Disusun oleh:
Hafizh Musyafa
(2313010090)
1
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 2313010090
Mengetahui,
dr. Oei Stefani Y. W., DTM&H, Ph.D dr. Hyang Iman Akbar
Saputra
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3
BAB I………………………………………………………………………………….4
KASUS………………………………………………………………………………..4
BAB II………………………………………………………………………………..11
HAMBATAN DAN
SOLUSI………………………………………………………..11
BAB III………………………………………………………………………………13
KESIMPULAN DAN
SARAN……………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..14
LAMPIRAN…………………………………………………………………………15
3
BAB I
KASUS
● Nama : Tn. S
● Umur : 47 tahun
● Alamat : Patikraja
● Pekerjaan : PNS
B. Keluhan utama
● Nyeri perut
C. Sacred seven
Onset :1 minggu
Kuantitas : 9/10
● Faktor : Setelah makan pedas dan
pemberat minum kopi
● Faktor : Ketika dapat mengatur pola
peringan makan
● Keluhan : mual, pusing.
4
lain
5
D. Fundamental four
Disangkal
● Riwayat Penyakit Keluarga
Disangkal
• Pekerjaan PNS
• Tinggal Bersama
• Istirahat teratur
• Sendi : Normal
6
• Edema : Tidak ditemukan
o Nadi : 88 kali/menit
o RR : 19 kali/menit
o Suhu : 36,8 oC
o TB/BB : 170 cm/ 68 kg
F. Terapi/penatalaksanaan
⮚ Medikamentosa
o omeprazole 20mg 1x1
o lansoprazole 30mg 1x1
o sukralfat 1g 4x1
⮚ Non medikamentosa
G. CARA KERJA
1. Cara Kerja
a. Anamnesis
➢ nama
7
➢ jenis kelamin
➢ usia
➢ alamat
➢ pekerjaan
➢ status perkawinan,
● Pemeriksa bertanya tentang keluhan utama pasien.
● Lalu, menggali informasi tentang “Sacred Seven” yang berisi :
➢ Lokasi
➢ Kualitas Keluhan
➢ Kuantitas Keluhan
➢ Keluhan tambahan
● Setelah itu dilanjutkan dengan menggali informasi pasien mengenai
“Fundamental Four”. Yang berisi :
b. Tanda Vital
8
memberi tahu dokter tingkat gangguan yang terjadi dari garis dasar.
Penyedia layanan kesehatan harus memahami berbagai proses fisiologis
dan patologis yang memengaruhi rangkaian pengukuran ini dan
interpretasinya yang tepat. Jika kita menggunakan metode triase di mana
kita memilih pasien tanpa menentukan tandatanda vitalnya, hal itu
mungkin tidak memberikan gambaran tentang urgensi presentasi pasien.
Tingkat kelainan tanda vital juga dapat memprediksi hasil kesehatan
pasien jangka panjang,
kunjungan gawat darurat kembali, dan frekuensi masuk kembali ke
rumah sakit, dan pemanfaatan sumber daya kesehatan.
9
Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan
(mmHg) Diastolik
(mmHg)
Normal <120 <80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Stadium I 140-159 90-99
Stadium II =160 =100
● Pemeriksaan Nadi
1. Mengatur posisi pasien nyaman dan rileks.
2. menekan kulit dekat arteri radialis dengan 3 jari dan meraba
denyut nadi.
3. menekan arteri radialis dengan kuat, dengan jari-jari selama
kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan, jari-jari
digeser ke kanan dan kiri sampai ketemu.
Langkah-langkah pemeriksaan ini juga dilakukan pada tempat
pemeriksaan denyut nadi lainnya.Lokasi untuk merasakan denyut
nadi adalah :
a. Karotid : di bagian medial leher, dibawah angulus
mandibularis, hindari pemeriksaan dua sisi sekaligus
pada waktu bersamaan.
b. Brakial : Diatas siku dan medial dari tendo bisep.
c. Radial : Bagian distal dan ventral dari pergelangan
tangan.
d. Femoral:Disebelah inferomedial ligamentum inguinalis
e. Popliteal : Di belakang lutut, sedikit ke lateral dari garis
tengah.
f. Tibia posterior: Di belakang dan sedikit ke arah inferior
dari maleolus medialis.
g. Pedis dorsalis : Lateral dari tendo m. Extensor hallucis
longus
Yang perlu diperhatikan
1. Kecepatan
● Bradikardia : denyut jantung lambat (<60X/menit)
● Takikardia : denyut jantung cepat (>100x/menit)
2. Irama
● Reguler
10
● Regularly irregular : dijumpai pola
dalam iregularitasnya.
● Irregularly irregular : tidak dijumpai pola dalam
iregularitasnya, terdapat pada fibrilasi atrium
3. Volume
11
BAB II
HAMBATAN DAN SOLUSI
A . ANAMNESIS
Hambatan
1) Keterbatasan waktu
1) Mahasiswa perlu untuk terus melatih skill dan keterampilan dalam anamnesis
dan komunikasi efektif agar waktu yang digunakan lebih optimal.
