FASCIITIS
PLANTARIS
Aufa Muhammad Nadhif, S. Ked 04054822022036
Assyifa Rachmadina, S. Ked 04054822022079
Frilla Adhany Marsya, S. Ked 04054822022104
Wiena Nadella Praja, S. Ked 04054822022110
Pembimbing:
dr. Ernie, Sp.KFR
02
STATUS PASIEN
04
ANALISIS KASUS
2
PENDAHUL
UAN Fasciitis plantaris merupakan inflamasi yang
terjadi pada fascia plantar yang terjadi karena
degenerasi akibat robekan-robekan halus karena
penggunaan yang berlebihan dan repetitif
Nama : Ny. AP
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Boom Baru, Palembang
Agama : Islam
Status Nikah : Menikah
Pemeriksaan : 13 Mei 2020
5
PATIENT
MEDICAL
HISTORY
Keluhan Utama
Nyeri pada telapak kaki kanan terutama tumit yang memberat sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Pengobatan
Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku minum obat pereda
Bekerja 8 jam sehari menggunakan
nyeri seperti parasetamol, namun
sepatu tinggi karena kewajiban dari
keluhan masih datang kembali
kantor
8
7. Bahasa/Bicara
PEMERIKSAAN
Komunikasi verbal : Tidak ada kelainan
FISIK
Komunikasi nonverbal : Tidak ada kelainan
Kepala Leher
1
3
PEMERIKSAAN
FISIK
Anggota Gerak Atas
Inspeksi Kanan Kiri
Deformitas: Tidak ada Tidak ada
Edema: Tidak ada Tidak ada
Tremor: Tidak ada Tidak ada
Nodus herbenden: Tidak ada Tidak ada
Palpasi: Nyeri tekan (-)
Neurologi
Motorik Dextra Sinistra
Gerakan Luas Luas
Kekuatan
Abduksi lengan 5 5
Fleksi siku 5 5
Ekstensi siku 5 5
Ekstensi wrist 5 5
Fleksi jari-jari tangan 5 5
1
4
PEMERIKSAAN
FISIK
1
5
PEMERIKSAAN
FISIK
1
6
PEMERIKSAAN
FISIK
1
7
PEMERIKSAAN
FISIK
1
8
PEMERIKSAAN
FISIK
1
9
PEMERIKSAAN
FISIK
20
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
21
RESUME
Ny. AP, perempuan berusia 41 tahun, seorang pegawai bank, datang dengan keluhan nyeri pada
telapak kaki kanan terutama tumit yang memberat sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan pada
pagi hari setelah bangun tidur dan pertama kali menapakkan kaki, dan juga setelah melakukan
aktivitas panjang. Nyeri dirasakan dirasakan cukup berat (4 dari skala 0-10), dan terasa tumpul.
Nyeri dirasakan hampir setiap hari, semakin berat ketika banyak aktivitas, dan berkurang jika
beristirahat. Pasien mengoleskan balsam didaerah yang dirasakan nyeri, sedikit berkurang,
namun muncul kembali. 1 bulan yang lalu, nyeri dirasakan semakin berat dan tidak kunjung
hilang. Nyeri menjalar, kearah depan kaki. Nyeri dikatakan bernilai 6 dari skala 0-10. Nyeri
dirasakan pada pagi hari, saat menginjakkan kaki pertama kali setelah bangun tidur, aktivitas
yang panjang, juga menapakkan kaki sesaat setelah duduk/istirahat yang lama. Nyeri dirasakan
setiap hari. Pasien juga mengeluhkan bengkak dan kemerahan pada daerah sekitar tumit.
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan nyeri tekan pada regia plantar pedis dextra, dan terdapat
penurunan range of motion pada sendi ankle, karena pasien merasa kesakitan. Ditemukan juga
eritema dan bengkak/edema pada area plantar pedis dextra. Dari hasil tes provokasi yaitu tes
windlass, didapatkan hasil positif ketika dilakukan tes. Disarankan untuk melakukan foto pedis
bilateral AP/lateral. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan pasien
menderita fasciitis plantaris dextra. 22
EVALUASI
3 Partisipasi Pasien merasa tidak nyaman ketika Mengurangi keluhan nyeri pasien
rasa nyeri muncul, sehingga pasien sehingga dapat beraktivitas dengan
lebih sering beristirahat dan nyaman.
menghentikan aktivitasnya.
