A. Karakteristik Pasien
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada 80 pasien geriatri yang
menjalani rawat jalan di RSUP Persahabatan Jakarta periode Januari-Februari
2016, diperoleh distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin seperti tertulis
pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Pasien Geriatri di Rawat Jalan RSUP Persahabatan
Januari-Februari 2016 Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin N %
1 Laki-Laki 47 58,75
2 Perempuan 33 41,25
Total 80 100
Usia N %
1 45-59 tahun 0 0
2 60-74 tahun 69 86,25
3 75-90 tahun 11 13,75
4 >90 tahun 0 0
Total 80 100
No Golongan Obat N %
1 Aspirin 12 3,9
2 Antigout 4 1,3
3 Antiplatelet 3 0,9
4 Antihistamin 9 2,9
5 Antihipertensi 72 23,6
6 Antidiabetes 77 25,2
7 Antiasthma 2 0,6
8 Antianemia 4 1,3
9 Antimukolitik 1 0,3
10 Antiepilepsi 1 0,3
11 Antagonis Serotonin 1 0,3
12 Antiangina 2 0,6
13 Antivertigo 1 0,3
14 Antidiuretik 7 2,3
15 Antikolinergik 3 0,9
16 Antitiroid 1 0,3
17 Antibiotik 4 1,3
18 Beta- adrenergik 4 1,3
19 Beta-agonis 3 0,9
20 Fibrate 9 2,9
21 Kortikosteroid 8 2,6
22 Nitrate 3 0,9
23 NSAID 11 3,6
24 PPI 20 6,5
25 Statin 18 6
26 Saluran Kemih Kelamin 1 0,3
27 Vitamin&Mineral 24 7,8
Total 305 100
No Kriteria N %
1 STOPP
Tepat 296 97
Tidak Tepat 9 3
Total 305 100
2 START
Tepat 305 100
Tidak Tepat 0 0
Total 305 100
N Obat Deskrispi N %
o
1 Statin Pada pasien menampilkan 3 33,4
kelemahan otot dan nyeri
2 Sulfonilurea Dengan diabetes tipe 2 2 22,2
3 NSAID Hipertensi berat moderat 1 11,1
(moderat: 160/100mmHg-
179/109mmHg, Parah:
>180/110mmHg)
4 NSAID Gagal Jantung 1 11,1
5 CCB Jika timbul bengkak pada 1 11,1
pergelangan kaki
6 Beta Blocker Pada pasien dengan diabetes 1 11,1
mellitus dan hipoglikemia
berkelanjutan.
Total 9 100
Keterangan :
NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drug)
CCB (Calcium Channel Blocker)
N Obat Deskripsi N %
o
1 Antihipertensi Tekanan darah sistolik 14 77,8
konsisten 160mmHg
2 Beta Blocker (Oral) Dengan angina kronik 3 16,6
stabil
3 Statin Diabetes mellitus >1 1 5,6
obat faktor hadir resiko
cardiovaskular
Total 18 100
Pada tabel 7 kesesuaian obat berdasarkan kriteria START kejadian
paling banyak terdapat pada obat golongan hipertensi dengan tekanan darah
sistolik stabil 160mmHg sebanyak 14 kejadian dengan presentase (77,8%),
pasien yang mendapatkan terapi ini dapat dilihat pada lampiran 2 halaman
(..). Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140mmHg atau
tekanan diastolik >90mmHg (widyasari dkk 2010). Tujuan utama dari terapi
obat antihipertensi adalah menurunkan atau mencegah kejadian penyakit
kardiovaskular, seperti infark miokard, stroke yang berujung kematian
(Nurmainah dkk 2013). Macam-macam golongan obat antihipertensi
diantaranya adalah CCB (Calcium Channle Blocker), Diuretik, ACE-
Inhibitor, Beta-Blocker dan Angiotensin II (Priyanto 2009). Dimana obat
yang paling sering digunakan pada kasus diatas adalah golongan Angiotensin
II dan CCB. Golongan obat CCB adalah salah satu obat yang bisa mengontrol
tekanan darah tinggi (utami dkk 2013). Para pakar ESC (European Society of
Cardiology) merekomendasikan penggunaan CCB untuk mnegurangi denyut
janutng. CCB mempunyai efek relaksasi miokardium, dapat menurunkan
tekanan darah dan denyut jantung (Rampengan 2013).
BAB V
A. Simpulan
Deteksi ketidaktepatan penggunaan obat pada pasien usian lanjut
(geriatri) pada rawat jalan RSUP Persahabatan periode Januari – Februari
2016 berdasarkan literatur kritaeria STOPP START Tool to Support
Medication Review 2015. Dari 80 pasien pasien usia lanjut dengan 305 obat
yang digunakan didapatkan kejadian ketidaktepatan obat yang termasuk ke
dalam kategori STOPP sebanyak 9 obat dengan presentase (3%) dengan
kasus terbanyak terbanyak adalah pada pasien yang menampilkan gejala
kelemahan otot dan nyeri sebanyak 3 kejadian dengan persentase (33,4%).
A. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menegtahui faktor pemicu
terjadinya ketidaktepatan obat untuk mengoptimalkan pengobatan pada
pasien geraitri, serta perlu dilakukan penelitian secara prospektif pada pasien
rawat inap di Rumah Sakit yang memiliki poli geriatri.