Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengapa pada penderita KNF bisa terjadi gejala otologis seperti gangguan pendengaran hingga
otitis media efusi?

Pasien merasakan gejala tersebut yang diakibatkan penyebab sekunder karena blokade tuba
Eustachius. Gejala tersebut berupa gangguan pendengaran konduksi, efusi (otitis media efusi serosa)
dan terasa penuh, juga tinnitus. Blokade tuba tersebut disebabkan massa yang tumbuh dan
menutup muara keluar tuba eustachius sehingga menyebabkan disfungsi Tuba Eustachius. Akibat
dari blokade tersebut lama kelamaan terjadi penumpukan cairan telinga pada telinga tengah dan
ketika sudah sampai pada kondisi ini maka hal ini akan bermanifestasi menjadi gejala2 otologis
seperti gangguan pendengaran, dan lebih lanjut menjadi otitis media efusi atau kronik.

2. Pada seseorang yang telah pernah terinfeksi virus Epstein Barr, apakah perlu diberi edukasi
mengenai risiko kanker nasofaring di masa mendatang?

Virus epstein barr, merupakan nama lain dari HHV-4, dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah
satunya adalah dapat menyebabkan mononukleosis infeksiosa, dengan gejala demam,
limfadenopati, dan faringitis. Gejala tersebut juga dapat muncul pada penyakit-penyakit lain. Pada
anak-anak, gejala tersebut biasanya ringan bahkan asimptomatis, dan pada dewasa muncul ketiga
gejala tersebut. Selain gejala tadi, gejala sistemik yang bisa ditimbulkan oleh virus ini yaitu
splenomegali, hepatomegali, nyeri kepala, malaise, dan sakit tenggorokan.

Cukup sulit untuk menentukan seseorang telah terinfeksi virus epstein barr ini. Onkogenesis kanker
nasofaring juga tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor EBV saja, namun multifaktorial seperti
event epigenetik akibat karsinogen lingkungan, makanan, dan imunodefisiensi. Sehingga yang bisa
dilakukan kepada pasien secara umum atau yang telah terinfeksi epstein barr yaitu untuk menjaga
hidup sehat.

3.Telah dijelaskan terdapat 4 gejala umum dari KNF, apakah semua pasien memiliki gejala tersebut
atau hanya 1?

umumnya pasien hanya memiliki satu atau lebih kelompk gejala yang dijelaskan, dan gejala
bergantung pada lokasi tumor, apabila ulseratif biasanya bergejala epistaksi, bila berada di fossa
rusenmuller terkadang dapat dirasakan sensasi telinga penuh.

4. Mengapa sebagian besar kasus knf berada pada negara2 asia?

Faktor risiko konsumsi ikan asin dan makanan yang diawetkan merupakan faktor prominen yang
terkait dengan kejadian KNF. Beberapa penelitian epidemiologik menyebutkan bahwa konsumsi ikan
asin tersering di Cina Selatan dan Hongkong karena umumnya merupakan pangan yang sering
dikonsumsi sehari-hari. Kadar nitrosamin pada ikan asin menyebabkan abnormalitas pada siklus sel
dalam host dan mencetuskan terjadinya karsinogenesis.

5. Mengapa lebih baik MRI dibandingkan CT Scan pada diagnosis KNF?

Terdapat perbedaan fungsi CT scan dan MRI, dengan kelebihannya masing-masing. CT scan, ketika
tumor lokal dapat terlihat, memanjang dari langit-langit faring. CT scan juga menjadi pilihan jika ada
invasi tulang dan intrakranial (Gambar 3) Paparan radiasi CT scan yang cukup besar, menjadikan MRI
pilihan modalitas yang lebih aman. MRI dapat melihat ekstensi tumor hingga ke otot dan metastasis
nodus limfatik

6.Tadi dijelaskan di pemeriksaan fisik pada KNF dapat ditemukan nodus limfattik, bagimana ciri2
nodus limfatik pada KNF?
Gejala yang juga sering ditemui yaitu pembesaran nodus limfatik di leher (massa di leher). Nodus
limfatik yang berada pada puncak trigonum posterior dan jugular atas paling sering terlibat. Nodus
supraklavikular juga sering terlibat, namun paling akhir dan menunjukkan penyakit yang telah lanjut.
Keterlibatan biasanya menunjukkan metastase dan bersifat bilateral, karena struktur nasofaring
memiliki banyak saluran drainase limfatik

Pertanyaan Only

1. Mengapa pada penderita KNF bisa terjadi gejala otologis seperti gangguan pendengaran hingga
otitis media efusi?

2. Pada seseorang yang telah pernah terinfeksi virus Epstein Barr, apakah perlu diberi edukasi
mengenai risiko kanker nasofaring di masa mendatang?

3. Telah dijelaskan terdapat 4 gejala umum dari KNF, apakah semua pasien memiliki gejala tersebut
atau hanya 1?

4. Mengapa sebagian besar kasus knf berada pada negara2 asia?

5. Mengapa lebih baik MRI dibandingkan CT Scan pada diagnosis KNF?

6.Tadi dijelaskan di pemeriksaan fisik pada KNF dapat ditemukan nodus limfattik, bagimana ciri2
nodus limfatik pada KNF?

7. Apakah ada perbedaan prognosis antara tipe-tipe histologis yang ditemukan pada pasien kanker
nasofaring?

8. Apa perbedaan dan maksud dari tumor yang sudah metastasis (N1) dengan EBS positif pada
metastasis ke KGB leher (T0)?

9.Hidung tersumbat dan mimisan seperti apa yang patut dicurigai sebagai kanker nasofaring?

10. Apakah pada kasus mimisan/epistaksis, boleh dilakukan tampon?

11. Apa perbedaan Tis dan T1 pada staging stadium 0 dan 1?

12. Bagaimana cara untuk mendeteksi dini penyakit kanker nasofaring?

13. Tadi dijelaskan bahwa efek samping dari radioterapi adalah xerostomia dan gannguan menelan,
apakah ada cara atau pengobatan tambahan untuk mengurangi gejala dari efek samping tersebut?

14. Apakah gejala kelumpuhan saraf yang diakibatkan ekstensi tumor bersifat reversibel?

Anda mungkin juga menyukai