CA NASOFARING
Oleh :
NAAFI WIJAYANTI
I4B020079
PURWOKERTO
2021
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker nasofaring merupakan karsinoma sel skamosa yang mula-
mula terlihat sebagai masa yang barulserasi dan emgerosi. Kanker
nasofaring, menginvasi ke daerah kengkorak dan bermetastase ke nodus
limfatikus dakam stadium dini. Sehingga sering terlihat sebagai benjolan
metastasis di leher atau sebagian paralisis saraf otak tersendiri.
A. PENGERTIAN
Gejala dan tanda yang sering ditemukan pada penderita kanker nasofaring,
antaralain:
1. Gelaja telinga
- Sumbatan pada tuba eustachius atau kataralis.
Pasien sering mengeluh rasa penuh ditelinga, rasa kadang-kadang
berdengung disertai dengan gangguan pendengaran. Gejala ini
merupakan gejala awal.
- Radang telinga tengahsampai perforasi membrane timpani.
Keadaan ini merupakan kelainan lanjutan yang terjadi akibat
penyumbatan muara tuba dimana rongga telinga aka terisi cairan yang
semakin lama makin banyak, sehingga dapat menyebabkan perforasi
gendang telinga dengan akibat gangguan pendengaran.
2. Gejala hidung
- Epiktasis
Dinding tumor biasanya rapuh sehingga oleh rangsangan dan sentuhan
dapat terjadi perdarahan hidung yang ditunjukan dengan keluarnya darah
secara berulang-ulang dengan jumlah yang sedikit dan kadang-kadang
bercampur dengan ingus, sehingga berwarna kemerahan
3. Sumbatan hidung
1. Nasofaringoskopi
2. Biopsi nasofaring Dilakukan dengan 2 cara
yaitu; hidung dan mulut.
3. Serulogi IgA anti EA dan IgA anti Untuk mengetahui infeksi
VCA virus E-B
4. CT Scan Berfokus pada daerah
kepada dan leher untuk
mengetahui keberadaan
tumor.
5. Kuret daerah lateral nasofaring Hanya pada keadaan
nekrosis
H. PENCEGAHAN
1. Pemberian vaksin
2. Mengurangi konsumsi ikan asin
3. Makan makanan yang bernutrisi
4. Mengurangi serta mengontrol stress
5. Berolahraga secara teratur
6. Health education mengenai lingkungan yang sehat
7. Membiasakan hidup secara sehat (tirtamijaya, 2009)
I. PENATALAKSANAAN
1. Radioterapi :
Merupakan penatalaksanaan pertama untuk KNF. Radiasi diberikan
kepada seluruh stadium (I,II,III,IV lokal) tanpa metastasis jauh dengan
sasaran radiasi tumor primer dan KGB leher dan supraklavikula.
Macam pemberian radioterapi : radiasi eksterna , radiasi interna dan
radiasi intravena
2. Kemoterapi
Diberikan pada stadium lanjut atau pada keadaan kambuh
Macam kemoterapi : kemoterapi neodejuvan,kemoterapi
adjuvan,kemotrapi konkomitan
3. Imunoterapi
Dengan diketahuinya kemungkinan penyebab dari karsinoma nasofaring
adalah virus epistein bar, maka pada penderita KNF dapat diberikan
imunoterapi
4. Operasi / pembedahan
Tindakan operasi berupa diseksi leher radikal dan nasofaringektomi.
- Diseksi leher dilakukan jika masih ada sisa kelenjar pasca radiasi atau
adanya kekambuhan kelenjar dengan syarat bahwa tumor primer sudah
dinyatakan bersih yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologi dan
serologi.
- Nasofaringektomi merupakan suatu operasi paliatif yang dilakukan pada
kasus yang kambuh atau adanya residu pada nasofaring yang tidak
berhasil diterapi dengan cara lain
J. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama :X
Umur : Paling sering 30 – 50 tahun
Jenis kelamin : 3 x Lebih banyak pada pria
Alamat : Lingkungan tempat tinggal dengan udara yang penuh asap
dengan ventilasi rumah yang kurang baik akan
meningkatkan resiko terjadinya tumor nasofaring serta
lingkungan yang sering terpajan oleh gas kimia, asap
industry, asap kayu, dan beberapa ekstrak tumbuh-
tumbuhan.
Pekerjaa : Seseorang yang bekerja di pabrik industry akan beresiko
terkena tumor nasofaring, karena akan sering terpajan
gas kimia, asap industry, dan asap kayu.
2. Keluhan Utama
Biasanya di dapatkan adanya keluhan suara agak serak, kemampuan
menelan terjadi penurunan dan terasa sakit waktu menelan atau nyeri dan
rasa terbakar dalam tenggorok.Pasien mengeluh rasa penuh di telinga,
rasa berdengung kadang-kadang disertai dengan gangguan
pendengaran.Terjadi pendarahan dihidung yang terjadi berulang-ulang,
berjumlah sedikit dan bercampur dengan ingus, sehingga berwarna
kemerahan
3. Riwayat Penyakit Dahul
Kaji tentang penyakit yang pernah dialami klien sebelumnya yang ada
hubungannya dengan penyait keturunan dan kebiasaan atau gaya hidup
4. Riwayat Penyakit Sekarang
penerimaan
klien
tentang manajemen nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. Buku Ajar Ilmu Kesehatan :
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2001
Brunner & Suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa
I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC;1999
R. Sjamsuhidajat &Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi.
Jakarta : EGC ; 1997
Moorhead, Sue, et.al. Nursing Outcomes Classification (NOC).Fourth
Edition. St. Louis Missouri : Mosby Elsevier