Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI PADA PASIEN PASCA OPERASI


DIRUANGAN MAWAR RS.PLEUMONIA

Disusun Oleh :
ASPAR
NIM:14420192173

CI INSTITUSI CI LAHAN

(..............................) (...............................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
T.A 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SOP)

Judul : Pencegahan Infeksi di Rumah Pada Pasien Pasca Operasi


Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang MAWAR RS PELAMONIA
Hari/tgl : Kamis, 02 April 2020
Pelaksana : ASPAR
Waktu : 10.00 - Selesai
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga pasien memahami bagaimana
merawat luka bekas operasinya, sehingga pasien dan keluarga mampu mengantisipasi dan
menjaga lukanya agar cepat mambaik dan terhindar dari infeksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan individu selama 1x60 menit, keluarga
pasien diharapkan dapat :
a. Memahami perawatan luka di rumah pada pasien pasca operasi
b. Memahami tanda dan gejala infeksi
c. Mengetahui cara pencegahan infeksi
MATERI
1. Merawat luka di rumah pada pasien pasca operasi
2. Tanda dan gejala infeksi
3. Cara pencegahan infeksi

METODE
● Ceramah dan Tanya Jawab
MEDIA
● Leaflet

RENCANA KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENDIDIKAN KEGIATAN PESERTA
1 Sehari sebelum Kontrak waktu dengan pasien 1. Pasien dibebaskan
pendkes dimulai menentukan waktu
dimulainya
pendidikan kesehatan
2 10 menit sebelum 1. Pre test (5 soal) 1. Pasien mengerjakan
pendidikan ● Apa yang diketahui pretest (10 menit)
kesehatan dimulai tentang perawatan luka di
rumah pada pasien pasca
operasi ?
● Apa yang pasien ketahui
tentang infeksi?
● Infeksi biasanya
penyebabnya apa? (min 2)
● Apa ciri-ciri infeksi?
(min 2)
● Bagaimana cara
mencegah infeksi?
3 Pendahuluan 5 Pembukaan :
menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam dan
memperkenalkan diri memfokuskan
2. Menjelaskan kontrak waktu perhatian pada
dan mekanisme kegiatan pembawa acara.
3. Menyampaikan tujuan dan 2. Mendengarkan
maksud dari penyuluhan kontrak pembelajaran
4. Menyebutkan materi 3. Mendengarkan tujuan
penyuluhan yang akan dari penyuluhan
diberikan 4. Mendengarkan materi
penyuluhan
4 Kegiatan inti 20 Pelaksanaan :
menit 1. Menggali pengetahuan dan 1. Memberikan pendapat
pengalaman sasaran 2. Mendengarkan dan
penyuluhan mengenai memperhatikan
perawatan luka di rumah 3. Peserta mengajukan
pada pasien pasca operasi pertanyaan tentang
2. Menjelaskan materi : materi yang kurang
● Merawat luka di dipahami
rumah pada pasien 4. Mendengarkan,
pasca operasi memperhatikan, dan
● Pengertian infeksi dapat memahami
● Tanda dan gejala penjelasan.
infeksi
● Pemberian nutrisi
pada pasien pasca
operasi
3. Memberikan kesempatan
untuk peserta mengajukan
pertanyaan untuk materi
yang belum di pahami
4. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh sasaran
penyuluhan
5 Penutup 5 menit Evaluasi :
1. Post test (kembali 1. Para peserta
menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
seperti pada pre tes) yang diberikan
2. Menanyakan kembali penyuluh
materi yang telah 2. Para peserta
disampaikan mendengarkan
3. Penyuluh menyimpulkan kesimpulan materi
materi yang sudah yang disampaikan
disampaikan
4. Ucapan terima kasih
5. 5. Salam

EVALUASI
1. Evaluasi Isi

a. Seluruh materi tersampaikan kepada peserta

2. Evaluasi Proses

a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan

c. Pelaksanaan kegiatan sesuai rundown

d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description

3. Evaluasi Hasil
a. 90% peserta hadir mengikuti penyuluhan

b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan

c. Ada peningkatan skor pre test dan post test minimal 75%

Lampiran :
MATERI PENYULUHAN

Pencegahan Infeksi di Rumah Pada Pasien Pasca Operasi

1. Merawat luka pasca oprasi


Perawatan luka pasca oprasi tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, perawatan luka
harus dilakukan oleh pelayanan kesehatan seperti puskesmas, home care, rumah sakit,
dokter ataupun klinik. Sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka pasca
oprasi. Adapun pengertian dari infeksi yaitu masuknya bakteri atau kuman ke dalam
tubuh dan jaringan yang terjadi pada individu. Infeksi luka post operasi bias terjadi 2-11
hari setelah post operasi di tandai dengan: kemerahan (rubor), bengkak (tumor),
nyeri(dolor), panas dan demam (color) (Mayo j morison, 2003).

