Waktu : 30 Menit
III. Sasaran
Pasien Dengan Luka
IV. Materi
a. Menjelaskan pengertian Luka
V. Media
1. Leaflet
2. FlipChart
II. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
III. Evaluasi
1. Prosedur : PostTes
2. JenisTes : Lisan
3. ButirSoal :
4 5menit Terminasi:
1. Mengucapkan terimakasih 1. Mendengarkan dan
atas waktu yang diluangkan, membalas ucapan
perhatian serta peran aktif terimakasih.
klien selama mengikuti 2. Menjawab salam.
kegiatan penyuluhan.
2. Salampenutup.
V. Pengorganisasian
2. Penyajian :
a. Ilma Syafna
b. Esti Widiawati
1. Evaluasi Struktur
2. EvaluasiProses
b. Etiologi
c. Tandadangejala
d. Pencegahan
e. Penanganan
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Definisi luka adalah terputus nya kuntinuitas jaringan karena
cedera atau pembedahan. Luka bisa diklarifikasi berdasarkan struktur
anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhan.
Berdasarkan sifat, yaitu : abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka,
penetrasi, punctrue, sepsis, dan lain lain. Klasifikasi berdasarkan struktur
lapisan kulit, meliputi : superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis;
partial thicness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full
thickness yang melibatkan epidermis. Dermis, lapisan lemak, fascia, dan
bahkan sampai ke tulang.
Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu :
B. ETIOLOGI
C. MANIFETASI KLINIS
Menurut (Eegle 2009) tanda dan gejala Chronic Wound
Managemen ,yaitu :
1) Rasa nyeri
Rasa nyeri pada luka kronis dirasakan sebagai nyeri hebat,
persisten dan mengakibatkan pasien sulit tidur, gangguan emosi,
rendah diri serta depresi.
- Gejala infeksi : kemerahan, bengkak, demam, nyeri.
- Gangguan fungsi motorik atau sensorik : menunjukkan
kemungkinan terjadinya kerusakan otot, ligamentum, tendo atau
saraf.
2) Merasa panas pada daerah luka
3) Terjadinya bengkak pada areal luka
4) Gangguan fungsigerak pada daerah luka
5) Luka berbau tidak sedap
6) Terdapat cairan berupa nanah pada luka
D. PENANGANAN PREHOSPITAL
3. Menghindari Hipotermia
Hospital
1. Trauma penetrasi
Bila ada dugaan bahwa ada luka, seorang ahli bedah yang
berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal
untuk menentukan dalam nyaluka. Pemeriksaan ini sangat
berguna bila ada luka masuk dan luka keluar yang
berdekatan.
a. Skrinning pemeriksaan rontgen
Fotorontgen toraktegak berguna untuk
menyingkirkan kemungkinan hemo atau
pneumotorak satau untuk menemukan
adanya udara intraperitonium. IVP atau
Urogram Excretorydan CT Scanning Ini
dilakukan untuk mengetauhi jenis cedera
ginjal yang ada.
b. Uretrografi
Dilakukan untuk mengetauhi adanya rupture uretra.
c. Sistografi
Ini digunakan untuk mengetauhi ada
tidaknya cedera pada kandung
kencing,contohnya pada:
1. frakturpelvis
2. traumanon-penetrasi
2. Penanganan pada trauma benda tumpul di rumah sakit :