Anda di halaman 1dari 3

Amylum

a.       Amilum Manihot ( pati singkong )

-          Organolepis  : Warna putih , tidak berbau, tidak berasa.

-          Makroskopik : Habur putih.

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati sebagian besar tunggal, ada
yang bergerombol dua atau tiga, hilus terlihat berupa titik atau garis bercabang

b.      Amilum Maydis ( pati jagung )

-           Organolepis : Warna putih , tak berbau, tek berasa.

-          Makroskopik : Habur putih.

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati ada yang
bergerombol/majemuk, ada yang tunggal, hilus terlihat berbentuk titik dan bercabang

c.       Amilum Oryzae ( Pati beras )

-          Organolepis : Warna putih, tidak berbau, tidak berasa

-          Makroskopik : Hablur putih

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati majemuk dan hilus berupa titik

d.      Amilum Solanni ( pati Kentang )

-          Organolepis : Warna putih, tidak berbau, tidak berasa

-          Makroskopik : Hablur putih

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal dan majemuk dua atau
lebih , berbentuk bulat telur dan hilus berupa titik pada ujung

e.       Amilum Sagu ( Pati sagu )

-          Organolepis : Warna putih, tidak berbau, tidak berasa

-          Makroskopik : Hablur putih

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal

Rhizome

Sample yang mengandung minyak atsiri :

a.       Rimpang temulawak

-       Organolepis : kuning muda-kecoklatan, bau sedikit menyengat, rasa pahit.


-          Makroskopik : Kuning pucat pada bagian dalam, coklat muda pada bagian luar, bentuknya
bulat dan agak

-          Mikroskopik : serabut sklerenkim, rabut penutup,berkas pembuluh dan butir pati.

b.      Rimpang Kencur

-          Organolepis : Warna coklat kemerahan, bau khas aromatik, rasa hambar

-          Makroskopik : Rimpang bulat sembarang, kulit coklat dan bagian dalam berwarna putih pucat.

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu pembuluh kayu dengan penebalan spiral,
butir pati, parenkim dan sel minyak

c.       Rimpang Lengkuas

-          Organolepis : Warna kecoklatan, tidak berbau, rasanya hambar

-          Makroskopik : Warnanya coklat muda , berbentuk agak lonjong

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan ini mempunyai ciri yaitu memiliki jaringan berkas pembuluh.
Anatomi jaringan yang dapat diamati praktikan meliputi parenkim dengan butir pati, jaringan berkas
pembuluh, dan butir pati

d.      Ketumbar

-          Organolepis  : Warna kecoklatan, tidak berbau, rasanya hambar

-          Makroskopik : Warnanya coklat muda , berbentuk agak lonjong

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan ini mempunyai ciri yaitu memiliki jaringan berkas pembuluh.
Anatomi jaringan yang dapat diamati praktikan meliputi parenkim dengan butir pati, jaringan berkas
pembuluh, dan butir pati

e.       Kayu Cendana

-          Organolepis : Warna coklat keoranyean, bau aromatik, rasa tidak berasa

-          Makroskopik : Batang berkayu kecoklatan

-          Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu serabut, hablur kalsium oksalat, seludang
hablur kalsium oksalat

f.      Rimpang Jahe (mengandung damar / resin)

-          Organolepis : Warna coklat muda dengan bau aromatik dan rasa pedas.

-          Makroskopik : Warna kuning pucat pada bagian dalam dan berserat, coklat pucat pada bagian
luar,
-          Mikroskopik : Anatomi jaringan ini mempunyai ciri serabut, pembuluh kayu dan berkas
pembuluh. Anatomi yang dapat diamati yaitu butir pati, serabut, parenkim dengan sel ekskresi,
berkas pembuluh.

Anda mungkin juga menyukai