2. Tanda dan gejala infeksi


• Merasa panas pada daerah luka atau suhu badan panas
• Merasa sakit atau nyeri pada daerah luka
• Ada kemerahan pada kulit di daerah luka
• Terjadi bengkak pada daerah luka
• Gangguan fungsi gerak pada daerah luka
• Luka berbau tidak sedap
• Terdapat cairan nanah pada luka
Penyebab infeksi antara lain :
• Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati di dalam tubuh
• Luka terbuka dan kotor
• Gizi buruk
• Daya tahan tubuh lemah
• Mobilisasi terbatas atau kurang gerak

3. Cara Pencegahan Infeksi


Terdapat beberapa cara untuk mencegah infeksi diantaranya:
1. Mandi 2 kali sehari, daerah yang terbalut luka jangan sampai terkena air atau basah
karena dapat meninkatkan kelembaban pada kulit yang terbungkus sehingga dapat
menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri. Makanan yang dibutuhkan
makanan yang mengandung protein atau tinggi kalori tinggi protein (TKTP).
Makanan yang mengandung protein misalnya : susu, telur, madu, roti, ikan laut,
kacang-kacangan.
2. Ganti balutan minimal satu kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah
mengganti balutan, alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengganti balutan
harus dalam keadaan steril atau bersih, minum obat sesuai anjuran misalnya obat
antibiotic untuk mencegah infeksi. Adapun alat, cara perawatan luka dan hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
✔ ALAT-ALAT PERAWATAN LUKA
● Peralatan tidak steril Seperangkat peralatan steril

a. Gunting perban Pinset anatomi


b. Plester
Pinset chirurgi
c. Alkohol 70% dalam tempatnya
Gunting lurus
d. Bensin dalam tempatnya
e. Bengkok Kapas lidi

f. Kain pembalut atau verband Kasa steril


g. Alat-alat desinfektan dalam
Kasa penekan
tempatnya (misalnya bethadin solution)
Kom kecil
h. Alat luka sesuai kebutuhan

✔ CARA-CARA PERAWATAN LUKA


a. Cuci tangan sebelum melakan tindakan
b. Lepaskan verban/balutan dengan cara menyentuh bagian luarnya saja. Jika
kotor, pergunakan pinset.
c. Jika verban/balutan menempel pada luka, basahi dengan larutan NaCl atau
garam, buka kalau sudah longgar.
d. Buang verban/balutan yang kotor ke dalam kantong tahan air untuk dibakar.
e. Bersihkan luka dengan hati-hati dengan obat anti kuman dari dokter atau
rumah sakit.
f. Sarung tangan bebas kuman atau atau pinset bebas kuman dapat dipakai
untuk memegang gumpalan kasa.
g. Mulai dari atas atau dekat dengan luka dan terus makin keluar.
h. Buang kasa atau kapas yang digunakan untuk membersihkan setiap kali
sekali mengusap luka itu.
i. Tutup luka dengan verban/balutan bebas kuman, dengan memakai sarung
tangan bebas kuman, pinset bebas kuman atau hanya disentuh disebelah
luar, eratkan verban/balutan dengan plester.
j. Cuci tangan

✔ HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


a. Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih
(1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari
logam, kaca dan karet.
b. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
c. Dibutuhkan verband steril dan kering untuk jangka waktu tertentu
d. Jaga jangan sampai luka tergesek-gesek oleh pakaian.
e. Langsung hubungi dokter jika tempat atau lokasi bekas luka terlihat
membangkak, demam tinggi, nyeri hebat, dan pengeluaran nanah yang
berlebih.

3. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi


penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang
memiliki sedikit pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka
lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama
untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang
menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus.
Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan
pernapasan kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan
vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan
luka.
4. Terdapatnya bekuan darah yang besar pada luka menyebabkan tubuh memerlukan
waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan
luka.
5. Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya
suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,
jaringan selmati dan lekosit (seldarahmerah), yang membentuk suatu cairan yang
kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).
6. Balutan pada luka terlalu ketat menyebabkan penurunan suplai darah pada bagian
tubuh(Iskemia).
7. Diabetes (gula darah yang tinggi) menyebabkan nutrisi tidak dapat masuk kedalam
sel. Akibatnya akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.

