Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT


MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO

Diusulkan oleh:

Kelompok :
1. Marice Oktavia Hutagalung, S.Kep. 131923143035
2. Maria Yuventa Wanda, S.Kep. 131923143036
3. Farih Aminuddin, S.Kep. 131923143053
4. Melania Mone, S.Kep. 131923143037
5. Nurfa Dwiki Fitriana, S.Kep. 131923143057
6. Indah Mahmudah Khusniyah, S.Kep. 131923143038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cabang Ilmu : Profesi Ners Kebutuhan Dasar Manusia


Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri
Hari, Tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang
Pembedahan mengakibatkan rasa nyeri. Nyeri yang paling lazim
adalah nyeri insisi. Nyeri terjadi akibat luka, penarikan, manipulasi jaringan
serta organ. Nyeri terjadi akibat stimulasi ujung serabut saraf oleh zat-zat
kimia yang dikeluarkan saat pembedahan atau iskemia jaringan karena
terganggunya suplai darah. Pasien pasca pembedahan mempunyai
pengalaman kurang menyenangkan akibat nyeri yang tidak adekuat. Teknik
farmakologi adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan nyeri
terutama untuk nyeri yang sangat hebat yang berlangsung selama berjam-jam
atau bahkah berhari-hari.
Manajemen nyeri sangat efektif untuk proses pemulihan lebih awal,
mengurangi komplikasi, dan mengurangi lama hari rawat. Manajemen nyeri
terbagi menjadi manajemen nyeri farmakologi dan nonfarmakologi.
Pemberian analgesik biasanya dilakukan untuk mengurangi nyeri, selain itu
umumnya dilakukan dengan memakai obat tidur. Namun pemakaian yang
berlebihan membawa efek samping kecanduan, bila overdosis dapat
membahayakan pemakainya. Hal ini membuktikan manajemen nyeri tidak
bisa hanya mengandalkan terapi farmakologi tetapi harus dikombinasikan
dengan terapi non-farmakologi untuk memberikan manajemen nyeri yang
efektif.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksionsal Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga mampu memahami tentang manajemen nyeri.

2. Tujuan Intruksionsal Khusus (TIK)


Pasien dan keluarga setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian nyeri dengan benar
b. Menyebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala nyeri dengan benar
c. Menjelaskan pengertian manajemen nyeri dengan benar
d. Menyebutkan 2 dari 3 tujuan manajemen nyeri dengan benar
e. Mendemostrasikan teknik murottal dan relaksasi nafas dalam dengan
benar
C. Menjelaskan Pokok Bahasan
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga memahami tentang manajemen nyeri.
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian nyeri
b. Tanda dan gejala nyeri
c. Pengertian manajemen nyeri
d. Tujuan manajemen nyeri
e. Terapi Murottal dan relaksasi nafas dalam
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. Media
1. PPT (Power Point)
2. Proyektor
3. Handphone
4. Headset
G. Setting tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

PPT
Keterangan :
: Penyuluh : Observer
: Moderator : Peserta
: Fasilitator
: Notulen

a. Pengorganisasian
1. Pembimbing akademik : Ika Yuni Widyawati, S.Kep.Ns., M.Kep.,
Ns.Sp.Kep.MB
2. Pembimbing klinik : Satria Jaya, S.Kep.Ns
3. Penyaji : Indah Mahmudah Khusniyah, S.Kep
4. Moderator : Marice Oktavia Hutagalung, S.Kep
5. Notulen : Maria Yuventa Wanda, S.Kep
6. Observer : Farih Aminuddin, S.Kep
7. Fasilitator : Melania Mone, S.Kep
: Nurfa Dwiki Fitriana, S.Kep.
8. Peserta : Keluarga dan pasien di Ruang Bedah Dahlia
RS Dr. Soetomo
b. Job Description
Nama
No Job Description
Sie
1. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang
akan disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud serta
tujuan kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah
disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji
sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan
dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan
penyuluhan
4. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan
berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses
kegiatan penyuluhan
5. Fasilitator 1. Sebagai operator presentasi (meng-handle PPT)
2. Membantu dan mengondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
3. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
4. Membantu moderator dalam mengajukan pertanyaan
untuk evaluasi hasil
5. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya

c. Kegiatan Penyuluhan
N Waktu Kegiatan Evaluasi
o.
1. 5 menit Pembukaan a. Peserta menjawab salam.
a. Mengucap salam. b. Peserta mengetahui
b. Memperkenalkan diri. mahasiswa
c. Menyampaikan tujuan c. Peserta mengerti maksud
kegiatan dan kontrak waktu. dan tujuan kegiatan.
d. Menggali pengetahuan d. Peserta menjawab
tentang manajemen nyeri pengetahuannya tentang
manajemen nyeri
2. 10 menit Materi (10 menit) a. Peserta memperhatikan dan
a. Pengertian nyeri kooperatif
b. Tanda dan gejala nyeri
c. Pengertian manajemen
nyeri
d. Tujuan manajemen
nyeri
e. Terapi murottal dan
relaksasi nafas dalam

