Anda di halaman 1dari 2

1. Pemeriksaan oftalmogi : AVOD : 1/300, AVOS : 6/6 E, TIOD : 35.50 mmHg, TIOS : 18.

5 mmHg, palpebra
blefarospasme (+), konjungtiva subkonjungtiva bleeding (+), kornea edema, bilik mata depan terdapat darah
(+) atau black ball eye serta iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan oftalmologi ?

Aspek Penilaian Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Keterangan


AVOD 1/300 6/6 E Penrurunan visus
AVOS 6/6 E 6/6 E Normal
TIOD 35.50 mmHg 10 – 20 mmHg Meningkat
TIOS 18.5 mmHg 10 – 20 mmHg Normal
Palpebra Blefarospasme (+) (-) Abnormal
Conjungtiva Bleeding (+) (-) Abnormal
Kornea Edema(+) (-) Abnormal
COA Black Ball Eye(+) (-) Abnormal
Iris, Pupil, Segmen Tidak Terlihat Terlihat Abnormal
Posterior

b. Bagaimana mekanisme abnormal ?


AVOD
Visus atau tajam penglihatan normal seseorang dapat diukur melalui tes pemeriksaan visus yang
salah satunya adalah pemeriksaan melalui kartu snellen. Hasil pemeriksaan visus pada mata normal
adalah 6/6 E atau 20/20 dalam satuan kaki. Hasil pemeriksaan 1/300 menandakan bahwa pasien
baru dapat melihat lambaian tangan pemeriksa pada jarak 1 meter yang seharusnya dapat terlihat
pada jarak 300 meter pada visus mata normal.

TIOD
Peningkatan tekanan intraokular pada pasien kemungkinan disebabkan oleh peningkatan cairan
dalam bola mata terutama bagian camera oculi anterior. Trauma tumpul pada mata sebelah kanan
akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada bagian iris atau badan ciliar yang terletak di
dalam camera oculi anterior. Darah yang pecah dapat menyumbat sistem drainase yakni canalis
schlemm. Drainase yang menurun akan meningkatkan jumlah cairan dalam mata dan meningkatkan
tekanan intraokular.

Conjungtiva Bleeding
Conjungtiva adalah selaput yang menyelubungi korne dan bagian depan mata. Selaput ini memiliki
banyak fungsi salah satunya adalah proteksi, lubrikasi dan transportasi nutrisi ke bagian kornea
melalui jalinan vaskularisasi terutama di bagian subkonjungtiva. Trauma pada mata akan
menyebabkan pecahnya pembuluhan darah pada subkonjungtiva terutama arteri episklera.

Kornea Edema
Akumulasi darah di dalam kamera oculi anterior dan proses drainase yang berkurang akan
menyebabkan terkumpulnya cairan dalam bola mata terutama pada kamera okuli anterior. Hal ini
akan menyebakan kornea terlihat terdesak dan terisi cairan (edema).

Black Ball Eye (COA)


Darah yang terkumpul dalam bola mata (hyphema) akan menyebabkan perubahan warna pada bola
mata khususnya sklera dan COA menjadi merah atau hitam (RBC yang terdeoksigenasi) / Black Ball
Eye.

Iris, Pupil dan Segmen Posterior


Akumulasi darah yang terdapat di dalam bagian kamera oculi anterior (hyphema) akan
menyebabkan tidak terlihatnya iris, pupil dan segmen posterior dari bola mata.
2. Template
a. Bagaimana cara penegakan diagnosis ?

b. Bagaimana epidemiologi ?

c. Bagaimana manifestasi klinis ?


Trauma tumpul pada mata akan menimbulkan beberapa manfestasi klinis yang dapat menjelaskan
tingkat kerusakan jaringan mata dan sekitarnya yakni :
 Perdarahan subkonjungtiva
 Black Ball Eye
 Peningkatan tekanan intraokular (TIO)
 Glaukoma sekunder
 Edema kornea
 Penurunan visus okuli (pandangan kabur, penurunan jangkauan penglihatan)

Anda mungkin juga menyukai