Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrument

berupa angket untuk memperoleh data tentang teman sebaya (Variabel X) dan angket

untuk memperoleh data tentang perilaku menyimpang (Variabel Y).

Deskripsi data penelitian yang menggambarkan data dari jawaban responden

mengenai pengaruh teman sebaya terhadap perilaku menyimpang peserta didik di

SMP PGRI 1 Ciputat, disajikan sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Variabel Teman Sebaya (X)

Hasil penelitian mengenai teman sebaya diperoleh rentang nilai sebesar 17

dengan skor tertinggi 71 dan skor terendah 54, banyak kelas 7, dengan panjang

interval 2,43. Kemudian, diperoleh pula nilai rata-rata (mean) sebesar 92,3045,

nilai tengah (median) sebesar 66,9598, dan nilai modus sebesar 63,9514.

55
56

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Teman Sebaya (X)

Gambar 4.1

Grafik Variabel Teman Sebaya (X)

18

16
16

14

12

10
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa frekuensi tertinggi teman sebaya di
8
SMP PGRI
8 1 Ciputat, terletak antara 63-65 dengan frekuensi 16 peserta didik dan

persentase sebesar 42%.


6
5

4
4

2
57

2. Deskripsi Data Variabel Perilaku Menyimpang (Y)

Hasil penelitian mengenai perilaku menyimpang diperoleh rentang nilai

sebesar 26 dengan skor tertinggi 78 dan skor terendah 52, banyak kelas 7, dengan

panjang interval 3,71. Kemudian, diperoleh pula nilai rata-rata (mean) sebesar

98,477, nilai tengah (median) sebesar 70,446, dan nilai modus sebesar 68,728.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Menyimpang (Y)

Gambar 4.2
Grafik Variabel Perilaku Menyimpang (Y)

20
19

18
58

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa frekuensi tertinggi perilaku

menyimpang peserta didik di SMP PGRI 1 Ciputat, terletak antara 60-64 dengan

frekuensi 19 peserta didik dan persentase sebesar 40%.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Perhitungan normalitas dilakukan dengan uji liliefors dengan taraf signifikan

0.05. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian pada normalitas adalah jika

Lhitung< Ltabel maka data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan jika

Lhitung> Ltabel maka data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Hasil selengkapnya. (lihat pada lampiran 15 dan 16)

Dari perhitungan uji normalitas variabel X diperoleh Lhitung =0,1028 jika

dibandingkan dengan Ltabelliliefors taraf signifikansi 0.05 dimana n = 63, Karena

Lhitung lebih kecil dari Ltabelatau 26,043 < 0,1028, maka data variable X berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Sedangkan perhitungan uji normalitas variabel Y diperoleh Lhitung =35,947

jika dibandingkan dengan Ltabelliliefors taraf signifikansi 0.05 dimana n = 63

Karena Lhitung lebih besar dari Ltabelatau 35,947 > 0,1028 maka data variabel Y

berasal dari populasi berdistribusi normal.


59

Tabel 4.3

Uji Normalitas Variabel Teman Sebaya (X) dan

Variabel Perilaku Menyimpang (Y)

N=63 Lhitung Ltabel Keputusan


Teman Sebaya 26,043 0,1028 Normal
Perilaku Menyimpang 35,047 0,1028 Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data variabel

antara variabel X dan variabel Y memiliki kesamaan (homogen) atau tidak

memiliki kesamaan (tidak homogen). Uji homogenitas menggunakan Uji Fisher

(F).

Tabel 4.4

Kriteria Uji Homogenitas

UJI HOMOGENITAS

Homogen : Fhitung < Ftabel

Tidak
Homogen : Fhitung > Ftabel
60

Tabel 4.5

Uji Homogenitas dengan Uji Fisher

Variabel
Data
X Y
Rata-Rata 61,8254 65,9524
Varian 16,9206 42,4074
F hitung 2,5062
F tabel 1
Kesimpulan Tidak Homogen

Kesimpulan dari perhitungan yang didapat bahwa F hitung= 2,5062 dan F tabel1.

Dengan demikian, F hitung > F tabel maka varian antara variabel (X) dan (Y) tidak

homogen.

3. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui arah pengaruh variabel X terhadap

variabel Y, apakah bersifat linear (searah garis lurus) atau tidak linear (tidak

searah garis lurus). Uji linieritas dilakukan terhadap teman sebaya terhadap

perilaku menyimpang, dengan pertama pengujian dilakukan dengan perhitungan

uji linieritas.
61

Tabel 4.6

Kriteria Uji Linearitas

LINEAR F hitung> F tabel

TIDAK LINEAR F hitung< F tabel

Tabel 4.7
ANAVA Uji Linearitas Regresi

Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar -0,0069491 lalu

dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf kepercayaan 0.05 adalah 1,595161554

Artinya regresi berpola tidak linier karena Fhitung < Ftabel. (Hasil selengkapnya

lihat pada lampiran 18).

4. Pengujian Hipotesis

Hasil dari perhitungan jumlah skor variabel X dan Y dimasukan kedalam

rumus Sperman-Rank untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dua variabel

tersebut. Uji korelasi Spearmen‐Rank dapat digunakan jika: (1) data variabel bebas

dan data variabel terikat berbentuk ordinal; (2) data setiap variabel tidak harus
62

berdistribusi normal dan bentuk regresi linear. Setelah pengumpulan data untuk

mengetahui bagaimana pengaruh teman sebaya (variabel X) terhadap perilaku

menyimpang (variabel Y).