3. 10 menit Evaluasi a. Peserta mengajukan


a. Memberikan kesempatan pertanyaan apabila ada
peserta mengajukan yang kurang dimengerti
pertanyaan b. Peserta melakukan terapi
b.Meredemonstrasikan terapi murottal dan relaksasi
murottal dan relaksasi nafas nafas dalam dengan benar
dalam
4. 5 menit Penutup a. Peserta mendengarkan
a. Menyimpulkan materi yang dengan baik.
telah disampaikan. b. Peserta menjawab salam.
b. Mengucapkan terima kasih
atas partisipasi peserta dan
mengucapkan salam
penutup.

d. Metode Evaluasi
1. Metode evaluasi : Tanya jawab dan demonstrasi
2. Jenis evaluasi : Lisan dan peragakan
e. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Stuktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media : PPT, proyektor, handphone, dan headset
d) Kontrak waktu dengan pasien dan keluarga 1 hari sebelum acara
penyuluhan
e) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d) Suasana penyuluhan tertib
e) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta
penyuluhan (klien dan keluarga):
a. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala.
b. Peserta memahami materi yang disampaikan oleh pemateri.
c. Peserta mampu mendemonstrasi ulang teknik murottal dan relaksasi nafas
dalam dengan benar
d. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat sebelum acara penyuluhan
selesai.

Materi Penyuluhan dan Referensi


TERLAMPIR
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah perasaan atau pengalaman yang tidak nyaman baik secara

sensori maupun emosional yang dapat ditandai dengan kerusakan jaringan atau

tidak. Nyeri merupakan masalah yang harus direspons dan di intervensi dengan

memberikan rasa nyaman, aman, dan bahkan membebaskan nyeri tersebut. Tipe

dari nyeri adalah cutaneous pain, visceral pain, Neuropathic pain, acute pain, dan

chronic pain (Syamsiah & Muslihat, 2015).

B. Tanda dan Gejala Nyeri

Tanda dan gejala mayor (SDKI, 2017)

a. Subjektif

 Mengeluh nyeri

b. Objektif

 Tampak meringis

 Bersikap protektif, misal waspada, psosisi menghindari nyeri

 Gelisah

 Frekuensi nadi meningkat

 Sulit tidur

C. Pengertian Manajemen Nyeri

Manajemen nyeri adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu medis yang

berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri (Syamsiah & Muslihat,

2015). Manajemen nyeri menggunakan pendekatan farmakologikal (pemberian

obat analgetik opioid, NSAIDs, dank Ko-analgesik) dan pendekatan non


farmakologis, salah satunya adalah intervensi kognitif perilaku (Wirya & Duma

Sari, 2013).

Stimulus fisik Intervensi kognitif adalah usaha memodifikasi proses berpikir

untuk menurunkan nyeri. Aktifitas kognitif berupa mendistraksi persepsi nyeri,

misalnya berhitung, bermain game, bercakap-cakap, dan latihan nafas (Rohmah,

2007). Ada berbagai macam teknik distraksi, diantaranya distrkasi visual, taktil,

audiotori, dan intelektual. Contoh distraksi audiotori dengan terapi musik dan

terapi murattal (Rilla, Ropi, & Sriati, 2014).

D. Tujuan Manajemen Nyeri

1. Memberikan rasa nyaman, aman, dan membebaskan nyeri (Syamsiah &

Muslihat, 2015).

2. Mengontrol nyeri dengan maksud untuk melengkapi atau mendukung

pemberian terapi analgesik agar menjadi lebih efektif (Wirya & Duma

Sari, 2013).

3. Mengurangi efek samping adiksi pada pemberian obat-obatan analgetik

dan analgesik (Rilla et al., 2014).