2) Pengalihan penggunaan bahasa Indonesia dan berusaha belajar dan mencari
tahu istilah atau bahasa setempat yang kurang dimengerti.
3) Membuat pasien tetap nyaman dan memberi pertanyaan dengan kalimat yang
pas untuk digunakan.
4) Meminta pasien untuk menjelaskan dan menggunakan kalimat terbuka dan
tertutup pada tempatnya.
B. TANDA VITAL
Hambatan
1) Ada pasien yang merasa kurang nyaman dan kurang koordinatif atau kurang
mau mengikuti arahan yang diberikan.
Solusi
1) Mahasiswa perlu untuk terus melatih skill dan keterampilan agar waktu
yang digunakan lebih optimal.
2) Membuat pasien senyaman mungkin dan menjelaskan dengan baik arahan
yang diberikan.
D. PENJELASAN PENYAKIT
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu gangguan saluran
pencernaan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam
12
esofagus, yang menyebabkan terjadinya beberapa gejala hingga komplikasi.1
Beberapa manifestasi klinis dari GERD antara lain, heartburn, regurgitasi, nyeri ulu
hati, odinofagia, mual, disfagia, hingga kesulitan tidur pada malam hari. (Saraswati,
2023)
GERD dapat menyebabkan cedera pada mukosa esofagus serta memiliki
gejala yang mengganggu, seperti heartburn dan regurgitasi yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup (Lim et al., 2018).
Refluks cairan lambung di malam hari telah terbukti berkaitan dengan
berbagai komplikasi seperti peradangan esofagus, striktur peptik, ulserasi esofagus,
barret esofagus dan bahkan adenokarsinoma esofagus. Selain itu, GERD saat tidur
sering dikaitkan dengan berbagai manifestasi GERD ekstraesofagus seperti orofaring,
laring, dan paru-paru (Fass, 2010).
Gangguan tidur dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kualitas
hidup individu. Beberapa Penelitian mengatakan kualitas tidur yang buruk, waktu
tidur yang tidak teratur dapat mengurangi kualitas seseorang dalam menjalani
aktivitasnya secara produktif. Kualitas tidur yang baik dapat memberikan efek yang
positif bagi tubuh dalam hal ini dapat meningkatkan produktifitas pada siang hari dan
memperbaiki fungsi psikologis (Lim et al., 2018).
Gastro-oesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satu kelainan yang
sering dihadapi di lapangan dalam bidang gastrointestinal. Penyakit ini berdampak
buruk pada kualitas hidup penderita dan sering dihubungkan dengan morbiditas yang
bermakna. Berdasarkan Konsensus Montreal (the Montreal definition and
classification of gastroesophageal reflux disease : a global evidence-based consensus),
penyakit refluks gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD)
didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan
lambung ke dalam esofagus yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu
(troublesome) di esofagus maupun ekstra-esofagus dan/atau komplikasi. Komplikasi
yang berat yang dapat timbul adalah Barret’s esophagus, striktur, adenokarsinoma di
kardia dan esophagus (Bhatia & Tandon, 2005).
Faktor psikososial yang merugikan, termasuk stres yang berhubungan dengan
pekerjaan, seperti gastroesophageal reflux disease ( GERD ) dapat meningkatkan
masalah kesehatan di negara-negara industri. Penelitian berbasis populasi
mengungkapkan adanya hubungan antara faktor psikososial stres, termasuk
ketegangan kerja dengan gejala GERD (Jansson et al., 2010).
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari anamnesis yang telah dilakukan pasien datang ke puskesmas
Purwokerto Selatan dengan keluhan nyeri perut di sekitar ulu hati sejak 1 minggu
yang lalu, pasien bekerja sebagai PNS. Penyakitnya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Rasa nyeri semakin terasa apabila pasien memakan makanan pedas dan minum kopi,
rasa nyeri biasanya merasa berkurang apabila pasien mampu mengatur pola
makannya. Sebelumnya pasien belum pernah mengalami penyakit serupa, dan tidak
mempunyai riwayat penyakit keluarga. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter,
pasien terdiagnosis penyakit Gastroesophageal Reflux Disease.
B. SARAN
o Mahasiswa mempelajari lebih lanjut bentuk abnormalitas pada kondisi
tubuh secara nyata
o Mahasiswa terus melatih diri dalam menuliskan rekam medis
o Membiasakan diri berkomunikasi efektif dengan pasien guna
memaksimalkan waktu yang ada
o Belajar memahami Bahasa pasien agar mudah mengerti apa yang
dimaksud pasien
o Mahasiswa belajar bagaimana edukasi yang relevan terhadap penyakit
yang
diderita pasien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sapra A, Malik A, Bhandari P. Vital Sign Assessment. 2022 May 8. In: StatPearls 988
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID:
31985994.
Saraswati AP, Garianto E, Mulyarjo. Hubungan antara Konsumsi Kopi dengan Gejala
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). CoMPHI J Community Med
Public Heal Indones J 2021; 2: 177–184.
15
LAMPIRAN
16