan kembali baju pasien
h) Membaca hasil pengukuran dengan segera
i) Mencuci termometer dengan larutan sabun dan membilas
dengan bersih
j) Keringkan termometer

8
k) Mencuci tangan
 Respiration Rate
a) Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien bila
hanya khusus menilai pernafasan.
b) Membuka baju pasien bila perlu untuk mengamati gerakan
inspirasi dan menilai kesimetrisan gerakan (tirai harus
ditutup dahulu).
c) Meletakkan tangan datar pada dada dan mengobservasi
inspirasi dan ekspirasi serta kesimetrisan gerakan.
d) Menentukan irama pernafasan
e) Menetukan pernafasan dalam 60 detik. Bila pernafasan
teratur cukup 30 detik lalu dikalikan 2.
f) Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinan ada bunyi
abnormal.
g) Tutup kembali baju pasien dan memberitahu bahwa
pemeriksaan sudah selesai.

9
BAB II

HAMBATAN DAN SOLUSI

2.1 Anamnesis

 Hambatan :
Suara pasien kurang terdengar jelas dalam pemutaran video
Identitas pasien tidak dapat diketahui secara lengkap dalam
pemutaran video
 Solusi :
Mencari informasi sebisa yang kita dapat dari video yang
ditampilkan
Mahasiswa ketika diskusi seharusnya menanyakan lebih dalam
mengenai anamnesis yang dilakukan kepada preceptor
wahana/lapangan

2.2 Tanda Tanda Vital

 Hambatan :
Hampir keseluruhan data tidak ditunjukkan dari video yang
ditampilkan
 Solusi :
Melihat video kasus secara cermat dan mendapatkan sebanyak
mungkin informasi ketika diskusi dengan preceptor
wahana/lapangan berlangsung

10
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Ny. S datang untuk keperluan medical check up. Medical chek up ini
diperlukan sebagai anamnesis terhadap keluhan utama yang telah disampaikan.
Untuk membantu mengatasi dispepsia maka perlu terapi non farmakologis
yang tepat ,pola makan yang teratur, jenis makanan yang tepat untuk
dikonsumsi agar mengurangi faktor resiko yang ada.

3.2 Saran

Field lab kali ini dilakukan dengan menggunakan media telemedicine, untuk
itu praktikan diharapkan memperhatikan dengan baik pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter dari mulai pasien menceritahan keluhan, rangkaian
pengambilan data dan pemeriksaan untuk penegakan diagnosis, serta
penatalaksanaan yang diberikan. Beberapa pasien menggunakan Bahasa Jawa
yang tidak terlalu dimengerti oleh praktikan, oleh karena itu diharapkan
praktikan dapat lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada dosen
pembina di wahana apabila ada beberapa hal yang tidak dimengerti.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. dan Gunawan, J. 2012. Dispepsia. Jakarta: Bagian Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Divisi

Gastroenterologi, 39(9).

Cahyanto, M. E., Ratnasari, N., Siswanto, A. 2014. Symptoms of

depression and quality of life in functional dispepsia patients . J Med SSccii, 46(2)

: 88 – 93.

Burns EA, Korn K, Whyte J, Thomas J, Monaghan T. Oxford American


Handbook

of Clinical Examination and Practical Skills. New York: Oxford University Press;

2011

Turner R, Hatton C, Blackwood R. Lecture notes on Clinical Skills. 4th


ed.

Malden: Blackwell Science; 2003

12
LAMPIRAN

 Gambar 1

 Gambar 2

13
 PPT Persentasi Kasus

PERSENTASI KASUS
RAMADAN FAISAL BADAR
2013010059

14

Anda mungkin juga menyukai