23
DIAGNOSIS
KLINIS
24
PROGRAM
REHABILITASI
• Fisioterapi
Terapi dingin, pemberian kompres es yang
dibungkus handuk selama 15-20 menit, 3x sehari. • Sosial Medik
Extracorporeal shock wave therapy (ESWT) Edukasi keluarga untuk memberikan
• Okupasi Terapi motivasi dan membantu penderita dalam
Latihan kekuatan otot” pedis dan terapi beban menjalani terapi, serta mengevaluasi
Latihan mendorong dinding (stretching), menaiki kegiatan pasien, supaya lebih sesuai dan
tangga, dan berdiri di papan miring mengurangi nyerinya
Ortotik Prostetik
• Edukasi
Ortotik : Night splints, taping
kaki kanan, ankle foot orthosis Mengistirahatkan kedua kaki ketika gejala
(sepatu khusus) timbul
Prostetik : Tidak ada
Tidak memaksakan berjalan jauh yang
Alat bantu ambulasi : Tidak ada
Terapi Wicara berlebihan saat timbul nyeri
Afasia : Tidak dilakukan Meninggikan kaki saat tidur (elevasi)
Disartria : Tidak dilakukan
Disfagia : Tidak dilakukan
TERAPI DAN
PROGNOSIS
Terapi Medikamentosa
Natrium diclofenac 50 mg bid
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
26
TINJAUA
N
PUSTAK
A
2
7
ANATOMI
Serabut plantar fascia juga menyatu pada dermis, ligamentum transversum metatarsal, dan
selubung musculus flexor. Pada kasus fasciitis plantaris, terdapat inflamasi pada fascia
28
plantar, yang menyebabkan nyeri di plantar pedis.
Fasciitis plantaris juga
disebut sebagai nyeri
DEFINISI tumit plantar, heel spur
syndrome, atau sindrom
tumit nyeri.
29
EPIDEMIOLOGI
PREVALENSI
1 2 3
Faktor anatomi termasuk
arkus yang rendah atau pes Pada faktor biomekanik
Pada faktor lingkungan bisa
planus, arkus yang tinggi termasuk tightness pada
disebabkan oleh trauma, dan
atau pes cavus, dan tekanan tendon achilles, kelemahan
aktivitas yang berlebih.
tubuh yang berlebih atau flexor plantar fascia.
obesitas.
3
1
FAKTOR RISIKO
Faktor
Faktor Intriksik
Ekstrinsik
Faktor intriksik dari segi
anatomi yaitu ; • Alignment/biomekanik
• Obesitas yangburuk,
• pes planus (kaki datar) • Deconditioning
• pes cavus (kaki cekung) • Permukaan lantai yang
• Tendon achilles keras
memendek • Berjalan tanpa alas kaki
Dari segi biomekanik yaitu: • Menopang benda berat
• Overpronasi yang lama
• Dorsofleksi pergelangan • Peregangan yang kurang
kaki yang terbatasi • Alas kaki yang kurang
• Otot intriksik kaki dan baik
flexor plantaris yang
kurang fleksibel dan
lemah.
3
2
PATOFISIOLOGI Tubuh awalnya merespon dengan proses
peradangan. Sel-sel yang disebut dengan Hiperplasia sel, aliran darah yang
fibroblast membuat serat kolagen baru sedikit, dan ketidakseimbangan
yang bertujuan untuk menghilangkan jumlah kolagen menyebabkan
ketidakseimbangan yang disebabkan oleh terjadinya penebalan pada fascia
cedera plantaris yang menimbulkan nyeri.