Pengkonversian data ini dilakukan mengingat hasil uji persyaratan analisis

menunjukan bahwa data yang diperoleh variabel X berdistribusi normal dan tidak

linear, sehingga analisis data tidak lagi dapat dilanjutkan dengan menggunakan

analisis para metrik melainkan harus menggunakan analisis non parametrik,

sedangkan syarat untuk melakukan analisis non parametrik data yang diperoleh

harus berupa data nominal/ordinal. (Lihat tabel 4.8).

Tabel 4.8

Teknik Statistik Untuk Pengujian Korelasi Sederhana


63

JUMLAH JUMLAH JENIS DATA JENIS DATA UJI


UJI
VARIABEL VARIABEL VARIABEL VARIABEL PERSYARATA
HIPOTESIS
BEBAS TERIKAT BEBAS TERIKAT N ANALISIS

Pearson
Kontinum Kontinum
product 1 1 Distribusi normal
interval/ratio (interval/ratio
moment

Spearmen- Kategori Kategori


Berdistribusi non
rank order 1 1 ataulebih (nominal & (nominal &
normal
colerration ordinal) ordinal)

Kategori Kategori
Berdistribusi non
Kendall Tau 1 1 (nominal & (nominal &
normal
ordinal) ordinal)

Point Kategori Kontinum


Berdistribusi non
Biserial 1 1 (nominal & (interval/ratio
normal
Correlation ordinal) )

Phi- Kategori Kategori Berdistribusi non


1 1
Coeficient (Dikotomi) (Dikotomi) normal

Contingency Kategori Kategori Berdistribusi non


1 1
Coeficient (Politomi) (Politomi) normal

Kategori Berdistribusi non


Biserial 1 1 Kontinum
(Dikotomi) normal
(interval/ratio

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif antara teman sebaya terhadap

prilaku menyimpang.

Atau : Ho : = 0

Hi : Terdapat pengaruh positif antara teman sebaya terhadap perilaku

menyimpang.
64

Atau : Hi : ≠ 0

Untuk melakukan pengujian hipotesis tersebut, maka dilakukan analisis data

dengan menggunakan uji hipotesis spearmen rank. Hasil yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan Uji hipotesis menggunakan Spearman-Rank

didapatkan t hitung= 126,497 dan F tabel 1,67022, jika dibandingkan dari perhitungan

yang didapat bahwa t hitung= 126,497 > F tabel 1,67022, maka keputusan pengujian

adalah H 0 ditolak dan H i diterima, maka hipotesis terbukti. Berarti terdapat

pengaruh yang signifikan antara antara teman sebaya terhadap perilaku

menyimpang.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis t hitung 126,497 dan t tabel = 1,67022, jika

dibandingkan dari perhitungan yang didapat bahwa t hitung= 14,48 > t tabel= 2,65, maka

keputusan pengujian adalah H 0 ditolak dan H 1diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara antara teman sebaya terhadap

perilaku menyimpang.
65

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian sesuai dengan penelitian relevan yang

ada, karena dalam penelitian relevan yang dilakukan Miftahul Anwar, judul

penelitian Korelasi Antara Intensitas Pergaulan Dengan Teman Sebaya Yang

Menyimpang Dengan Kenalakan Remaja Pada Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah Salatiga Tahun 2013, dengan hasil rhitung 0,628 > rtabel 0,3720,

makaHo ditolak dan Ha diterima.

Sedangkan hasil penelitian ini t hitung=14,48 > t tabel=¿2,65, maka keputusan

pengujian adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima, hal ini menunjukan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara pembelajaran norma terhadap kesopanan. Dengan

demikian, hasil pengujian hipotesis penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian

relevan.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti masih banyak kekurangan, yaitu mulai

dari pengambilan sampel, dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan random

sampling namun dalam sampel yaitu langsung secara acak hal ini dilakukan untuk

mempersingkat waktu penelitian, dikarenakan peneliti hanya melakukan penelitian

selama 2 bulan.

Karena keterbatasan peneliti, maka peneliti menggunakan teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam analisis, yaitu analisis

statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif

bertujuan untuk mengetahui gambaran data masing-masing variabel penelitian yang


66

dilihat berdasarkan nilai rata-rata, median, modus, simpangan baku, simpangan, skor

maksimal, skor minimal serta distribusi frekuensi dan diagram histrogram. Sementara

analisis statistik inferensial yang digunakan adalah analisis yang digunakan untuk

menguji hipotesis penelitian.

Dalam melakukan persyaratan analisis peneliti melakukan uji normalitas, uji

homogenitas dan uji linieritas. Hasil dari pengujian normalitas variabel teman sebaya

Lo Hitung = 26,043 < Lo Tabel = 0,1028, hasilnya normal, sedangkan dalam uji

normalitas variabel perilaku menyimpang didapatkan Lo Hitung = 35,947 < Lo Tabel

= 0,1028 dengan demikian variabel Y didapatkan hasil normal.

Selain itu, dilakukan juga uji homogenitas antara teman sebaya (X) dan perilaku

menyimpang (Y) dilakukan dengan uji fisher yang bertujuan untuk menentukan

tingkat kesamaan sebaran data (X) dibandingkan data (Y). Dalam uji homogenitas

yang dilakukan mendapatkan F hitung= 2,506 dan F tabel1,. Dengan demikian

, F hitung > F tabel maka varian antara variabel (X) dan (Y) tidak homogen.

Setelah dilakukan uji homogenitas maka dilakukan uji linieritas dengan regresi

sederhana. Dalam uji linieritas didapatkan hasil Fhitung = -0,0069491 Dan Ftabel =

1,595161, jika dibandingka antara Fhitung = -0,0069491 < Ftabel = 1,595161,

Artinya regresi berpola tidak linier.

Hasil dari uji analisis tersebut, dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini

normal, tidak homogen, dan tidak berpola linear. Oleh karena itu dalam penelitian ini

pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik.

Anda mungkin juga menyukai