E. Terapi Murottal dan Relaksasi Nafas Dalam

Metode (Desain,
Judul Artikel;
No Sampel, Variabel, Hasil Penelitian
Penulis; Tahun
Instrumen, Analisis)
1. Comparasion of D: eksperimen semu Data nyeri masing-
Listening Mozart dengan pre test dan post masing responden
Music with test dengan dua desain diambil dua kali
Murotal Al-Qur’an kelompok sebelum dan sesudah
on the Pain of S: teknik consecutive mendengarkan music
Hypertension sampling dengan 15 Mozart dan murotal Al-
Patients responden setiap Qur’an selama 15
kelompok menit. Uji statistik
V: variabel bebas adalah menunjukkan bahwa
musik Mozart dan Al- ada perbedaan rerata
Qur’an, variabel terikat nyeri sebelum dan
adalah nyeri sesudah perlakuan pada
I: Visual Analog Scale, kelompok murotal Al-
Omron brand digital Qur’an (nilai p=0,02),
tensimeter, mp3 player, sedangkan pada
dan headphone kelompok Mozart
A: Mann Whitney perbedaan nyeri
sebelum dan sesudah
perlakuan tidak
signifikan (nilai
p=0,051).
Mendengarkan murotal
Al-Qur’an lebih efektif
dalam mengurangi rasa
sakit penderita
hipertensi dibandingkan
dengan musik Mozart.
2. Terapi Murottal D: Penelitian kuasi Hasil penelitian
Efektif eksperimen dengan menunjukkan terdapat
Menurunkan pendekatan pretest- perbedaan antara terapi
Tingkat Nyeri posttest control group murottal dan terapi
Dibanding Terapi S: 36 responden yang musik pada penurunan
Musik Pada Pasien dipilih secara kuota tingkat nyeri. Rerata
Pascabedah V: variabel dependen penurunan nyeri pada
adalah intensitas nyeri kelompok terapi
dan kestabilan tanda- murottal lebih besar
tanda vital, variabel dibandingkan dengan
independen adalah terapi penurunan nyeri dengan
music dan murottal pada kelompok terapi
I: Numerical rating musik. Akan tetapi,
scales (NRS), tensimeter, penelitian ini tidak
thermometer, timer menemukan perbedaan
A: pada kestabilan tanda-
tanda vital antara
kelompok yang
diberikan terapi
murottal dan terapi
musik.
3. Terapi Murottal Al- D: quasi experiment Intensitas nyeri post
Qur’an dengan desain penelitian section caesarea
Menurunkan pre dan post test sebelum terapi musik
Intensitas Nyeri S: ibu postpartum section Mozart rata-rata adalah
Post Section caesaria sebanyak 30 7,47 (nyeri berat
Caesarea Di orang dengan purposive terkontrol) dan setelah
Rumah Sakit sampling terapi rata-rata adalah
Roemani V: variabel bebas adalah 5,13 (nyeri sedang).
Muhammadiyah musik Mozart dan Al- Intensitas nyeri post
Semarang Qur’an, variabel terikat section caesarea
adalah nyeri sebelum terapi murottal
I: kuesioner dan lembar Al-Qur’an rata-rata
observasi untuk adalah 6,60 (nyeri
mengukur intensitas sedang) dan setelah
nyeri dengan Numeric terapi rata-rata adalah
Rating Scale (NRS) 3,27 (nyeri ringan).
A: Wilcoxon, Mann Ada perbedaan terapi
Whithney Test music Mozart dan
murottal Al-Qur’an
terhadap intensitas
nyeri post section
caesarea (p-value =
0,000)
4. Pengaruh D: quasy eksperimen Hasil uji statistic
Pemberian Masase menggunakan rancangan didapatkan nilai
Punggung dan pre dan post test p=0,017 , dimana ada
Teknik Relaksasi S: 12 pasien post perbedaan bermakna
Nafas Dalam appendiktomi antara pre dan post
Terhadap V: variabel bebas adalah intervensi, sehingga
Penurunan masase punggung dan dapat disimpulkan ada
Intensitas Nyeri teknik relaksasi nafas pengaruh pemberian
Pada Pasien Post dalam, variabel terikat masase punggung dan
Appendiktomi di adalah intensitas nyeri teknik relaksasi nafas
Zaal C RS HKBP I: kuesioner dalam yang signifikan
Balige Tahun 2011 A: Uji T Berpasangan terhadap penurunan
intensitas nyeri
5. Pengaruh Relaksasi D: quasi eksperimen Hasil penelitian
Nafas Dalam dengan pendekatan one menunjukkan sebelum
dengan Teknik group pre dan post test dilakukan intervensi
Meniup Balon S: 30 responden ibu adalah 7,03 (nyeri
Terhadap pasca operasi seksio berat) dan setelah
Perubahan Skala sesarea dengan 24 jam diberikan intervensi
Nyeri Pasca pertama menggunakan relaksasi nafas dalam
Operasi Seksio teknik accidental dengan teknik meniup
Sesarea di RSIA sampling balon adalah 2,20
Bahagia Makassar V: variabel bebas adalah (nyeri ringan). Hasil
relaksasi nafas dalam analisis nila p = 0,000
dengan teknik meniup artinya ada pengaruh
balon relaksasi nafas dalam
I: lembar observasi dan dengan teknik meniup
skala ukur nyeri NRS balon terhadap
A: Uji Wilcoxon perubahan skala nyeri
pasca seksio sesarea.

a. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi adalah teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan

gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan.