Selain itu adapula nutrisi yang dapat membantu dalam penyembuhan luka diantaranya:
1. Karbohidrat
Sebagai bagian dari proses penyembuhan tubuh memasuki fase hipermetabolik, di
mana ada peningkatan permintaan untuk karbohidrat. Aktivitas selular didorong oleh
adenosintrifosfat (ATP) yang berasal dari glukosa, menyediakan energy untuk respon
inflamasi terjadi. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memperbaiki hipoalbuminemia,
karbohidrat diperlukan serta protein. Jika intake karbohidrat berkurang maka tubuh akan
memecah protein untuk dijadikan kalori. Jika ini terjadi maka akan mengganggu fungsi
utama protein sebagai pembentuk jaringan baru pada luka
2. Protein
Whey protein dan asam amino yang terdapat di dalam whey protein adalah dasar
untuk membentuk kulit baru dan memperbaiki sel yang rusak.Whey protein terdiri dari
empat pecahan protein mayor dan enam pecahan protein minor. Empat pecahan protein
mayor tersebut adalah beta-lactoglobulin, alpha-lactalbumin, bovine serum albumin dan
immunoglobulin. Masing-masing dari keempat pecahan protein tersebut mempunyai efek
pencegah penyakit yang sangat penting bagi tubuh manusia. Karena itulah, whey protein
sering diproduksi sebagai suplemen untuk memacu pertumbuhan otot dan mempercepat
proses penyembuhan Sumber bahan makanan: keju, dan jenis-jenis kacang
3. Albumin
Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total
plasma protein, dengan nilai normal 3,5 – 5,5 g/dl Hipoalbumin sering dijumpai pada
pasien dengan prabedah, masa recovery atau pemulihan setelah tindakan operasi
ataupun dalam proses penyembuhan. Sumber bahan makanan :putih telur, ikan gabus.
4. Lemak
Sebagai pelarut vitamin (A, D, E dan K), sebagai pembentuk struktur membrane
sel dan fungsi (sintesis sel baru). Di jumpai dalam asam lemak esensial (ALE) yaitu
Linolenac dan linoleac (omega 3 dan omega 6). Sumber makanan: alpukat, tuna, salmon.
5. Vitamin
● Vitamin A juga terlibat dalam silang kolagen dan proliferasi sel epitel.
● B-Kompleks vitamin adalah co-faktoratau co-enzim dalam berbagai fungsi
metabolisme yang terlibat dalam penyembuhan luka, terutama dalam rilis energy dari
karbohidrat.
● Vitamin C memiliki peran penting dalam sintesis kolagen, dalam pembentukan
ikatan antara helai serat kolagen, membantu memberikan kekuatan ekstra dan
stabilitas. Ada banyak bukti yang menunjukkan meningkatnya kebutuhan untuk
vitamin C selama cedera, stresdan sepsis, tetapi tidak ada bukti bahwa dosis mega
meningkatkan hasil klinis (Gray dan Cooper 2001).
● Vitamin K adalah terlibat dalam pembentukan trombin, dan kekurangan dengan
adanya luka dapat menyebabkan hematoma.
6. Mineral
● Seng/zinc dibutuhkan untuk sintesis protein dan juga merupakan co-faktor dalam
reaksi enzimatik. Ada peningkatan permintaan untuk seng selama proliferasi sel dan
sekresi protein. Seng juga memiliki efek penghambatan pada pertumbuhan bakteri,
dan terlibat dalam respon imun. Sumber makanan: daging merah(sapi, kambing) ikan
dan hasil laut, kacang-kacangan, susu.
● Zat Besi/Fe adalah co-faktor dalam sintesis kolagen, jika terjadi defisiensi femaka
berpengaruh terhadap penundaan penyembuhan luka. Tembaga juga terlibat dalam
sintesis kolagen. Sumber makanan : ikan dan hasil laut, daging merah, kacang, telur (
dalam penyerapannya diperlukan vitamin c , dan menghindari asupan tannin dan
cafein).
DAFTAR PSUTAKA

Braga M, Gianotti L, Gentelini O, Liotta S, Di Carlo V. Feeding the gut early after digestive
surgery : results of a nine year experience. Clinical Nutrition,2002;21(1),59-65
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S, PedomanTindakanMedikdanBedah, EGC
Jakarta 2000
Kaplan NE, Hentz VR, Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, An Illustrated
Guide, Little Brown, Boston, USA, 2003.
Karnadihardja W. Perioperative care of the critically ill surgical patient. Perioperative Course.
KolegiumIlmuBedahkolegiumAnestesiologidanReanimasi Indonesia.Jakarta.2005
Mazaki T, Ebisawa K. Enteral versus parenteral nutrition after gastrointestinal surgery: A
systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials in the English
literature. J Gastrointest Surg. 2008;12,739-755
Oswari E, Bedahdanperawatannya, Gramedia, Jakarta, 2004.
Saleh M, Sodera VK, IlustrasiIlmuBedah Minor, BinarupaAksara, Jakarta 2005
Singh K. Nutritional support for the surgical patient. Available at :www.sgrh.com. Accesed on
October 20,2008
Zachary CB, Basic Cutaneous Surgery, A Primer in Technique, Churchill Livingstone, London
GB, 2003.

Anda mungkin juga menyukai