Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA KLIEN PERAWATAN LUKA POST BIOPSI DI


RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO

Disusun untuk memenuhi tugas stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh:
Raisa Aulia Maisarah
14B021022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2021

1
Satuan Acara Pendidikan (SAP)

“Pendkes Perawatan Luka Post

Biopsi”

Pokok Bahasan : Perawatan Luka Post Biopsi

Sub-pokok Bahasan : pengertian biopsi, Risiko Infeksi Post Biopsi, tata cara balut luka Post
Biopsi

Sasaran : Pasien Post Biopsi di Ruang Wijaya Kusuma RSUD

PROF. DR. Margono Soekarjo


Hari dan tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2021

Waktu : 15 menit

Pembicara : Raisa Aulia Maisarah (I4B021022)

A. Deskripsi Pembelajaran

Pembelajaran tentang perawatan luka post biopsi yang dilakukan kepada


pasien post biopsi di ruang Wijaya kusuma RSMS. Pendidikan kesehatan ini
dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi selama 15 menit.

B. Capaian Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, pasien mampu
memahami tentang perawatan luka post biopsi

C. Capaian Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang selama 1 x 15 menit, pasien
dapat mengetahui pengertian dari biopsi, risiko infeksi akibat post biopsi, tata cara
balut luka Post Biopsi.

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusii
E. Media
1. Poster

F. Kegiatan Belajar Mengajar


NO WAKTU KEGIATAN YANG DILAKUKAN

PENYULUH PESERTA

1 3 Menit Pembukaan :
Salam pembuka Menjawab salam
Perkenalan diri Memperhatikan
Mengkomunikasikan Memperhatikan
topic dan tujuan Menyetujui
Kontrak waktu
2 10 Menit Kegiatan Inti : Memperhatikan
Menjelaskan materi dan mencatat
mengenai perawatan Penjelasan
luka post biosi
Memberikan penyuluh secara
kesempatan kepada Cermat
peserta untuk bertanya Menanyakan hal-
Menjawab pertanyaan hal yang belum
dari peserta jelas
Memperhatikan
3 2 Menit Penutup: Menjawab
Evaluasi dengan pertanyaan
memberikan Memperhatikan
pertanyaan Menjawab salam
Menyimpulkan materi
Salam penutup
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan (Pendkes) yaitu di Ruang
Wijaya Kusuma RSUD PROF. DR. Margono Soekarjo
b. Media tersedia saat pendkes.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dapat aktif dalam diskusi.
b. Peserta menunjukan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat
dilakukan.
c. Peserta dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik.
d. Peserta kooperatif selama kegiatan berlangsung.
3. Hasil evaluasi dalam bentuk pertanyaan lisan
a. Peserta dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian dari biopsi, risiko
infeksi akibat post biopsi, tata cara balut luka Post Biopsi.
H. Lampiran
Materi

1. Pengertian

Dispepsia merupakan rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu


hati.Kondisi ini dianggap gangguan di dalam tubuh yang diakibatkan reaksi tubuh
terhadap lingkungan sekeliling. Reaksi ini menimbulkan gangguan
ketidakseimbangan metabolisme dan seringkali menyerang individu usia
produktif, yakni usia 30-50 tahun (Ida, 2016).
Dispepsia merupakan isitilah yang digunakan untuk suatu sindrom
(kumpulan gejala atau keluhan) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di
ulu hati (daerah lambung), kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang,
dan perut terasa penuh. Keluhan ini tidak selalu ada pada setiap penderita.
Bahkan pada seorang penderita, keluhan tersebut dapat berganti atau bervariasi,
baik dari segi jenis keluhan maupun kualitas keluhan. Jadi, dispepsia bukanlah
suatu penyakit, melainkan merupakan kumpulan gejala ataupun keluhan yang
harus dicari penyebabnya (Sofro dan Anurogo, 2013).
2. Tanda Gejala

1. Nyeri perut (abdominal discomfort)


2. Rasa perih di ulu hati
3. Mual, kadang-kadang sampai muntah
4. Nafsu makan berkurang
5. Rasa lekas kenyang
6. Perut kembung
7. Rasa panas di dada dan perut
8. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
3. Tata cara balut luka

a) Tujuan:
1) Melindungi luka dari kontaminasi mikro-organisme
2) Merangsang granulasi dan penyembuhan luka
3) Menopang atau membidai lokalisasi luka.
4) Merangsang insulasi termal pada permukaan luka
5) Menjaga kelembaban tinggi antara luka dan perban
b) Prosedur
1) Cuci tangan 6 langkah secara benar
2) Luka dibersihkan memakai kapas desinfektan/alkohol dari arah dalam keluar
menggunakan pinset steril
3) Kapas dibuang pada tempatnya
4) Observasi atau lihat keadaan luka
5) Luka diberi betadine, selanjutnya ditutup dengan kasa steril dengan menggunakan
pinset steril dan jaga serat kasa tidak melekat pada luka
6) Setelah luka diobati ditutup dengan kassa steril dan diplester atau dibalut (SOP
1/267/14/RSUD/I/2016)

Anda mungkin juga menyukai