Relaksasi secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama

pada pasien yang mengalami nyeri. Teknik relaksasi bertujuan

merelaksasi otot skeletal yang dipercaya dapat menurunkan nyeri

dengan merilekskan tegangan otot yang menunjang nyeri. Teknik

relaksasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, biaya yang

relative murah, dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien. Contoh

teknik relaksasi adalah napas dalam (Megawahyuni, Hasnah, & Ulfah

Azhar, 2018).

a) Teknik napas (SIKI, 2018)

Teknik pernapasan untuk meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri,

dan ketidaknyamanan. Tindakan:

1. Anjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis. duduk,

berbaring)

2. Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh

3. Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui

hidung secara perlahan

4. Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara

mulut mencucu secara perlahan

5. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas

selama 2 detik, dan menghembuskan napas selama 8 detik.

b. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah mengalihkan perhatian atau mengurangi emosi

dan pikiran negatif terhadap sensasi yang tidak diinginkan. Ada berbagai

macam teknik distraksi, diantaranya distrkasi visual, taktil, audiotori,

dan intelektual. Contoh distraksi audiotori dengan terapi musik dan

terapi murattal (Rilla et al., 2014).

a) Terapi murattal (SIKI, 2018)

Terapi murattal adalah menggunakan media Al-Qur’an (baik dengan

mendengarkan atau membaca) untuk membantu meningkatkan

perubahan yang spesifik dalam tubuh baik secara fisiologis maupun

psikologis. Tindakan:

1. Posisikan dalam posisi dan lingkungan yang nyaman

2. Batasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan (mis. lampu,

suara, pengunjung, panggilan telepon)

3. Yakinkan volume yang digunakan sesuai dengan keinginan

pasien

4. Putar rekaman yang telah ditetapkan

5. Anjurkan memusatkan perhatian/pikiran pada lantunan ayat Al-

Qur’an
DAFTAR HADIR PESERTA PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Waktu : 10.00-10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
DAFTAR HADIR MAHASISWA PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
DAFTAR HADIR PEMBIMBING PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
Lampiran 2. Lembar penilaian pembimbing akademik
FORMAT PENILAIAN
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT(PKRS)
I. Penyajian
Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Sesuai waktu yang dialokasikan
2. Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti
3. Kelancaran dan kejelasan penyajian
4. Kemampuan mengemukakan intisari penyuluhan
5. Penampilan penyaji dalam penyuluhan
TOTAL : ……………..

II. Isi Penyuluhan ( Bobot : 4 )


Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Kesesuaian TIK denga TIU
2. Kesesuaian materi dengan TIK
3. Kesesuaian kegiatan penyuluhan
4. Kesesuian Media/ alat dan sumber
5. Kesesuian alat evaluasi
TOTAL : ……………..

III. Tanya Jawab ( Bobot : 3)


Bobot
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Ketepatan Menjawab
2. Kemampuan mengemukan argumen
3. Sikap penyuluh menanggapi pertanyaan

TOTAL : ……………..

Score Akhir = ( Penyajian + Isi + Tanya Jawab ) X 100 = ……..


52

Keterangan : Surabaya, 21 Februari 2020


1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Ika Yuni Widyawati, S.Kep.Ns., M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB


NIP. 197806052008122001
Lampiran 3. Lembar penilaian pembimbing klinik
FORMAT PENILAIAN
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT(PKRS)
I. Penyajian
Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Sesuai waktu yang dialokasikan
2. Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti
3. Kelancaran dan kejelasan penyajian
4. Kemampuan mengemukakan intisari penyuluhan
5. Penampilan penyaji dalam penyuluhan
TOTAL : ……………..

II. Isi Penyuluhan ( Bobot : 4 )


Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Kesesuaian TIK denga TIU
2. Kesesuaian materi dengan TIK
3. Kesesuaian kegiatan penyuluhan
4. Kesesuian Media/ alat dan sumber
5. Kesesuian alat evaluasi
TOTAL : ……………..