1 2 3 4
Adanya lesi pada soft tissue disisi tempat Semakin lama proses peradangan berkurang
perlengketan plantar aponeurosis yang letaknya dan serat kolagen mulai mengendur dan
dibawah dari tuberositas calcaneus atau pada terurai kemudian pecah dan menjadi
fascia plantar bagian medial calcaneus akibat dari terfragmentasi. Pada saat bersamaan serat
penekanan dan penguluran yang berlebihan. kolagen terlepas dan kemudian pecah,
fibroblast membesar untuk memproduksi
serat kolagen yang lebih banyak 3
3
MANIFESTASI
KLINIS
Nyeri yang dialami
terutama pada
Riwayat nyeri permukaan plantar
tumit intens yang kaki pada bagian
sering dikeluhkan anterior dari calcaneus
pada pagi hari yang dapat menyebar
ke bagian proksimal
pada kasus yang lebih
parah
34
DIAGNOSA KLINIS ANAMNES PEMERIKSAAN FISIK
IS
● Nyeri tumit plantar medial yang intens di pagi hari dan cenderung
membaik dengan istirahat ● Palpasi tuberkulum medial kalkaneus dan bagian
proksimal plantar fascia
● Nyeri berlanjut apabila berdiri lama ● Tes Windlass dapat dilakukan untuk
mengevaluasi pembebanan plantar fascia
● Cenderung semakin parah di akhir hari setelah melakukan berbagai
aktivitas
BANDING
Neurologis Tarsal Tunnel Syndrome; nervus tibialis Sensasi terbakar diregio plantaris yang
Skeletal posterior terjepit diperburuk dengan dorsofleksi
Neuropati (diabetes, dll) Parestesia di regio plantar
Baxter neuritis Sensasi terbakar pada tumit bagian tengah
Penjepitan nervus calcaneus media Sensasi terbakar pada aspek inferomedial
calcaneus
Fraktur calcaneus akut Nyeri setelah terjatuh keras dan mendarat
Fraktur calcaneus akibat stress pada tumit, tidak mampu mengangkat
Calcaneal apophysitis (penyakit Sever) benda berat (menumpu tumit)
Arthritis sistemik (rheumatoid, dll)
Nyeri tumit onset lambat akibat gerakan
repetitif (pelari)
Nyeri pada pasien pediatri (perempuan 8-
13 tahun, laki-laki 10-15 tahun) dengan
physes yang terbuka.
Nyeri pada sendi multipel disertai nyeri
pada tumit
Spondyloarthropati Nyeri pada tumit di insersio tendo achilles
3
6
DIAGNOSIS Tipe Diagnosis Gejala
BANDING Jaringan Lunak Tendinitis Achilles Nyeri pergelangan kaki
belakang seringgi
malleolus medialis.
Kontusio bantalan Nyeri tumit
lemak tersentralisasi, dan ada
riwayat benturan di
tumit
Atrofi bantalan lemak Nyeri tumit, sering
pada orang tua
Bursitis retrocalcaneal Nyeri dan bengkak
pada region
retrocalcaneal
Tendinitis tibia Nyeri dengan tahanan
posterior saat inversi
3
7
Penggunaan Stretching dan
TATA LAKSANA taping straightening
KONSERVATIF
Penggunaan
sepatu
atletik
Injekasi
Extracorporea Agen Kortikostero
Night 3 ml NSAIDid
yang dicampur
l shock-wave splints Inflamasi; dengan 1% lidokain, 0,5%
therapy penggunaan marcaine, dan 1 ml
es dan triamcinolone (40 mg per
NSAID mL) diinjeksikan sekitar
processus medual tuberositas
calcaneus.
38
TATA
LAKSANA
01
Pembedahan atau operatif.
02
Edukasi
Komplikasi
40
ANALISI
S KASUS
4
1
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada telapak kaki kanan
terutama tumit yang memberat sejak
1 bulan yang lalu.
44
• Fisioterapi
PROGRAM REHABILITASI Terapi dingin, pemberian kompres es yang
dibungkus handuk selama 15-20 menit, 3x sehari.
Extracorporeal shock wave therapy (ESWT)
• Okupasi Terapi
Latihan kekuatan otot” pedis dan terapi beban
Latihan mendorong dinding (stretching), menaiki
tangga, dan berdiri di papan miring
Ortotik Prostetik
Ortotik : Night splints, taping
kaki kanan, ankle foot orthosis
(sepatu khusus)
Prostetik : Tidak ada
Alat bantu ambulasi : Tidak ada
Terapi Wicara
Afasia : Tidak dilakukan
Disartria : Tidak dilakukan
Disfagia : Tidak dilakukan
45
THANKS
Does anyone have any questions?
46