III. Tanya Jawab ( Bobot : 3)


Bobot
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Ketepatan Menjawab
2. Kemampuan mengemukan argumen
3. Sikap penyuluh menanggapi pertanyaan

TOTAL : ……………..

Score Akhir = ( Penyajian + Isi + Tanya Jawab ) X 100 = ……..


52

Keterangan : Surabaya, 21 Februari 2020


1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Lampiran 4. Lembar observasi
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
Keterlaksanaan (Sesuai dengan
No Struktur Penilaian Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: PPT, proyektor, handphone,
headset
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 10)
5 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh
mahasiswa
6 Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan
dilakukan pada hari sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan materi penyuluhan
6 Menggali pengetahuan peserta
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi penyuluhan
8 Memberikan kesempatan kepada sasaran
penyuluhan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang disampaikan
9 Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
penyuluhan
10 Mendemonstrasikan ulang teknik murottal dan
relaksasi nafas dalam oleh peserta penyuluhan
10 Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan

Evaluasi:
11 Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang
materi yang diberikan
12 Moderator penyimpulkan hasil penyuluhan
13 Ucapan terimakasih kepada peserta
14 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
16 Peserta yang hadir  10 orang
17 Acara dimulai tepat waktu
18 Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang
disepakati
19 Peserta memahami materi yang telah disampaikan
dan menjawab pertanyaan dengan benar

Surabaya, 21 Februari 2020


Observer

(Farih Aminuddin, S.Kep)


Lampiran 5. Lembar evaluasi

LEMBAR EVALUASI MAHASISWA


PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
Keterlaksanaan (Sesuai dengan
No Struktur Penilaian Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Moderator
1 Membuka acara penyuluhan
2 Menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
3 Memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
4 Menyebutkan kontrak waktu dan mekanisme
penyuluhan
5 Memotivasi peserta untuk bertanya
6 Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi materi
7 Menutup acara penyuluhan
Penyuluh
8 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
9 Menggali pengetahuan tentang materi yang akan
disampaikan
10 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
11 Menjawab pertanyaan peserta.
Notulen
12 Mencatat pertanyaan dan jawaban sebagai
dokumentasi kegiatan
13 Mencatat proses kegiatan sesuai SAP
Fasilitator
14 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
15 Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya
16 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang
belum jelas
17 Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang dirasa
kurang jelas bagi peserta
Observer
18 Mencatat nama, dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat
mengamankan jalannya proses penyuluhan.
19 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta
selama proses penyuluhan.
20 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana
penyuluhan
21 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh
yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan.

Surabaya, 21 Februari 2020


Observer

(Farih Aminuddin, S.Kep)


Lampiran 6. Lembar notulensi
LEMBAR NOTULENSI
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Kegiatan : Pendidikan kesehatan


Topik : Manajemen Nyeri
Hari, tanggal :Jum’at, 21 Februari 2020
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

No Jam Kegiatan diskusi


1. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Surabaya, 21 Februari 2020


Notulensi

(Maria Yuventa Wanda, S.Kep)


DAFTAR PUSTAKA
Megawahyuni, Hasnah, & Ulfah Azhar, M. (2018). Pengaruh Relaksasi Nafas
Dalam dengan Teknik Meniup Balon Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pasca
Operasi Seksio Sesarea di RSIA Bahagia Makassar. Jurnal Kesehatan, 11(1),
51–60.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan
III (Revisi). Jakarta: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1
Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI
Rilla, E. V., Ropi, H., & Sriati, A. (2014). TERAPI MUROTTAL EFEKTIF
MENURUNKAN TINGKAT NYERI DIBANDING TERAPI MUSIK
PADA PASIEN PASCABEDAH. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2), 74–
80.
Rohmah, N. (2007). EFEKTIFITAS DISTRAKSI VISUAL DAN
PERNAFASAN IRAMA LAMBAT DALAM MENURUNKAN NYERI
AKIBAT INJEKSI INTRAKUTAN. Jurnal Ners, 2(1).
Syamsiah, N., & Muslihat, E. (2015). PENGARUH TERAPI RELAKSASI
AUTOGENIK TERHADAP TINGKAT NYERI AKUT PADA PASIEN
ABDOMINAL PASIN DI IGD KARAWANG 2014. Jurnal Ilmu
Keperawatan, III(1), 11–17.
Wirya, I., & Duma Sari, M. (2013). PENGARUH PEMBERIAN MASASE
PUNGGUNG DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST
APPENDIKTOMI DI ZAAL C RS HKBP BALIGE TAHUN 2011. Jurnal
Keperawatan HKBP Balige, I(1), 91–97.

Anda mungkin juga menyukai